tag:blogger.com,1999:blog-55471283507456562572024-03-08T08:35:27.066-08:00AYO MAJU TERUSAyo, mahasiswa HITS maju terus pantang menyerah. Sebentar lagi kita midsemester. Paper dan tugas lain segera di kerjakan yaUnknownnoreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-39556788798635199122010-11-08T05:04:00.000-08:002010-11-08T05:05:05.043-08:00APA ITU SPSSApa itu SPSS?<br />By suicidealone<br /><br />SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.<br /><br />SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya system operasi windows. SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang).<br /><br />Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS Statistikal Product and Service Solutions.<br /><br />SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis, sedangkan variable adalah informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus.<br /><br />Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat mmperbaiki output sesuai dengan kebutuhan. Beberapa kemudahan yang lain yang dimiliki SPSS dalam pengoperasiannya adalah karena SPSS menyediakan beberapa fasilitas seperti berikut ini:<br /><br />Data Editor. Merupakan jendela untuk pengolahan data. Data editor dirancang sedemikian rupa seperti pada aplikasi-aplikasi spreadsheet untuk mendefinisikan, memasukkan, mengedit, dan menampilkan data.<br /><br />Viewer. Viewer mempermudah pemakai untuk melihat hasil pemrosesan, menunjukkan atau menghilangkan bagian-bagian tertentu dari output, serta memudahkan distribusi hasil pengolahan dari SPSS ke aplikasi-aplikasi yang lain.<br /><br />Multidimensional Pivot Tables. Hasil pengolahan data akan ditunjukkan dengan multidimensional pivot tables. Pemakai dapat melakukan eksplorasi terhdap tabel dengan pengaturan baris, kolom, serta layer. Pemakai juga dapat dengan mudah melakukan pengaturan kelompok data dengan melakukan splitting tabel sehingga hanya satu group tertentu saja yang ditampilkan pada satu waktu.<br /><br />High-Resolution Graphics. Dengan kemampuan grafikal beresolusi tinggi, baik untuk menampilkan pie charts, bar charts, histogram, scatterplots, 3-D graphics, dan yang lainnya, akan membuat SPSS tidak hanya mudah dioperasikan tetapi juga membuat pemakai merasa nyaman dalam pekerjaannya.<br /><br />Database Access. Pemakai program ini dapat memperoleh kembali informasi dari sebuah database dengan menggunakan Database Wizard yang disediakannya.<br /><br />Data Transformations. Transformasi data akan membantu pemakai memperoleh data yang siap untuk dianalisis. Pemakai dapat dengan mudah melakukan subset data, mengkombinasikan kategori, add, aggregat, merge, split, dan beberapa perintah transpose files, serta yang lainnya.<br /><br />Electronic Distribution. Pengguna dapat mengirimkan laporan secara elektronik menggunakan sebuah tombol pengiriman data (e-mail) atau melakukan export tabel dan grafik ke mode HTML sehingga mendukung distribusi melalui internet dan intranet.<br /><br />Online Help. SPSS menyediakan fasilitas online help yang akan selalu siap membantu pemakai dalam melakukan pekerjaannya. Bantuan yang diberikan dapat berupa petunjuk pengoperasian secara detail, kemudahan pencarian prosedur yang diinginkan sampai pada contoh-contoh kasus dalam pengoperasian program ini.<br /><br />Akses Data Tanpa Tempat Penyimpanan Sementara. Analisis file-file data yang sangat besar disimpan tanpa membutuhkan tempat penyimpanan sementara. Hal ini berbeda dengan SPSS sebelum versi 11.5 dimana file data yang sangat besar dibuat temporary filenya.<br /><br />Interface dengan Database Relasional. Fasilitas ini akan menambah efisiensi dan memudahkan pekerjaan untuk mengekstrak data dan menganalisnya dari database relasional.<br /><br />Analisis Distribusi. Fasilitas ini diperoleh pada pemakaian SPSS for Server atau untuk aplikasi multiuser. Kegunaan dari analisis ini adalah apabila peneliti akan menganalisis file-file data yang sangat besar dapat langsung me-remote dari server dan memprosesnya sekaligus tanpa harus memindahkan ke komputer user.<br /><br />Multiple Sesi. SPSS memberikan kemampuan untuk melakukan analisis lebih dari satu file data pada waktu yang bersamaan.<br /><br />Mapping. Visualisasi data dapat dibuat dengan berbagai macam tipe baik secara konvensional atau interaktif, misalnya dengan menggunakan tipe bar, pie atau jangkauan nilai, simbol gradual, dan chart.Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-41138950903340831372010-11-08T04:55:00.001-08:002010-11-08T04:55:52.285-08:00RETREAT GTI KE ISRAELRetreat Gereja Tiberias Indonesia di Tanah Perjanjian<br />GO ISRAEL ... Experience His Miracle and His Power through the Land of The Bible ...<br />TEL AVIV – TIBERIAS (GALILEA) – KANA – NAZARET – <br />BETLEHEM – JERUSALEM – LAUT MATI + HONGKONG<br />23 NOVEMBER – 03 DESEMBER 2009 ( 11 HARI )<br />Bersama : Pdt. Ir. Ivan Tanudjaja, M.A<br /><br /> <br />HARI 01 / SENIN / 23 NOVEMBER 2009 : <br />JAKARTA – HONGKONG CI 680 06.35 – 12.25<br /><br />HONGKONG – TEL AVIV LY 076 16.30 – 22.40<br /><br />Kesempatan retreat di Tanah Perjanjian haruslah disyukuri. Hari ini kita awali retreat ini dengan berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta 2 jam sebelum keberangkatan pesawat untuk penerbangan menuju Tel Aviv via Hongkong. Setibanya di Hongkong, melanjutkan penerbangan menuju Kota Tel Aviv di Tanah Perjanjian dengan maskapai penerbangan El Al. Tiba di Tel Aviv malam hari, diantar ke hotel untuk beristirahat.<br />HARI 02 / SELASA / 24 NOVEMBER 2009 : <br />TEL AVIV – JAFFA – MUHRAKA – GUNUNG KARMEL – GUNUNG TABOR – TIBERIAS <br />Pagi ini mengunjungi Jaffa, mengingatkan kita akan kisah Petrus yang memperoleh penglihatan penting pada saat ia menumpang di rumah Simon penyamak kulit (Kis 10). Dan Jaffa pun mengingatkan kita akan kisah Nabi Yunus (Yun 1:1). Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Muhraka di Gunung Karmel, mengingatkan kita akan kisah Nabi Elia yang berperang melawan Nabi Baal (1 Raj 18:19-30). Juga menuju Gunung Tabor, tempat Yesus dimuliakan dengan diapit oleh Musa dan Elia (Mat. 17:1-2). Sore hari tiba di Tiberias di Galilea. (Santap pagi / siang / malam) <br /><br />HARI 03 / RABU / 25 NOVEMBER 2009 : <br />TIBERIAS – DANAU GALILEA – BUKIT SABDA BAHAGIA – TABGHA – KAPERNAUM – SUNGAI JORDAN – TIBERIAS<br />Pagi hari kita diajak naik perahu mengarungi Danau Galilea yang indah. Kemudian menuju Bukit Sabda Bahagia, tempat Yesus menyampaikan “Delapan Sabda Bahagia” (Mat. 5:1-12). Juga menuju Tabgha, untuk melihat tempat mukjizat penggandaan roti dan ikan (Yoh. 6:1-15) serta Gereja Primat Petrus, tempat penampakkan Yesus yang ketiga setelah kebangkitanNya dari antara orang mati ( Yoh 21:1). Juga mengunjungi Kapernaum, kampung dari Yesus. Sore hari menuju Sungai Jordan untuk mengenangkan pembaptisan Yesus (Mat 3:13-17) sekaligus melakukan acara rededikasi & baptisan. <br />(Santap pagi / siang / malam)<br /><br />HARI 04 / KAMIS / 26 NOVEMBER 2009 : <br />TIBERIAS – GUNUNG HERMON – BANIAS – KANA – NAZARET – DESA NAZARET – TIBERIAS <br />“Seperti embun gunung hermon yang turun ke atas gunung Zion, kesanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya” (Mzm 133), pagi ini kita diajak untuk naik ke atas Gunung Hermon yang indah, yang juga merupakan puncak tertinggi di Tanah Perjanjian. Setelah itu mengunjungi Banias, tempat Petrus megatakan bahwa Yesus adalah Mesias, anak Allah yang hidup ( Mat 16:13). Setelah itu menuju Kana, tempat mukjizat pertama Yesus (Yoh. 2:1-11) dimana kita akan melakukan acara khusus bagi para pasangan yang hadir, yaitu PEMBAHARUAN JANJI PERNIKAHAN. Kemudian menuju Nazaret untuk melihat Gereja Kabar Gembira & Rumah Keluarga Kudus (Luk. 1:26-37). Juga menuju Nazaret Village, dimana kita dapat mengetahui lebih jauh desa Nazaret pada jaman Yesus. (Santap pagi / siang / malam)<br /><br />HARI 05 / JUMAT / 27 NOVEMBER 2009 : <br />TIBERIAS – QUMRAN – JERIKHO – BUKIT ZION – JERUSALEM <br />Pagi ini meninggalkan daerah Galilea menyusuri tepi barat untuk menuju Qumran, tempat ditemukannya salinan gulungan Kitab Suci Perjanjian Lama tertua. Kemudian menuju kota Jerikho, kota pertama yang ditaklukkan Joshua (Yos 4). Di Jerikho, kita akan melihat pohon ara yang dipanjat oleh Zakeus (Luk 19:1) serta memandang ke arah bukit pencobaan (Mat 4:1). Setelah santap siang di Jerikho, kita naik ke arah Kota Suci Jerusalem untuk menuju Bukit Zion untuk melihat Makam Raja Daud & Ruang Perjamuan Terakhir (Luk. 22:14-38) yang juga merupakan tempat turunnya Roh Kudus atas para rasul (Kis. 2:1-8). Juga mengunjungi Gereja St. Petrus Ayam Berkokok, tempat penyangkalan Petrus kepada Yesus sebanyak 3 kali (Mat 26:34). Bermalam di Jerusalem. <br />(Santap pagi / siang / malam)<br /><br />HARI 06 / SABTU / 28 NOVEMBER 2009 : <br />JERUSALEM – BETLEHEM – KOLAM BETESDA – DOMINUS FLEVIT – TAMAN GETSEMANI – JERUSALEM<br />Pagi ini menuju Gereja Kelahiran Yesus di Betlehem (Luk 2:4-8) untuk melihat gua tempat Yesus dilahirkan. Setelah santap siang menuju Kolam Betesda, mengingatkan orang lumpuh yang disembuhkan (Yoh. 5:1-18). Kemudian kita akan menuruni lereng Bukit Zaitun untuk menuju Gereja Dominus Flevit, tempat Yesus Menangisi Kota Jerusalem (Luk. 19:41-44) serta Taman Getsemani, tempat Yesus ditangkap pada Kamis malam (Luk. 22:52). (Santap pagi / siang / malam) <br /><br />HARI 07 / MINGGU / 29 NOVEMBER 2009 : <br />JERUSALEM – VIA DOLOROSA – GOLGOTA – YAD VA SHEM – JERUSALEM <br />Pagi hari menyusuri Jalan Derita Yesus di Via Dolorosa menuju Golgota. Setelah itu kita akan diajak mengunjungi Museum Holocaust Yad va Shem, museum memorial mengenai pembantaian dari 6 juta orang Yahudi di Eropa oleh Nazi. Sebuah tempat yang menyimpan kenangan dari kegelapan sejarah manusia yang pernah terjadi. Sore hari kembali ke hotel. (Santap pagi / siang / malam)<br /><br />HARI 08 / SENIN / 30 NOVEMBER 2009 : <br />JERUSALEM – GARDEN TOMB – KAPEL KENAIKAN – GEREJA BAPA KAMI – LAUT MATI<br />Pagi ini kita akan melakukan Perjamuan Kudus di Kubur Kosong Garden Tomb sebagai acara penutupan peziarahan kita di Tanah Perjanjian. Setelah itu menuju Kapel Kenaikan di Bukit Zaitun, tempat Yesus naik ke surga (Kis. 1:9-12) serta Gereja Bapa Kami (Mat. 6:9-13), tempat Yesus mengajar doa Bapa Kami. Setelah santap siang kita menuju hotel di Laut Mati, dan kemudian acara bebas untuk menikmati hotel di Laut Mati. Juga kesempatan untuk mencoba berenang terapung di Laut Mati, laut yang kadar garamnya 10 x lipat daripada laut biasa pada umumnya. (Santap pagi / siang / malam)<br />HARI 09 / SELASA / 01 DESEMBER 2009 : <br />LAUT MATI – TEL AVIV<br />TEL AVIV – HONGKONG LY 075 20.50 – 13.45+1<br /><br />Pagi hari masih acara bebas untuk menikmati hotel di Laut Mati sampai tiba saatnya setelah santap siang kita bersiap-siap diantar ke Bandara di Tel Aviv untuk penerbangan menuju Hongkong. (Santap pagi / siang)<br /><br />HARI 10 / RABU / 02 DESEMBER 2009 : <br />HONGKONG<br />Tiba di Hongkong siang hari, kita akan diantar ke hotel. Setelah itu acara bebas bagi para peserta yang dapat dipergunakan berjalan-jalan sendiri untuk berbelanja atau bertemu dengan sanak saudara di Hongkong. <br />HARI 11 / KAMIS / 03 DESEMBER 2009 :<br />HONGKONG – JAKARTA CI 679 16.35 – 20.20<br /><br />Pagi hari kita diajak city tour sejenak di kota Hongkong. Setelah santap siang kita diantar ke Bandara untuk penerbangan kembali ke Tanah Air. Perjalanan Retreat kita berakhir ketika pesawat mendarat kembali di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Tetapi perjalanan panjang ziarah kehidupan kita masih berlanjut dan semua yang kita peroleh selama berziarah bersama Yesus semoga dapat menjadi bekal dalam perjalanan kita mewartakan kabar gembira keselamatan dari Tuhan bagi umatNya. Sampai bertemu dalam Retreat berikutnya bersama GEREJA TIBERIAS INDONESIA & STELLA KWARTA.<br />------------------------------------<br /> <br /><br /><br />---------------------------------------------- <br />BIAYA TOUR : (berdasarkan 1 kamar 2 dewasa)<br />Dewasa ( Twin Sharing ) USD. 2.695<br />Fuel Surcharge* (Subject to Change) USD. 160<br />Tips Luar Negeri dan Visa Israel USD. 125<br />Airport Tax Jakarta Rp 150.000<br />Single Supplement (Tambahan 1 kamar sendirian) USD. 450<br />--------------------------------- --------------------<br /> <br /><br /><br />KONDISI TOUR<br />TOUR TERMASUK :<br />01. Tiket kelas ekonomi EL AL Airlines rute Hongkong / Tel Aviv / Hongkong untuk <br /> peserta.<br />02. Tiket kelas ekonomi China Airlines rute Jakarta / Hongkong / Jakarta untuk <br /> peserta.<br />03. Akomodasi hotel berbintang 4* dengan ketentuan 1 kamar 2 dewasa (Twin <br /> Sharing).<br />04. Seorang tour leader dari STELLA KWARTA.<br />05. Perlengkapan wisata seperti : tas, topi, dan dompet paspor<br />06. Transportasi perjalanan dengan bus turis (deluxe).<br />07. Tiket masuk obyek wisata sesuai acara perjalanan.<br />08. Santap pagi / siang / malam sesuai acara perjalanan.<br />09. Porter untuk hotel selama perjalanan.<br />10. Asuransi Perjalanan. <br />TOUR TIDAK TERMASUK : <br />01. Biaya pengurusan paspor.<br />02. Airport Tax Jakarta Rp 150.000 / peserta.<br />03. Fiskal Luar Negeri Rp 2.500.000 / peserta (GRATIS bila memiliki NPWP /<br /> berumur dibawah 21 tahun).<br />04. Tour-tour tambahan diluar jadwal acara (optional).<br />05. Pengeluaran pribadi : telepon, minibar & laundry.<br />06. Biaya kelebihan berat bagasi.<br />07. Tips pemandu lokal, supir, pelayan restoran dan porter serta biaya <br /> Visa Israel sebesar USD. 125 / peserta.<br />08. Fuel Surcharge dari Maskapai penerbangan (*dapat berubah <br /> sewaktu-waktu sesuai kebijaksanaan dari Airlines) sebesar USD. 160 / <br /> peserta.<br />--------------------- <br /> <br /><br /><br />SYARAT DAN KONDISI TOUR :<br />01. Pendaftaran disertai uang muka USD. 300 / peserta.<br />02. Pelunasan paling lambat 21 hari sebelum keberangkatan.<br />03. PEMBATALAN :<br /> - > 30 hari sebelum keberangkatan sebesar uang muka.<br /> - 04 - 14 hari sebelum keberangkatan sebesar 50% dari biaya perjalanan.<br /> - 00 - 03 hari sebelum keberangkatan sebesar 75% dari biaya perjalanan.<br />------------- <br /> <br /><br />Catatan : <br />1. Bagi peserta yang extend di Hongkong akan dikenakan biaya tambahan tiket sebesar Usd. 30 / orang (sesuai ketentuan dari China Airlines) <br />2. Pengurusan Visa membutuhkan waktu minimal 1 bulan terhitung sebelum tanggal keberangkatan. <br /> <br /><br />TANGGUNG JAWAB :<br />Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan bertanggung jawab selama perjalanan, namun kami dan agen-agen kami di luar negeri hanyalah merupakan agen yang bertanggung jawab atas servis transportasi dan hotel, tidak bertanggung jawab atas kecelakaan, kehilangan barang atau dokumen perjalanan, kelebihan bagasi, penahanan baik di bandara maupun di hotel serta gangguan keterlambatan / perubahan jadwal pesawat dan transportasi lain atau akibat dari pemogokan, force majeur, peratouran pemerintah dan lainnya yang terjadi di luar kekuasaan kami serta biaya-biaya yang bersangkutan dengan karantina. Segala biaya yang terjadi akibat kehilangan barang ataupun dokumen perjalanan bukan menjadi tanggung jawab kami. Kami juga tunduk kepada segala persyaratan pembuatan visa kunjungan yang dikeluarkan oleh Kedutaan setempat. Kami tidak bertanggung jawab atas kegagalan / penolakan mendapatkan visa. Visa Kunjungan sepenuhnya menjadi hak dan wewenang dari Kedutaan Besar setiap negara yang dimaksud. Kedutaan tertentu tidak mengembalikan biaya visa. Kami akan menyampaikan kepada setiap peserta syarat-syarat untuk mendapatkan visa berdasarkan ketentuan kedutaan besar yang bersangkutan. Peserta yang pulang diluar jadwal dengan alasan apapun, tidak memperoleh pengembalian biaya. Overbooked pada maskapai penerbangan di luar kuasa kami. Kami berhak membatalkan keberangkatan bila jumlah peserta di bawah minimum yang ditentukan. Fuel Surcharge adalah kebijaksanaan dari setiap maskapai penerbangan yang dapat berubah setiap saat mengikuti fluktuasi minyak mentah dunia. NPWP dapat berlaku sebagai bebas fiskal minimal 7 hari setelah tanggal pembuatannya. Segala kebijaksanaan yang ada bersifat mutlak, peserta dianggap sudah mengetahui dan menyetujui kondisi yang ada. ----------------<br /> <br /><br />KETERANGAN DAN PENDAFTARAN :<br />Sdr. Kiki / Sdr. Laurens<br />G.T.I. TIBERIAS – Intiland Tower Lt. 3<br />Jl. Jendral Sudirman Kav. 32 – Jakarta Pusat<br />Tel : (021) 570 8107 <br />Fax : (021) 570 9520<br />Website : http://www.tiberias.or.id/ <br />PT. STELLA KWARTA WISATA<br />Kompleks B.H.P Blok F-30 Jakarta 13550 – Indonesia<br />Tel. : (021) 877 94 878 <br />Fax. : (021) 877 94 877<br />E-mail : info@stellatours.com / stellatr@centrin.net.id<br />Website : http://www.stellatours.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-56410491182244671142010-11-01T08:29:00.001-07:002010-11-01T08:29:21.893-07:00CARA MEMBUAT BLOGLangkah 1: Daftar Google <br />Daftarkan Diri Anda di Google<br />Lho koq? Koq di Google? Katanya mau ngajarin bikin blog di blogger.com, koq malah di Google? Tidak salah, karena untuk masuk ke blogger, Anda harus memiliki login google.com.<br /><br />Silahkan kunjungi http://www.blogger.com. Anda akan mendapatkan halaman seperti pada gambar dibawah.<br /><br />Jika Anda sudah memiliki login di Google, Anda tinggal login, maka Anda akan masuk ke Control Panel atau Panel Kontrol.<br /><br />Oh ya, Anda bisa memilih bahasa, apakah Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.<br /><br />Untuk kali ini saya anggap Anda belum memiliki login Google.<br /><br />Klik tanda panah besar yang bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA.<br /><br />Sejauh ini sangat mudah dan akan terus mudah.<br /><br />Halaman Pertama<br />Langkah 2: Daftar Blog <br />Lengkapi Pendaftaran Anda<br />Setelah Anda klik tanda panah besar yang bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA, maka akan muncul formulir seperti yang ada pada gambar dibawah ini.<br /><br />Proses ini akan menciptakan account Google yang dapat Anda gunakan pada layanan Google lainnya. Jika Anda sudah memiliki sebuah account Google mungkn dari Gmail, Google Groups, atau Orkut.<br /><br />Satu account Google bisa digunakan untuk mengakses semua fasilitas yang disediakan oleh Google.<br /><br />Jika Anda sudah memiliki accout google, Anda bisa langsung login (masuk). Untuk login ke Google, Anda harus login dengan menggunakan alamat email.<br /><br />Silahkan lengkapi.<br /><br />1. Alamat email yang Anda masukan harus sudah ada sebelumnya. Anda akan dikirim konfirmasi ke email tersebut. Jika Anda menggunakan email palsu atau email yang baru rencana akan dibuat, maka pendaftaran bisa gagal. Anda tidak perlu menggunakan email gmail.com. Email apa saja bisa.<br /><br />2. Lengkapi data yang lainnya.<br /><br />3. Tandai "Saya menerima Persyaratan dan Layanan" sebagai bukti bahwa Anda setuju. BTW Anda sudah membacanya?<br /><br />Setelah lengkap, klik tanda panah yang bertuliskan lanjutkan.<br /><br />Form Pendaftaran 1<br /><br />Form Pendaftaran 2<br />Langkah 3: Membuat Blog <br />Memilih Nama Blog dan URL Blog<br />Jika Anda berhasil, Anda akan dibawa ke halaman seperti pada gambar dibawah. Jika gagal? Gagal biasanya karena verifikasi kata Anda salah. Itu wajar karena sering kali verifikasi kata sulit dibaca. Yang sabar saja, ulangi sampai benar. Saya sendiri sampai mengulang 3X.<br /><br />Setelah Anda berhasil mendaftar, Anda akan dibawa ke halaman seperti yang ada pada gambar dibawah. Sekarang Anda mulai membuat blog dengan mengisi nama dan alamat blog Anda.<br /><br />Sebagai contoh, saya menamakan blog tersebut dengan nama Hasna Zahidah. Sssst, jangan curiga, Hasna adalah putri saya. Saya memilih alamat blog dengan alamat http://hasna-zahidah.blogspot.com<br />sebagai alaternatif, bisa juga http://hasnazahidah.blogspot.com.<br /><br />Jika Anda membuat lensa dengan tujuan mempromosikan produk Anda atau produk afiliasi, maka dalam memilih nama, harus berisi nama produk atau jasa yang akan Anda tawarkan. Misalnya jika Anda ingin menjual ebook saya, Anda bisa memilih kata kunci seperti motivasi, sukses, berpikir positif, dan kata-kata kunci lainnya yang sesuai.<br /><br />Anda juga bisa meneliti kata kunci yang paling banyak dicari orang (tentu harus berhubungan dengan produk yang Anda jual) di<br />https://adwords.google.com/select/KeywordToolExternal<br /><br />Anda bisa mengecek ketersediaan alamat blog yang Anda pilih. Jika tersedia bisa Anda lanjutkan. Jika tidak tersedia, maka Anda harus kreatif mencari nama lain atau memodifikasi alamat yang sudah ada, misalnya ditambahkan abc, xzy, 101, dan bisa juga dengan menyisipkan nama Anda.<br /><br />Lanjutkan dengan klik tanda panah bertuliskan LANJUTKAN.<br /><br />Proses Pembuatan Blog<br />Langkah ke 4 Blog Template <br />Pilih desain yang sesuai dengan selera Anda.<br />Berhasil? Tentu saja berhasil, memang mudah koq. Jika berhasil, Anda akan diarahkan ke halaman seperti yang ada pada gambar dibawah.<br /><br />Pilihlah tema yang sesuai dengan selera Anda. Jika tidak ada yang sesui dengan selera Anda, jangan khawatir, nanti masih banyak pilihan tema yang bisa Anda install sendiri. Sekarang pilih saja tema agar proses pembuatan blog bisa diselesaikan. Anda bisa preview tema dengan klik gambarnya.<br /><br />Untuk Memilih tema Anda klik (tandai) bulatannya o seperti pada gambar dibawah. Lihat yang saya tunjuk dengan panah merah buatan saya.<br /><br />Setelah itu Anda klik tanda panah yang bertuliskan LANJUTKAN<br /><br />Memilih Tema<br />Belajar Membuat Blog Selesai <br />Sekarang tinggal posting, pengaturan, dan tata letak<br />Selamat, sekarang Anda sudah memiliki sebuah blog. Sekarang Anda sudah mulai bisa memposting pemikiran Anda di blog dan dibagi ke seluruh dunia (eh Indonesia).<br /><br />Memang masih ada beberapa hal yang harus Anda lakukan, yaitu pengaturan, tata letak, penambahan eleman, dan penggantian tema jika Anda menginginkan tema yang lain. Ini untuk tingkat lanjut.<br /><br />Setidaknya, Anda sudah memiliki blog dan bisa posting. Hal ini sudah cukup untuk tahap awal. Untuk mendalami masalah Blog lebih dalam, saya anjurkan Anda membaca ebook Nge-Blog Dapat Duit.<br /><br />Pada ebook tersebut, bukan hanya diajarkan cara nge-blog, tetapi juga bagaimana mendapatkan uang dari blog. Saya sendiri sudah membuktikannya, saya mendapatkan uang dari ngeblog. Jangan heran kalau saya rajin ngeblog.<br />Lensa Lainnya <br />Berikut adalah panduan lainnya yang akan mendukung Anda dalam kegiatan ngeblog. Ngblog perlu kreativitas, oleh karena itu tingkatkan kreativitas Anda. Silahkan baca pada lensa dibawah ini. Ngeblog jelas memerlukan kemampuan menulis? Saya sertakan juga lensa tentang cara menulis. Dan yang terpenting, blog harus dipromosikan supaya banyak pengunjung. Caranya ada pada link dibawah.<br /><br />featured lens Cara Berpikir Kreatif<br /><br /> Merupakan sebuah kenyataan bahwa upaya kreatif berkaitan dengan antusiasme dan gairah dan dikenal sebagai faktor substantial pada tingkat puncak kinerja. Lensa ini akan menunjukan bagaimana cara kita meningkatkan kreativitas. Jangan sampai Anda hany...<br /><br />featured lens Cara Menulis<br /><br /> Menulis itu ekspresi diri, menulis itu menyenangkan, menulis itu bisa menghasilkan uang, dan menulis adalah bagian dari kehidupan kita. Namun sayang, masih banyak orang yang menganggap bahwa menulis itu sulit. Lensa ini akan menunjukan kepada Anda ba...<br /><br />featured lens Promosi Blog<br /><br /> Apakah Anda sudah punya blog? Lalu bagaimana? Tergantung tujuan Anda, jika tujuan Anda membuat blog hanya untuk mencurahkan isi hati dan pikiran tanpa perlu diketahui oleh orang lain, maka sudah punya blog Anda tinggal menggunakannya untuk menulis....Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-88531573335816132862010-11-01T08:15:00.001-07:002010-11-01T08:15:24.348-07:00YERUSALEMYerusalem - Otoritas Benda Purbakala Israel bermitra dengan Google untuk memperlihatkan naskah kuno Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scrolls) kepada publik dunia secara online.<br /><br />Proyek ini akan memberikan akses gratis terhadap naskah yang telah berusia 2.000 tahun tersebut - dianggap sebagai salah satu dari penemuan arkeologi terbesar abad ini - dengan meng-upload gambar beresolusi tinggi. Foto-foto pertama naskah tersebut dijadwalkan akan online dalam beberapa bulan.<br /><br />Gulungan naskah tersebut akan tersedia dalam dua bahasa, yaitu bahasa asli dan terjemahan.<br /><br />Pejabat resmi Otoritas Benda Purbakala, Pnina Shor Selasa (19/10) ini akan memastikan bahwa naskah yang asli akan diawetkan ketika akses ke artefak yang tak ternilai harganya tersebut, yang meliputi fragmen dari kitab suci kaum Ibrani, mulai online.<br /><br />Para pakar arkeologi sering mengeluhkan bahwa hanya sejumlah kecil sarjana yang memiliki izin akses untuk mempelajari gulungan yang ditemukan di gua-gua dekat Laut Mati di tahun 1940-an tersebutUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-46186472053577710832010-11-01T07:52:00.000-07:002010-11-01T07:54:17.463-07:00manusia diciptakan menurut gambar dan rupa AllahPertanyaan: Apa artinya manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27)?<br /><br />Jawaban: Pada hari terakhir dari penciptaan, Tuhan berkata, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita” (Kejadian 1:26). Dengan demikian Tuhan mengakhiri pekerjaanNya dengan suatu “sentuhan pribadi.” Tuhan membentuk manusia dari debu tanah dan memberinya hidup dengan menghembuskan nafasNya sendiri (Kejadian 2:7). Dengan demikian manusia memiliki keunikan dibanding dengan ciptaan-ciptaan lainnya, yaitu memiliki bagian materi (tubuh) dan non-materi (jiwa/roh).<br /><br />Memiliki “gambar” atau “rupa” Allah, dalam pengertian yang paling sederhana, berarti kita dibuat menyerupai Tuhan. Adam tidak menyerupai Tuhan dalam arti Tuhan memiliki darah dan daging. Alkitab berkata bahwa “Allah itu Roh” (Yohanes 4:24) dan karena itu memiliki keberadaan tanpa tubuh. Namun tubuh Adam mencerminkan hidup Tuhan karena diciptakan dengan kesehatan yang sempurna dan tidak tunduk pada kematian.<br /><br />Gambar Allah menunjuk pada bagian non-material dari manusia. Hal ini membedakan manusia dari binatang dan memampukan manusia menjalankan “kekuasaan” sebagaimana direncanakan Allah (Kejadian 1:28), dan memampukan manusia berkomunikasi dengan PenciptaNya. Keserupaan ini adalah dalam hal mental, moral dan sosial.<br /><br />Secara mental, manusia diciptakan sebagai makhluk yang rasional dan berkehendak – dengan kata lain, manusia dapat menggunakan pikirannya dan dapat memilih. Ini adalah refleksi dari akal budi dan kebebasan Tuhan. Setiap kali seseorang menciptakan mesin, menulis sebuah buku, melukis pemandangan, menikmati simponi, menjumlahkan hitungan, atau menamai binatang peliharaan, dia memproklamirkan fakta bahwa kita diciptakan menurut gambar Allah.<br /><br />Secara moral, manusia diciptakan dalam kebenaran dan kepolosan yang sempurna, suatu refleksi dari kesucian Tuhan. Tuhan melihat semua yang diciptakanNya (termasuk manusia) dan mengatakan, “sangat baik” (Kejadian 1:31). Hati nurani kita atau “kompas moral” adalah sisa dari keadaan yang asli itu. Ketika seseorang menulis hukum, mundur dari kejahatan, memuji kelakuan baik, atau merasa bersalah, orang itu meneguhkan fakta bahwa kita diciptakan menurut gambar Allah.<br /><br />Secara sosial, manusia diciptakan untuk bersekutu. Hal ini mencerminkan ketritunggalan Allah dan kasihNya. Di taman Eden, relasi manusia yang terutama adalah dengan Tuhan (Kejadian 3:8 menyiratkan persekutuan dengan Tuhan), dan Tuhan menciptakan perempuan pertama karena "tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja” (Kejadian 2:18). Setiap kali seseorang menikah, berteman, memeluk anak kecil, mengikuti kebaktian, dia menyatakan bahwa kita diciptakan menurut gambar Allah.<br /><br />Karena diciptakan menurut gambar Allah, Adam memiliki kebebasan untuk memilih. Meskipun dia diberikan pribadiyang suci, Adam memilih yang jahat dan memberontak melawan PenciptaNya. Dengan berbuat demikian, dia mencemarkan gambar Allah yang ada dalam diriNya, dan mewariskan keserupaan yang rusak itu pada semua keturunannya, termasuk kita (Roma 5:12). Saat ini kita masih memiliki gambar Allah (Yakobus 3:9), namun kita juga menanggung bekas-bekas dosa. Secara mental, moral, sosial dan fisik kita memperlihatkan efek-efek dari dosa.<br /><br />Kabar baiknya adalah bahwa ketika Tuhan menebus seseorang, Dia mulai memulihkan gambar Allah yang asli itu, menciptakan “manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Efesus 4:24; lihat pula Kolose 3:10).Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-2931549934415645422010-11-01T07:32:00.000-07:002010-11-01T07:40:36.802-07:00GAMBAR BINANTANGBebek pipit<br /> <br />Kolibri pelatuk<br /> <br /><br />Elang pelikan<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br />Pelatuk kaki burung pipit kaki ayam<br /> <br />Kaki elang kaki pelatuk kaki itik<br /> <br /> <br /><br />CECAK Kadal<br /> <br /> Bunglon kalajengking<br /> <br />Lebah kelabang<br /> <br />Cumi-cumi gurita<br /><br /><br />sotongUnknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-13087180585982859692010-11-01T07:21:00.000-07:002010-11-01T07:28:49.479-07:00PERJAMUAN KUDUSKAJIAN TEORITIS TENTANG KONSEP PERJAMUAN KUDUS, <br />KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA<br /><br /><br />Kajian Teori<br /><br /> Kajian teori yang akan diuraikan oleh penulis menjelaskan tentang definisi perjamuan Kudus, konsep perjamuan Kudus baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dan tentang bagaimana tata cara Perjamuan Kudus. <br /><br />Definisi Perjamuan Kudus<br /><br /> Langkah yang dilakukan penulis untuk menghindari pengertian yang salah terhadap definisi istilah Perjamuan Kudus, penulis menyatakan pemahaman yang benar terhadap arti kata secara etimologi dan menurut para pakar, kemudian mendefinisikannya dalam suatu kalimat lengkap yang dapat dimengerti.<br /><br /><br /><br /><br />Pengertian Etimologi<br /><br /> Secara etimologi penulis akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan Perjamuan dan Kudus, sehingga diperoleh pemahaman yang lengkap perihal Perjamuan Kudus.<br /><br />Perjamuan<br /> Perjamuan berasal dari kata jamu yang berarti: ”menerima kedatangan dan menghidangkan makanan bagi tamu, selanjutnya perjamuan dapat diartikan “pertemuan makan dan minum, resepsi, pesta.” Jadi menurut bahasa Indonesia Perjamuan dapat diartikan secara etimologi sebagai pertemuan makan dan minum. <br /> S. S. Smalley menggunakan beberapa istilah untuk istilah perjamuan yakni misyteh (Ester 5:4, Dan 5:10), syata (Ester 7:1), yayin (Kid 2:4) dan potos (1Ptr 4:3). Semua kata ini berarti “minum anggur.” Melalui pernyataan Smalley diketahui bahwa perjamuan menggambarkan tentang persekutuan yang dimulai dengan memecahkan roti sesuai adat Yahudi. Persekutuan yang sama juga dinyatakan pada acara makan bersama di Galilea dalam pelayanan Tuhan Yesus saat Tuhan Yesus memberi makan orang banyak.<br /><br />Kudus<br /><br /> Kudus adalah sebuah akar kata yang berarti “murni, suci.” Jadi istilah Perjamuan Kudus secara etimologi dapat didefinisikan sebagai pertemuan makan dan minum yang murni dan suci. <br /><br />Pengertian Istilah<br /><br /> Perjamuan Kudus merupakan perintah Tuhan Yesus yang harus dilakukan oleh semua denominasi gereja yang ada sampai Tuhan datang kembali (rapture). Ada banyak definisi ataupun makna dari Perjamuan Kudus yang diungkapkan oleh para pakar yang menjadi keyakinan pakar tersebut. Berikut ini beberapa pendapat pakar dinyatakan oleh penulis perihal pengertian Perjamuan Kudus, hal ini dilakukan untuk menemukan definisi yang lengkap. <br /> H. L. Senduk dalam buku yang berjudul Pedoman Pelayanan Pendeta 1 & 2 menyatakan bahwa: “Perjamuan Kudus adalah Perjamuan Tuhan untuk sidang jemaat yang dikasihi-Nya, supaya jemaat selalu akan mengingat kasih Tuhan dan hidup senantiasa di dalam kasihNya.” Perjamuan Kudus hanya dapat dilakukan oleh yang umat Allah (orang yang sudah menerima keselamatan) Yesus, sehingga saat melakukan Perjamuan Kudus setiap orang percaya senantiasa mengingat, merasakan bahwa hanya karena kasih Yesuslah sehingga setiap orang dapat diselamatkan. <br /> W. R. F. Browning menyatakan bahwa: “Perjamuan Kudus adalah perjamuan akhir sebelum pengadilan dan penyaliban Yesus yang diadakan bersama murid-muridNya di kamar loteng.” Pengadilan dan penyaliban Yesus merupakan pengorbanan-Nya yang tertinggi yang dilakukan di atas kayu salib demi untuk menyelamatkan manusia dari akibat dosa (neraka). <br /> Benny Hinn menyatakan bahwa: “Perjamuan Kudus adalah peringatan tentang hal yang telah dilakukan-Nya untuk kita dua ribu tahun yang lalu di Golgota tetapi sekaligus juga suatu persekutuan dengan Dia di masa kini.” Perjamuan Kudus mengingatkan kepada setiap orang percaya akan arti dari pengorbanan Kristus di Kayu Salib. Perjamuan kudus menyatakan dan memeteraikan semua manfaat dari pengorbanan Yesus di atas Kayu Salib, sebagaimana yang ditulis oleh Williamson dalam pengakuan iman Westminster yang menyatakan bahwa:<br />“Sakramen Perjamuan Kudus merupakan sakramen yang ditetapkan oleh Kristus sendiri. Sakramen Perjamuan Kudus ditetapkan oleh Kristus sendiri, pada malam Dia dikhianati. Sakramen Perjamuan Kudus diberikan untuk mengingat terus menerus akan pengorbanan-Nya, untuk memeteraikan semua manfaat pengorbanan-Nya kepada orang-orang percaya, serta merupakan suatu ikatan dan janji persekutuan dengan Kristus. <br /><br /> Selain itu Williamson juga menekankan tentang sakramen ditinjau dari segi manfaatnya, khususnya hubungan antara Tuhan terhadap orang percaya. Sakramen Perjamuan Kudus menunjukkan kepada para murid apa yang mereka miliki. Dan sakramen Perjamuan Kudus memberikan kesaksian kepada para murid bahwa mereka benar-benar memilikinya. Perjamuan Kudus juga bermakna bahwa setiap orang percaya adalah milik Allah, demikian pula sebalknya (Allah menjadi milik setiap orang percaya. <br /> Melalui sakramen Perjamuan Kudus diharapkan setiap murid mengerti dan senantiasa mengingat akan karya Yesus yang telah mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Dosa yang telah membuat manusia tersesat (Matius 18:11; Lukas 15:4, 8, 24). Charles C. Ryrie mengatakan bahwa “Jika tidak mendapatkan pengampunan, maka dosa menyebabkan manusia binasa (Yoh 3:16). Dosa membawa manusia ke dalam penghakiman (Luk 12:20). <br /> Leon Morris menegaskan bahwa “Yang mendatangkan keselamatan bagi orang-orang berdosa adalah kematian Yesus yang membawa pendamaian dan bukan kehidupan-Nya yang patut diteladani itu. Jadi kematian Yesus sangatlah berhubungan dengan kematian kekal yang semestinya dialami manusia sebagai akibat dosa. Donald Guthrie mengatakan bahwa perjamuan kudus berarti mengambil bagian dalam pengorbanan Kristus. Melalui 1 Korintus 10:16 diketahui bahwa rasul Paulus mengartikan Perjamuan Kudus dalam pengertian persekutuan (sharring). Paulus berkata bahwa roti yang dipecah-pecahkan adalah persekutuan (kainonia) dalam tubuh Kristus, demikian juga cawan pengucapan syukur adalah persekutuan dalam darah Kristus.<br /> Sebagaimana halnya dalam perayaan paskah orang-orang Yahudi dihayati keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, demikian juga orang-orang Kristen yang ikut serta dalam pengorbanan Kristus secara simbolis mempersatukan diri dengan pengorbanan tersebut. Mengambil bagian di dalam darah dan tubuh Kristus bukanlah hanya unsur-unsur kebutuhan jasmani saja, tetapi merupakan suatu pengalaman bersama dengan Kristus yang telah dikorbankan itu. <br /> Guthrie menekankan kembali bahwa Perjamuan Kudus merupakan tolok ukur untuk melihat kesetiaan seseorang yang sesungguhnya. Tidak ada tempat untuk berkompromi. Orang-orang yang mengambil bagian dalam kematian Kristus dikucilkan dari persekutuan apa pun yang membahayakan posisi ‘di dalam Kristus.” Dengan demikian dapat diketahui bahwa persekutuan orang-orang Kristen mencakup semua orang-orang yang mengambil bagian dalam Kristus karena dipersatukan di dalam satu tubuh dan kesatuan orang percaya dengan Kristus bersifat hakiki. <br /> Jadi berdasarkan pengertian di atas baik secara etimologi maupun menurut pandangan para pakar yang berkompeten, maka dapat disimpulkan bahwa Perjamuan Kudus atau Perjamuan Tuhan adalah peringatan akan pengorbanan Kristus sebagai suatu persekutuan yang mengingatkan betapa besar kasih Allah bagi dunia khususnya bagi setiap orang percaya yang menyatakan hubungan antara jemaat dengan Tuhan secara murni melalui pertemuan makan dan minum. <br /><br />Konsep Perjamuan Kudus dalam Perjanjian Lama <br />dan Perjanjanjian Baru<br /><br /> Perjamuan Kudus tidak tiba-tiba muncul dalam Perjanjian Baru, melainkan merupakan penggenapan dari Perjanjian Lama. Seperti halnya dalam perayaan Paskah orang Yahudi sangat menghayati peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Saat orang-orang Yahudi keluar dari Mesir, orang-orang tersebut mengalami kuasa Allah yang membebaskan dari perbudakan. Hal yang sama juga dirasakan oleh setiap orang percaya di masa kini bahwa melalui pengorbanan Kristus, setiap orang percaya mengalami kuasa Allah. Soedarmo memberikan penjelasan sebagai berikut:<br />Di dalam Perjanjian Lama Tuhan memakai adat ini [Perjamuan Kudus] untuk menguatkan PerjanjianNya di dalam hati umatNya. Tuhan menentukan sakramen Paskah yang harus dilayani oleh umatNya. Paskah ini untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu perhambaan bangsa Israel di tanah Mesir, ketika diperintahkan supaya orang-orang Israel menyembelih seekor anak domba yang tidak bercela, kemudian melumurkan darahnya pada tiang dan ambang pintu, dan memakan dagingnya bersama-sama dengan keluarganya. Pada malam Paskah itu Tuhan menyuruh malaikat maut membunuh segala anak sulung dari orang Mesir. Akan tetapi keluarga yang di pintunya dilumurkan darah itu, dilalui saja. Jadi tidak ada seorang anakpun dari orang Israel yang mati . ... Tanda inilah Perjamuan Kudus yang dibiarkan sebagai ganti Paskah dalam Perjanjian Lama. <br /><br /> Sekitar 400 tahun bangsa Israel diperbudak di Mesir,dan Tuhan memakai Musa untuk memimpin ke luar dari Mesir, sehubungan dengan hal tersebut Allah memerintahkan kepada Musa untuk memberitahukan kepada seluruh bangsa Israel mengadakan perayaan paskah yang pertama. Allah menetapkan apapun anak domba atau kambing yang jantan, berumur setahun dan tidak bercela untuk disembeliih, adapun darah binatang tersebut dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan ambang atas pintu, dengan demikian bangsa Israel terluput dari hukuman yang menimpa semua anak sulung Mesir. Pengorbanan binatang tersebut merupakan bayangan dari karya keselamatan yang akan datang, yaitu keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus. Anak domba yang tidak cacat dan tak bercela dalam Perjanjian Lama menggambarkan Yesus Kristus yang tidak berdosa (Kel 12:3, 29:1; Im 1:3, 10; 3:1, 6; 4:3; 5:15,18;6:6; 9:2; 14:10; dan Bil 29:36).<br /> Kata “tidak bercela” terjemahan dalam versi King James adalah “without blemish, terjemahan dalam bahasa Ibraninya adalah “tamim” yang artinya perfect, complete, without spot (sempurna, tanpa noda). Jadi lembu, sapi, domba yang tidak bercacat dan tidak bercela merupakan gambaran tentang Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang tidak bercacat, yang tidak bercela, yang dikorbankan untuk mengampuni dosa seluruh umat manusia. <br /> Bruce B. Barton, Philip W serta David R. Veerman mengatakan bahwa sebutan Anak Domba Allah yang ada dalam pikiran orang-orang Yahudi selalu dihubungkan dengan domba Paskah di Kejadian 12, yang digunakan sebagai korban bakaran untuk menghapus dosa. Ketika Yohanes pembaptis memanggil Yesus dengan sebutan “Anak Domba Allah,” menunjukkan bahwa Yesus adalah korban pengganti yang disediakan Allah untuk dosa-dosa manusia. <br /> Konsep pengganti menyatakan bahwa kematian Kristus menggantikan orang berdosa. Marantika menuliskan bahwa “istilah penting yang dipakai dalam pengertian ini adalah “pengganti” yang berarti bahwa kematian Yesus Kristus sebagai ganti manusia yang percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya. Tuhan Yesus secara tegas mengajarkan bahwa penyerahan tubuh-Nya yang tanpa dosa di salib adalah sebagai tebusan ganti dosa manusia. Jalan Allah ini adalah satu-satunya jalan keselamatan dari akibat dosa (hukuman kekal). <br /> Arthur W. Pink mengatakan bahwa “rancangan salib menjadi fokus dalam pikiran dan perkataan Juruselamat kita pada minggu terakhir pelayanan-Nya di dunia. Hal ini membuktikan bahwa keselamatan merupakan inisiatif dari Allah sendiri. Dalam hal ini Kristus telah mati bagi semua umat-Nya, orang-orang pilihan-Nya, sehingga sebagai akibat dari kematian-Nya itu setiap orang percaya beroleh hidup kekal. Dengan demikian sakramen Perjamuan Kudus hendaknya memberi motivasi kepada setiap orang percaya untuk memberikan yang terbaik bagi Allah sebagai ucapan syukur atas apa yang Tuhan berikan yaitu keselamatan. <br /> Darah Yesus berkuasa untuk mengampuni dosa manusia, berkuasa untuk menebus manusia dari maut, berkuasa untuk mendamaikan antara bumi dan surga, berkuasa menguduskan. Sebagaimana pentingnya darah bagi tubuh, begitu pula pentingnya darah Tuhan Yesus bagi <br />orang percaya yang merupakan tubuh Kristus. <br /> Maxwell Whyte mengatakan “kita membutuhkan Nama dan Darah-Nya, karena nyawa-Nya ada di dalam darah-Nya. Kekuatan di dalam nama Yesus itu ada, karena Ia telah menumpahkan darah-Nya dan mempersembahkan-Nya kepada Bapa-Nya, yang memberikan segala kuasa di surga dan di bumi kepada Yesus. Yesus adalah korban paskah, penyaliban Yesus adalah proses pengorbanan dari pada Anak Domba Allah. Setiap orang dapat menerima apa yang dijanjikan Yesus dengan cara mengambil bagian di dalam darah-Nya dengan cara melakukan Perjamuan Kudus (makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya). <br /> Alkitab menyatakan dalam Matius 26:27-28 bahwa: Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.<br /> Kata pengampunan di dalam ayat 28 menggunakan istilah adalah “remission”, terjemahan dalam bahasa Yunaninya adalah aphesis, yang artinya melepaskan, membebaskan atau mengampuni. Rasul Paulus menuliskan dalam Efesus 1:7-8: “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.<br /> Pengampunan dosa diberikan oleh Allah kepada setiap manusia karena setiap manusia telah berbuat dosa dan dosa telah merusak hubungan antara manusia dengan Allah. Pengampunan dosa merupakan cara untuk memulihkan hubungan yang rusak. <br /> Henry C. Thiessen memberikan komentar bahwa kematian Kristus merupakan karya penebusan bagi umat manusia, untuk lebih jelasnya perhatikan tulisan beliau: <br />‘Kematian Kristus digambarkan sebagai pembayaran uang tebusan. Gagasan penebusan berarti pembayaran harga kepada pihak tertentu agar dapat membebaskan seseorang yang berada dalam perbudakan. Itu sebabnya Yesus mengatakan bahwa Ia datang untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Harga tebusan tersebut tidak dibayarkan kepada Iblis, tetapi kepada Allah. Alkitab mengajarkan bahwa kita telah ditebus oleh kematian Kristus. Penebusan ini ialah penebusan dari hukum Taurat, atau seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Galatia 3:13, dari “kutuk hukum taurat”, dari hukum itu sediri, dengan cara kita dimatikan terhadap hukum Taurat oleh kematian tubuh Kristus (Rm 7:4), dan dari segala kejahatan, baik fisik maupun moral, termasuk tubuh fana kita saat ini. <br /><br /> Melalui darah-Nya Yesus menciptakan hubungan damai antara manusia dengan Allah, jadi dengan pengorbanan-Nya, hubungan manusia dengan Allah dipulihkan. Pada perjamuan terakhir Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa darah-Nya yang tercurah di atas kayu salib adalah untuk pengampunan dosa. Hal terjadi sebagai bukti bahwa Allah begitu mengasihi manusia, sehinngga Yesus direlakan mati di atas kayu salib. Perjamuan Kudus dilakukan bertujuan untuk menjadi peringatan bahwa setiap orang telah ditebus melalui pengorbanan Yesus.<br /> Perjamuan Kudus yang diajarkan Tuhan Yesus menggunakan roti dan anggur. Roti bagi orang Yahudi merupakan makanan pokok yang memberi kekuatan, sedangkan anggur adalah minuman yang menyegarkan. Roti terbuat dari tepung yang diperoleh dari beribu-ribu butir gandum dan air anggur diperoleh dari butir buah anggur yang diperas. Roti biasa dipotong-potong dan anggur dituang untuk diminum. <br /> Verkuyl juga menjelaskan proses terjadinya roti sekaligus menjelaskan makna yang terkandung di dalamnya sebagai berikut:<br />Benih gandum tertabur ke atas bumi, ditutupi oleh tanah, lalu mati. Batang gandum itu naik ke atas, berkembang, berbuah, mengalami taupan dan hujan lebat. Akhirnya datanglah sebuah ani-ani, batang gandum itu dipotong, dipisahkan dari akarnya. Bulirnya ditebah atau ditumbuk, dihancurkan di antara dua batu penggilingan sampai halus menjadi tepung. Dengan dibakar dalam api open terjadilah roti. Sebaiknyalah kita mengingat kepada riwayat roti itu, apabila kita ingin menangkap atau memahami arti tanda itu dalam Perjamuan Kudus. Yesus pun ditabur, diturunkan ke atas bumi seperti benih gandum tadi. <br /><br /> Saat mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus tidaklah berarti hanya mengambil bagian di dalam unsur-unsur jasmani saja, melainkan juga merupakan suatu pengalaman rohani bersama dengan Kristus. Kuasa Allah bekerja ketika orang percaya menyatu dengan tubuh dan darah Yesus di dalam Perjamuan Kudus. <br /> Melengkapi sarana Perjamuan Kudus, Verkuyl sekaligus menjelaskan proses terjadinya air anggur:<br />Ibarat kedua adalah anggur. Pokok anggur ditanam di tanah, lalu tumbuh. Mengalami angin kencang, panas terik dan hujan lebat pula. Dengan lambat buah anggur tumbuh bergugus-gugus. Setelah masak, dipetik, diinjak-injak dalam apitan anggur, sehingga keluarlah air anggurnya. Demikianlah pula Yesus ditanam di bumi sebagai tunas yang tumbuh dari tanah yang kering, demikianlah hidup Yesus. Buah-buah yang tumbuh padaNya, yakni kesucian dan kebenaran serta ketaatan yang sempurna, makin lama makin masak. Akhirnya Ia menyerahkan diriNya dihancurkan dalam maut. Bagi kita. Dan kini kita diperkenankan hidup dari segala perbuatan Yesus, selama hidupNya, sampai matiNya, bagi kita. Semuanya itu telah dituang ke dalam cawan ucapan syukur. Dan kita boleh meminumnya. <br /><br /> Istilah tubuh dan darah yang digunakan Yesus menghunjuk pada kematian-Nya di kayu salib. Tubuh-Nya mengalami penderitaan begitu rupa dan darah-Nya tercurah agar manusia yang menerima-Nya secara pribadi mengalami pengampunan dosa, hidup yang kekal dan berkemenangan senantiasa bersama Kristus dalam menghadapi pergumulan hidup dari hari kesehari. <br /> Verkuyl lebih lanjut menjelaskan hubungan Paskah dengan Perjamuan Kudus sebagai berikut:<br />Perayaan Paskah adalah suatu peringatan. Yang diperingati ialah kejadian-kejadian di tanah Mesir. Akan tetapi selain itu, Paskah adalah suatu nubuatan pula. Anak-domba Paskah menunjuk kepada Anak-domba Allah yang akan menghapus dosa dunia. Pada malam hari, sebelum disalibkan di bukit Golgota, Yesus merayakan Paskah. Ia tahu, bahwa Ia sendiri adalah Anak-anak domba Paskah yang akan dikorbankan di bukit Golgota. Kepada diriNya sendiri telah dikenakan dan digenapi arti perayaan Paskah. Ia mau memperingatkan segala jemaat dari segala abad kepada korban tubuh dan darahNya dengan menetapkan peraturan perjanjian yang baru. <br /><br /> Perjanjian yang baru antara Allah dan manusia dimulai setelah Yesus mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib, karena darah Yesus adalah materai dari perjanjian yang baru. Perjanjian yang baru menyatakan bahwa darah-Nya menjadi jaminan atau materai maka perjanjian yang lama tidak dipakai lagi. <br /> Secara tegas Heyer memberikan komentar yang terlihat melalui tulisannya bahwa: <br />Dalam tugas penelitian kami untuk mencari hubungan antara Paskah dan Perjamuan Kudus, kiranya sangat penting untuk tidak mengesampingkan begitu saja persyaratan yang berkenaan dengan domba Paskah sebagaimana ditetapkan oleh Alkitab, yaitu “tidak bercela” (Kel. 12:5), satu tulang pun tak boleh dipatahkan (Kel. 12:46) dan perintah itu menetapkan bahwa domba harus dimasak dengan cara khusus (Kel.<br /><br />12:9). <br /><br /> Dalam Perjanjian Lama, Paskah dinyatakan melalui pengorbanan binatang yang berupa Anak Domba yang dipersembahkan untuk perayaan Paskah, tetapi dalam Perjanjian Baru, Perjamuan Kudus dimengerti melalui Yesus yang menjadi korban penebusan dosa. Niftrik dan B. J. Boland juga menyinggung perihal Perjamuan Kudus sebagai berikut: <br />Berdasarkan isi Alkitab, timbulnya sakramen Perjamuan Kudus adalah lebih jelas daripada timbulnya Baptisan. ...Perjamuan pada malam itu diadakan berhubungan dengan upacara Yahudi dinamai Pesakh. Melalui bentuk Aramnya Paskha (yang juga dipakai dalam Perjanjian Baru berbahasa Yunani) kata itu telah di – Indonesiakan menjadi Paska. Rupa-rupanya kata Pesakh berasal dari kata kerja Ibrani Pasakh, artinya “berlalu” atau “melewati”/ lewat dari. Lihat Kel 12:13, di mana Tuhan berjanji bahwa hukumanNya akan berlalu pada pintu-pintu yang diberi tanda dengan darah anak – domba Paska. “Pesakh” itu menunjuk kepada perjanjian yang diadakan Allah dengan Israel dalam melepaskan bangsa ini dari perbudakan di tanah Mesir (lihat Ul 16:1 dyb.). <br /><br /> Tuhan Yesus merayakan Perjamuan Paskah bersama dengan murid-murid yang terakhir kali dan diperintahkan untuk diteruskan atau dilakukan (1Kor. 11:24-25). <br /> H. Hadiwijono memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa: <br />Sama halnya dengan baptisan kudus, Perjamuan Kudus bukanlah hasil penemuan manusia, melainkan ditetapkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Perintah tentang Perjamuan Kudus itu terdapat dalam Mat. 26:26-29; Mrk. 14:22-25; Luk. 22:14-20; 1Kor. 11:23-25. Jikalau ayat-ayat itu kita teliti, akan terdapat perbedaan di sana-sini. Sekalipun demikian, semuanya menunjuk kepada satu hal yang penting dan menentukan, yaitu: perintah supaya merayakan Perjamuan Kudus. Dari segala perintah itu dapat disimpulkan, bahwa Perjamuan Kudus bukanlah perjamuan yang biasa. Sebab perjamuan ini adalah perjamuan yang diperintahkan. <br /><br /> Pada abad-abad pertama Perjamuan Kudus dipimpin oleh Uskup, namun karena perkembangan umat Allah yang semakin bertambah, maka tidak cukup waktu untuk melayani umat tersebut. <br />Pelaksanaan Perjamuan Kudus telah menjadi suatu keharusan bagi gereja-gereja Protestan. Chris Z. Marantika menegaskan bahwa:<br />Perjamuan Kudus menjadi peringatan-peringatan terhadap kematian Yesus Kristus, pengalaman keselamatan pribadi, mengingatkan orang-orang yang belum percaya akan menerima hukuman, menyatakan persekutuan peraturan antar orang Kristen, dan menyadarkan bahwa Kristus akan datang kembali. <br /> Perjamuan Kudus bagi Heyer merupakan “amanat penetapan” yang diberitakan di empat bagian (Mrk. 14:22-25; Mat. 26:26-29; Luk. 22:14-20; 1Kor. 11:23-26). <br /> Perjamuan Kudus dapat dilakukan oleh setiap orang percaya dalam keadaan lemah sekalipun sebab hal tersebut memuliakan Kristus, sebagaimana juga yang dinyatakan oleh Soedarmo:<br />Apabila kita merasa tidak sempurna, itu tidak menjadi rintangan untuk turut Perjamuan Kudus. Sebab Perjamuan Kudus itu justru bagi orang-orang yang merasa lemah, dan yang mencari kekuatannya daripada Tuhan. Orang yang insaf akan kelemahannya seperti Rasul Paulus (Rm. 7:13-26) yang merasa lemah di dalam imannya, itulah yang mendapatkan kekuasaannya dari Kristus. Perjamuan Kudus itu bagi orang yang tidak memuliakan diri (sombong), pun juga tidak menghina sesamanya, melainkan memuliakan Tuhan Allah. <br /><br /> Bresee dalam buku Apa Yang Anda Perlu Ketahui Tentang 27 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah menjelaskan bahwa: <br />Kristus mengadakan perjamuan hanya kepada orang-orang yang mengaku sebagai pengikut-pengikut-Nya. Upacara perjamuan diperuntukkan bagi orang Kristen yang beriman. Anak-anak yang belum dibaptiskan tidak bisa diikutkan dalam upacara ini. <br /><br /> Verkuyl dalam tulisannya menjelaskan hal yang sama bahwa: <br />. . . kita tidak diperbolehkan merayakan Perjamuan Kudus dengan perasaan menganggap ringan atau meremehkan Perjamuan itu atau hanya ikut-ikutan pada lahirnya saja, seolah-olah kita hanya melakukan sesuatu perkunjungan minum teh. Kita harus meminta kepada Tuhan, yang menjamu kita pada Perjamuan Kudus itu, untuk menyiapkan kita buat merayakan perjamuanNya. Agar dapat merayakan Perjamuan Kudus dengan sungguh-sungguh. <br /><br /> Jelaslah bahwa Perjamuan Kudus bukanlah sakramen yang diciptakan oleh manusia atau aturan yang ditetapkan oleh Gereja. Itulah sebabnya suasana sikap hati yang penuh khidmat (sungguh-sungguh) sangatlah dibutuhkan. Verkuyl kembali memberikan tiga cara atau hal-hal yang dilakukan untuk merayakan Perjamuan Kudus, antara lain:<br />Pertama-tama, haruslah kita merasa bersalah, berdosa dan oleh sebab itu bersikap rendah hati. Kedua, apabila kita mau ikut-serta dalam Perjamuan Kudus, hendaklah kita meminta iman atau kepercayaan yang jujur kepada Tuhan. Ketiga, untuk ikut-serta dalam Perjamuan Kudus, perlu sekali kita berniat dengan jujur dan sungguh-sungguh untuk melakukan segala kebijakan dan berbuat menurut perintah Tuhan. <br /><br /> Soedarmo selanjutnya menjelaskan hal yang sama bahwa: “Oleh karena itu, maka jelaslah pula, bahwa Tuhan Yesus waktu memerintah tidak menghendaki supaya Perjamuan Malam itu dilakukan dengan suatu rumus yang tidak boleh berubah. Akan tetapi tetap firman adalah dasar dari azas tujuan Perjamuan Malam itu.” Tidak ada format yang baku untuk Perjamuan Kudus, namun dasar atau esensinya harus dibangun berdasarkan Alkitab. Calvin juga memberikan pandangan yang hampir sama dengan pendapat penulis, beliau menyatakan bahwa:<br />Adapun mengenai upacara lahiriah perayaan itu: tidaklah menjadi soal, apakah orang-orang percaya menerima roti dengan tangan atau tidak, apakah mereka membaginya antara mereka atau masing-masing orang makan apa yang diberikan kepadanya, apakah cawan mereka kembalikan kepada diaken atau mereka teruskan kepada orang yang di sampingnya, apakah roti itu beragi atau tidak, apakah anggur itu merah atau putih warnanya. Hal-hal ini adalah hal-hal yang tak begitu penting dan diserahkan kepada kebijaksanaan Gereja. <br /><br /> Calvin lebih cenderung bahwa format atau upacara Perjamuan Kudus dipercayakan kepada kebijaksanaan Gereja masing-masing asalkan tidak bertentangan dengan prinsip Alkitab. <br />Esensi Perjamuan Kudus sesungguhya adalah sakramen yang diperintahkan oleh Allah dan bukan dogma yang ditetapkan oleh gereja, sehingga setiap orang percaya harus melakukannya. <br /> <br /><br /><br /><br />Kerangka Berpikir<br /><br /> Berdasarkan landasan teori yang telah penulis kemukakan di atas, maka penulis menyusun suatu kerangka berpikir tentang konsep Perjamuan Kudus, yakni sebagai berikut:<br /> Pertama, Perjamuan Kudus adalah Perjamuan Tuhan yang dilakukan untuk mengingat perngorbanan Kristus yang begitu besar untuk menyelamatkan umat-Nya, menyatakan persekutuan atau penyatuan antara Kristus dengan jemaat-Nya yang dilakukan melalui makan roti dan minum anggur yang suci, hal ini dilakukan karena diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk dilakukan oleh setiap orang percaya. <br /> Diduga, bahwa Perjamuan Kudus berasal dari Allah, selanjutnya diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk terus dilakukan oleh setiap orang percaya hingga hari kedatangan-Nya (rapture). Dengan demikian setiap orang percaya melakukan Perjamuan Kudus dengan penuh hormat karena merupakan sakramen yang Allah tetapkan sendiri. <br /> Kedua, Perjamuan Kudus dilakukan sesuai 1 Korintus 11:17-34. Diduga, bahwa Perjamuan Kudus di GTI JABODETABEK sesuai 1 Korintus 11:17-34. <br /><br />Hipotesa<br /><br /> Penulis menyatakan bahwa hipotesis merupakan kebenaran yang bersifat sementara. Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa: konsep Perjamuan Kudus merupakan perintah Ilahi untuk dilakukan oleh setiap orang percaya. Melalui Perjamuan Kudus setiap orang percaya diingatkan kembali akan karya penyelamatan Kristus, meneguhkan persekutuan orang percaya dengan Kristus juga persekutuan di antara sesama orang percaya. <br /> Kedua, GTI JABODETABEK tidak mengalami kesulitan menerapkan Perjamuan Kudus menurut 1 Korintus 11:17-34 karena GTI JABODETABEK setiap minggu melakukan Perjamuan Kudus.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-72461187129177402162010-11-01T05:45:00.001-07:002010-11-01T05:57:50.508-07:00YESUS DIBAPTISKANTritunggal Ilahi dalam Pembaptisan Yesus (Matius 3:13-17)??<br />Seperti sudah disinggung dalam tulisan terdahulu, teks Perjanjian Baru yang juga kerap dijadikan suatu landasan skriptural bagi doktrin Kristen ortodoks tentang tritunggal ilahi adalah teks Matius 3:13-17 (//Markus 1:9-11; Lukas 3:21-22). Teks ini berisi kisah pendek tentang pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Dituturkan, pada waktu Yesus sudah dibaptis dan keluar dari air, langit terbuka dan dia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasnya, lalu terdengar suara dari langit yang mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”<br /><br />Barangkali tafsiran trinitarian pertama terhadap teks Matius 3:13-17 ini adalah tafsiran yang diajukan Santo Augustinus dari Hippo (354-430). Dalam tulisannya yang berjudul Tentang Trinitas (De Trinitate), khususnya Khotbah II, pada bagian yang menguraikan kata-kata dalam Matius 3:13, Augustinus melihat tritunggal ilahi menyatakan diri dalam peristiwa pembaptisan Yesus: Sang Bapa dalam suara dari langit, sang Anak dalam diri sang Manusia (Yesus), dan Roh Kudus dalam wujud burung merpati. Tulis Augustinus, “Allah Trinitas dinyatakan kepada kita di Sungai Yordan… di sini kita mendapatkan sang Trinitas, dalam arti tertentu, dibedakan.” Bahkan Augustinus sampai menyatakan sesuatu yang bisa jadi tidak ortodoks mengenai doktrin tritunggal, katanya, “Jika kita meninjau tempat-tempatnya, Aku dengan yakin menyatakan … bahwa Trinitas dalam suatu cara tertentu dapat dipisahkan.” Dalam doktrin ortodoks tentang trinitas ilahi, seperti diformulasikan oleh Tertullianus (c. 160-c.220), trinitas ilahi memang terdiri dari “tiga persona” (Latin: tres Personae; Yunani: treis Hypostases) yang dapat dibedakan, namun ketiganya tidak terpisah, ketiganya “satu hakikat” (Latin: una Substantia; Yunani: Homoousios).<br /><br />Mengenai perikop Matius ini, Martin Luther, dalam khotbahnya yang diberi judul Epifani Tuhan Kita (yang disampaikan 6 Januari 1534), sejalan dengan formulasi Kristen ortodoks, menyatakan bahwa “Allah menyatakan diri-Nya dalam tiga bentuk—Roh Kudus, sang “Aku” (dari sang Bapa), dan sang Anak—tetapi dalam satu hakikat ilahi.” Sedangkan Yohanes Kalvin, ketika membuat eksposisi atas perikop Matius ini, tidak menafsir teks Matius ini dari sudut pandang trinitarian. Kalvin hanya memberi makna simbolis pada kata-kata atau ungkapan tertentu yang dipakai dalam perikop Matius ini. Ungkapan “langit terbuka”, bagi Kalvin, menunjuk pada “kehadiran ilahi” yang dialami Yesus, yang ditafsir Yesus sebagai suatu “panggilan surgawi” yang didengarnya ketika dia, seperti dituturkan Lukas (3:21), “sedang berdoa”. Dan “burung merpati”, menurut Kalvin, adalah simbol kelembutan dan kasih karunia yang diberikan Roh Allah untuk berdiam pada diri Yesus.<br /><br />Pertanyaan kita adalah: Apakah dapat dibenarkan jika perikop Matius 3:13-17 ini ditafsir sebagai suatu kesaksian skriptural terhadap tritunggal ilahi yang dipercaya oleh kekristenan ortodoks? Seperti sudah diperlihatkan sebelumnya (klik di sini), dalam Injil Matius pemakaian kata-kata “Bapa” untuk Allah, “Anak” untuk Yesus Kristus, dan “Roh Kudus”, sama sekali tidak memiliki pengertian yang sama dengan yang terdapat dalam doktrin tentang tritunggal ilahi. Teks Matius ini tidak boleh dipaksa untuk mendukung doktrin tritunggal Kristen. Kalau dipaksakan, seperti dilakukan Augustinus, teks Matius ini malah menunjuk pada tiga figur yang terpisah satu sama lain, yang kalau masing-masing figur ini diilahikan akan melahirkan triteisme, bukan trinitarianisme. Kalau demikian, bagaimana seharusnya teks Matius ini dipahami?<br /><br />Para pakar umumnya sependapat bahwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis adalah suatu peristiwa sejarah yang tidak dapat diragukan. Nah, ketika kitab-kitab Injil mulai ditulis, mula-mula oleh Markus, setiap penulisnya mengajukan pemahaman masing-masing mengenai peristiwa pembaptisan Yesus ini dan menuangkannya ke dalam narasi pendek tentang pembaptisan ini. Dalam tuturan Matius, bukanlah kehendak Yohanes Pembaptis untuk Yesus dibaptis olehnya, melainkan karena Yesus sendiri mau “menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Matius 3:15). Dengan menuturkan demikian, Matius berhasil menempatkan Yesus tidak lebih rendah dari Yohanes Pembaptis meskipun Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Bahwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis adalah kehendak Allah, dinyatakan selanjutnya oleh Matius dalam gambarannya mengenai apa yang terjadi ketika Yesus sudah dibaptis: “langit terbuka”, dan “Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas” Yesus, lalu “terdengar suara dari surga”. Sudah tentu, tiga kejadian ini bukanlah kejadian historis faktual yang dapat dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga. Di tangan Matius, ketiganya diberi makna simbolis.<br /><br />Dalam kepercayaan Israel, bisa terjadi firman Allah tidak terdengar karena Allah tidak membuka komunikasi (lihat 1 Samuel 3:1). Nah, “langit terbuka” adalah suatu ungkapan teologis simbolis yang dipakai lebih dari satu kali dalam Alkitab (Yehezkiel 1:1; Wahyu 19:11; bdk. Injil Orang Ebion 4) untuk menyatakan bahwa Allah sedang membuka komunikasi dengan dunia, menyampaikan wahyu, firman dan kehendak-Nya kepada manusia di bumi, dan hadir kembali di dunia sehingga surga dan bumi dipersatukan kembali. Hal ini oleh Markus digambarkan sebagai “langit terkoyak” (Markus 1:10; bdk. Yesaya 64:1), paralel dengan tuturannya mengenai “tirai Bait Suci” yang koyak terbelah dua dari atas sampai ke bawah (Markus 15:38), sehingga “pemandangan seluruh surga” yang digambar pada tirai besar ini (tentang ini, lihat tuturan Flavius Yosefus, Perang Yahudi 5.5.4. 212-14) terkoyak: surga dan bumi dipersatukan kembali melalui kematian Yesus di kayu salib.<br /><br />Nah, di dalam dan melalui peristiwa pembaptisan Yesus, Allah berkehendak membuka kembali komunikasi dengan dunia ini, dengan umat Israel, berfirman dan menyatakan kehadiran-Nya di tengah mereka sehingga Allah berada di tengah-tengah umat. Memakai kata-kata dalam Surat Ibrani, “pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya” (Ibrani 1:2). Komunikasi verbal dan kehadiran Allah di tengah umat ini disimbolkan dengan turunnya “Roh Allah seperti burung merpati ke atas Yesus” yang langsung disusul dengan “suara dari surga” yang menyatakan bahwa Yesus adalah Anak yang Allah kasihi dan yang kepadanya Dia berkenan (Matius 3:16-17).<br /><br />Dalam tradisi Yudaisme Rabinik, burung merpati adalah suatu simbol kehadiran Roh Allah; dalam sebuah teks Rabinik dinyatakan, “Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air (Kejadian 1:2) seperti seekor burung merpati yang terbang berputar-putar di atas anak-anaknya tanpa menyentuh mereka” (B.Hag 15a). Dengan Roh Allah hinggap dan berdiam pada Yesus, Allah, seperti pada permulaan penciptaan dunia, sedang mencipta kembali, kali ini sedang mencipta suatu umat yang di dalamnya Allah senantiasa hadir sebagai Imanuel (Matius 1:23; 18:20; 28:20b).<br /><br />Dalam Odes Salomo 24, dikatakan “Burung merpati terbang berputar di atas kepala sang Mesias.” Ketika Roh Allah hinggap pada Yesus, suara Allah, “suara dari surga” (lihat juga Yohanes 12:28), menyatakan dan mengukuhkan bahwa Yesus adalah Anak Allah, Anak yang diurapi oleh Roh Allah, sang Mesias. Bandingkan juga dengan tuturan dalam bTa’anit 24b/25a tentang “suatu suara dari surga” yang mengukuhkan Khanina ben Dosa (hidup di Palestina pada pertengahan abad pertama M, seorang sahabat Yohanan ben Zakkai, pendiri Akademi Yavneh/Jamnia) sebagai Anak Allah. Anak Allah adalah sebuah gelar untuk Yesus sebagai sang Mesias, orang yang diurapi oleh Roh Allah, bukan Oknum Kedua dari tritunggal Kristen.<br /><br />Turunnya Roh Kudus ke atas Yesus bukan saja menandakan bahwa dia diurapi oleh Roh Allah, menjadi sang Mesias, tetapi juga suatu peristiwa pelantikan Yesus sebagai Anak Allah, sebagai sang Mesias pilihan Allah yang Allah kasihi dan yang kepadanya Allah berkenan, yang ditugaskan untuk “menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa” (Yesaya 42:1; bdk. Mazmur 2:1), yakni Taurat yang baru, yaitu seluruh ajaran dan amanat Yesus yang ditulis dalam Injil Matius, yang disarikan sebagai Hukum Kasih (Matius 22:37-39). Komunitas Kristen Ebion menafsirkan pembaptisan Yesus sebagai saat Allah mengadopsi atau mengangkat Yesus menjadi Anak Allah dengan membuat Allah mengutarakan kata-kata ini kepada Yesus: “Hari ini Aku menjadi Bapamu” (Injil Orang Ebion 4:4).<br /><br />Nah, terlihat sudah bahwa Matius 3:13-17 sama sekali tidak memuat rujukan kepada tritunggal ilahi yang dipercaya kekristenan ortodoks beberapa abad sesudah penulisan Injil Matius (80-85 M). Jadi, adalah suatu kesalahan eksegetis yang besar jika orang Kristen memperlakukan perikop Matius ini sebagai suatu landasan skriptural untuk membenarkan atau mendukung doktrin trinitarian Kristen.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-36644302433673969832010-11-01T03:28:00.000-07:002010-11-01T03:29:44.783-07:00TEOLOGI PB 1 REVISI FINAL.docBAB I<br />INTRODUKSI TEOLOGI PERJANJIAN BARU<br /><br /><br />Teologi Perjanjian Baru mempelajari tentang teologi dari Sinoptik, Kisah Para Rasul, Paulus, Petrus, Yohanes, Ibrani dan penulis surat umum lainnya. Teologi Perjanjian Baru disusun dengan cara menganalisa tulisan masing-masing penulis PB, kemudian merefleksikan subyek yang diungkapkan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan suatu metodologi bagi teologi PB: (1) Pewahyuan adalah progresif, (2) Penekanan dari PB berpuncak pada kepercayaan kematian dan kebangkitan Kristus dan pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali, (3) Teologi PB harus mengakui pengajaran Yesus dan pengajaran dari penulis PB lain merupakan suatu kesatuan dan harmonis, (4) Keragaman tulisan-tulisan PB tidak menyebabkan kontradiksi, tetapi berakar dari Allah, (5) Teologia PB harus mengaplikasikan metode analitik (tetapi tidak berarti mengesampingkan metode tematik) karena metode itu merefleksikan keragaman dari PB.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB II<br />DEFINISI TEOLOGI PERJANJIAN BARU<br /><br /><br />Teologi Perjanjian Baru adalah apa yang Allah telah ungkapkan tentang diriNya di dalam Perjanjian Baru. Sistem teologi Perjanjian Baru mengambil berbagai kebenaran dari buku-buku Perjanjian Baru, mengajar kepada kita tentang Allah dan secara terorganisir. Perjanjian Baru mengungkapkan kedatangan Mesias yang diramalkan dalam Perjanjian Lama (Yesaya 9), lahirnya Gereja Perjanjian Baru (tubuh Kristus), Injil Yesus Kristus, penolakan terhadap Mesias oleh Israel , dan keyakinan doktrinal diterapkan pada orang percaya dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan. <br /><br />Ungkapan "Perjanjian Baru (Perjanjian)" diucapkan oleh Kristus pada Perjamuan Terakhir, dan diklaim oleh Paulus sebagai substansi pelayanannya. Dia memberitakan Kabar Baik, Injil Yesus Kristus untuk keselamatan. Doktrin Perjanjian Baru terutama menginstruksikan agar orang percaya menyenangkan Allah Bapa. Aplikasi teologi untuk Perjanjian Baru adalah sama dengan Perjanjian Lama. Studi tentang doktrin-doktrin utama dari Alkitab membuat sebuah teologi sistematis untuk orang percaya, mengikuti wahyu progresif yang diciptakan Tuhan kepada manusia dari awal sampai akhir kitab Wahyu. Sekali lagi, teologi adalah mengumpulkan fakta tentang Allah dan AnakNya Yesus Kristus dan pekerjaan Allah Roh Kudus dalam semua peristiwa sejarah, sekarang, dan masa depan yang dibicarakan dalam Alkitab. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB III<br /> TEOLOGI SINOPTIK <br /><br /><br />Injil sinoptik berasal dari kata Yunani sunoptikos, yang artinya “melihat sesuatu bersama-sama,” yang merupakan karakteristik dari ketiga Injil (Matius, Markus, Lukas). Ketiga Injil tersebut dipelajari secara bersama-sama karena pandangan penulis terhadap ketiga Injil tentang kehidupan Kristus dianggap mirip. <br />Problem Injil sinoptik adalah apakah Injil sinoptik tersebut memiliki sumber yang sama yang disebut dengan teori “Q” dari bahasa Jerman quelle, artinya “sumber.” Dari mana para penulis mengambil bahan menulis Injil mereka masing-masing?<br />Perhatikan bagan berikut yang menunjukkan bahwa 93% dari Injil Markus ditemukan dalam ketiga Injil lainnya. Jadi ada yang unik dari Markus, juga bagian akhir yang dipertanyakan (Markus 16:9-20). <br /> <br />PERBANDINGAN<br /> INJIL: PERSAMAAN & PERDEDAAN<br />INJIL % KEUINIKAN % PERSAMAAN<br />MATIUS 7 93<br />MARKUS 42 58<br />LUKAS 59 41<br />YOHANES 92 8<br /><br /> Contoh kesamaan dan ketidaksamaan begitu jelas dalam Injil sinoptik. Kesepakatan atau kesamaan bisa dilihat dalam Matius 9:6; Markus 2:10; Lukas 5:24. Ketidaksamaan bisa dilihat dalam Matius 4:1-11; Markus 1:12-13; Lukas 4:1-13. Menghadapi kenyataan tersebut maka diusulkan beberapa teori:<br /><br /><br /><br /><br />1. Teori Tradisi Lisan<br /> Dipercayai bahwa khotbah di gereja mula-mula memberikan bentuk yang sudah pasti dari kehidupan dan pelayanan Yesus, tetapi tidak ada bahan dalam bentuk tertulis sebelum Injil sinoptik.<br />2. Teori Saling Bergantung<br /> Tahun 1789 Griesbach mengajarkan bahwa penulis pertama mengambil bahan dari tradisi lisan, kemudian penulis kedua menggunakan materi yang telah ditulis dari penulis pertama, dan yang ketiga mengambil bahan dari kedua penulis sebelumnya. <br />3. Teori Injil Primitif<br /> Pada tahun 1778 Lessing mengajarkan bahwa penulis Injil meminjam dari sumber primitif yang disebut urevangelium, yang sudah tidak ada lagi.<br />4. Teori Fragmen<br /> Pada tahun 1817 Schleiermacher mengajarkan bahwa penulis-penulis Injil menyusun catatan mereka dari banyak tulisan-tulisan di fragmen tentang kehidupan Kristus. <br />5. Teori Dua Dokumen<br /> Perkembangan terkini ada teori dua dokumen. Teori ini mengusulkan bahwa sering ditemukan kesepakatan antara Matius, Lukas dan Markus, maka Markus pasti telah ditulis paling awal dan kemudian digunakan oleh Matius dan Lukas. Namun karena Matius dan Lukas memilik cukup banyak materi yang sama yang tidak ditemukan di Markus, para penulis pasti telah mengambilnya dari sumber kedua lain yang sama, yang disebut “Q.”<br />6. Teori Empat Dokumen<br /> Streeter mengusulkan empat sumber asli yang berdiri sendiri selain bentuk tulisan akhir dari Injil: Markus di Roma kira-kira tahun 60 Masehi, “Q” di Antiokhia kira-kira tahun 50 Masehi, “M” (“kata-kata” pribadi sumber dari Matius) di Yerusalem kira-kira tahun 65 Masehi, dan “L” (sumber pribadi Lukas) di Kaisarea kira-kira tahun 60 Masehi. <br />7. Perkembangan Modern<br />Teori kritik modern telah bangkit dan berusaha untuk menjelaskan asal manusiawi dan hasil dari tulisan-tulisan ini. <br /><br /><br />a. Kritik Historis<br />Problem mendasar dalam kritik historis adalah pendekatan terhadap Alkitab sama dengan terhadap buku lain dan mengakui adanya kemungkinan kesalahan; hal itu tidak cocok dengan doktrin inspirasi Alkitab.<br />b. Kritik Sumber<br />Problem dari kritik sumber ini ada dua segi: kritik ini cenderung untuk mengabaikan unsur ilahi dalam inspirasi dan mengakui adanya salah; kritik itu dibangun atas hubungan tanpa adanya bukti yang bisa diperlihatkan dari sumber-sumber yang mendasari semua itu. <br />c. Kritik Bentuk<br />Rudolf Bultmann adalah seorang pelopor kritik bentuk yang menganggap Injil sinoptik sebagai “literatur rakyat.” Kritik bentuk dibangun di atas kritik sumber dan berusaha untuk menjelaskan bagaimana Markus dan Q muncul. Markus adalah suatu produk dari gereja mula-mula, yang membumbui kehidupan Kristus. Matius dan Lukas menggunakan Markus dengan tambahan bumbu untuk menyusun Injil-injil (keduanya bukan Matius dan Markus yang ada dalam sejarah, tetapi penulis-penulis di abad kedua). Oleh karena itu, kebanyakan Injil-injil tidak berisi data historis tetapi bumbu dari gereja mula-mula. Hasil “ciptaan” ini menjadi tidak dapat dibedakan dengan fakta sejarah. <br />d. Kritik Redaksi<br />Kritik redaksi adalah suatu metode kritik Alkitab yang berusaha menentukan sudut pandangan Injil dengan memaparkan karya kreativitas pengeditan yang dilakukan atas sumber-sumbernya. Kritik redaksi berusaha untuk membedakan antara pandangan teologis penulis dan sumber materinya. Kelihatannya masalah utama dalam usaha untuk menyelesaikan masalah bagaimana Injil itu ditulis, adalah bahwa teori-teori yang disebutkan di atas kebanyakan adalah perkiraan. <br /><br /><br />A. Injil Matius<br />1. Penulis Injil Matius adalah Matius, sang pemungut cukai.<br />2. Penulisan Injil Matius paling mungkin ditulis pada kira-kira tahun 50 AD. <br />3. Pembaca Injil Matius dikaitkan dengan natur dan pertumbuhan gereja mula-mula. Gereja mula-mula mayoritas adalah orang Yahudi, tidak lama setelah Pentakosta, 5.000 laki-laki Yahudi percaya. <br />4. Tujuan teologis Injil Matius adalah menangkap pengharapan Mesianik dan ekspektasi orang Yahudi. Matius memberikan petunjuk kepada pembacanya bahwa Mesias sejati, Anak Daud benar telah datang. Sementara penulis Injil lain mengenali Yesus sebagai Mesias yang telah dijanjikan, maka Matius menyajikan Dia secara unik untuk orang Yahudi. <br />5. Tujuan Injil Matius ada dua segi. Pertama, untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias. Kedua, untuk menyajikan kerajaan sesuai dengan rencana Allah. Yesus adalah Mesias Israel dan bangsa Yahudi telah menolak sang Mesias. Matius menjelaskan bahwa kerajaan yang telah ditawarkan kepada orang Yahudi telah ditunda oleh karena penolakan Israel. Kerajaan Mesias di dunia akan didirikan pada saat kedatangan-Nya kedua. <br />B. Injil Markus<br />1. Penulis Injil Markus adalah Yohanes Markus, hal ini dikuatkan oleh kesaksian gereja mula-mula.<br />2. Tanggal penulisan Injil Markus menurut Irenaeus, setelah kematian Petrus dan Paulus. Karena Paulus kemungkinan besar mati pada musim panas atau musim gugur tahun 66 AD, maka Markus sangat mungkin menulis Injilnya pada tahun 66 atau 67 AD. Karena penghacuran Yerusalem tidak disebut, maka pasti Markus menulis sebelum 70 AD. <br />C. Injil Lukas<br />1. Penulis Injil Lukas adalah Lukas seorang dokter. Kanon Muration (160-200 AD) melaporkan bahwa Lukas seorang dokter teman perjalanan Paulus, menelusuri hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan Yesus. Irenaeus (185 AD) juga bersaksi bahwa Lukas adalah pengikut Paulus, mencatat Injil. Clement dari Alexandria dan Origen juga mendukung Lukas adalah penulis Injil Lukas.<br />2. Tanggal penulisan Injil Lukas kemungkinan besar dekat dengan akhir waktunya Lukas di Palestina, kemungkinan antara 58 dan 60 AD.<br />3. Pembaca Injil Lukas adalah theofilus (seorang pembaca non Yahudi yang berdedikasi), namun Injil Lukas seenarnya ditujukan kepada orang-orang Yunani, dengan alasan: (a) Garis keturunan Yesus diawali dari Adam, bapak dari seluruh umat manusia, bukan diawali dari patriakh Yahudi. (b) Nubuat-nubuat yang tekah digenapi terjadi dalam perkataan Kristus ditujukan kepada orang Yahudi, tidak sebagai narasi yang bersifat apologetik sebagaimana halnya dalam Injil Matius. (c) Istilah Yahudi, seperti “rabi” dihindari. (d) Nama-nama Yunani sebagai pengganti nama-nama Ibrani (Luk. 6:16; 23:33).<br />4. Tujuan teologis dari Injil Lukas adalah “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB IV<br />PEMBAHASAN TEOLOGI SINOPTIK<br /><br /><br />A. Doktrin Allah<br />- Providensia Allah dilihat provisi-Nya kepada burung-burung (Mat. 6:26; 10:29). <br />- Kebapakan Allah menekankan pemeliharaan-Nya atas anak-anak-Nya (Mat. 6:32). <br />- Anugerah Allah diberikan kepada orang-orang percaya demikian juga kepada orang-orang tidak percaya (Mat. 5:45). <br />- Kerajaan Allah ditekankan: Ia memiliki tahta (Mat. 5:34; 23:22); Ia adalah Tuan (Mat. 4:7, 10; Luk. 4:8, 12). <br />- Penghakiman Allah bagi semua orang (Mat. 3:7; 7:1, 2; Luk. 3:7); hak lebih besar akan menuntut penghukuman yang lebih besar pula (Mat. 11:22-24); Ia akan membalas bagi milik-Nya (Luk. 18:7). <br />- Kemuliaan Allah dinyatakan pada ketiganya di atas gunung Transfigurasi (Mat. 17:1-8; Mrk. 9:2-8; Luk. 9:28-36). Kebaikan Allah tidak ada bandingannya (Mat. 19:17; Mrk. 10:17; Luk. 18:18-19).<br />- Kuasa Allah diperlihatkan dengan kemampuan-Nya untuk membangkitkan orang mati (Mrk. 12:24-27); dengan Dia segala sesuatu mungkin (Mrk. 10:27; Luk. 1:37; 18:27).<br />- Ketritunggalan Allah dinyatakan pada pembantisan Kristus (Mrk. 1:9-11) dan pada pengutusan para rasul (Mat. 28:19).<br />B. Doktrin Kristus<br /> - Kelahiran dari anak dara. Matius dan Lukas menyatakan bahwa Kristus dikandung dalam kuasa Roh Kudus (Mat. 1:18-25 Maria tidak bersetubuh dengan seorang laki-laki sebelum kelahiran Yesus). Markus lebih condong menekankan bahwa Yesus adalah “anak Maria” daripada mengatakan anak Yusuf (kebiasaan Yahudi biasanya menggunakan nama ayah, seperti juga orang Tapanuli pada umumnya). <br /> - Kemanusiaan. Matius menekankan garis keturunan kemanusiaan Yesus (1:1-17), kelahiran-Nya sebagai manusia (1:25), dan masa kanak-kanak-Nya (2:1-23). Markus menekankan kemanusiaan Yesus lebih dari Matius dan Lukas, dengan mengungkapkan karya, kehidupan dan status Yesus. Lukas menekankan kelahiran-Nya dan status-Nya yang rendah (2:1-20), Yesus menyesuaikan diri dengan tradisi orang-orang Yahudi (2:21-24), dan pertumbuhan sebagai anak laki-laki muda (2:41-52). Ketiga Injil menekankan kemanusiaan-Nya khususnya berkaitan dengan pencobaan yang dialami-Nya (Mat. 4:1-11; Mrk. 1:12-13; Luk. 4:1-13). Kemanusiaan Yesus begitu jelas terlihat melalui saat mengatur kapal-kapal nelayan, membayar pajak, berbicara pada orang yang berbeda, berkeringat darah, menangis karena ditinggalkan di atas kayu salib. Sekalipun Yesus manusia, Ia bukan manusia biasa, Ia manusia yang luar biasa karena Ia dapat mengampuni dosa, memiliki otoritas atas alam, menyatakan kemuliaan Allah, hal tersebut menunjukkan bahwa Ia Allah adanya. <br /> - Ketidakberdosaan. Karena Yesus lahir dari seorang perawan, Ia tidak memiliki natur dan kecenderungan pada dosa (Yak. 1:14-15). Tidak ada catatan dalam Alkitab, Yesus mengakui dosa-Nya atau Yesus bertobat. Baptisan terhadap diri-Nya bukanlah baptisan pertobatan atau pengakuan dosa (Mat. 3:6) melaikan “penggenapan seluruh kehendak Allah (Mat. 3:15). Yesus telah dicobai, namun Ia tetap tidak berbuat dosa (Mat. 4:1-11; Mrk. 1:12-13; Luk. 4:1-13). Saat Ia menegur Petrus, Ia sama sekali tidak ada hubungannya dengan dosa (Mat. 16:23). <br /> - Keilahian. Matius menekankan Yesus adalah Anak Daud (Mat. 9:27; 12:23; 15:22; 20:30, 31; 21:9, 15; 22:42). Orang buta dalam Matius 9:27 menyebut Yesus sebagai Anak Daud yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias, yang melakukan pekerjaan Mesias (mencelikkan mata orang buta, Yes. 35:5 Mzm. 146:8). Matius 16:16 menyatakan bahwa Yesus menerima pengakuan Petrus, bahwa Ia adalah Kristus (yang diurapi). Markus 14:61-62 Yesus menjawab pertanyaan imam agung tentang apakah Ia seorang Mesias, dengan positif Ia menjawab “Aku inilah.” Istilah Anak Manusia bermula muncul dalam Daniel 7:13 yang menggambarkan bahwa Ia penuh dengan kemenangan membawa kerajaan kepada Bapa. Posisi Anak Manusia di sebelah kanan Bapa mengubungkan Mazmur 110:1 bahwa Ia adalah Tuhan. Dalam Matius 26:63-64 istilah Anak Manusia pada dasarnya sama dengan Anak Allah. Istilah tersebut menekankan “Otoritas (Mrk. 2:10),” “glorifikasi (Mat. 25:31),” “kerendahan (Mat. 8:20),” “penderitaan dan kematian (Mrk. 10:45),” “relasi dengan Roh Kudus (Mat. 12:32),” “keselamatan (Luk. 19:10).” Yesus sebagai Anak Allah memberikan pengertian “unik absolut.” Yesus berbicara kepada Allah sebagai “Bapa,” “Bapa-Ku,” “Bapa Surgawi-Ku,” “Bapamu di Surga.” Seorang Putra (Yesus) memiliki natur dan esensi sama dengan Bapa, Allah Bapa menyatakan Yesus, Putra-Nya menunjukkan bahwa Yesus adalah Ilahi, karena Yesus memiliki esensi yang sama dengan Bapa.<br /> - Karya Penebusan. Tebus (Yn: lutron), yang berarti tebusan uang yang dibayar untuk membebaskan banyak orang dari perbudakan dosa. Melalui kematian-Nya, Kristus mengefektifkan kovenan baru yang menyediakan pengampunan, di mana hal itu tidak dapat dipenuhi oleh kovenan lama (hukum Musa).<br /> - Kebangkitan. Semua Injil menekankan kebangkitan fisik dari Kristus (Mat. 28; Mrk. 16; Luk. 24; Yoh. 20).<br />C. Doktrin Roh Kudus<br /> - Berkaitan dengan kelahiran Kristus dari anak dara. Matius dan Lukas keduanya menghubungkan konsepsi Yesus di kandungan Maria dengan Roh Kudus yang datang atasnya (Mat. 1:18; Luk. 1:35).<br /> - Berkaitan dengan baptisan Kristus. Pada saat pembaptisan Yesus, Roh Kudus turun atas-Nya dan mencurahkan kuasa bagi-Nya untuk pelayanan publik-Nya. Roh Kudus juga menyatakan sumber pelayanan Kristus (Bapa) dan kesatuan Yesus dengan Allah Tritunggal. Yesus tidak bekerja terlepas dari Bapa.<br /> - Berkaitan dengan pencobaan Kristus. Markus 1:2 menekankan bahwa Roh Kudus yang mendorong Kristus ke padang belantara untuk dicobai oleh si jahat. Konfrontasi itu untuk membuktikan ketidakmungkinan berdosa Sang Anak.<br /> - Berkaitan dengan pelayanan Kristus. Matius 12:28 menyatakan bahwa pelayanan Kristus telah dilakukan melalui Roh Kudus. Suatu kesaksian yang bersifat publik kepada semua orang untuk menyatakan bahwa kuasa-Nya datang dari surga (Luk. 4:18-19).<br /> - Berkaitan dengan inspirasi Kitab Suci. Pada waktu mengutip Mazmur 110:1; Markus 12:36 menyatakan, “Daud sendiri mengatakan bahwa dalam Roh Kudus,” berimplikasi bahwa Roh Kudus membimbing Daud untuk menuliskan kata-kata yang benar pada waktu itu menulis Mazmur 110. Ini adalah contoh yang mengindikasikan pelayanan Roh Kudus dalam inspirasi kitab suci.<br />D. Doktrin Gereja. <br />Kata gereja (Yn.: ekklesia) digunakan hanya tiga kali di Matius dan tidak sama sekali di Markus dan Lukas. Kemungkinan besar pemunculannya hanya di Matius, di mana hal itu digunakan dalam suatu pengertian teknis, yaitu 16:18. Hal itu dilihat masih akan terjadi di masa yang akan datang.<br />E. Doktrin Akhir Zaman. <br />Injil Sinoptik menyediakan materi cukup banyak berkaitan dengan akhir zaman. Kata kerajaan (Yn.: Basileia) menonjol di Injil sinoptik, muncul lima puluh enam kali di Matius, dua puluh satu kali di Markus, dan empat puluh enam kali di Lukas (hanya lima kali di Yohanes). Matius juga menggunakan istilah raja lebih banyak (dua puluh tiga kali) daripada kitab PB lain. Injil sinoptik menekankan bahwa Yesus datang untuk mendirikan kerajaan milenial. Sebelum kembalinya Raja untuk mendirikan kerajaan milenial, Yesus menyatakan bencana yang akan menimpa Israel dan dunia ini. Kesengsaraan akan terjadi (Mat. 24:4-28; Mrk. 13:5-23; Luk. 21:8-23), diikuti dengan kedatangan kedua kalinya dari Kristus (Mat. 24:29-51; Mrk. 13:24-37; Luk. 21:24-36); Israel akan diminta pertanggung-jawabnya atas hak-hak dan pengetahuan yang telah diberikan kepada bangsa itu (Mat. 25:1-30); orang non Yahudi juga akan dihakimi menurut respons mereka pada berita di tengah kesengsaraan itu (Mat. 25:31-46).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB V<br />PEMBAHASAN TEOLOGI KISAH PARA RASUL<br /><br /><br />A. Penulis<br /> Kisah Para Rasul dan Lukas keduanya ditujukan kepada Theofilus (Luk. 1:13; Kis. 1:1); penulis dari yang satu mengharuskan penulis yang sama dari tulisan yang lain.<br />B. Tanggal Penulisan<br /> Tanggal penulisan Kisah Para Rasul tahun 63 Masehi. <br />C. Tujuan Penulisan<br /> Lukas bertujuan untuk memberikan suatu catatan dari asal mula dan perkembangan dari gereja di bawah kuasa dan bimbingan Roh Kudus; tema itu dimulai dari Kisah Para Rasul 1:8.<br /> Kisah Para Rasul juga menyatakan otoritas kerasulan Paulus dan kuasa yang sederajat dengan otoritas dan kuasa dari Petrus. Misalnya, Paulus menduplikat mujizat-mujizat yang dilakukan Petrus. <br /><br />Mujizat-mujizat Apostolik yang sama <br />Mujizat Petrus Paulus <br />Orang lumpuh disembuhkan 3:2 14:8<br />Bayangan menyembuhkan 5:15 19:2<br />Pengusiran roh jahat 5:16 16:18<br />Konfrontasi tukang tenung 8:18-20 13:6-10<br />Membangkitkan yang mati 9:36-40 20:9-10<br /><br /><br />D. Allah<br /> Kedaulatan Allah. Lukas menjelaskan kematian Kristus sebagai hasil dari ketetepan Allah (Yn.: boule) dan kemahatahuan Allah (Kis. 2:23). Ketetapan Allah berarti “kehendak-Nya telah ditetapkan sebelumnya dan tidak fleksibel. Kedua frasa itu menekankan keteguhan dan ketidakbisaan diganggu-gugatnya ketetapan itu.<br />E. Kristus<br /> Penyaliban dan kematian Kristus. Banyak pernyataan berkaitan dengan kematian Kristus merefleksikan tuduhan para rasul pada orang Yahudi pada penyaliban Kristus. Kristus telah dipaku di atas kayu salib oleh orang fasik (Kis. 2:23); Kristus telah dipermalukan sampai mati, dengan penyaliban (Kis. 3:15; 5:30; 10:39; 13:28-29). Ia yang benar telah dibunuh (Kis. 7:52).<br /> Kebangkitan Kristus. Beberapa tema berkaitan dengan kebangkitan ditekankan: (1) Kebangkitan Kristus telah dinubuatkan di Mazmur 16:8-11 dan digenapi di Mazmur 2:7 (Kis. 2:22-32; 13:33-37); (2) Kebangkitan Kristus diproklamasikan dengan kuasa yang besar (Kis. 4:2, 10, 33); (3) Allah tidak hanya membangkitkan Kristus tetapi juga meninggikan Dia pada posisi yang berotoritas (Kis. 5:31); (4) Kebangkitan Kristus dihadiri oleh para saksi (Kis. 10:40-41); (5) Kebangkitan Kristus menandai penghakiman di masa yang akan datang (Kis. 17:31); (6) Kebangkitan Kristus telah diproklamasikan pada orang Yahudi dan orang non Yahudi untuk penggenapan dari nubuat itu (Kis. 26:23).<br /> Kembalinya Kristus. Pada saat kenaikan Kristus, para malaikat berjanji pada para murid yang memandang Kristus di langit bahwa Kristus akan datang kembali “dengan cara yang sama” sebagaimana mereka telah melihat Ia naik ke surga, dapat dilihat, bersifat fisik dan personal (Kis. 1:9-11). Petrus mengumumkan zaman milenial pada waktu ia berbicara tentang “periode restorasi dari segala sesuatu” (Kis. 3:21).<br /> Adalah signifikan bahwa kematian dan khususnya kebangkitan adalah pusat dari khotbah gereja PB yang dicatat di Kisah Para Rasul.<br /><br /><br />F. Roh Kudus<br /> Keilahian-Nya. Kisah Para Rasul 5:3-5 mencatat pernyataan utama berkaitan dengan keilahian Roh Kudus. Pada waktu mengkonfrontasi Ananias, Petrus mengingatkan dia bahwa ia telah berdusta kepada Roh Kudus (Kis. 5:3), dan pernyataan yang sejajar dari Petrus adalah “Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah” (Kis. 5:4), dengan demikian menyejajarkan Roh Kudus dengan Allah.<br /> Pekerjaan-Nya. Melalui karya-Nya dalam pembaptisan orang percaya ke dalam Tubuh Kristus, Roh Kudus mendirikan gereja (Kis. 1:5; 11:15-16). Roh Kudus juga aktif dalam memenuhi orang percaya untuk bersaksi (Kis. 1:8; 2:4; 4:31; 5:32; 9:17) dan dalam memimpin mereka dalam pelayanan (Kis. 8:26-30; 10:19; 11:19; 16:7; 20:23; 21:4, 11).<br />G. Keselamatan<br /> Keselamatan melalui beriman kepada Kristus. Iman ditekankan di Kisah Para Rasul 10:43. Orang non Yahudi tidak harus terlebih dahulu menjadi orang Yahudi; mereka menerima pengampunan dan keselamatan hanya melalui percaya (Kis. 11:21; 14:23; 16:31).<br /> Pernyataan Paulus (Kis. 20:21) mengusulkan pertobatan yang terikat pada iman. Beriman adalah bertobat; tanpa pertobatan, iman tidaklah mungkin.<br /> Keselamatan adalah anugerah Allah (Kis. 18:27) dan terlepas dari jasa dalam bentuk apapun.<br />H. Gereja<br /> Formasi gereja. Awal di Kisah Para Rasul 2 menandai mulainya gereja dan aktivitas Roh Kudus dalam membaptis orang percaya ke Tubuh Kristus. Ini merupakan karya unik Roh Kudus yang melibatkan bukan hanya orang Yahudi, melainkan juga orang Samaria (Kis. 8:14-17) dan orang non Yahudi (Kis. 10:44-48; 19:6).<br /> Organisasi gereja. Para rasul merupakan fondasi gereja (Kis. 2:42), tetapi para penatua dipilih untuk memimpin gereja-gereja lokal (Kis. 14:23; 15:4). Istilah penatua (Yn.: presbuteros) menunjuk pada kedewasaan dan kewibawaan jabatan tersebut. Penatua adalah pluralitas di sebuah gereja lokal (Kis. 14:23; 15:2, 4) dan bertanggung-jawab atas kerohanian kepemimpinan di jemaat (Kis. 11:30; 14:23). Diaken (meskipun tidak secara spesifik disebutkan di Kisah Para Rasul) rupanya disebutkan di Kisah Para Rasul 6.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />3/11/2010<br /><br /><br /><br /><br />BAB VI<br />PEMBAHASAN TEOLOGI YAKOBUS<br /><br /><br />PENULIS<br /> Yakobus, saudara titi Tuhan, adalah usulan terbaik tentang penulis karena: (1) Ada kesamaan bahasa dalam surat Yakobus dengan perkataan Yakobus di Kisah Para Rasul 15. (2) Ada kesamaan antara surai ini dengan pengajaran Yesus (lihat Yak. 1:22 dan Mat. 7:20; Yak. 3:12 dan Mat. 7:16; Yak. 2:5 dan Mat. 5:3).<br /><br />TANGGAL DAN TEMPAT PENULISAN<br /> Penanggalan dari surat ini harus sebelum 63 AD karena menurut Yosephus, Yakobus mati sahid pada waktu itu.<br /><br />PEMBACA<br /> Surat ini ditujukan kepada “kedua belas suku di perantauan” (1:1), menunjuk pada orang percaya Yahudi. Frasa, “di perantauan”, dalam bahasa Yunani diaspora biasanya digunakan untuk menunjuk pada orang Yahudi yang terserak di antara bangsa-bangsa (lihat Ul. 28:25 di Septuaginta). Selain itu, mereka bertemu di Sinagoga (2:2), mereka adalah monoteistik (2:19), dan sangat mengenal formulasi sumpah-sumpah orang Yahudi.<br /><br />TUJUAN TEOLOGIS<br /> Tujuan Yakobus dalam menulis adalah untuk memberikan pengoreksian pada semangat kedagingan yang ada, memperlihatkan iman sebagai penawar bagi masalah tersebut.<br /><br />DISKUSI TEOLOGI YAKOBUS<br />KITAB SUCI<br /> Ada penekanan pada pengajaran Yesus. Yakobus berisi lima belas kiasan dari Kohtbah di Bukit (lihat 3:6 dengan Mat. 5:22; 3:12 dan Mat. 7:16; 4:11 dan Mat. 7:1).<br /> Ada penekanan tentang otoritas Kitab Suci. Yakobus merujuk pada “firman kebenaran” yang memiliki kuasa untuk menyelamatkan manusia (1:18). Ia menyatakan “Kitab Suci” (2:8, 23; 4:5-6) debagai acuan terakhir; Kitab Suci merupakan otoritas terakhir. Yakobus menegur pertikaian dari para pembaca dan mendasarkan tegurannya atas otoritas Kitab Suci (4:5-6).<br /> Ada penekanan atas karya Kitab Suci. Kitab Suci memiliki kuasa untuk menyelamatkan sebuahjiwa (1:21); Kitab Suci menyatakan dosa manusia (1:23-25); Kitab Suci mengahkimi pada masa sekarang dan pada Akhir Zaman (2:12).<br /><br />ALLAH<br /> Jadi Yakobus menyajikan orang berdosa sebagai musuh Allah: pertemanan dengan dunia akan membuat seseoerang menjadi musuh Allah (4:4-5). Pada waktu orang kaya menindas orang miskin mereka hanya akan berharap untuk mendapatkan penderitaan dan penghakiman (5:1-8), hal ini juga merupakan tema yang umum dari para nabi I PL (Lih. Am. 2:6-8). Sebaliknya, ketaatan akan mendatangkan berkat. Orang yana meminta dengan iman akan menerima hikmat (1:5); orang yang bertahan dalam pencobaan akan menghargai “setiap pemberian yang sempurna” yang datang dari atas, yaitu Bapa segala terang (1:17).<br /><br />MANUSIA DAN DOSA<br /> Meskipun manusia dibuat berdasarkan gambar Allah, karena kejatuhan manusia, ia menjadi orang berdosa, memiliki natur dosa seperti yang dijelaskan oleh Yakobus sebagai hawa nagsu (1:14). Hawa nagsu inilah yang merupakan respons dar dalam yang ke luar sebagai keinginan dan menghasilkan dosa (1:15). <br /> Yakobus menunjuk pada dosa (Yunani hamartia, “meleset dari sasaran” enam kali; dosa berasal dari hawa nagsu yang ada di dalam diri manusia (1:15); akibat dosa adalah dalam hal rohani dan kematian kekal (1:15); dosa memperlihatkan kasih yang pilih-pilih dan tidak mengasihi (2:8-9), dosa gagal untuk berbuat baik (4:17); dosa dapat diampuni (5:15, 20). Yakobus juga menyebut dosa (Yunani parabates sebagai suatu pelanggaran pada standar Allah (2:9, 11).<br /><br /><br /><br />KESELAMATAN<br /> Iman adalah cara manusia untuk mendekati Allah (1:6; 5:15); iman harus di dalam Yesus (2:1); dan perbuatan manusia akan mendemonstrasikan realitas dari iman (2:18). Perbedaan antara Yakobus dan Paulus adalah bukan iman versus perubatan, tetapi perbedaan dari relasi. Yakobus menekankan perbuatan dari orang percaya dalam relasi dengan iman dan Paulus perbuatan Kristus dalam relasi dengan iman.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB VII<br />PEMBAHASAN TEOLOGI PAULUS<br /><br />Ciri Nama Tgl: A. D Asal Teologi<br />Umum Galatia<br />1 Tesalonika<br />2 Tesalonila<br />1 Korintus<br />2 Korintus<br />Roma 48<br />50<br />50<br />55<br />55<br />57 Antiokhia/Siria<br />Korintus<br />Korintus<br />Efesus<br />Makedonia<br />Korintus Seteriologi dan Ekstakalogi<br />Penjara Efesus<br />Filipi<br />Kolose<br />Filemon 62<br />63<br />62<br />62 Roma<br />Roma<br />Roma<br />Roma Kristologi<br />Pastoral 1 Timotius<br />Titus<br />2 Timotius 63<br />63<br />67 Makedonia<br />Korintus<br />Roma Ekklesiologi<br /><br /> Injil yang Paulus beritakan itu, bukan berasal dari manusia, melainkan diterimanya langsung dari Tuhan (Gal. 1:12; 2:2). Melalui kematian Kristus, Allah tetap adil, dan Ia memiliki kebebasan untuk membenarkan mereka percaya kepada Yesus. Konsep kedaulatan Allah mendominasi penulisan Paulus. Ia memberikan sejumlah istilah untu menekankan konsep ini.<br />1. Presdetinasi (Yunani: proorizo) berarti “ menandai dengan batasan sebelumnya” (Ef. 1:5, 11; Rm 8:29, 30; 1Kor 2:7)<br />2. Kemahatahuan. (Yunani: proginosko) berarti “mengetahui sebelumnya, mengambil catatan dari, menetapkan atas dasr” (Rm. 8:29;11:2). Kemahatahuan “menekankan bukan hanya pengetahuan sebelumnya tetapi suatu relasi aktif antara yang mengetahui sebelumnya dengan yang diketahui sebelumnya.<br />3. Pilihan. (Yunani: eklegomai) berarti “dipanggil keluar” (Ef. 1:4; 1Tes. 1:4). Berkat-berkat Efesus 1:3 disadari oleh orang percaya karena Allah memilih orang percaya dari sejak kekelan (Ef. 1:4). Pilihan Allah menekankan pada Ia memilih orang percaya bagi dirinya sendiri.<br />4. Adopsi. (Yunani: huiothesia) berarti “menjadikan anak” (Ef. 1:5), kata ini menekankan upacara Romawi bagi seorang anak yang telah diadopsi kepada status dewasa dengan upacara Romawi bagi seorang anak yang telah diadopsi kepada status dewasa dengan segala hak yang berkaitan dengan itu. Adopsi adalah hasil predestinasi Allah pada orang percaya sejak kekelan.<br />5. Dipanggil. (Yunani: Kletos) menunjuk pada panggilan Allah yang memampukan seseorang untuk percaya. Istilah ini berhubungan dengan pilihan yang tidak bersyarat (Allah memilih kita tanpa berdasarkan jasa kita). <br />6. Tujuan. (Yunani: protithemi) berarti “menempatkan sebelumnya” dan mengusulkan tujuan Allah dalam dirinya sendiri untuk meringkaskan semua dalam Kristus (Ef. 1:9-10).<br />7. Kehendak. (Yunani: bouble) menunjuk pada hikmat kedaulatan Allah pada waktu Ia bertindak. Efesus 1:1 merupakan ringkasan umum; bukan hanya berbicara tentang orang percaya, tetapi juga tentang pekerjaan Allah dalam segala sesuatu, yaitu di mana semua sejarah berjalan berjalan sesuai kehendak Allah yang berdaulat.<br /><br /> Kristus memiliki keturunan fisik dari Daud (Rm. 1:3; 2 Tim. 2:8). Kristus secara fisik adalah keturunan Daud (Rm. 1:3). Kristus tidak melakukan dosa (2 Kor 5:21). Kristus tidak melakukan dosa (2 Kor. 5:21). Kristus “tidak mengenal dosa” menunjuk pada pengetahuan yang didapat dari pengalaman; Ia tidak mengalami dosa dalam kehidupan-Nya karena Ia tidak memiliki natur keberdosaan (Rm. 8:3). Kristus datang dalam “keserupaan daging, sehingga Ia bisa tinggal dalam dosa. Anugerah Allah datang melalui Adam yang terakhir, untuk menebus apa yang telah terhilang pada Adam pertama (lihat Rm. 5:5; 1Kor. 15:21, 45,47). Penekankan Paulus bahwa Kristus adalah “dari surga” (1 Kor. 15:47; lihat 2Kor. 8:9) mengusulkan praeksistensi-Nya dan kekekalan-Nya. Paulus menyatakan bahwa kepenuhan keihlahian ada pada Kristus adalah “dari surga” (1Kor 15:47; lihat 2kor 8:9) mengusulkan praeksistensi-Nya dan kekekalan-Nya. Paulus menyatakan bahwa kepenuhan keilahian ada pada Kristus (Kol 2:9). Keihlahian (Yunani:theotes)’’ menekankan natur keihlaian atau esensi. Ia dulu dan seterusnya adalah Allah yang mutlak dan sempurna. Di Titus 2:13 Paulus menunjuk pada Allah yang besar dan Juruselamat, Yesus Kristus. Tata bahasa Yunani menuntut bahwa kedua kata benda, Allah dan Juruselamat, menunjuk pada pribadi yang sama, yaitu Yesus Kristus. Hal ini suatu perrnyataan Paulus yang jelas tentang keihlaian Kristus. <br /> Yesus disebut Tuhan adalah suatu studi yang penting karena sebutan Tuhan muncul penting karena “sebutan Tuhan muncul paling sedikit 144 kal tambah 95 kali lagi dalam hubungan dengan nama Yesus kristus. Tuhan menunjuk pada kedaulatan Allah. Berkhotbah tentang Yesus adalah Tuhan berarti memproklamasikan kedaulatan-Nya (2 Kor. 4:5); menyembah pada Yesus, berarti beribadah kepada-Nya dan dengan demikian mengakui Dia sebagai Allah yang berdaulat. Kedaulatan kristus atas semua orang Kristen secara khusus ditekankan di Roma 14:5-9 dan dalam sebutan seperti Tuhan kita yesus Kristus, “Tuhan kita Yesus,”dan “Yesus Kristus Tuhan kita.” Pribadinya. Atribut-atribut Pribadi Roh Kudus berikut ini dibahas dalam surat-surat Paulus. <br />1. Intelek. Roh Kudus menyelidiki hal-hal yang tersembunyi dari Allah (1 Kor 2:10) dan kemudian mengajarkannya kepada orang percaya (1 Kor 2:13)<br />2. Kehendak.memiliki suatu kehendak di mana di dalamnya Ia mendistribusikan pemberian-pemberian “sesuai dengan kehendak-Nya” (1Kor. 12:11). Roh kudus memberikan “tidak berdasarkan usaha atau kehendak manusia, tetapi berdasarkan kehendak-Nya sendiri.<br />3. Emosi. Roh kudus dapat didukakan (Ef 4:30)<br />4. Keilahian-Nya. Keilahian Roh kudus terbukti dalam Ia menjadi pengantara seperti Kristus (lih Rm 8:26-27,34) dan Ia mendiami orang percaya bersama dengan Bapa dan putra (Rm 8:9-11). Benediksi mensejajarkan ketiga anggota dari Allah Tritunggal sebagai setara (2Kor. 13:14)<br /> Karya-Nya. Tulisan Paulus juga meneguhkan banyak karya penting yang dilakukan Roh kudus sebagai salah satu dari anggota Tritunggal. <br />1. Ia meregenerasikan. Roh Kudus membawa hidup baru kepada orang percaya (Tit 3:5)<br />2. Ia membaptis. Roh Kudus mempersatukan orang percaya dengan Tuhan mereka, dengan menempatkan mereka ke dalam Tubuh Kristus (1 Kor 12:13)<br />3. Ia mendiami. Roh Kudus mendiami setiap orang percaya, mereka yang tidak didiami bukanlah orang percaya (Rm 8:9, 1Kor 12:7)<br />4. Ia memeteraikan. Roh Kudus memberikan tanda identitas Allah dan kepemilikan atas orang percaya, Ia adalah meterai itu sendiri itu sendiri, yang lalu menverifikasi keselamatan mereka (Ef 1:13, 4:30)<br />5. Ia memberikan karunia. Roh kudus berdaulat untuk memberikan kemampuan rohani kepada orang percaya (1Kor 12:4, 7,11)<br />6. Ia memenuhi. Roh Kudus mengontrol orang percaya pada waktu kondisi mereka dipenuhi (Ef 5:18)<br />7. Ia member kuasa. Roh Kudus memampukan orang percaya untuk hidup berdasarkan kuasa-Nya (Gal 5:16)<br /><br />DOSA<br />Definisi<br /> Paulus menggunakan sejumlah kata-kata Yunani yang berbeda untuk menjelaskan natur dosa. Hamartia adalah kata umum yang digunakan untuk menjelaskan tindakan berdosa (Rm 4:7, 11:27). Hamartia mengaitkan kematian Kristus dengan dosa manusia (1Kor 15:3). Dalam bentuk jamak kata itu menunjuk pada akumulasi dosa (Gal 1:4), sedangkan dalam bentuk tunggal kata itu menunjuk pada keadaan berdosa (Rm 3:9, 20; 5:20; 6:16,23). Paraptoma menunjuk pada langkah yang salah yang dikontraskan dengan benar (Rm 4:25; Gal 6:1; Ef 2:1). Parabasis berarti melangkah keluar, suatu penyimpangan dari iman yang benar (Rm 2:23;4:15; Gal 3:19). Anomia berarti tanpa hukum atau pelanggaran (2Kor 6:14, 2Tes 2:3)<br /> Dosa adalah sebuah hutang, mengusulkan obligasi manusia dan ketidakmampuan manusia untuk membayar hutang (Ef 1:7, Kol 1:14). Hal itu merupakan bentuk penyimpangan dari jalan yang lurus, Hukum Musa telah dijadikan Allah sebagai standar, tetapi orang tidak mencapai standar-Nya (Rm 2:14, 15, 23; 4:15). Paulus juga mengkarakteristikkan dosa sebagai suatu tuan yang memberikan tugas, memperbudak orang tidak percaya (Rm 6:16-17), serta suatu kesalahan yang menekan kebenaran (Rm 1:18) dan menggantikannya dengan kebohongan (Rm 1:25)<br /><br /><br />KESELAMATAN<br /> Doktrin Paulus tentang soteriologi berpusat pada anugerah Allah, Allah yang berinisiatif dalam menyelamatkan manusia berdasarkan anugerah-Nya semata-mata. Karya penebusan Kristus memuaskan keadilan Allah dan membebaskan manusia dari ikatan dosa dan menyatakan pembenaran yang legal bagi orang percaya. <br /> Pengampunan. Pada waktu Allah mengampuni pelanggaran-pelanggaran kita, Ia melakukan-Nya berdasarkan anugerah-Nya (Kol 2:13). Diampuni,(Yunani:charizomai) berarti “menganugerahkan berdasarkan kemurahan, memberikan dengan murah hati, mengampuni berdasarkan anugerah. Anugerah Allah mencapai puncaknya dalam teologi Paulus pada waktu ia meninggalkan kemuliaannya, di mana Allah dengan murah hati telah membatalkan hutang dosa yang tidak dapat dibayar oleh manusia. Penebusan berarti membebaskan dengan cara pembayaran dengan suatu harga tertentu. <br /> Pendamaian. Kata pendamaian muncul hanya empat kali di PB, di Roma 3:25, Ibrani 2:17, dan 1 Yohanes 2:2, 4:10. Kata ini (dari bahasa Yunani hilasterion) berarti mengalihkan, memindahkan atau mendamaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Kristus sepenuhnya memenuhi dan memuaskan tuntutan dari kebenaran dan kekudusan Allah. Melalui penumpahan darah Yesus, kekudusan Allah telah dipuaskan dan murka Allah telah dialihkan. <br /> Justifikasi. Arti dasar dari kata justifikasi adalah mendeklarasikan benar. Beberapa hal lain dapat dipelajari tentang penggunaan justifikasi oleh Paulus; justifikasi merupakan pemberian anugerah Allah (Rm 3:24), hal ini dapat terjadi melalui iman (Rm 5:1, Gal 3:24); hal ini dimungkinkan melalui darah Kristus (Rm 5:9); dan hal itu terpisah dari hukum Taurat (Rm 3:20, Gal 2:16, 3:11). <br /><br />GEREJA<br /> Definisi. Kata gereja (Yunani: ekklesia) berarti “memanggil keluar suatu kedlompok. “ Kata ini sering kali digunakan dalam suatu pengertian teknis bagi orang percaya yang Allah panggil dari dunia menjadi suatu kelompok khusus dari miliki-Nya. Namun demikian, kata itu sewaktu-waktu dugunakan dalam pengertian nonteknis untuk menunjuk, misalnya, suatu kelompok (deterjemahkan “jemaat”), seperti di Kisah para Rasul 19:32. Gereja sebagai suatu kesatuan dari orang Yahudi dan non-Yahudi dengan kesetaraan, yaitu sebagai sama-sama ahli waris Kristus (Ef. 3:6), adalah isi secara khusus dari PB. Gereja tidak dikenal di PL (Ef. 3:5); pengetahuan tentang gereja diberikan oleh Paulus melalui pewahyuan (Ef 3:3). Organisasi. Gereja adalah organisasi, yang melibatkan jabatan-jabatan dan fungsi. Ada dua jabatan yang ditunjuk di gereja PB. Jabatan penatua (Yunani: presbuteros) yang menekankan kedewasaan dan kewibawaan dan biasanya menunjuk pada pribadi yang sudah lanjut usia. Penatua ditunjuk sebagai pemimpin di gereja-gereja lokal ( 1 Tim 5:17; Tit 1:5)<br /><br />HAL-HAL TERAKHIR<br /> Berkaitan dengan gereja. Sejak Paulus menyediakan pengajaran baru yang signifikan tentang natur gereja, maka adalah tepat jika Paulus memberikan pengajaran tentang konsumsi dari gereja, yaitu penjabaran tentang masa depan gereja. <br /> Berkaitan dengan Israel. Paulus mrembahas tentang pemilihan Israel di Roma 9-11, menangisi penolakan Israel terhadap Mesias (Rm 9:1-13, 10:1-5).Berkaitan dengan dunia, pada saat Paulus berbicara tentang penharapan masa yang akan datang bagi gereja dan pertobatan Israel di masa yang akan datang, ia berbicara secara panjang lebar tentang penghakiman Allah di masa yang akan datang atas dunia yang tidak percaya. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB VIII<br />PEMBAHASAN TEOLOGI IBRANI<br /><br /><br />PENULIS<br /> Penulis tidak memberikan penjelasan sedikit pun dibukunya tentang siapa dirinya, namun kelihatannya ia adalah seseorang yang cukup dikenal oleh pembacanya (5:11-12; 10:32-34; 12:4; 18-19, 23). Ia mengerti keadaan mereka dan menulis berkaitan dengan pemahaman itu.<br /><br />WAKTU DAN TEMPAT PENULISAN<br /> Buku ini ditulis pada zaman gereja mula-mula; Clement dari Roma mengutip dari buku ini pada tahun 96AD. Tensasedang berlangsung berkaitan dengan persembahan (7:8; 8:4, 13; 9:1-10) mengusulkan Bait Allah masih berdiri; oleh karena itu, kitab ini ditulis sebelum tahun 70 AD.<br /><br />MAKSUD TEOLOGIS<br /> Orang Kristen Ibrani ini menderita penganiayaan dan telah menjadi putus asa (10:32-34). Mereka telah kehilangan harta miliknya, diejek oleh masyarakat dan diasingkan, karena iman mereka kepada Kristus. Penulis membicarakan keadaan ini, serta mendorong mereka untuk menuju kedewasan (4:14; 6:11 dst. ; 10:23, 36; 12:1). Ia juga memperingatkan mereka tentang keseriusan kemurtadan (6:4-8; 10:26-31; 12:14-29).<br /><br />TEOLOGI IBRANI<br />1. ALLAH<br /> Penulis Ibrani menekankan baik Pribadi dari Allah yang mulia dan caar Allah menyatakan diri-Nya kepada umat-Nya. Wahyu-Nya. Penyataan tentang wahyu Allah melalui putra-Nya (1:1-2). Oleh karena Alalh pada akhirnya akan menghakimi semua orang (12:23), maka orang percaya Ibrani boleh menolak peringatan ini (12:25). Mereka yang tetap setia akan diberi upah (6:10). Penulis Ibrani memperlihatkan berbagai segi dari Kristus untuk mendemonstrasikan keunggulan-Nya. Mesias telah menawarkan darah-Nya sendiri untuk memberikan penyucian yang sempurna (9:14). Mesias menanggung dosa sekali tetapi akan tampil kedua kalinya untuk keselamatan (9:28). Istilah Putra digunakan untuk menekankan relasi yang lebih besar yang dimiliki Yesus dengan Bapa (1:2, 5, 8; 3:6; 5:5, 8; 7:28). Putra lebih besar dari Musa, ia memiliki otoritas atas umat Allah (3:6), dan lebih besar dari hukum, tidak memiliki kelemahan dari imamat Lewi (7:28). Keilahian Yesus diteguhkan melalui nama yang diberikan kepada-Nya Di Ibrani 1:8-10, penulis mengutip dari Mazmur 45:6-8 dan 102:25 tetapi dalam pendahuluan dari kutipan itu ia mengatakan: “tetapi tentang Putra Ia berkata. “ Kutipan yang disebutkan kemudian menunjuk kepada Putra. Jadi, putra itu dinyatakan sebagai “Allah” (1:8, 9) dan “Tuhan”(1:10). Manusia tak berdosa . Penulis Ibrani menekankan kesejatian, ketidakbercelaan dari kemanusian Yesus, sehingga Ia dapat menjadi korban yang sempurna bagi dosa. Sebagai seorang manusia Yesus mengambil rupa “darah dan daging” untuk memperlihatkan kemanusian-Nya yang sejati (2:14). Kristus adalah paling tinggi karena Ia adalah imam menurut aturan Melkisedek, tidak menurut keintiman Harun. Keintiman Kristus yang berdasarkan Melkisedek adalah superior, karena. (1) Keintiman kristus adalah baru dan lebih baik (7:15; lihat 7:7, 19, 22, 8:6); (2) Keintiman Kristus adalah permanen (7:16); (3) Kristus menjalankan keimaman-Nya secara permanen (7:24); (4) Keintiman Kristus berdasarkan pada suatu kovenan yang lebih baik (8:6; 6:13)<br /><br />2. ROH KUDUS<br /> Meskipun doktrin Roh Kudus tidak dibahas secara panjang lebar, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kitab Ibrani. (1) Tanda karunia diperlihatkan melalui kedaulatan kehendak Roh Kudus (2:4). (2) Roh Kudus merupakan penulis dari kitab Suci (3:7; 9:8; 10:15). (3) Keselamatan menjadikan seseorang mendapatkan bagian dalam Roh Kudus (6:4). (4) Menolak keselamatan melalui Kristus adalah melawan Roh Kudus (10:29). Oleh karena itu berarti berdosa kepada Kristus. <br /><br />3. DOSA<br /> Jadi di 6:4-6 adalah suatu peringtan keras yang mengatakan kepada orang Ibrani Kristen, bahwa apabila mereka yang sudah diterangi dan telah menjadi bagian dari keselamatan dan kemudian murtad, maka tidak mungkin bag mereka untuk kembali bertobat dan dipulihkan. Allah mengindikasikan bahwa Ia akan mengafirmasi mereka sebagian bayi rohani apabila mereka kembali ke Yudaisme; tidak aka nada restorasi bagi mereka. Demikian pula peringatan keras diberikan di 10:26-30. Tidak ada persembahan korban lagi selain yang telah dilakukan oleh Kristus; apabila mereka dengan sengaja terus berdosa dan kembali Yudaisme, merekat tidak akan mendapatkan persembahan korban lagi selain yang telah dilakukan Kristus; apabila mereka dengan sengaja terus berdosa dan kembali pada Yudaisme, mereka tidak akan mendapatkan persembahan koraban lagi dosa-dosa mereka di dalam sistem Lewi. Yang mereka harapkan hanyalah penghukuman yang berat dari Allah.<br /><br />4. KESELAMATAN<br /> Fakta bahwa keselamatan dari Yesus dapat membawa banyak anak pada kemulian menekankan finalitas dan jaminan dari hal itu. Penulis kemudian menekanka ketaatan dan ketundukan penuh dari Kristus pada kehendak Bapa; melalui ketaatan-Nya yang sempurna Kristus telah menjadi “sumber keselamatan yang kekal”(5:9). Orang percaya Ibrani butuh untuk mengetahui kebenaran-kebenaran yang signifikan ini, tetapi mereka bodoh dan perlu diajar doktrin-doktrin dasar dari iman.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br />BAB IX<br />TEOLOGI PETRUS DAN YUDAS<br /><br /><br />SURAT-SURAT PETRUS<br /> Tujuan Petrus menulis ini adalah untuk menguatkan orang percaya yang sedang menderita penganiayaan. Ia menjabarkan bahwa mereka dalam keadaaan “berdukacita oleh karena berbagai pencobaan” (1:6). Dituduh tidak setia pada pemerintah (2:13-15), mereka dicemoooh, diolok-olok, dan difitnah karena tidak ikut dalam ketidaksenonnohan yang dilkakuan oleh orangorang tidak percaya kepada Allah (3:13-17; 4:4-5). Petrus mengistilahkan penderitaan mereka sebagai “nyata apai siksaan”(4:12). Tesis surat Petrus pertama adalah nasihat/dorongan dan dinyatakan di 5:12-orang percaya harus tetap teguh dalam anugerah Allah di tengah penderitaan mereka. Tujuan Petrus menulis surat ini dapat dikatakan ada dua segi. (1) Secara negative, ia memperingatkan orang percaya berkaitan dengan akan munculnya orang yang hidup tanpa hukum (secara terang-terangan mengabaikan perintah-perintah Allah) dan pengajar-pengajar ajaran sesat yang menyusup di tengah jemaat. (2) secara positif, Petrus mendorong orang percaya untuk “bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (3:18)<br /><br />PENULIS<br /> Rasul Petrus adalah putra dari Yunus (Mat. 16:17) atau Yohanes (Yoh 2:42), dan ssaudara dari Andreas (Yoh. 1:40). Ia berasal dari Betsaida (Yoh 1:44) tetap kemudian pindah ke Kapernaum (Mrk. 1:21, 29). Petrus tadinya bekerja sebagai seorang nelayan (Luk. 5:1-11). Petrus juga merupakan salah seorang dari ketiga orang pilihan, bersama dengan Yakobus dan Yohanes. Dlaam kelompok itu ia menyaksikan transfigurasi Kristus (Mat. 17:1), yang ia tulis kemudian (2Ptr. 1:16). Sebagaian salah seorang dari ketiganya, Petrus adalah “sokoguru jemaat” (Gal 2:9) dan kemudian menjadi pemimpin di gereja. Ia menjadi jurubicara pada waktu pemilihan penerus dari Yudas (Kis. 1:15-22), sebagai juru bicara di hari Pentakosta (Kis. 2:14-36), dan juga di sidang Yerusdalem (Kis. 15:7-11). Petrus merupakan rasul bagi orang Yahudi, yang juga tercermin dalam pembicaraannya dan dalam suratnya yang pertama (1 Ptr. 1:1). Salah satu tradisi mengusulkan bahwa Petrus pada akhirnya pergi ke Roma, tapi hal itu tidak pasti. <br /><br />PEMBAHASAN TEOLOGIA PETRUS<br /> Teologi Petrus jelas sekali berpusat pada Kristus dan dalam penekanannya, ia membahas secara mendalam doktrin-doktrein penting yang berkaitan dengan Pribadi Kristus. Petrus banyaj sekali berbicara tentang penderitaan, Kristus yang direndahkan dan penolakan akan Kristus.<br /><br />1. KRISTUS<br />Di Kisah Para Rasul 2:22 Petrus mengidentifikasikan Dia sebagai “Yesus Orang Nazaret”, mungkin mengingatkan pendengarannya akan Yesus sebagai yang di tolak, karena istilah orang Nazaret dapat memiliki konotasi negative. Di Kisah Para Rasul 3:13, Petrus berbicara tentang kemulian Yesus, menghubungkannya dengan sebutan “Hamba” (3:13), “Yang Kudus”, Yang Benar” (3:14), dan “Pemimpin kepada hidup” (3:15). Oleh karena itu, bersamaan dengan Petrus menyebut lagi tentang Yesus di 3:16, ia juga menekankan otoritas dan kuasa yang berkaitan dengan mana itu. Petrus memilih menyebut Kristus dalam surat-suratnya, dan paling sering mengggunakan sebutan Mesias untuk menjabarkan penderitaan-Nya. Petrus menulis bahwa Kristus mencurahkan darah-Nya yang berharga (1Ptr. 1:19), menderita sebagai subtitusi (1 Ptr. 2:21),menderitra dalam daging (1 Ptr. 4:1), menderita di depan banyak saksi (1 Ptr. 5:1), dan mati bagi dosa satu kali (penekanan) bagi semua (1 Ptr. 3:18). Berdasarkan hal-hal itu, Ptrus mendorong oreang percaya untuk menguduskan Kristus.sebagai Tuhan dalam hati ereka (1 Ptr. 3:15), untuk mempertahankan hati nurani yang murni ditengah penderitaan bagi Kristus (1 Ptr. 3:15), untuk mempertahankan hati nurani yang murni di tengah penderitaan bagi Kristus (1 Ptr. 3:16), untuk bersukacita di tengah penderitaan bagi Kristus (1 Ptr. 4:13-14), karena pada akhirnya Allah akan memanggil mereka pada kemuliaan yang kekal melaluipersekutuan mereka dengan Kristus (1 Ptr. 5:10). Melalui Tuhan Yesus Kristus, orang percaya yang telah dilahirkan baru kepada pengharapan yang hidup (1 Ptr. 1:3), mereka yang telah diselamatkan melalui kebangkitan Yesus Kristus (1 Ptr. 3:21), sekarang ini sedang dibangun sebagai tubuh rohani (1 Ptr 2:5), untuk bersukacita di tengah penderitaan agi Kristus (1 Ptr. 4:11), dan bertumbuh dalam oengetahuan akaan Yesus kristus (2 Ptr. 1:8; 3:18). Oleh karena itu, mereka dapat menantukan kedatangan Yesus Kristsu yang mulia (1 Ptr. 1:13; 2Ptr. 1:16), di mana pencobaan-pencobaan mereka akan memepermuliakan Yesus Kristus (1 Ptr. 1:7) <br /><br />2. KESELAMATAN<br />Sebagaimana yang telah di cataat pada pembahasan sebelumnyya, Petrus menekankan kara keselamatan Kristus: Ia adalah korban yang sempurna, seperti domba yang tak bercacat dan tak bercela (1 Ptr. 1:9); Ia tidak berdosa ( 1Ptr. 2:22); Ia mati sebagai pengganti sekali bagi kita semua, yang tanpa salah bagi orang yang bersalah (1 Ptr. 3:18). Petrus menekankan tindakan, bahwa Ia dibunuh untuk kita. Kata ganti menekankan bahwa Kristus mati bagi orang berdosa (1 Ptr. 2:24). Ia menebus mereka dari perbudakan dosa (1 Ptr. 1:18). Keselamatan Kristus direncanakan sejak kekelan (1 Ptr. 1:20) tetapi dinyatakan dalam sejarah. Ia menyelesaikan keselamatan melalui kebangkitan-Nya, memberikan orang percaya suatu hidup yang penuh pengharapan (1 Ptr. 1:3).<br /><br />3. KITAB SUCI<br />Berikut ini adalah hal yang perlu dicatat dari doktrin Kitab Suci yang ditulis oleh Petrus: (1) Kitab Suci diistilahkan sebagai “nubuat” (2 Ptr. 1:19), menunuk pada seluruh PL. Petrus mengindikasiakn KItab Suci PL menjadi pasti melalui pemunculan dari 1:23). Berbeda dengan benih manusia yang bisa korup, maka firman Allah tidak bisa korup. (3) Kitab Suci tidak berkontaminasi dan menyehatkan, memampukan orang percaya untuk bertumbuh secara rohani (1 Ptr 2:2). (4) Kitab Suci bukan secara murni berasal dari manusia (2 Ptr. 1:20). (5) Kitab Suci adalah produk dari manusia yang berbicara atas pimpinan Roh Kudus, sehingga menjamin keakuratan dari kitab Suci (2 Ptr. 1:21). (6) KitabSuci Pb Juga diinspirasikan setara dengan tulisan-tulisan kitab suci lainnya”. (7) Kitab Suci merupakan dasar kebenaran teologis (1 Ptr2:6) Petrus membuat poin teologis dan mendasarkannya pada kutipan dari Yesaya 28:16.<br /><br />4. KEHIDUPAN ORANG KRISTEN<br />Ia berbiicara kepada orang Kristen Ibrani yang menderita karena iman mereka (1 Ptr. 1:1). Petrus menulis untuk menguatkan mereka dan menjelaskan bagaimana orang percaya harus menyikapi penderitaan, khususnya pada waktu mereka harus mengalami penderitaan yang tidak sepatutnya (1 Ptr. 1:6). Petrus menulis kata-kata peringatan dan dorongan berkaitan dengan penderitaan. Pertama, orang percaya harus mengantisipasi pencobaan dan penderitaan dan mempersiapkan pikran mereka untuk menghadapinya, karena Kristus juga telah menderita (1 Ptr. 1:11; 4:12;5:9). Kedua, orang percaya harus bersukacita di tengah penderitaan karena antisipasi akan kedatangan kembali Kristus (1 Ptr. 3:14; 4:13). Ketiga, orang percaya dapat menderita karena ketidakadilan (1 Ptr. 2:19, 20, 21, 23; 3:17). Tidak ada pujian apabila seorang Kristen menderita karena perbuatan dosa, tetapi Allah menghargai orang percaya yang menangggung penderitaan karena ketidakadilan . Kristus menderita dan memberikan teladan kepada rang percaya untuk mengikuti contoh-Nya (1 Ptr. 2:21-23; 3:17-18; 4:1). Akhirnya, orang percaya bisa menderita menurut kehendak Allah (1 Ptr. 3:17; 4:19), tetapi di tengah penderitaan mereka akan dikatkan oleh Dia (1 Ptr. 5:10).<br /><br />5. GEREJA<br /> Gereja Universal. Petrus mengakui kesatuan dari orang Yahudi dan non-Yahudi dalam satu tubuh (Kis. 10:34-43). Pada saat deklarasi. Petrus mengumumkan bahwa orang non-Yahudi diterima oleh Allah tanpa harus menjadi orang Yahudi proselit berdasarkan upacara terlebih dahulu (Kis. 10:35). <br /> Gereja Lokal. Di 1 Petrus menunjuk pada tanggungjawab penatua di gereja lokal. Tanggung jawab mereka adalah untuk menggembalakan domba Allah. Tugas penggembalaan adalah member makan (mengajar), melindungi, merawat, dan memperhatikan domba gembalaannya. Hal ini tidak boleh dilakukan dengan sikap mendominasi atau karena cintauang, tetapi dengan kerinduan dan sambil memberikan teladan dalam kesalehan. Petrus juga menyebut baptisan, dengan menggunakan analogi antara baptisan dan Nuh. Sebagaian air dari Nuh melambangkan pemutusan dengan kehidupan lama yang penuh dosa (1 Ptr. 3:21).<br /><br />6. AKHIR ZAMAN<br /> Kondisi. Mereka akan dikenali dari pengajaran mereka yang salah, di mana mereka akan menyangkali Tuan yang telah membeli mereka (2 Ptr. 2:1). Guru-guru palsu dapat dikarakteristikan melalui immoralitasmereka (2 Ptr. 2:14). Mereka memimpin padapenyesatan, tetapi mereka akan dihakimi oleh ristus pada waktu Ia kembali (2 Ptr. 2:9).<br /> Kedatangan Kristus. Dalam kedua suratnya, Petrus kelihatannya membedakan antara pengangkatan gereja dan kedatangan Kristus yang kedua kalinya untuk menghakimi orang fasik. Kedatangan orang percaya pada saat pengangkatan akan merupakan pembebasan dan berkat, sedangkan Petrus mengidentifikasikan kehadiran dari penderitaan bagi orang percaya akan berkulminasi dalam pujian dan hormat pada saat pernyataan Kristus (1 Ptr. 1:7). Karena itu, Petrus mendorong orang percaya untuk memfokuskan pengharapan mereka pada wahyu dari Kristus (pengangkatan akan terimplikasi ) (1 Ptr. 1:13). Di 2 petrus, rasul Petrus menunjuk pada kedatangan Kristus yang akan menghakimi orang yang mencemooh akan kembali-Nya (2Ptr. 3:1-7). Kedatangan-Nya ini akan merupakan “ hari penghakiman dan kehancuran dari orang fasik” (ay 7).<br /> Hidup Kekal. Petrus menjabarkan kedatangan Haru Tuhan yang tiba-tiba (2 Ptr. 3:10). Hari Tuhan digunakan dalam beberapa cara di Kitab Suci, tetapi sebagai istilah umum, hal itu memandang pada keseluruhan periode permulaan dengan orang tidak percaya danberkat bagi orang percaya akan berkulminasi dalam pujian dan hormat pada saat penyataan Kristus (1Ptr. 1:7). Karena itu, petrus mendorong orang percaya untuk memfokuskan pengharapan mereka pada wahyu dari Kristus (pengangkatan akan terimplikasi) (1 Ptr. 1:13). Di 2 Petrus, rasul Petrus menunjuk pada kedatangan Kristus yang akan menghakimi orang yang mencemooh akan kembali-Nya (2 Ptr. 3:1-7). Kedatangan-Nya ini akan merupakan “hari penghakiman dan kehancuran dari orang fasik” (ay. 7).<br /> Hidup kekal. Petrus menjabarkan kedatangan Hari Tuhan yang tiba-tiba (2 Ptr. 3:10). Hari Tuhan digunakan dalam beberapa cara di Kitab Suci, tetapi yang tiba-tiba (2Ptr. 3:10). Hari Tuhan digunakan dalam beberapa cara di Kitab Suci, tetapi sebagai istilah umum, hal itu memandang pada keseluruhan periode permulaan dengan pengangkatan dan berhentinya millennium; jadi, Hari Tuhan meliputi penghakiman atas orang tidak percaya dan berkat bagi orang percaya. Dari 2 Petrus 3:10b-12, Petrus menjabarkan hidup kekal. Pada akhir millennium, langit akan berlalu dengan suatu suara yang rebut dan bumi akan terbakar. Ini merupakan wilayah dari terjadinya dosa; wilayah ini direnovasi dalam antisipasi pada kekekalan. Petrus mengakhiri studinya tentang akhir zaman dengan nasihat praktis (2 Ptr. 3:11)<br /><br />INTRODUKSI TEOLOGI YUDAS<br /> Penulis dari surat Yudas yang pendek ini disebut sebagai saudara Yakobus (ay. 1). Identifikasi dengan Yakobus mengusulkan bahwa itu adalah Yakobus, kepala gereja di Yerusalem. Jadi, penulis Yudas ini juga adalah saudaran tiri dari Tuhan Yesus (lihat Mat.13:55). Peristiwa untuk penulisan surat ini serupa dengan 2 Petrus, yaitu karena kehadiran guru-guru palsu. Tujuan penulisan dinyatakan di ayat 3: “supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus”.<br /><br />PEMBAHASAN TENTANG TEOLOGI YUDAS<br />Kristus<br /> Dengan tema yang serupa dengan 2 Petrus, Yudas memperingatkan akan adanya guru-guru palsu yang menyangkali ‘satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita’ (ay. 4). Sebutan penguasa dan Tuhan, keduanya menunjuk pada Kristus. Ini merupakan pernyataan Kristologi yang besar. Penguasa (Yunani despoten) berarti Kristus adalah ‘penguasa yang absolut’ (2Ptr. 2:1), kata Inggris depsot berasal dari kata Yunani ini. Yudas juga menunjuk pada Yesus sebagai Tuhan, yang merupakan sebutan keilahianNya (lih ay 25), yang diantisipasi sebagai penebus dan penguasa PL. meskipun Yudas sangat singkat, namun demikian ia telah memberikan pernyataan yang luar biasa untuk meninggikan kemuliaan Kristus. <br /><br /><br /><br />Keselamatan<br /> Yudas menujukan suratnya pada “mereka yang terpanggil”. Dalam pernyataan ini Yudas menunjuk pada doktrin pemilihan. Kata ‘dipanggil’ adalah bagi mereka yang telah dipanggil secara efektual pada keselamatan berdasarkan anugerah Allah yang efektif. Anugerah Allah itulah yang tidak dapat ditolak oleh manusia. Yudas lebih lanjut menekankan sekuritas dari keselamatan dengan menegaskan bahwa Allah akan memampukan orang percaya untuk berdiri di hadapan kemuliaan hadiratNya (ay. 24). Berdiri di hadapan Allah berarti mampu untuk bertahan, yaitu untuk diterima (kontras dengan Maz. 1:5). Yudas telah meneguhkan sekuritas orang percaya dalam keselamatan karena pemilihannya pada waktu yang lampau dan kemampuan Allah untuk mempertahankan orang percaya bagi kemuliaan di masa yang akan datang. <br /><br />Malaikat<br /> Yudas menunjuk pada malaikat yang ‘meninggalkan tempat tinggal mereka yang sebenarnya’, kemungkinan besar menunjuk pada kejatuhan Lucifer dari posisi yang tinggi, di mana ia menarik satu pasukan malaikat bersama dengan dia (Yes. 14:12-17, Yeh. 28:12-19). Kelihatannya, sebagian dari mereka yang jatuh telah diikat, sedangkan yang lain tetap bebas dan menjadi iblis. Yudas juga mengenali hirarkhi dari malaikat pada waktu menyebut Mikhael, sebagai penghulu malaikat (ay. 9), yang merupakan pembela Israel. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB X<br />PEMBAHASAN TEOLOGI YOHANES<br /><br /><br />Rasul Yohanes<br /> Yohanes, saudara Yakobus dan akan dari Zebedeus, tadinya adalah seorang nelayan di Galilea (Mrk. 1:19-20). Ia pasti memiliki usaha yang cukup menguntungkan sehingga ia memperkerjakan pelayan-pelayan dalam usaha yang cukkup maenguntungkan sehingga ia memperkerjakan pelayan-pelayan dalam usaha nelayannya (Mrk. 1:20). Ibunya, Salome adalah saudara perempuan Maria, ibu Yesus. Hal itu berarti ia adalah saudara sepupu Yesus (lih Yoh. 19:25, dan Mat. 27:56, Mrk. 15:40,47). Ibunya adalah salah seorang yang mengikuti Yesus dan memberikan dukungan kepada kepada Yesus (lih Luk. 8:3, Mat. 27:55-56, Mrk. 15:40-41). Yohanes tidak diragukan sebagai salah satu dari dua murid yang mengikuti Yesus pada awal pelayanan-Nya (Yoh. 1:35-37). Kira-kira setahun setelah itu, Yohanes disebut sebagai salah satu dari ke dua belas rasul (Mat. 10:2).Yohanes bersama Petrus dan Yakobus adalah salah satu dari ketiga orang yang dekat Yesus yang menyaksikan transfigurasi (Mat. 17:1-8), kebangkitan anak perempuan Yairus (Mrk. 5:37-43), dan pada waktu Yesus bergumul dalam doa ditaman Getsemani (Mat. 26:37-38). Pada perjamuan terakhir, Yohanes yang dikenal sebagai murid’yang dikasihi oleh Yesus’ memiliki posisi khusus disamping Yesus (Yoh. 13:23). Yesus juga menyerahkan Maria pada pemeliharaan Yohanes di Kayu Salib (Yoh. 19:26-27). Yohanes melihat kebangkitan Yesus paling sedikit dua kali sebelum kenaikan, yaitu diruang atas (Yoh. 20:19-29) dan di Galilea (Yoh. 21:2) dan paling sedikit tiga kali setelah kenaikan, yaitu sebagai Tuhan dari gereja (Why. 1:12-18), Hakim orang berdosa (Why. 5:4-7) dan Raja segala raja (Why. 19:11-16). Di kitab Kisah Para Rasul ia muncul dalam posisi utama bersama dengan Petrus (Kis 3:1, 4:13, 8:14-17). Yohanes dikenal sebagai salah satu sokoguru dari gereja (Gal. 2:9). Menurut Irenaeus, Yohanes suatu waktu pindah ke Ester dan tinggal sampai usia lanjut, hidup sampai pemerintahan Trajan (98-117 AD)<br /><br />Teologi Yohanes<br /> Sumber untuk studi teologi Yohanes adalah Injil Yohanes dan Kitab Wahyu. Yohanes memberikan sebuah ringkasan dari teologinya dipendahuluan dari injilnya (Yoh. 1:1-18), dimana di dalamnya ia menjabarkan dosa yang menggenapi dunia dan menolak terang itu. <br /><br />Injil Yohanes<br /> Bukti eksternal yang di dapat melalui kesaksian Ignatius, Polycarpus, Tatian, Theophilus dan yang lain menyatakan bahwa Yohanes adalah penulis dari Injil itu. Bukti internal menyatakan bahwa ia adalah seorang Yahudi dari Palestina yang menjadi seorang saksi dari peristiwa yang diceritakannya. Menurut tradisi, injil Yohanes diberi tanggal penulisan yang kemudian, Eusebius, misalnya menyatakan bahwa Yohanes menulis yang paling akhir dari semua, oleh karena itu Injil Yohanes secara tradisi telah diberi tanggal 80-95AD. Namun penulis liberal John A.T.Robinson mengusulkan komposisi terakhir tertanggal kira-kira 65 AD untuk injil itu. Secara umum disepakati bahwa Yohanes menulis injil yang terakhir, karena itu kemungkinan besar ditulis sebagai suplemen dari injil yang lain. <br /> Untuk alasan tersebut Yohanes kemungkinan besar memiliki pandangan tentang gereja dan dunia secara umum sebagai pembacanya. Berlawanan dengan sinoptik, Yohanes menulis bagi pembaca secara umum. Keunikan injil ini terlihat dalam 92% isinya tidak terdapat dari injil sinoptik. Yohanes memasukan percakapan yang besar dan peristiwa-peristiwa dari kehidupan Kristus yang tidak terdapat ditempat lain (6:22-71; 7:11-52; 8:21-59; 9:1-41; 10:1-21; 11:1-44; 12:20-50; 13:1-20; 14:1-16-33; 17:1-26). Yohanes memakai kata-kata tertentu lebih sering dari penulis-penulis lain: terang (21 kali), hidup (35 kali), dan kasih (31 kali), demikian pula kata lain seperti Anak Allah, percaya, dunia, saksi dan kebenaran. Tujuan Yohanes menulis dinyatakan dalam Yohanes 20:30-31, supaya orang percaya kepada Yesus sebagai Kristus. Oleh karena itu, Yohanes memillih tanda-tanda tertentu untuk memperlihatkan otoritas Yesus atas wilayah tertentu. Melalui pemilihan Yohanes yang hati-hati akan tanda-tanda ia mempresentasikan otoritas Yesus sebagai Mesias dan mendorong orang untuk beriman kepada-Nya (20:30-31)<br /><br />Surat-surat Yohanes<br />1Yohanes<br /> Ada dua faktor dalam penulisan 1 Yohanes: (1). Yohanes menulis berkaitan dengan adanya guru-guru palsu dan kerohanian yang tidak stabil dari orang percaya. Ia memperingatkan tentang antikristus yang menyangkali kemanusiaan Yesus yang sejati. (2). Yohanes juga menulis tentang kondisi spiritualitas dari orang percaya. Sebagian dari mereka tidak hati-hati dalam perjalanan mereka, dan terlibat dengan dunia ini (2:15-17). Yohanes menulis untuk menjelaskan persekutuan yang sejati dengan Anak Allah. <br /><br />2 Yohanes<br /> 2 Yohanes memiliki terminologi yang mengidentifikasikannya dengan 1Yohanes:”kebenaran”, “berjalan”, “perintah baru”, “kasih” dan yang lainnya. Yohanes kedua kemungkinan besar ditulis kira-kira tahun 80 AD di Efesus. 2 Yohanes ditujukan kepada “ibu pilihan dan anak-anaknya”. Hal ini dapat menunjuk pada : a) gereja universal, b) gereja lokal, c) seorang ibu yang sebenarnya. Dalam penggunaan bahasa yang normal, Yohanes kemungkinan besar menulis pada seorang ibu tertentu yang ia kenal tetapi yang tidak dikenal oleh para sarjana pada zaman ini. Yohanes menulis untuk memperingatkan ibu itu (dan gereja yang kemungkinan besar bertemu di rumahnya) melawan kedatangan guru-guru sesat. Ibu itu suka member tumpangan, dan Yohanes melihat bahaya khusus dari undangan ibu itu pada guru-guru sesat ke rumahnya. Yohanes memperingatkannya untuk tidak memberikan tumpangan kepada guru-guru sesat itu (2Yoh. 10)<br /><br />3 Yohanes<br /> Asosiasi yang dekat antara 2 dan 3 Yohanes karena keduanya berkaitan dengan surat yang pertama dan hal itu mengharuskan penulis ketiga surat itu orang yang sama. Yohanes ketiga kelihatannya ditulis di Efesus kira-kira tahun 80 AD. Yohanes ketiga ditujukan pada Gayus yang tercinta, tidak ada keterangan lain tentang dirinya, selain dari pernyataan ini. Yohanes menulis untuk memberikan instruksi kepada Gayus tentang Diotrefes, seorang pribadi yang berpengaruh di gereja yang berkeinginan untuk mendapatkan posisi yang utama. Yohanes menulis untuk menguatkan Gayus tentang problema Diotrefes dan untuk mencela dosa Diotrefes. <br /><br />KITAB WAHYU<br /> Ada cukup banyak bukti eksternal yang mendukung Yohanes sebagai penulis kitab Wahyu, dukungan itu datang mulai dari penulis-penulis abad mula-mula seperti justin Martyr, Irenaeus, dan Tertullian. Bukti internal, penulis sendiri menyatakan dirinya sebagai Yohanes (1:1, 4, 9; 22:8). Kitab Wahyu menunjukkan suatu kesamaan dengan Injil Yohanes, menerapkan kata-kata yang lazim di keduanya: Firman, domba, Yesus, saksi, benar, melampaui, tinggal, sumber air hidup, dan lain sebagainya. Westcott, Lightfoot dan Hort mengusulkan 68 AD atau 69 AD sebagai tanggal penulisan kitab Wahyu, namun secara tradisi penanggalan yang diberikan adalah 95 AD. Yohanes menujukan kitab Wahyu kepada tujuh gereja di Asia (1:4). Yohanes menulis untuk beberapa alasan: untuk menguatkan orang Kristen di tengah penganiayaan di bawah Domitian (naik takhta tahun 81 AD) dan mengingatkan mereka akan kemenangan terakhir dan Yesus Kristus, menyampaikan kebenaran nubuatan PL pada akhir penggenapannya, dan memberikan gambaran dari kemenangan Kristus pada waktu penghakimanNya dan pada waktu pemerintahan milenial-Nya. <br /><br />PEMBAHASAN TEOLOGI YOHANES<br /> Wahyu<br />Yohanes menjabarkan wahyu dengan dua cara: wahyu melalui kitab suci dan melalui Putra Allah.<br />1. Kitab suci Yesus mengingatkan orang Yahudi yang tidak percaya bahwa kitab suci memberikan kesaksian tentang diri-Nya (Yoh. 5:39). Yesus meneguhkan bahwa Kitab suci adalah kebenaran yang proposional, yang menyatakan terang Allah melalui diri-Nya. Kristus menyatakan bahwa “kitab suci tidak dapat dibatalkan (Yoh. 5:45-47)<br />2. Anak Allah pada pendahuluan injilnya, Yohanes menyatakan bahwa wahyu Allah dimanifestasikan melalui anak-Nya. Pribadi yang telah bersama Bapa sejak kekekalan (Yoh 1:1), sekarang tinggal dengan manusia, dan Yohanes bersukacita karena melihat kemuliaanNya. Yohanes menjelaskan wahyu melalui Kristus terpisah dari wahyu melalui Musa, hukum datang melalui Musa, tetapi anugerah dan kebenaran diberikan melalui Yesus Kristus. Tujuan Yohanes adalah untuk menekankan wahyu yang lebih besar yang datang melalui Kristus. Yohanes menutup prolog itu dengan menyatakan dilema (tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah) dan solusinya (tetapi Anak Tunggal Allah . . . . Dialah yang telah menyatakan-Nya). <br /><br /> Dunia<br />Yohanes menggunakan kata dunia untuk menjelaskan tentang dunnia yang berada dalam dosa, kegelapan, dan dibawah kuasa Setan. <br />Dunia dalam kegelapan. Orang-orang dunia membenci terang, karena terang itu mengekspos dosa mereka, Yesus mengatakan bahwa ini adalah alasan kenapa dunia membenci-Nya (Yoh 7:7). Sistem dunia yaitu keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup (1 Yoh 2:16), telah memimpin manusia kepada dosa bahkah semenjak Hawa pertama dicobai di taman. Isu dasar dari dosa adalah penolakan untuk percaya bahwa Yesus adalah terang itu (Yoh 3:19-20); Roh kudus terus meyakinkan manusia tentang dosa yang sama, yaitu penolakan untuk percaya pada Kristus (Yoh 16:8-9). Akhir tragis sebagai akibat dari dosa adalah maut (Yoh 8:21-24)<br />Dunia dibawah Setan. Yesus menjelaskan kenapa orang yang tidak percaya melakukan dosa, hal itu karena mereka adalah keturunan dari si jahat (Yoh 8:44). Karena si jahat adalah pembohong dari awalnya, maka wajarlah apabila keturunan rohani dari si jahat menolak Kristus yang adalah kebenaran. <br /><br /> Inkarnasi<br />Terang. Terang adalah istilah popular dari Yohanes. (Yoh 1:4-5, 7-9; 3:19-21, 5:35; 8:12; 9:5; 11:9-10, 12:35-36, 46; 1Yoh 1:5,7;2:8-10, Why 18:23, 22:5). Yesus tidak memperlihatkan jalan pada terang, karena Ia adalah Terang itu. Yesus mensejajarkan diri-Nya dengan Allah Bapa dalam mengklaim diri-Nya sebagai terang.<br />Hidup. Hidup juga merupakan istilah popular di Yohanes, ia menggunakannya tiga puluh enam kali di injil, tiga belas kali di 1 Yohanes dan lima belas kali di kitab wahyu. Mujizat inkarnasi ialah bahwa Yesus adalah hidup (Yoh 1:4). Yohanes menyejajarkan Yesus dengan keilahian, dengan demikian sama halnya dengan Bapa yang adalah sumber kehidupan , demikian pula Anak memiliki hidup dalam diriNya sendiri (Yoh 1:4). Yesus memiliki hidup dari diri-Nya sendiri. Segala sesuatu dan siapa pun juga bergantung pada Yesus untuk hidup di dalam segala sesuatu yang lain di atas dunia ini. <br />Anak Allah. Yohanes menjabarkan Inkarnasi Kristus dengan menunjuk pada Yesus sebagai Putra Allah atau Putra. Yesus menggunakan istilah-istilah itu untuk diri-Nya sendiri. Orang Yahudi yang tidak percaya menangkap signifikasi dari klaim itu, lalu mereka berusaha untuk melempari Dia dengan batu atas dasar penghujatan , dimana Yesus telah menyejajarkan Diri-Nya dengan Allah (Yoh 5:18). Ia selalu menyebut Allah sebagai “Bapa-Ku”, tidak pernah “Bapa Kami” (Lih Yoh 20:17). Yohanes sangat tegas dalam menekankan kesetaraan Yesus dengan Allah. <br />Anak manusia. Yesus pada umumnya menggunakan sebutan “Anak Manusia” untuk menunjuk pada misi-Nya (Yoh 1:51, 3:13-14, 5:27, 6:27, 53, 62; 8:28; 9:35; 12:23, 34; 13:31). Istilah “Anak Manusia” jadi menunjuk pada konsep Kristus akan diri-Nya sebagai yang berasal mula dari surga dan sebagai pemilik kemuliaan surga. Pada saat yang sama hal itu menunjukkan kepada kita tentang kerendahan-Nya dan penderitaan-Nya bagi manusia. Keduanya adalah sama. <br /><br /> Pendamaian<br />Dalam nubuatan. Meskipun kata pendamaian bukan merupakan kata di PB, hal itu menunjuk pada apa yang telah diselesaikan oleh Kristus di atas kayu salib melalui penderitaan dan kematian-Nya. pada waktu Yohanes pembaptis menyerukan “lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia”. Yohanes berbicara tentang penggenapan dari persembahan korban di PL. Persembahan korban di PL menunjuk pada kematian Mesias untuk pendamaian. <br />Dalam sejarah. Karya Kristus,sesuai dengan tujuan-Nya datang ke dunia, digenapkan dalam Yohanes 19:30. Setelah enam jam di atas kayu salib Yesus berseru, “sudah selesai” (Yunani:tetelestai). Yesus tidak mengatakan “saya telah selesai”, tetapi “telah selesai”. Ia telah menyelesaikan pekerjaan-Nya yang diberikan Bapa kepada-Nya, karya keselamatan telah diselesaikan. Lebih lanjut Yohanes berkata Kristus adalah “korban pendamaian” (yunani hilasmos) bagi dosa-dosa dunia. Kata itu hanya digunakan di Roma 3:25 dan 1 Yohanes 4:10. Korban pendamaian berpusat pada Allah, yang mengatakan bahwa dosa telah melanggar kekudusan Allah, dan melalui kematian Kristus Allah Bapa dipuaskan dan sekarang Ia bebas untuk menyatakan kemurahan dan pengampunan-NYa kepada orang berdosa yang percaya. <br />Kebangkitan. Yohanes menjabarkan kisah kebangkitan di Yohanes 20 untuk memperlihatkan penebusan Kristus telah sampai pada puncaknya dikebangkitan. Penebusan Kristus tidak berakhir pada kematian-Nya tetapi pada kebangkitan-Nya, kebangkitan itu harus terjadi untuk meneguhkan Anak Allah (Rm 1:4)<br /><br />Roh Kudus<br />Percakapan di Ruang atas (Yoh 14-16), yohanes mencatat pengajaran Yesus berkaitan dengan Roh Kudus. Ketiga pasal itu memberikan informasi yang paling rinci tentang Pribadi dan karya Roh Kudus. <br />Pribadi-Nya. Kepribadian dari Roh Kudus dilihat dalam kata ganti yang digunakan untuk menjabarkan tentang Dia. Meskipun kata Roh (Yunani: pneuma) adalah netral, Yesus mengatakan “Ia (maskulin) akan mangajarkan kamu segala sesuatu (Yoh 14:26)<br />Karya-Nya. Ia meyakinkan dunia (Yoh 16:8-11). Karya meyakinkan (Yunani:elegxei) adalah pekerjaan seorang pengacara penuntut yang mana Ia berusaha untuk meyakinkan seseorang akan sesuatu. Ia melahirbarukan (Yoh 3:6). Ia mengajar kepada murid-muridNya (14:26). Ia tinggal (14:16-17)<br /><br />Hal-hal terakhir<br />1. Pengangkatan tanpa diragukan Yohanes menunjuk pada pengangkatan dalam Yohanes 14:1-3. Pengangkatan berkaitan dengan gereja. <br />2. Kesengsaraan ketujuh meterai ini akan dibukakan di dunia pada awal kesengsaraan (Why 6:1-8:1) yang akan membawa kemenangan bagi binatang buas itu (6:1-2), perang (6:3-4), kelaparan (5-6), kematian (7-8), mati syahid (9-11) dan ledakan di langit dan dibumi (12-17). Meterai ketujuh mengawali sangkakla ketujuh (8:2-11:9). Sangkakala ketujuh akan mengawali cawan penghakiman (11:15-19; 15:1-16:21). Masa kesengsaraan berpuncak pada kembalinya Kristus, dimana Ia akan menakhlukkan semua bangsa di dunia (19:11-12)<br />3. Antikristus Yohanes menggunakan istilah Antikristus untuk menjabarkan mereka yang pada zamanya mendirikan doktrin yang salah tentang Kristus (1Yoh 2:18, 22, 4:3, 2Yoh 7). Natur dari bidat ini adalah menyangkali kemanusiaan Yesus (2Yoh 7), Kristus hanya tampil seperti hantu, Ia tidak benar-benar mengambil rupa manusia. Yohanes menyebut pribadi yang menyangkali Yesus sebagai Binatang Buas (Why 11:7, 13:1, 12, 14, 15). Yohanes menjabarkan Binatang Buas ini sebagai binatang pertama. Binatang pertama adalah penguasa politik (13:1-10)dan binatang pertama didukung oleh binatang kedua yang adalah nabi palsu dan memaksa manusia untuk menyembah binatang pertama (13:11-12). Pada kedatangan Kristus yang kedua, baik binatang pertama maupun kedua akan dilemparkan ke dalam lautan api (19:20)<br />4. Kedatangan Kristus yang Kedua Yohanes menggambarkan kembalinya Kristus dengan kemenangan bersama pengantin perempuan-Nya, yaitu gereja (Why 19:6-8). Pernikahan Kristus dengan gereja terjadi di surga pada waktu periode kesengsaraan. Kristus kembali dengan pengantin perempuan-Nya untuk memulai pesta pernikahan, yaitu di kerajaan Milenial yang terjadi di atas bumi (19:9-10)<br />5. Kerajaan Milenial dan kekekalan Yohanes menjabarkan kebangkitan dari masa kesengsaraan dan orang-orang kudus PL pada akhir masa kesengsaraan (Why20:4-5) mereka adalah bagian dari kebangkitan pertama. Istilah kebnagkitan pertama tidak menjabarkan kebangkitan secara umum dari orang percaya, tetapi suatu kebangkitan kepada kehidupan (20:6). Paling tidak ada beberapa tahap dalam kebangkitan yang pertama, yaitu zaman orang-orang kudus dibangkitan sebelum masa kesengsaraan (1Tes 4:13-18), di mana orang-orang kudus di PL dan di masa kesengsaraan, dibangkitan setelah masa kesengsaraan (Why 20:4). Orang tidak percaya dibangkitkan pada akhir masa Milenium, dimana mereka akan dilemparkan ke dalam lautan api (Why 20:11-15)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-62394580958651508242010-11-01T03:23:00.000-07:002010-11-01T03:24:29.199-07:00NAMA-NAMA ALLAH.docNames of God<br />There are many names for God given in the Old Testament and each has a special blessing for us that will enrich your worship and prayer life. This pamphlet shows 21 names of God: <br /><br />Name of God Meaning Application Bible Reference<br />• Adonai The Lord God is the Master and Majestic Lord. God is our total Psalm 8; Isaiah 40:3-5<br /> My Great Lord authority Ezekiel 16:8; Habakkuk 3:19<br /><br /> Tuhanku Yang Mulia Tuhan adlh Tuan, Penguasa yg berotoritas ats hdp kt<br />• El The Strong One He is more powerful than any false god. God will over Exodus 15:2; Numbers 23:22<br /> Come all obstacles. We can depend on God Deutronomy 7:9 (Mark 15:34)<br /> Yang Berkuasa Ia lbh berkuasa dr ilah2 yg lain, kt dpt bgantung pdNya<br /> <br />• El Elohe Yisrael God, the God of Israel The God of Israel is distinct and separate from all Genesis 33:20; Exodus 5:1<br /> False gods of the world. Psalm 68:8; Psalm 106:48<br /> Allah ad.Tuhan Israel Allah Israel nyata dan berbeda dgn ilah yg lain<br /><br />• El Elyon The God Most High He is the Sovereign God in whom we can put our trust. Genesis 14:17-22; Psalm 78:35<br /> El Elyon has supremacy over all false gods Daniel 4:34 ( Acts 16:17)<br /> Allah Maha Tinggi Ia A yg bdaulat dan unggul atas ilah2 yg lain<br /><br />• Elohim The All-Powerful One God is the all-powerful creator of the universe. God Genesis 1:1-3; Deutronomy 10:17<br /> Creator Knows all, creates all, and is everywhere at all times. Psalm 68 ( Mark 13:19 )<br /> The plural of “EL”.<br /> Pencipta Yg Berkuasa A ad Pencipta yg berkuasa atas dunia, dimana&kpn. Saja<br /><br />• El Olam The Eternal God He is the Beginning and the End, the One who works His Genesis 21:33; Psalm 90:1, 2<br /> The Everlasting God Purposes throughout the ages. He gives strength to the Isaiah 40:28 ( Romans 1:20 )<br />weary<br /> Yang Kekal Ialah Yg Awal & Akhir; Yg bkarya melampaui stp zaman<br /> Yg memberi kekuatan bg yg letih<br />• El Roi The God Who Sees Me There are no circumstances in our lives that escape His Genesis 16:11-14; Psalm 139:7-12<br /> Fatherly awareness and care. God knows us and our troubles<br /> Allah Pemeliharaku Tdk ada sesuatupun dlm hdp kt yg lepas dr pandanganNya<br /> Ia mengenal kita dan kesusahan kita<br /><br />• El Shaddai The All Sufficient One, God is the all-sufficient source of all of our blessings. God Genesis 17:1-3; 48:3; 49:25<br />The God of Mountains, is all-powerful. Our problems are not too big for God to handle. Genesis 35:11; Psalm 90:2<br /> God Almighty <br />Allah Maha Kuasa, Allah adalah sumber segala berkat dan penuh kuasa, <br />Sang Pencukupku masalah kita terlalu kecil bagi Dia<br /><br />• Immanuel God With Us Jesus is God in our midst. In Him all the fullness of Deity Isaiah 7:14; 8:8-10 <br /> “ I AM” dwells in bodily form. ( Matthew 1:23 )<br /> Allah beserta kita Segala kepenuhan Allah ada dalam Yesus yg ada bersama kt<br /><br />• Jehovah “ I AM,” The One Who God never changes. His promises never fail. When we are Exodus 3:14; Exodus 6:2-4<br /> Is The Self-Existent One faithless, He is faithfull. We need to obey Him Exodus 34:5-7; Psalm 102<br /> Ialah yang Ada Allah tdk pernah berubah, janjiNya tdk pernah gagal.<br /> Ketika kt tdk setia, Ia tetap setia. Kt hrs menataatinya<br /><br /> Jehovah Jireh The Lord Will Provide Just as God provided a ram as a substitute for Isaac, He Genesis 22:13, 14; Psalm 23<br /> Provided His son Jesus as the ultimate sacrifice. God will ( Mark 10:45; Romans 8:2 )<br /> Meet all our needs.<br /> Allah Penyedia Allah Yg Menyediakan domba sembelihan u menggantikan Isak<br /> Ia juga Yg m’berikan Yesus sbg p.gorbanan bg kt<br /><br />• Jehovah-Mekaddishkem The Lord Who Sanctifies God sets us apart as a chosen people, a royal priesthood, Exodus 31:12, 13; ( I Peter 1:15,<br /> Holy unto God, a people of His own. He cleanses our sin and 16; Hebrews 13:12; I Thes 5:23,<br /> Helps us mature. 24 )<br /> Allah Yang Kudus Allah menjadikan kita umt pilihanNya, Imam Allah Yg Kudus,<br /> Umat KepunyaanNya. Ia menyucikan kt dr dosa & menolong kt. dewasa<br />• Jehovah-Nissi The Lord is My Banner God gives us victory against the flesh, the world and the Exodus 17:15, 16; Deut 20:3,4<br /> Devil. Our battles are His battles of light against darkness Isaiah 11:10-12 (Eph 6:10-18)<br /> And good against evil.<br /><br /> Thn ad.panji2 kslamatanku A m.beri kt kemenangan atas dosa, dunia & k.dagingan<br /> Peperangan kt melawan penguasa kegelapan<br /><br />• Jehovah-Rapha The Lord Who Heals God has provided the final cure for spiritual, physical, and Exodus 15:25-27; Psalm 103:3<br /> Emotional sickness in Jesus Christ. God can heal us. Psalm 147:3 ( I Peter 2:24)<br /> Allah Penyembuhku A telah m.yembuhkn kt dr sgl penyakit rohani, fisik &<br /> Emosi. Allah menyembuhkan kt<br /><br />• Jehovah-Rohi The Lord is My Shepherd The Lord protects, provides, directs, leads, and cares for Psalm 23:1-3; Isaiah 53:6<br /> His people. God tenderly takes care of us as a strong and ( Jn 10:14-18; Heb 13:20;<br /> Patient shepherd. Rev 7:17 )<br /> Tuhan adalah Gembalaku Tuhan melindungi,menyediakan, mengarahkan, memimpin<br /> Kt umatNya. Ia lemah-lembut & sabar sbg gembala.<br /><br />• Jehovah- Sabaoth The Lord of Hosts The Lord of the hosts of heaven will always fulfill His I Sam 1:3; 17:45; Ps 46:7<br /> The Lord of Armies purpose, even when the hosts of His earthly people fail. Malachi 1:10-14 (Romans 9:29)<br /> Tuhan Yang Bertahta A. Yg B’tahta di surga ak mengenapi rencanaNya, sekalipun<br /> (memiliki) umatNya di dunia gagal.<br /><br />• Jehovah-Shalom The Lord is Peace God defeats our enemies to bring us peace. Jesus is our Numbers 6:22-27; Judges 6: Prince of peace. God brings inner peace and harmony. 22-24; Isaiah 9:6 ( Heb 13:20)<br /> Tuhan (Raja) Damai A.mengalahkan sgl musuh kt. U m.beri damai.<br /> Yesus adalah Raja Damai kt.<br /><br />• Jehovah-Shammah The Lord is There God’s presence is not limited or contained in the Tabernacle Ezekiel 48:35; Psalm 46<br /> The Lord My Companion or temple, but is accessible to all who love and obey Him. ( Mat 28:20; Rev 21 )<br /> Tuhan Yg Mendampingi Kehadiran a tdk dibatasi oleh Gedung, tetapi Ia bisa di<br /> Dekati oleh orang2 yg mengasihi dan taat padaNya<br /><br />• Jehovah Tsidkenu The Lord Our Jesus is the King who would come from David’s line, and is Jer 23:5, 6; 33:26, 27<br />Righteousness the one who imparts His righteousness to us ( 2 Corinthians 5:21 )<br /> Tuhan adalah kebenaranku Yesus adalah Raja yg dtg sbg keturunan Daud yg akan<br /> Menyatakan kebenaranNya I dalam kita.<br /><br />• Yah or Jah “ I AM,” The One Who Is God never changes. His promises never fail. When we are Exodus 3:14; 15:2; Psalm 46:1<br /> The Self-Existent One faithless, He is faithful. God promises His continuing presence. Psalm 68:4; Isaiah 26:4<br />Ini sudah di atas<br /><br />• YHWH “ I AM,” The One Who Is God never changes. His promises never fail. When we are Exodus 3:14; Malachi 3:6<br /> The Self-Existent One faithless, He is faithful.<br /> Aku adalah Aku Allah Yg tdk pernah berubah, janjiNya tidak pernah gagal<br /> Ketika kita tidak setia Ia tetap setia.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Names of God<br />There are many names for God given in the Old Testament and each has a special blessing for us that will enrich your worship and prayer life. This pamphlet shows 21 names of God: <br /><br />Name of God Meaning Application Bible Reference<br />• Adonai The Lord God is the Master and Majestic Lord. God is our total Psalm 8; Isaiah 40:3-5<br /> My Great Lord authority Ezekiel 16:8; Habakkuk 3:19<br /><br /> Tuhanku Yang Mulia Tuhan adlh Tuan, Penguasa yg berotoritas ats hdp kt<br />• El The Strong One He is more powerful than any false god. God will over Exodus 15:2; Numbers 23:22<br /> Come all obstacles. We can depend on God Deutronomy 7:9 (Mark 15:34)<br /> Yang Berkuasa Ia lbh berkuasa dr ilah2 yg lain, kt dpt bgantung pdNya<br /> <br />• El Elohe Yisrael God, the God of Israel The God of Israel is distinct and separate from all Genesis 33:20; Exodus 5:1<br /> False gods of the world. Psalm 68:8; Psalm 106:48<br /> Allah ad.Tuhan Israel Allah Israel nyata dan berbeda dgn ilah yg lain<br /><br />• El Elyon The God Most High He is the Sovereign God in whom we can put our trust. Genesis 14:17-22; Psalm 78:35<br /> El Elyon has supremacy over all false gods Daniel 4:34 ( Acts 16:17)<br /> Allah Maha Tinggi Ia A yg bdaulat dan unggul atas ilah2 yg lain<br /><br />• Elohim The All-Powerful One God is the all-powerful creator of the universe. God Genesis 1:1-3; Deutronomy 10:17<br /> Creator Knows all, creates all, and is everywhere at all times. Psalm 68 ( Mark 13:19 )<br /> The plural of “EL”.<br /> Pencipta Yg Berkuasa A ad Pencipta yg berkuasa atas dunia, dimana&kpn. Saja<br /><br />• El Olam The Eternal God He is the Beginning and the End, the One who works His Genesis 21:33; Psalm 90:1, 2<br /> The Everlasting God Purposes throughout the ages. He gives strength to the Isaiah 40:28 ( Romans 1:20 )<br />weary<br /> Yang Kekal Ialah Yg Awal & Akhir; Yg bkarya melampaui stp zaman<br /> Yg memberi kekuatan bg yg letih<br />• El Roi The God Who Sees Me There are no circumstances in our lives that escape His Genesis 16:11-14; Psalm 139:7-12<br /> Fatherly awareness and care. God knows us and our troubles<br /> Allah Pemeliharaku Tdk ada sesuatupun dlm hdp kt yg lepas dr pandanganNya<br /> Ia mengenal kita dan kesusahan kita<br /><br />• El Shaddai The All Sufficient One, God is the all-sufficient source of all of our blessings. God Genesis 17:1-3; 48:3; 49:25<br />The God of Mountains, is all-powerful. Our problems are not too big for God to handle. Genesis 35:11; Psalm 90:2<br /> God Almighty <br />Allah Maha Kuasa, Allah adalah sumber segala berkat dan penuh kuasa, <br />Sang Pencukupku masalah kita terlalu kecil bagi Dia<br /><br />• Immanuel God With Us Jesus is God in our midst. In Him all the fullness of Deity Isaiah 7:14; 8:8-10 <br /> “ I AM” dwells in bodily form. ( Matthew 1:23 )<br /> Allah beserta kita Segala kepenuhan Allah ada dalam Yesus yg ada bersama kt<br /><br />• Jehovah “ I AM,” The One Who God never changes. His promises never fail. When we are Exodus 3:14; Exodus 6:2-4<br /> Is The Self-Existent One faithless, He is faithfull. We need to obey Him Exodus 34:5-7; Psalm 102<br /> Ialah yang Ada Allah tdk pernah berubah, janjiNya tdk pernah gagal.<br /> Ketika kt tdk setia, Ia tetap setia. Kt hrs menataatinya<br /><br /> Jehovah Jireh The Lord Will Provide Just as God provided a ram as a substitute for Isaac, He Genesis 22:13, 14; Psalm 23<br /> Provided His son Jesus as the ultimate sacrifice. God will ( Mark 10:45; Romans 8:2 )<br /> Meet all our needs.<br /> Allah Penyedia Allah Yg Menyediakan domba sembelihan u menggantikan Isak<br /> Ia juga Yg m’berikan Yesus sbg p.gorbanan bg kt<br /><br />• Jehovah-Mekaddishkem The Lord Who Sanctifies God sets us apart as a chosen people, a royal priesthood, Exodus 31:12, 13; ( I Peter 1:15,<br /> Holy unto God, a people of His own. He cleanses our sin and 16; Hebrews 13:12; I Thes 5:23,<br /> Helps us mature. 24 )<br /> Allah Yang Kudus Allah menjadikan kita umt pilihanNya, Imam Allah Yg Kudus,<br /> Umat KepunyaanNya. Ia menyucikan kt dr dosa & menolong kt. dewasa<br />• Jehovah-Nissi The Lord is My Banner God gives us victory against the flesh, the world and the Exodus 17:15, 16; Deut 20:3,4<br /> Devil. Our battles are His battles of light against darkness Isaiah 11:10-12 (Eph 6:10-18)<br /> And good against evil.<br /><br /> Thn ad.panji2 kslamatanku A m.beri kt kemenangan atas dosa, dunia & k.dagingan<br /> Peperangan kt melawan penguasa kegelapan<br /><br />• Jehovah-Rapha The Lord Who Heals God has provided the final cure for spiritual, physical, and Exodus 15:25-27; Psalm 103:3<br /> Emotional sickness in Jesus Christ. God can heal us. Psalm 147:3 ( I Peter 2:24)<br /> Allah Penyembuhku A telah m.yembuhkn kt dr sgl penyakit rohani, fisik &<br /> Emosi. Allah menyembuhkan kt<br /><br />• Jehovah-Rohi The Lord is My Shepherd The Lord protects, provides, directs, leads, and cares for Psalm 23:1-3; Isaiah 53:6<br /> His people. God tenderly takes care of us as a strong and ( Jn 10:14-18; Heb 13:20;<br /> Patient shepherd. Rev 7:17 )<br /> Tuhan adalah Gembalaku Tuhan melindungi,menyediakan, mengarahkan, memimpin<br /> Kt umatNya. Ia lemah-lembut & sabar sbg gembala.<br /><br />• Jehovah- Sabaoth The Lord of Hosts The Lord of the hosts of heaven will always fulfill His I Sam 1:3; 17:45; Ps 46:7<br /> The Lord of Armies purpose, even when the hosts of His earthly people fail. Malachi 1:10-14 (Romans 9:29)<br /> Tuhan Yang Bertahta A. Yg B’tahta di surga ak mengenapi rencanaNya, sekalipun<br /> (memiliki) umatNya di dunia gagal.<br /><br />• Jehovah-Shalom The Lord is Peace God defeats our enemies to bring us peace. Jesus is our Numbers 6:22-27; Judges 6: Prince of peace. God brings inner peace and harmony. 22-24; Isaiah 9:6 ( Heb 13:20)<br /> Tuhan (Raja) Damai A.mengalahkan sgl musuh kt. U m.beri damai.<br /> Yesus adalah Raja Damai kt.<br /><br />• Jehovah-Shammah The Lord is There God’s presence is not limited or contained in the Tabernacle Ezekiel 48:35; Psalm 46<br /> The Lord My Companion or temple, but is accessible to all who love and obey Him. ( Mat 28:20; Rev 21 )<br /> Tuhan Yg Mendampingi Kehadiran a tdk dibatasi oleh Gedung, tetapi Ia bisa di<br /> Dekati oleh orang2 yg mengasihi dan taat padaNya<br /><br />• Jehovah Tsidkenu The Lord Our Jesus is the King who would come from David’s line, and is Jer 23:5, 6; 33:26, 27<br />Righteousness the one who imparts His righteousness to us ( 2 Corinthians 5:21 )<br /> Tuhan adalah kebenaranku Yesus adalah Raja yg dtg sbg keturunan Daud yg akan<br /> Menyatakan kebenaranNya I dalam kita.<br /><br />• Yah or Jah “ I AM,” The One Who Is God never changes. His promises never fail. When we are Exodus 3:14; 15:2; Psalm 46:1<br /> The Self-Existent One faithless, He is faithful. God promises His continuing presence. Psalm 68:4; Isaiah 26:4<br />Ini sudah di atas<br /><br />• YHWH “ I AM,” The One Who Is God never changes. His promises never fail. When we are Exodus 3:14; Malachi 3:6<br /> The Self-Existent One faithless, He is faithful.<br /> Aku adalah Aku Allah Yg tdk pernah berubah, janjiNya tidak pernah gagal<br /> Ketika kita tidak setia Ia tetap setia.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-47436289975276526732010-11-01T03:21:00.000-07:002010-11-01T03:23:21.267-07:00Eksposisi Pentateukh secara rinci.docKITAB KEJADIAN<br />PASAL 1<br />Ayat 1<br />(haššämaºyim) ~yIm:ßV'h; (´ët) taeî (´élöhîm) ~yhi_l{a/ (Bärä´) ar"äB' (Bürë´šît) tyviÞarEB. <br />`( hä´äºrec) #r<a'(h' (wü´ët) taeîw> <br /><br /> (Secara keseluruhan ayat 1 dapat dibaca Bürë´šît Bärä´ ´élöhîm ´ët haššämaºyim wü´ët hä´äºrec)<br /><br />Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.<br /><br /> “tyviÞarEB. Bürë´šît à Pada mulanya,” apakah ada sesuatu sebelum ayat 1? <br /> Istilah tyviÞarEB. Bürë´šît menunjuk kepada satu saat, permulaan dari sesuatu. Permulaan di sini adalah saat Allah menciptakan langit dan bumi. Sebelum ayat 1 sudah ada sesuatu yakni: <br />1). Yesus dalam kemuliaan bersama Allah Bapa (Yohanes 17:5). <br />2). Hubungan dalam Allah Tritunggal: Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus (Yohanes 17:24). <br />3). Rencana Allah menyelamatkan orang-orang pilihan (Efesus 1:4; 1 Petrus 1:20). <br />4). Malaikat (Ayub 38:6-7) <br /><br /> Apa arti “ar"äB' Bärä´ Menciptakan”<br /> Kata Bärä´ menunjuk pada permulaan penciptaan dunia. Ayat 1 tersebut merupakan suatu pernyataan yang mutlak, dan bukannya anak kalimat yang dikaitkan dengan ayat 2. Walaupun demikian hal tersebut tidak menetapkan saat atau waktu penciptaan Allah yang kreatif (hal tersebut dibuktikan dengan kata Bärä´ yang sebelumnya didahului particle preposition B. Bü yang digabungkan dengan kata tyviÞar rë´šît. Istilah Bärä´ menjelaskan adanya usaha untuk menjadikan sesuatu yang baru dari yang belum ada menjadi ada atau tidak memakai bahan yang telah ada. Ibrani 11:3 menyatakan hal ini, demikian juga tekanan utama pada penulisan di Kejadian 1:1. Sebelum penciptaan tak ada fenomena keberadaan apapun. Pandangan ini menyingkirkan anggapan yang menyatakan bahwa materi bersifat kekal. Kata kerja Bärä´ yang dipakai dalam Kejadian 1:1, 21, 27 tidak memakai materi yang telah ada. Dipakai dalam PL hanya untuk kegiatan Allah (Allah Bapa à 1 Korintus 8:5-6; Allah Anak/Yesus à Yohanes 1:1-3, 14-15; Allah Roh Kudus à Kejadian 1:1, 21, 27; 2:3). Kata Bärä´ pada hakekatnya sama dengan asa yang artinya “melakukan, membuat (Kejadian 1:25; Keluaran 20:11; Nehemia 9:6).” Kata ketiga yang dipakai untuk aktivitas Allah yang kreatif adalah Yatsar, artinya “membentuk,” kata ini muncul di Kejadian 2:7.<br /> Creatio ex nihilio adalah sebuah konsep yang berguna “bila dipahami untuk mengartikan bahwa benda-benda fisik diciptakan dari sumber kemahakuasaan Allah yang tidak bersifat material.” <br /><br /> Apa arti “~yhi_l{a/ ´élöhîm à Allah” <br /> Di dalam Kitab Pentateuk (lima kitab Musa) ada beberapa nama Allah. Setiap nama Allah mengandung arti khusus. Dengan mempelajari nama-nama Allah, maka diperoleh pengertian/kebenaran tentang Allah. Istilah Elohim/Allah adalah nama/sebutan yang pertama untuk Allah. <br /> ´élöhîm adalah nama yang dipakai bagi Allah, dipakai + 2.570 kali dalam Alkitab. ´élöhîm berarti “Dia adalah Allah yang kuat, Pemimpin yang perkasa, Keallahan yang tertinggi.” Bentuk jamaknya bermakna kuasa dan keagungan-Nya luar biasa. Identitas ´élöhîm sebagai Pencipta menangkis beberapa ajaran bidat, antara lain: a). Ateisme , b). Politeisme, c). Panteisme (menyerap/menembus). <br /><br /> Apa arti “#r<a'(h' taeîw> ~yIm:ßV'h; taeî ´ët haššämaºyim wü´ët hä´äºrec à Langit dan Bumi” <br /> Langit dan Bumi adalah semua alam semesta, termasuk luar angkasa dan bumi, kecuali malaikat-malaikat dan surga (Nehemia 9:6). Bumi disediakan untuk keperluan manusia. Dari keadaan yang tidak teratur sampai ke keadaan yang teratur. Oleh firman Allah keadaan bumi makin baik. “Baik” dinilai dari keperluan manusia (menurut manusia).” <br /><br /><br /><br />Ayat 2<br /> x:Wråw> ~Ah+t. ynEåP.-l[; %v,xoßw> Whboêw" ‘Whto’ ht'îy>h' #r<a'ªh'w> 2<br />`~yIM")h; ynEïP.-l[; tp,x,Þr:m. ~yhiêl{a/<br /><br />2 (wühä´äºrec häytâ töºhû wäböºhû wüHöºšek `al-Pünê tühôm würûªH ´élöhîm müraHeºpet `al-Pünê hammäºyim)<br /><br />(TB) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.<br /><br /> Apa arti ht'îy>h' #r<a'ªh'w> (wühä´äºrec häytâ) Bumi itu telah menjadi (the earth be come) karena häytâ merupakan bentuk verb qal perfect 3rd person feminine singular. <br /><br /> Apa arti “Whboêw" ‘Whto’ töºhû wäböºhû ” Bumi belum berbentuk dan kosong” apakah ini menjelaskan suatu keadaan yang dihukum Allah? <br />Whboêw" ‘Whto’ töºhû wäböºhû menjelaskan bahwa Bumi belum siap untuk ditempati manusia (kekosongan tanpa bentuk). Air dan Darat belum dipisahkan, belum ada tanaman atau binatang. Tafsiran yang menyatakan “Bumi belum berbentuk dan kosong” didasarkan pada Yeremia 4:23-26 dan Yesaya 34:11 (menunjuk pada keadaan, sesudah hukuman Allah dijatuh atas dunia). Dari dasar ini terbentuk teori celah (gap theory) bahwa di ayat 1 dan ayat 2 ada celah. Susunan peristiwa:<br /> 1). Bumi diciptakan bersama binatang-binatang (termasuk Dinosaurus) dalam keadaan baik dan lengkap. <br /> 2). Iblis jatuh<br /> 3). Bumi dihancurkan dan semua makhluk dimusnahkan (ayat 2) <br /> 4). Penciptaan kembali; dijelaskan dalam ayat-ayat berikut <br /> <br /> Jelaskan dua teori celah (gap theory), apakah teori celah tersebut mendukung teori Evolusi<br /> Dua teori Celah <br />a). Diantara Kejadian 1:1; 1:2 ada selang waktu. Kejadian 1:1 menjelaskan penciptaan pertama, termasuk manusia manusia (manusia purba) berjalan cukup lama untuk meliputi semua periode ilmiah dan yang sekarang dikemukakan oleh para ahli geolog. Pada fosil-fosil (tulang-tulang bekas) baik dari binatang maupun manusia yang ditemukan sekarang berasal dari penciptaan pertama, bukan dari penciptaan kedua. Penciptaan pertama dimusnahkan oleh Allah karena adanya pemberontakan terhadap Iblis (Yesaya 14:12-15; Yehezkiel 28:11-19) kemudian bumi dikembalikan pada keadaan tanpa bentuk dan kosong. <br />b). Kejadian 1 menceritakan penciptaan umum termasuk manusia sudah ada selama ratusan tahun tetapi manusia yang menurut gambar dan rupa Allah belum ada, kemudian diciptakan Adam yang segambar dan serupa dengan Allah dan fosil-fosil, yang ditemukan dari orang-orang primitif, bukan fosil-fosil dari keturunan Adam tetapi sebelumnya, kemudian Tuhan menciptakan Adam secara khusus. <br />Jadi jelaslah bahwa dengan memperhatikan susunan peristiwa teori celah atau dua teori celah, maka jelaslah bahwa teori celah mendukung teori evolusi<br /><br /> Apa tanggapan Anda terhadap teori celah dan bagaimana pengertian yang lebih tepat sehubungan dengan “Bumi belum berbentuk dan kosong”?<br /> Dasar teori celah sangat lemah. Umumnya teori celah dipakai untuk mencocokkan waktu dalam “Kitab Kejadian” supaya ada zaman-zaman dimana terjadi semua hal yang terdapat dari teori-teori ilmu pengetahuan. <br />Pengertian yang lebih tepat töºhû wäböºhû adalah bumi disiapkan untuk manusia. Pengertian tersebut didukung oleh: <br />a). Bentuk kalimat bahasa Ibrani töºhû wäböºhû (Istilah w waw disjuctive) tidak mendukung ada celah diantara ayat 1 dan 2. Istilah waw yang terdapat di awal ayat 2 secara gramatikal merupakan kata sambung pemisah yang artinya “adapun” bukan “dan.” Kata sambung tersebut menandakan bahwa kalimat berikutnya adalah anak kalimat keterangan keadaan, dipakai dalam waktu yang lampau yang sudah selesai. Dengan demikian terjemahnya “Whboêw" ‘Whto’ ht'îy>h' #r<a'ªh'w> wühä´äºrec häytâ töºhû wäböºhû adapun bumi itu become formlessness/confusion/unreality emptiness, namun terjemahan yang kurang tepat berbunyi “bumi menjadi tak berbentuk.” Dalam terjemahan ini waw diperlakukan semata-mata sebagai kata sambung. Kalau ini yang dimaksud, maka tentunya waw akan diikuti oleh kata kerja dalam waktu yang lampau yang sedang berlangsung. Contoh seperti ini terdapat di Kejadian 19:26; Hakim-hakim 11:39; II Raja-raja 17:3. Sebaliknya Kejadian 1:2, kata sambung waw adalah sebagai kata sambung pemisah, sehingga tidak dapat diartikan “menjadi.” Dengan demikian maka penulis kitab Kejadian mengharapkan perhatian diarahkan pada keadaan bumi, “ . . .” dan Zakharia 3:1-3 yang mana waw adalah bersifat memisahkan (diterjemahkan “adapun”) dan tidak diterjemahkan “menjadi.” <br />b). Menurut Yesaya 45:18 “Allah tidak menciptakan bumi supaya kosong” <br /><br /> Jelaskan perbedaan teori Evolusi dan Penciptaan serta apa dampaknya bila teori evolusi benar? <br /> <br />Evolusi Penciptaan<br />1. Planet-planet terjadi karena terkompresnya proton dan neutron<br />2. Hidup dimulai secara kebetulan pada suatu sel tunggal yang tidak bernyawa <br />3. Semua zat hidup berasal dari bentuk yang sederhana <br /><br />4. Manusia adalah puncak proses evolusi <br /> 1. Dunia diciptakan oleh Allah<br /><br />2. Semua zat yang bernyawa maupun tidak bernyawa diciptakan oleh Allah secara sendiri-sendiri<br /><br />3. Allah menciptakan makhluk hidup menurut kelompok dan jenisnya <br />4. Manusia adalah produk langsung dari Allah<br />BILA TEORI EVOLUSI DIANGGAP BENAR MAKA: <br />1. Kita tidak perlu Allah karena tidak ada hal-hal yang supranatural (semua terjadi dengan sendirinya) <br />2. Tanggung-jawab moral manusia tidak ada <br />3. Nilai-nilai moral tidak ada dasarnya dan hidup tidak ada tujuan. Perhatikan penyataan Nicci sehubungan dengan God is Dead (manusia dari kekosongan menuju kekosongan) <br />4. Manusia tidak perlu memberi diri/mengabdi kepada Allah <br />5. Alkitab tidak bisa dipercayai dan kekristenan adalah palsu <br /> Teori evolusi menyatakan bahwa “berjuta-juta tahun yang lalu zat kimiawi yang terdapat dalam laut digerakkan oleh sinar surya dan tenaga kosmik, kemudian zat-zat tersebut membentuk diri melalui perubahan menjadi organisme bersel tunggal atau lebih, kemudian berkembang melalui suatu perubahan penting dan seleksi alamiah sehingga menjadi tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Charles Darwin sebagai tokoh teori tersebut selanjutnya memberi pernyataan “Saya tak akan memberi teori seleksi alamiah bila memerlukan tambahan mujizat dalam setiap tahapannya.” Darwin menambahkan bahwa supranatural tidak diperlukan dalam teorinya. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Julian Huxley “tak perlu dan tak masuk akal bila kita meminta campur tangan Ilahi dalam perubahan zat dan energi pada saat tertentu dalam sejarah bumi.” <br /> Rumus dari proses evolusi: P (perubahan) + S (seleksi) A (alamiah) + W (waktu) = EVOLUSI. Perubahan adalah kunci untuk menjelaskan evolusi. Pentingnya perubahan karena evolusi itu terjadi tidak dapat ditekankan berlebih-lebihan. Seleksi alamiah adalah mekanisme yang memelihara bentuk lain yang disebabkan oleh perubahan. Dengan proses demikian keturunan dari suatu organisme secara bertahap diperbaiki bila diberi waktu yang cukup. Waktu dan masa yang lama adalah penting bagi evolusi. Karena perubahan tak sering terjadi, maka dibutuhkan banyak waktu agar cukup bagi terjadinya perubahan yang berfaedah lalu dipertahankan oleh seleksi alamiah, dengan demikian organisme diubah secara efektif menjadi tambah rumit. <br /> Untuk mempercayai evolusi diperlukan “iman yang luar biasa besarnya.” Percaya yang luar biasa bahwa evolusi bisa menjadikan semua keberadaan dan kehidupan yang lalu dan sekarang melalui suatu kesempatan. Apakah kesempatan berubah melalui kesempatan tertentu? Kemungkinan untuk membentuk sebuah molekul protein sekarang melalui kesempatan ialah 1 berbanding 10 pangkat 243, yaitu angka 1 diikuti oleh angka nol sebanyak 243. Pecahan ini begitu kecil sehingga kemungkinan tersebut disebut nol, 1 kesempatan dari 1, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000, 000,<br /><br /><br />Harry Rimmer dalam buku The Harmony of Science and Scripture, Michigan: WM. B. Eerdmans Publishing, 1996, p. 63-74 menyatakan mengusulkan harmonisasi Alkitab dengan ilmu pengetahuan:<br />1. Alkitab berisi kebenaran ilmu pengetahuan, sekalipun fakta-fakta dikemukakan bukan dengan kata-kata ilmiah<br />2. Alkitab tidak berisi kesalahan dan kekeliruan mengenai ilmu pengetahuan pada masa penulisannya<br />3. Alkitab tidak setuju dengan kesalahan modern sebagaimana juga menentang kekeliruan kuno<br />4. Alkitab telah mengantifasi beberapa penemuan dalam beberapa abad ini.<br /><br /><br />10 bagian tAdôl.At (tôldôt = generations) “inilah keturunan atau demikian riwayat” dalam kitab Kejadian<br />1. Keturunan Langit, Bumi dan isinya (1:1-4:26)<br /> - Langit dan bumi (1:1-2:3)<br /> - Kebahagiaan manusia (2:4-25)<br /> - Masuknya dosa (3:1-24)<br /> - Manusia dalam pembuangan (4:1-26)<br />2. Keturunan Adam (5:1-6:8)<br />3. Keturunan Nuh (6:9-9:29)<br />4. Keturunan anak-anak Nuh (10:1-11:9)<br />5. Keturunan Sem (11:10-26)<br />6. Keturunan Terah (11:27-25:11)<br />7. Keturunan Ismael (25:12-18)<br />8. Keturunan Ishak (25:19-35:29)<br />9. Keturunan Esau (36:1-37:1)<br />10. Keturunan Yakub (37:2-50:26)<br /><br /><br />Ada empat cara asal mula manusia di bumi ini:<br />- Dari hubungan suami istri saja <br />- Dari wanita saja (Tuhan Yesus Kristus)<br />- Dari laki-laki saja (Hawa)<br />- Dari Allah saja (Adam)<br /><br /><br />Pasal 2:5-6 <br />Belum ada semak atau belum ada tumbuh-tumbuhan apapun di padang (bnd. 3:18) karena hujan belum ada, sehingga semak atau tumbuh-tumbuhan apapun di padang belum ada. Setelah kejatuhan, manusia kemudian mendapatkan semak-semak (akibat dosa).<br /><br />Belum ada hujan. Mungkin ada hubungan dengan air bah. Karena tumbuh-tumbuhan tidak ada sebelum air bah terjadi. Setelah hujan atau air bah manusia menciptakan irigasi. <br /><br />Ada kabut. Lebih tepat kalau diterjemahkan “aliran” (2:10). Bahasa ibrani menggunakan istilah wünähär yöcë´ aceäyO ‘(Ibr: yöcë´ artinya go to out) rh'n"w> (Ibr: wünähär artinya river). Istilah “sungai mengalir” oleh LAI dapat dipahami sebagai “air yang menyembur ke luar dari dalam tanah.” <br /><br /><br /><br /><br />Pasal 2:7<br />Manusia diciptakan oleh Allah dari debu tanah (hm'êd"a]h'ä-!mi ‘rp'[' ~d"ªa'h'( hä|´ädäm `äpär min-h亴ádämâ) memberikan penekanan bahwa sekalipun manusia mulia (Bnd. Kejadian 1:26-27), namun juga adalah ciptaan, artinya walaupun manusia ditinggikan oleh Allah, namun tetap makhluk ciptaan seperti ciptaan lainnya, sehingga tidak boleh sombong. Penciptaan dari debu tanah juga menjelaskan pada nats berikutnya (Kej. 3:19) merupakan makhluk yang berbuat dosa. <br /><br />Pasal 2:21<br />Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Istilah TIDUR NYENYAK dalam naskah Ibrani menggunakan kata TarDëmâ (hm'²DEr>T;) yang artinya “tidur yang berasal dari Tuhan Allah. Orang yang terkena TarDëmâ tidak dapat bangun (bnd. Kej. 15:12; 1Sam. 26:12).” Tujuan dari TarDëmâ adalah untuk menginsafkan Adam bahwa ia sendirian di bumi, ia sepi! Adam dipersiapkan secara mental untuk kedatangan Hawa. Ia sendirian di antara semua makhluk tidak ada jodohnya yang sepadan dengannya. <br /><br />Pasal 2:24-25 relevan dengan Matius 19:5; Markus 10:7-8; 1 Korintus 6:16; Efesus 5:31. 1 Korintus 7:4-5 menjelaskan bahwa seks DIHARUSKAN, dengan alasan:<br />1. Untuk memuaskan kebutuhan jasmani (1Kor. 7:2)<br />2. Untuk menyatakan atau sebagai penyataan kasih (1Kor. 7:6-8)<br />3. Untuk memperoleh keturunan/anak (Kej. 1:18)<br /><br />Pasal 2-3<br />Akibat dosa adalah kematian (Kej. 2:17). Kematian yang dimaksudkan dibuktikan pada Kejadian 3:7-9 yaitu kematian rohani yang berakibat pada: kematian jasmani (1Kor. 15:20-24), kematian kedua (Why. 20:12-15). <br /><br />Pasal 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." H['_r>z: (zar`äh) artinya Seed, istilah zar`äh digunakan 224 kali dalam PL. Istilah zar`äh berasal dari istilah [r;z< yang merupakan bentuk noun common masculine singular construct suffix 3rd person feminine singular , yang digenapi dalam Matius 1:16; Roma 16:20; Ibrani 12:14. Matius 1:16 menyatakan bahwa Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Istilah h-j merupakan bentuk pronoun relative genitive feminine singular from o[j yang artinya who, which. Feminime berarti tidak ada unsur laki-laki atau menunjuk pada “benih perempuan.” Adapun nubuat tentang Mesias mengandung tiga hal: (1) Allah akan menunjukkan kepada Hawa bahwa Iblis bukan temannya tetapi musuh yang dasyat sekali. (2) Allah akan menimbulkan permusuhan antara pengikut Iblis dan umat Allah, (3) Wakil keturunan perempuan (umat Allah Mesias) akan menghancurkan Iblis di salib, namun Ia mengalami kematian. <br /><br />Pasal 3:16<br />Hawa akan “birahi” kepada Adam dan Adam akan berkuasa atas Hawa. Istilah “berahi” %teêq'WvåT.( (Tüšûºqätëºk) berarti dorongan, keinginan, yang dapat diartikan lebih lanjut bahwa Hawa ada keinginan untuk berkuasa di atas suami.<br /><br />Adam memberikan dua nama kepada “tulang dari tulangku dan daging dari dagingku” (Kej. 2:21). <br /> Perempuan hV'êai (´iššâ, Kej. 2:23), karena berhubungan dengan asalnya.<br /> Hawa hW"+x; (Hawwâ, Kej 3:20), karena merupakan Ibu dari semua yang hidup. Ada harapan Adam bahwa ada kehidupan walaupun ada kematian. Hawa artinya hidup, yang juga berarti ada kehidupan yang berlangsung terus-menerus. <br /><br />Penerapan Pasal 3-4<br />1. Tidak ada yang baik di luar Tuhan, usaha manusia untuk memperbaiki diri dan menyelamatkan sia-sia<br />2. Allah terkadang memberikan kesempatan kedua bagi manusia untuk bertobat <br />3. Pengakuan akan dosa oleh manusia melepaskan dari rasa bersalah/malu <br />4. Selalu ada konsekuensi terhadap dosa sebab Allah mahatahu <br />5. Terkadang untuk hal-hal tertentu lebih penting sikap hati dari perbuatan<br /><br />Pasal 5<br />Pasal 5 yang berprikop “Keturunan Adam” tidak menjelaskan kronolgi keturunan Adam melainkan mengungkapkan bahwa dosa mengakibatkan kematian. <br /><br />Pasal 5:1 Adam dibuat Allah menurut rupa Allah, beberapa pandangan tentang rupa Alllah:<br />1. MARTHEN LUTHER<br /> Semua manusia memiliki pengetahuan tentang Allah sebagai pencipta. Pengetahuan tersebut adalah pikiran manusia yang sudah terbentuk di dalam konsep sehingga manusia dapat “melihat” Allah, dengan cara bagaimanapun sulit untuk menghilangkan pikiran itu. Karena manusia memiliki sisa gambar Allah walaupun manusia telah jatuh dalam dosa.<br />2. JHON CALVIN<br /> Dalam diri manusia masih terdapat gambar Allah, karena itu secara universal manusia akan mengetahui tentang adanya Allah, berusaha menyembah Dia dan mencari hidup yang kekal. Ini yang disebut Calvin “Divinitas Sensum” yaitu adanya suatu kesadaran berdasarkan intuisi natural yang ada di dalam pikiran manusia bahwa Allah itu ada.<br />3. CARL BARH<br /> Gambar Allah telah hilang karena jatuh ke dalam dosa, dengan cara apapun tidak akan ditemukan cara untuk berhubungan dengan Allah.<br /><br />Pasal 5:24 <br />Henokh (Ing: Enoch) hidup bergaul dengan Allah. Dalam naskah Ibrani bertuliskan ~yhi_l{a/h'¥-ta, %Anàx] %LEïh;t.YIw: (wayyithallëk Hánôk ´et-hä|´élöhîm). Istilah “hidup bergaul (LAI)” digunakan kata %LEïh;t.YIw: (wayyithallëk) dimana w> merupakan bentuk particle conjunction, dan %Le’h;t.YI merupakan bentuk verb hithpael waw consec imperfect 3rd person masculine singular yang berasal dari akar kata %l;h', yang dapat diterjemahkan to walk to and fro (berjalan ke sana kemari). Hithpael imperfect menjelaskan bahwa Henokh BERBUAT UNTUK DIRI SENDIRI guna bersama, berjalan dengan Allah, ini merupakan inisiatif Henokh bergaul dengan Allah karena ia melihat orang-orang sebelum dia mengalami kematian. Yudas 14-15 menjelaskan bahwa Henokh percaya pada Tuhan yang akan menghakimi orang-orang fasik. <br /><br />Pasal 6:3<br />Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." Naskah Ibrani bertuliskan: <br /> aWhå ~G:ßv;B. ~l'ê[ol. ‘~d"a'b'( yxiÛWr !Ad’y"-al{) hw"©hy> rm,aYOæw: 3<br />`hn")v' ~yrIßf.[,w> ha'îme wym'êy" Wyæh'w> rf"+b'<br />(wayyöº´mer yhwh(´ädönäy) lö|´-yädôn rûHî bä|´ädäm lü`öläm BüšaGGam hû´ bäSär wühäyû yämäyw më´â wü`eSrîm šänâ). IIIstilah “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia” menggunakan kalimat ~l'ê[ol. ‘~d"a'b'( yxiÛWr !Ad’y"-al{) (lö|´- yädôn rûHî bä|´ädäm lü`öläm). Istilah “tidak akan tinggal” dari kata !Ad’y"-al{) (lö|´- yädôn) merupakan gabungan dari kata al{ particle negative dan !wD verb qal imperfect 3rd person masculine singular yang artinya not to contend (bukan untuk bersaing/berbantah). Sedangkan “selama-lamanya” dari kata ~l'ê[ol> (lü`öläm) merupakan gabungan dari kata ol> particle preposition dan ~l'A[ noun common masculine singular absolute yang artinya long duration (durasi panjang, selama-lamanya). Jadi, Roh TUHAN tidak akan berbantahan dengan manusia” artinya Tuhan tidak akan menahan kejahatan ataupun menginsafkan manusia akan dosa-dosanya selama-lamanya melalui Roh-Nya. Dia mengambil keputusan untuk menghukum manusia yang berontak dan melawan-Nya. <br /><br />Pasal 6:6 “maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya `AB*li-la, bCeÞ[;t.YIw: #r<a'_B' ~d"Þa'h'¥-ta, hf'î['-yKi( hw"ëhy> ~x,N"åYIw: (wayyinnäºHem yhwh(´ädönäy) Kî|-`äSâ ´et-hä|´ädäm Bä´äºrec wayyit`accëb ´el-liBBô). Istilah yang digunakan LAI “menyesallah TUHAN” dari istilah Ibrani hw"ëhy> ~x,N"åYIw: (wayyinnäºHem yhwh(´ädönäy)). Secara khusus istilah “menyesal (~x,N"åYIw wayyinnäºHem) dapat dijelaskan bahwa bentuk w> merupakan particle conjunction dan ~x;n merupakan verb niphal waw consec imperfect 3rd person masculine, singular yang artinya to be sorry (menjadi menyesal). Hal ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa pribadi Allah berubah, namun dalam hubungan-Nya dengan manusia bisa berubah. Penekanan Kejadian 6:6 bukan pada Allah yang berubah melainkan pada Allah yang tidak berubah, khususnya dikaitkan dengan Kejadian 3:15 bahwa sekalipun “benih perempuan” tidak lama lagi akan musnah karena dosa, dan mengancam maksud Allah, namun Allah tetap (tidak berubah) untuk merencanakan penebusan (keselamatan). <br /><br /><br />Kejadian 7:22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat. 23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu. Bagaiman cara Nuh memelihara binatang-binatang yang bersama-sama dengannya? Nuh dan keluarganya pasti memberi makan binatang-binatang itu, namun yang terlebih penting adalah Allah sendiri yang memelihara, sebab Allah tidak lalai/mengingat (8:1) memelihara, melindungi dan menyelamatkan. Selanjutnya binatang-binatang tersebut tidak berkembang biak di dalam bahtera, karena untuk sementara waktu dilambatkan fungsi tubuhnya (bnd. 8:17 segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi."<br /><br /><br /><br /><br /><br />Penerapan Kejadian 5-9<br />1. Hiduplah saleh dihadapan-Nya<br />2. Kejahatan ataupun dosa senantiasa mendukakan hati Allah<br />3. Selalu ada kesempatan untuk dipulihkan bagi orang yang sungguh-sungguh kepada-Nya<br />4. Allah senantiasa menunjukkan kasih-Nya pada manusia<br />5. Taat pada perintah Allah mendatangkan keberhasilan<br />6. Jangan menjadi pribadi yang terpengaruh oleh lingkungan, melainkan harus memberi pengaruh.<br /><br />Pasal 14<br />Melkisedek menjadi penting karena, menyatakan:<br />1. Posisinya lebih tinggi dari Abraham<br />2. Silsilahnya tidak diketahui<br />3. Kekal (menjadi imam besar bukan karena keturunan Lewi tetapi menurut peraturan Melkisedek, Mazmur 110:4; Ibr. 7:1-10)<br /><br />Kemunduran Lot dalam dosa:<br />1. Lot berkemah di dekat Sodom (13:12)<br />2. Diam di Sodom (14:12)<br />3. Duduk di pintu gerbang Sodom (19:1)<br /><br />Malak artinya “utusan” mengandung gagasan yang terang, seseorang diutus untuk melakukan suatu tugas (misi), berbicara seperti Allah dan selama itu (berbicara seperti Allah) disamakan dengan Allah.<br /><br />Keturunan Hagar yang tidak terhitung (25:12) akan hidup di atas dasar jaminan PERJANJIAN SETELAH AIR BAH (bnd. 8:21) tetapi tidak dalam TERTIB ABADI yang diberikan kepada benih Abram yang dijanjikan.<br /><br />Kejadian 16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya." KELEDAI LIAR merupakan gambaran bagi bangsa yang bebas menembara, namun merupakan sasaran empuk perburuan di padang pasir. <br /><br /><br />Kejadian 16:15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael. Keturunan Ismael menurut Kejadian 25:13 (Inilah nama anak-anak Ismael, disebutkan menurut urutan lahirnya: Nebayot, anak sulung Ismael, selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsam) adalah Kedar Nebayot 13 Berdasarkan Yesaya 60:7 (Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku) merupakan nubuatan di masa mendatang bahwa keturunan Ismael akan dibawa untuk “persembahan” kepada Tuhan (menerima Yesus).<br /><br />Nama Abram menjadi Abraham<br />Genesis 17:5<br /> yKi² ~h'êr"b.a; ‘^m.vi hy"Üh'w> ~r"_b.a; ^ßm.vi-ta, dA[± arEîQ'yI-al{w> 5<br />`^yTi(t;n> ~yIßAG !Amïh]-ba;<br />BHT wülö´-yiqqärë´ `ôd ´et-šimkä ´abräm wühäyâ šimkä ´abrähäm Kî ´ab-hámôn Gôyìm nütaTTîºkä 5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Jadi ada penambahan h (h).<br /><br />Nama Sarai menjadi Sarah <br /> ar"îq.ti-al{ ^êT.v.ai yr:äf' ~h'êr"b.a;-la, ‘~yhil{a/ rm,aYOÝw: Genesis 17:15<br />`Hm'(v. hr"Þf' yKiî yr"_f' Hm'Þv.-ta,<br />BHT wayyöº´mer ´élöhîm ´el-´abrähäm Säray ´išTükä lö´-tiqrä´ ´et-šümäh Säräy Kî Särâ šümäh. Jadi ada penambahan kamets h (h). 15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. 16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya." Penambahan he (h') pada nama Abraham dan Sarah bermakna bahwa mereka tidak percaya akan mendapatkan anak. Juga menyatakan bahwa Allah akan menepati janji-Nya untuk memberikan anak kepada Abraham dan Sarah. <br /><br />Makna Sahabat Allah yang menunjuk pada pribadi Abraham (Yak 2:23). Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." <br />1. Mengalami proteksi/pemeliharaan Ilahi yang definitif 2Taw 20:7 Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?<br />2. Mengetahui hal-hal yang rahasia (secret) Yohanes 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.<br />3. Menentukan Perkara Amos 3 7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.<br /><br />3 Alasan Abraham menipu Abimelekh (Kej 20:1-18)<br />1. Abraham berpikir takut akan Allah tidak ada di Gerar (ay. 11)<br />2. Abraham benar adalah saudara Sarai [satu bapak lain ibu] (ay. 12)<br />3. Abraham yakin Allah menyertainya sekalipun dengan prinsip yang salah (ay. 13)<br />Kejadian 20: 1 Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing. 2 Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: "Dia saudaraku," maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara. 3 Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami." 4 Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah? 5 Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci." 6 Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: "Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Akupun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia. 7 Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau." 8 Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh peristiwa itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu. 9 Kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya: "Perbuatan apakah yang kaulakukan ini terhadap kami, dan kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engkau, sehingga engkau mendatangkan dosa besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah berbuat hal-hal yang tidak patut kepadaku." 10 Lagi kata Abimelekh kepada Abraham: "Apakah maksudmu, maka engkau melakukan hal ini?" 11 Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. 12 Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku. 13 Ketika Allah menyuruh aku mengembara keluar dari rumah ayahku, berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba: Ia saudaraku." 14 Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya. 15 Dan Abimelekh berkata: "Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka." 16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan." 17 Lalu Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak. 18 Sebab tadinya TUHAN telah menutup kandungan setiap perempuan di istana Abimelekh karena Sara, isteri Abraham itu.<br /><br /><br />PENGERTIAN MENGUJI/MENCOBAI DALAM ALKITAB<br />1. Manusia diuji oleh sesamanya (ahli Taurat menguji murid-murid)<br />2. Manusia menguji diri sendiri (sebelum Perjamuan Kudus [Yn.: domimazo]; dan kegiatan-kegiatan lain [Yn.: peirazo]). Tujuannya adalah agar jangan menjadi angkuh/tertipu mengenai keadaan rohani (sendiri) <br />3. Manusia mencobai Allah (dengan tindakan/kelakuan sehingga merisaukan hati Allah)<br />4. Allah menguji umat-Nya (Tujuannya: Allah membawa umat-Nya kedalam keadaan-keadaan tertentu sehingga umat-Nya menjadi berkualitas dari segi iman atau penyerahan diri. Akibatnya: setiap orang percaya dapat melihat siapa dirinya dan semakin mengandalkan Allah) <br />5. Iblis mencobai manusia (cara-cara Iblis mencobai manusia tidak melebihi batas-batas yang diijinkan Allah)<br /><br />Kejadian 21: 9 Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Naskah Ibrani bertuliskan <br /> ~h'Þr"b.a;l. hd"îl.y"-rv,a] tyrI±c.Mih; rg"ôh'-!B,-ta,( hr"øf' ar<Te’w: 9<br />`qxe(c;m.<br />waTTëºre´ Särâ ´e|t-Ben-hägär hammicrît ´ášer-yäldâ lü´abrähäm mücaHëq<br />Istilah “main” dalam bahwa Ibrani qxe(c;m. (mücaHëq) yang merupakan bentuk verb piel participle masculine singular absolute dari akar kata qxc. yang dapat diartikan to jest (mengolok-olok). <br />Istilah qxe(c;m. (mücaHëq) diparalelkan dalam Perjanjian Baru terdapat pada Roma 9:7-9 “melampiaskan kecemburuan,” Galatia 4:29 “menganiaya.”<br /><br />Pandangan Abraham tentang Allah <br />1. Kejadian 14:22; 24:3 (Menciptakan langit dan bumi)<br />2. Kejadian 15:24 (Hakim yang adil)<br />3. Kejadian 17:1 (Maha Kuasa)<br />4. Kejadian 18:19 (Benar dan adil)<br />5. Kejadian 19:19 (Murah hati)<br />6. Kejadian 20:6 (Pengampun)<br />7. Kejadian 20:6 (Bijaksana)<br />8. Kejadian 21:13 (Kekal)<br />9. Kejadian 22:14 (Yang menyediakan)<br /><br /><br />RINGKASAN KITAB KEJADIAN<br />Bagian 1 2 3 5 6 9 10 11 12 24 25 26 27 36 37 51<br />Pokok Umat Manusia Umat Ibrani <br />Fokus Historis – 4 Peristiwa Biografi – 4 orang <br />Tempat Dari Eden ke Ur – Kasdim Dari Kanaan ke Mesir <br />Waktu Lebih dari 2000 tahun Kira-kira 350 tahun <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />KITAB KELUARAN<br /><br />Tema-tema dalam Kitab Keluaran <br />1. Allah yang mengontrol sejarah (The God who controls history)<br />2. Allah adalah YHWH (I am YHWH)<br />3. Allah yang suci (The God is holy)<br />4. Allah yang mengingatkan (The God is remembers)<br />5. Allah yang bertindak dalam keselamatan (The God who act in salvation)<br />6. Allah yang bertindak dalam pengadilan (The God who act in judgment)<br />7. Allah yang berfirman/berkata-kata (The God who speaks) <br />8. Allah yang transenden/besar (The God who trancendent) <br />9. Allah yang tinggal bersama umat-Nya (The God who lives among His people) <br /><br />Empat peristiwa penting dalam kitab Keluaran<br />1. Allah memperkenalkan diri kepad umat-Nya melalui pernyataan nama YHWH<br />2. Paskah<br />3. Pemberian hukum<br />4. Pendirian Kemah Suci<br /><br />Orang Mesir dan Kematian<br /> Biasanya 70 hari mayat diolah dan diratapi, setelah mati mayat diantar kepada tabib-tabib yang pandai (dalam cara merempah-rempahi mayat). Mayat tersebut dipotong (diiris) dan pada sisi kiri dan perutnya (jeroan) dikeluarkan semuanya kecuali jantung dan kadang-kadang ginjal. Otaknya dikeluarkan melalui hidung dengan memakai kail yang dibuat dari logam. Isi perut diawetkan dengan mengisinya dengan neutron (cairan putih/kuning yang mengandung yodium karbonat kering). Dan disimpan dalam kendi-kendi. Kemudian mayat itu diisi dengan neutron kering. Mayat itu dikeringkan dengan cepat sekali sehingga tidak membusuk. Lalu neutron dikeluarkan dan mayat dibasahi dengan air dan parfum. Kulit dibasahi dengan damar lalu diisi dengan lenan yang direndam damar. <br /><br />CEK LAGI MELALUI BUKU INERRANCY<br />Keluaran 1:5 = Kejadian 46:27 = Kisah Para Rasul 7:14<br />Keturunan Yakub 70 orang Keturunan Yakub 75 orang<br />Jawaban:<br />1. Walaupun hanya 70 yang ke Mesir tetapi sebenarnya Yusuf memerintahkan untuk menjemput 75 orang Yusuf tidak mengetahui ada 3 istri Yakub [Lea, Dina, Rahel] dan 2 anak Yehuda [yang sudah meninggal (Kej. 38:7). <br />2. Stefanus menambahkan 12 orang (3 istri + 9 anak Yakub: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali) dengan mengabaikan istri Yehuda yang sudah meninggal dan istri Yusuf juga Yusuf sendiri. Berdasarkan Kejadian 46:26 ada 66 orang. Jadi 66 + 12 = 78 ( - 3) = 75.<br />3. Dalam Kejadian 46:20 (LXX/Septaginta) mencantumkan nama Efraim dan Manasye + 2 orang anak mereka. Septuaginta menambahkan Efraim dan Manasye (1Taw. 7:14) + 2 orang. Kejadian 46:26. Jadi 66 + 2 + 2 = 70.<br /><br />Latar Belakang Panggilan Allah kepada Israel<br />ISRAEL ALLAH<br />- Mengeluh karena perbudakan (2:23) - Mendengar (2:24; 3:7)<br />- Berteriak minta tolong - Mengingatkan akan perjanjian-Nya (2:24)<br /> - Melihat (2:25; 3:9)<br /> - Memperhatikan (2:25; 3:7)<br /> - Turun untuk melepaskan (3:8)<br /> - Turun untuk menuntun mereka keluar ke negeri yang dijanjikan (3:8)<br /><br />Ada 986 dewa Mesir, dan adapun tujuan Allah mengeraskan hati Firaun hingga ada 10 tulah dan mempermalukan semua dewa-dewa orang Mesir menunjukkan bahwa: Allah berkuasa, bangsa Israel kenal Allah, bangsa lain tahu tentang Allah Israel, dan memberi kesempatan agar Firaun bertobat.<br /><br /><br />10 TULAH<br />TULAH AHLI SIHIR FIRAUN BERTOBAT YANG MENGERASKAN HATI FIRAUN ADA DI GOSYEN DEWA-DEWA DIHUKUM RESPON FIRAUN<br />1. Air jadi darah Bisa Belum <br />2. Katak Bisa <br />3. Nyamuk/kutu Tidak Bisa <br />4. Lalat pikat Tidak Bisa <br />5. Sampar - <br />6. Bara Kena Bara <br />7. Hujan Es dan Api - <br />8. Belalang Menasihati Firaun (10:1-20) <br />9. Gelap Gulita - <br />10. Kematian anak sulung - <br /><br />II. TILAH HARI <br />• Non literal à Bukan berarti 24 jam, dengan argumentasi:<br />a. 1000 tahun. Contoh: II Petrus 3:8 (Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari) à hari menunjuk “zaman (1000 tahun – Millenium)” <br />b. Musim à Kejadian 30:14 (Ketika Ruben pada musim [ymeäyBi /Bîmê dari akar kata ~Ay (yôm) yang artinya day, time (hari, waktu)] menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di padang buah dudaim, lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada Lea: "Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu.")<br />c. Satu waktu khusus à Yesaya 2:12 (Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari [~Ay yôm] untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan)<br />• Literal à 24 jam, dengan argumentasi: <br />a. Arti 24 jam adalah arti yang biasa. Hanya diberi arti yang lain kalau jelas dalam konteks. Dan setiap kali “hari” dijelaskan dengan nomor, artinya selalu 24 jam. <br />b. “Jadilah petang dan jadilah pagi” yang menjelaskan “hari” mendorong pengertian 24 jam (Kejadian 1:5 à Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari [~Ay yôm] pertama. <br />c. 7 hari dalam penciptaan dipakai sebagai dasar bagi Israel untuk kerja (6 hari) dan istirahat (1 hari) à Keluaran 20:11 (Sebab enam hari [~ymiy" yämîm dari akar kata ~Ay (yôm) yang artinya day, time (hari, waktu)]; lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya) <br />d. Dalam Kejadian 1:14 (Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari [~AYàh; hayyôm dengan h; particle article dari akar kata ~Ay yôm noun common masculine singular absolute artinya day, time tetap dalam bentuk singular dan bukan jamak, jadi sebaiknya diterjemahkan hari bukan hari-bari] dan tahun-tahun,), kata “hari” terdapat dalam hubungan dengan kata “tahun.” Jelas dipakai dengan arti biasa, yaitu tahun sebagai 365 hari dan hari 24 jam. <br />e. 12 jam siang (dibandingkan dengan 12 jam malam) à Kejadian 8:22 (Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim [~Ayðw> wüyôm dari akar kata ~Ay (yôm) yang artinya day, time (hari, waktu)] menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.") <br />f. 24 jam (malam dan siang) à Kejadian 7:17 (Empat puluh hari [~Ay yôm] lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi); 31:23 (dibawanyalah sanak saudaranya bersama-sama, dikejarnya Yakub tujuh hari [ ~ymi_y" yämîm dari akar kata ~Ayð (yôm) yang artinya day, time (hari, waktu)] perjalanan jauhnya, lalu ia dapat menyusulnya di pegunungan Gilead. <br /><br />III. PENCIPTAAN MANUSIA<br />A. Asal-usul Manusia<br />1. Teori-teori Evolusi<br />a. Atheistic evolution: faham yang menganggap bahwa asal usul manusia adalah sesuatu yang terjadi secara spontan (Spontanous regeneration)<br />b. Theistic evolution: faham yang menganggap bahwa Allah adalah penyebab awal dan kekuatan yang menuntun terjadinya evolusi.<br /><br />2. Creationism - Ciptaan Allah<br />a. Bukti-bukti dari pernyataan Allah<br /> 1). Banyaknya bukti-bukti yang menunjukan bahwa meskipun Alkitab bukan sebuah buku teks tentang ilmu pengetahuan, namun apabila ia menyatakan fakta-fakta ilmiah, ia menyatakannya tanpa salah (contoh: Yes. 40:22 à Bumi Bulat; Pkh. 1:5-8 à Ayat 5 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Ayat 6 Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Ayat 7 Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu. Ayat 8 Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar. <br /><br />2). Kuasa dari kebenaran Alkitab memastikan kebenaran – bukti-bukti tentang penciptaan dunia.<br /><br />b. Kenyataan-kenyataan Alkitab<br />1. Istilah Ibrani ar"äB' (bara) digunakan dalam Kejadian 1:1, 27 <br />2. Istilah “hari” dipakai untuk menyatakan:<br />• Non literal à Bukan berarti 24 jam dari Matahari terbenam – terbit kembali. Contoh: II Petrus 3:8 (Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari) à hari: zaman (1000 tahun – Millenium)<br />• Hari menunjuk pada “saat pernyataan dinyatakan. Contoh: ini adalah keenam hari, TUHAN menunjukkan penciptaan-Nya kepada manusia.”<br />• Hari sekedar Frame Work <br />3. Penciptaan dunia oleh Allah dinyatakan sebagai pernyataan sejarah dalam banyak tempat di Alkitab (Kel. 20; Mzm. 8; Mat. 19; Ibr. 4)<br />4. Permulaan hari dinyatakan dalam Kejadian 1:3 (Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi); Ayub 2, mungkin menunjukan suatu masa yang lama<br />5. Lapisan-lapisan tanah yang menunjukan lamanya bumi, berasal dari suatu kegoncangan sesudah dunia diciptakan seperti terjadinya air bah. <br />3. Penciptaan manusia <br />a. Ciri-ciri penciptaan manusia menurut Alkitab <br />1. Direncanakan/dibuat oleh Allah (Kej. 1:26) à hf,î[]n:) (na|`áSè) dari akar kata hf'[' (‛âśâh) yang merupakan bentuk verb qal imperfect 1st person common plural cohortative in meaning, but no unique form for cohortative homonym 1 sehingga diterjemahkan to do (dilakukan/dikerjakan) atau make (dibuat) <br />2. Diciptakan secara langsung, spesial, dan segera (Kej. 2:7) à rc,yYIw: (wayyîcer) to form, create (membentuk, menciptakan). <br />3. Penciptaan itu meliputi dua bagian (Kej. 2:7) ‘rp'[' (`äpär) yang artinya dry earth, dust (tanah kering, debu) dan ~yYI+x; tm;äv.nI (nišmat Hayyîm) yang breath a living (nafas hidup)<br />b. Pola penciptaan manusia <br />Manusia diciptakan menurut “gambar” dan “rupa” Allah (Kej. 1:26; 27) <br />1. Beberapa ayat yang relevan hubungan dengan doktrin ini <br />a. Kejadian 5: 1-3 (Ayat 1 Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah; Ayat 2 laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan. Ayat 3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya) transmisi dari rupa Adam kepada keturunannya. <br />b. Kejadian 9:6 (Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri) hubungan dengan hukuman atau ancaman. Hukuman bagi orang yang menumpahkan darah sesama <br />c. I Korintus 11:7 (Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki) berhubungan dengan “kepala”<br />d. Kolose 3:10 (dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;) orang Kristen dinasehati untuk mengenakan manusia baru agar menunjukan gambar Penciptanya <br />e. Yakobus 3:9 (Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,) hubungan dengan penggunaan lidah secara benar<br />f. Mazmur 8 hubungan dengan manusia dan kuasanya. Arti “gambar” dan “rupa” dalam Kejadian 1:26. Kata “gambar” dalam naskah Ibrani WnmeÞl.c;B. (Bücalmëºnû) dengan B. particle preposition dan akar kata ~l,c, (tselem) yang merupakan bentuk noun common masculine singular construct suffix 3rd person masculine singular homonym 1 yang artinya an image (i.e. man in image of God), sedangkan kata “rupa” dalam naskah Ibrani Wnte_Wmd>Ki (Kidmûtëºnû) dengan &. particle preposition dan akar kata tWmD> (demûth) noun common feminine singular construct suffix 1st person common plural yang artinya form, shape (wujud, bentuk). Kata-kata PB yang sama adalah: eikon dan homoiosis.<br />Tselem, berarti gambar yang terbentuk, suatu gambar dalam pengertian konkrit. Sedangkan demuth arti: kesamaan (dalam arti lebih dari abstrak). Jadi maksudnya adalah: manusia pada satu sisi merupakan refleksi yang konkrit tentang Allah tapi juga pada sisi lain, ia menunjukan bagian spiritualnya/abstrak (Ryrie, Basic heologi, p. 190). <br />• Gambar dan rupa Allah dalam diri manusia tidak hilang <br />1. Manusia memiliki wewenang menguasai alam “di atas alam” bukan bagian dari alam (Mazmur 8:6-7 “Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya”:) à Makhluk Kultural<br />2. Manusia bisa berhubungan dengan Allah à Makhluk Rohani/spiritual<br />3. Manusia makhluk sosial<br />4. Manusia adalah makhluk pribadi <br />5. Adanya kebenaran dan kekudusan (sempurna/ fisik). Kejadian 1:31 (Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam) “sungguh amat baik”, dan cocok dengan kehendak Allah (Pengkhotbah 7:29 à Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih)<br />6. Adanya kesamaan/ tiruan dengan Kristus (Kolose 3:10 à 10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;)<br /> Jadi gambar dan rupa Allah tidak hilang. <br /><br />B. Pembagian keberadaan manusia<br />1. Bagian Sifat Materi <br />a. Unsur-unsur dari bagian yang bersifat materi:<br />1). Sarks (Galatia 2:20 à namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku; Roma 7:18 à Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia [sarki, yang artinya flesh, dari akar kata sa,rx ], tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.); <br /> 1 Korintus 3:1-3 menjelaskan manusia duniawi/daging sarki,noij (sarkinois) yang merupakan bentuk adjective normal dative masculine plural no degree from sa,rkinoj (sarkinos). Istilah sarki,noij dapat diterjemahkan fleshly, belonging to the realm of the flesh, i.e. weak, sinful, transitory (daging, kepunyaan dunia dari daging, yaitu. lemah, penuh dosa, fana). Jadi aspek manusia yang bersifat materi, yang mempunyai potensi untuk berkomunikasi dengan dunia (alam duniawi). <br /> 2). Swud (soma) - 1Petrus 2:24 à Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya (sw,mati auvtou/ [sōmati hautou] a body himself) di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh; Matius 6:22 à Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu [sw/ma, sou sōma sou a body you]. Jadi, mempunyai potensi untuk berkomunikasi dengan alam ilahi. <br />3). Lain-lain<br />a. Tubuh kehinaan (Fil. 3:21)<br />b. Bejana tanah (II Kor. 4:4, 7)<br />c. Bait Roh Kudus (I Kor. 3:16; 6:19)<br /><br />2. Bagian non-materi; unsur-unsurnya: <br />a. Psyche – nefes à (jiwa) <br />Amsal 25:25 “Jiwa”; Ulangan 12:15 “menyembelih à mencabut nefes”; Roma 11:3 “nyawaku.” Jadi nepes adalah hidup itu sendiri, nyawa, jiwa. <br />b. Pneuma – Ruach à Kejadian 41:8 “hatinya = ruach”; 1Korintus 5:5 “diserahkan daging/sarkos; pneuma diselamatkan”; Matius 27:50 “nyawa = pneuma”; Yohanes 3:8 “angin = pneuma”, “Roh = pneumatos.” Jadi pneuma – ruach adalah hati, nyawa, angin, sesuatu yang berhubungan dengan mental, kemampuan intelektual, kecenderungan utama.<br />c. Lain-lain <br />i. Hati – leb (Ibr.) à Pusat intelektual (1Samuel 25:37; Amsal 18:11; Mazmur 46:11; Markus 2:6); Pusat ingatan (Mazmur 119); Pusat perasaan (Mazmur 25:17; Lukas 24:32); Pusat etis (Yeremia 51:7); Pusat kemauan (Matius 5:28); Pusat keagamaan (Roma 8:27)<br />ii. Suara hati/hati nurani/batin (I Sam. 24:6; I Pet. 3:15, 16; I Tim. 1:5)<br />• SUARA HATI (Ing: conscience. Latin: conscientia dari akar kata “con” dan “scion” = to knowledge with others (memperoleh pengetahuan bersama-sama dengan yang lain), Yunani syneidesis. Jadi yang dimaksudkan dengan hati nurani adalah kemampuan yang olehnya seseorang dapat membedakan yang baik dan salah secara moral atau kesaksian/nilai dari jiwa terhadap suatu keputusan. <br />• FUNGSI HATI NURANI (A. Obligatory = kehadirannya wajib untuk melakukan yang baik dan menolak untuk melakukan yang jahat. B). Judicial = hati nurani menjatuhkan hukuman terhadap keputusan dan tindakan seseorang. C). Executive = hati nurani melakukan hukumannya, menuduh bila tidak sesuai keyakinan, misalnya: stress, malu, menguji. <br />iii. Akal – nouse (Roma 1:20 à pusat pengendalian kehendak/pikiran)<br />Jadi manusia adalah satu kesatuan yang terdiri dari dua unsur (materi dan non materi) yang tidak dapat dipisahkan, pada dasarnya manusia menurut Kejadian 2:7 merupakan makhluk hidup yang terdiri dari materi (debu tanah) dan non materi (napas). Fungsi psyche bila berhubungan dengan Allah, fungsi soma bila berhubungan dengan alam/dunia. Penggunaan psyche dan soma bergantian, namun jiwa dipakai secara khusus untuk menunjukkan kesatuan (tidak memakai tubuh), contoh: ekor à untuk binatang, jiwa à untuk manusia, buah à pisang<br /><br />C. Kejatuhan manusia<br />1. Nas Alkitab: Kej. 3; I Korintus 15:21-22; I Timotius 2:14; Roma 5:12-21 <br />2. Pohon sebagai tes ketaatan (Kej. 2:17)<br />3. Penggoda (Kej. 3:1; Why. 12:9; 20:2)<br />4. Hukuman Allah (Kej. 3:15-24)<br />5. Terhadap Setan (ay. 15)<br />6. Terhadap Hawa dan kaum perempuan (ay. 16)<br />7. Terhadap Adam dan kaum laki-laki (ay. 17-24)<br /><br />Tgl 27/9/2010<br />Qiuz Kejadian pasal 1-30 dan jelaskan Kejadian 2-30. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />KITAB KELUARAN <br /><br />KITAB IMAMAT <br /><br />KITAB BILANGAN <br /><br />KITAB ULANGAN <br />3 ¶ Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.<br />4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.<br />5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.<br />6 ¶ Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."<br />7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.<br />8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.<br />9 ¶ Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.<br />10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.<br />11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.<br />12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.<br />13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.<br />14 ¶ Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,<br />15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.<br />16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.<br />17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,<br />18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.<br />19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.<br />20 ¶ Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."<br />21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.<br />22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."<br />23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.<br />24 ¶ Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.<br />25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.<br />26 ¶ Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."<br />27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.<br />28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."<br />29 ¶ Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.<br />30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.<br />31 ¶ Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.<br />1 ¶ Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.<br />2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.<br />3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.<br />4 ¶ Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, —<br />5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;<br />6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu—<br />7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.<br />8 ¶ Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.<br />9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.<br />10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.<br />11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.<br />12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.<br />13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.<br />14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.<br />15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.<br />16 ¶ Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,<br />17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."<br />18 ¶ TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."<br />19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.<br />20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.<br />21 ¶ Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.<br />22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.<br />23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."<br />24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.<br />25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.<br />1 ¶ Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"<br />2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,<br />3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."<br />4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,<br />5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."<br />6 ¶ Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.<br />7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.<br />8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.<br />9 ¶ Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"<br />10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."<br />11 ¶ Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"<br />12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."<br />13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."<br />14 ¶ Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.<br />15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."<br />16 ¶ Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."<br />17 ¶ Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:<br />18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;<br />19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."<br />20 ¶ Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.<br />21 ¶ Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.<br />22 ¶ Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."<br />23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.<br />24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.<br />1 ¶ Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."<br />2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.<br />3 ¶ Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;<br />4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,<br />5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.<br />6 ¶ Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?<br />7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."<br />8 ¶ Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.<br />9 ¶ Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"<br />10 Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.<br />11 Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.<br />12 Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi."<br />13 ¶ Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.<br />14 Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."<br />15 Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.<br />16 ¶ Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.<br />17 Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.<br />18 Bagi Henokh lahirlah Irad, dan Irad itu memperanakkan Mehuyael dan Mehuyael memperanakkan Metusael, dan Metusael memperanakkan Lamekh.<br />19 ¶ Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila.<br />20 Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak.<br />21 Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling.<br />22 Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama.<br />23 ¶ Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: "Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak;<br />24 sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat."<br />25 ¶ Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya."<br />26 Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.<br />1 ¶ Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah;<br />2 laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan.<br />3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.<br />4 Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.<br />5 Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.<br />6 ¶ Setelah Set hidup seratus lima tahun, ia memperanakkan Enos.<br />7 Dan Set masih hidup delapan ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Enos, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.<br />8 Jadi Set mencapai umur sembilan ratus dua belas tahun, lalu ia mati.<br />9 Setelah Enos hidup sembilan puluh tahun, ia memperanakkan Kenan.<br />10 Dan Enos masih hidup delapan ratus lima belas tahun, setelah ia memperanakkan Kenan, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.<br />11 Jadi Enos mencapai umur sembilan ratus lima tahun, lalu ia mati.<br />12 Setelah Kenan hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Mahalaleel.<br />13 Dan Kenan masih hidup delapan ratus empat puluh tahun, setelah ia memperanakkan Mahalaleel, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.<br />14 Jadi Kenan mencapai umur sembilan ratus sepuluh tahun, lalu ia mati.<br />15 Setelah Mahalaleel hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Yared.<br />16 Dan Mahalaleel masih hidup delapan ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Yared, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.<br />17 Jadi Mahalaleel mencapai umur delapan ratus sembilan puluh lima tahun, lalu ia mati.<br />18 Setelah Yared hidup seratus enam puluh dua tahun, ia memperanakkan Henokh.<br />19 Dan Yared masih hidup delapan ratus tahun, setelah ia memperanakkan Henokh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.<br />20 Jadi Yared mencapai umur sembilan ratus enam puluh dua tahun, lalu ia mati.<br />21 ¶ Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-89644662229557773062010-11-01T03:18:00.000-07:002010-11-01T03:20:02.384-07:00TEOLOGIA PL 1 (REVISI FINAL).docPENDAHULUAN TEOLOGI <br />PERJANJIAN LAMA<br />Ada banyak metode untuk mempelajari PL tetapi lebih baik fokus kepada penyataan Allah tentang diri-Nya dalam era yang berbeda. <br /><br /><br />“Kerajaan Theokratis melalui moderator-moderator” adalah cara Allah untuk menyatakan kehendak-Nya dan diri-Nya agar dikenal.<br /><br />Bentuk akhir dari kerajaan PL adalah Millenium.<br /><br /><br />SEJARAH TEOLOGI PERJANJIAN LAMA<br />PERKEMBANGAN AWAL<br />Teologi PL dan PB belum terorganisir <br /><br />ABAD KESEMBILAN BELAS<br />Ide religius dari kitab suci sebagai suatu fakta sejarah, yaitu untuk membedakan perbedaan waktu dan subyek, dan juga untuk membedakan tahap-tahap dalam perkembangan ide-ide ini.<br /><br />SEJARAH AGAMA-AGAMA<br />- Sejarah agama-agama dibangun di atas teori Darwin dan diaplikasikan pada teori agama.<br />- PL dievaluasi tidak sebagai wahyu Ilahi melainkan berdasarkan perkembangan sejarahnya.<br />- Dugaan penulisan teori YEDP<br />• Dokumen Y dari Selatan (10 sM); <br />• Dokumen E dari Utara (8 sM);<br />• Dokumen D dari temuan raja Kitab Hukum oleh Yosia di Bait Suci (622 sM)<br />• Dokumen P pada masa pembuangan di Babel (5 sM)<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BUKTI MUSA PENULIS UNTUK BAGIAN DIDUGA Y – E – D - P<br />Bagian-bagian Dokumen Graf-Wellhausen Musa Penulis <br /><br />Kel. 17:8-13 E Kel. 17:14<br />Kel. 20:22-23;33 E Kel. 24:4<br />Kel. 34:10-26 Y Kel. 34:27<br />Im. 18:5 P Rm. 10:5<br />Bil. 33:3-49 P Bil. 33:2<br />Ul. 5:30 D Ul. 31:9<br />Ul. 32:1-42 D Ul. 31:22<br /><br />- Wellhausen dengan teori “Y” (Yahweh), “E” (Elohim), “D” (Deuterenium), “P” (Priester Codex) melakukan kesalahan:<br />1. Menolak kesatuan PL dengan menekankan periode waktu yang berbeda<br />2. PL hanya merupakan koleksi-koleksi dari berbagai periode yang terpisah<br />3. PL hanya berisi refleksi orang Israel atas berbagai agama primitif yang berbeda<br /><br /><br />SEKOLAH SEJARAH KESELAMATAN<br />Penekanan sekolah keselamatan ada pada:<br />1. Pelayanan Kristus<br />2. Kedatangan-Nya yang pertama dan <br />3. Pelayanan akhir-Nya pada kedatangan-Nya yang kedua<br /><br />Kelemahan sekolah sejarah keselamatan ada pada penolakannya terhadap inspirasi Kitab Suci (menerima beberapa pandangan Kritik tinggi terhadap Alkitab).<br /><br />Kekuatan sekolah sejarah keselamatan ada pada “back to the revelation of God”<br /><br /><br />NEO ORTODOKSI<br />Teologi-teologi PL ditulis dibawah pengaruh penekanan neo-ortodoksi yaitu berkaitan dengan unsur subyektif (untuk mengabaikan obyektivitas) dalam pendekatan terhadap kitab suci.<br /><br /><br />KONSERVATISME <br />Teologi PL yang penting adalah The Basis of the Premillennial Faith yang melihat kesatuan PL berdasarkan pada covenan tanpa syarat antara Allah dengan Israel.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />METODE TEOLOGI PERJANJIAN LAMA<br />METODE DIDAKTIK DOGMATIK<br />R. C. Denton menyatakan bahwa “tanda yang paling dasar dari agama PL yaitu: Yahweh adalah Allah Israel, dan Israel adalah umat Yahweh.”<br /><br /><br />METODE PROGRESIF GENETIK<br />Chester K. Lehman menyatakan “Kami menemukan bahwa garis keturunan yang paling fundamental dalam Wahyu Allah berpusat pada beberapa kovenan yang Allah buat dengan manusia . . . Rencana waktu kovenan itu dibuat oleh Allah dengan Nuh, Abraham, Musa dan sampai pada Kristus.<br /><br /><br />METODE LINTAS BAGIAN<br />Walther Eichrodt pada tahun 1930-an mendasarkan sifat historisitas dari PL dan mengembangkan teologinya dengan “membuat suatu lintas bagian melalui proses historikal, di mana terhampar dengan jelas struktur inti dari agama.” Melalui prinsip kovenan, Eichrodt mengembangkan tiga kategori utama: Allah dan umat-Nya, Allah dan dunia, dan Allah dan manusia untuk memperlihatkan perkembangan pikiran dan institusi. <br />Walter Kaiser Jr, melihat suatu kesatuan dari PL yang berpusat pada “janji” di PL, di mana setiap penulis dari PL secara sadar memberikan sumbangsih berkaitan dengan tema ini.<br /><br />METODE TOPIKAL<br />John L. McKenzie mengembangkan teologi PL tanpa pertimbangan PB. Sebagai kontras dengan teologi-teologi PL yang lain yang berusaha melihat hubungan antara kedua perjanjian tersebut. McKenzie menulis seakan PL tidak ada lagi. McKenzie setuju dengan Harnack dan Bultmann bahwa PL bukan sebuah buku Kristen. <br /><br /><br />METODE DIAKRONIK<br />G. von Rad menyatakan bahwa teologi PL harus “menceritakan kembali” kerugma Israel atau pengakuan PL, yang dinyatakan oleh orang Israel dalam konteks sejarah. Yang dimaksudkannya bukan fakta sejarah, melainkan “penafsiran” sejarah. “Penceritaan kembali” bukan merupakan pernyataan iman; “mereka merupakan tindakan di mana umat mengekspresikan kesadaran hubungan mereka dengan Allah. Rad tidak menemukan tema sentral dalam teologi PL-nya, tetapi ia puas dengan “menyampaikan apa yang PL katakan tentang isinya sendiri.<br /><br /><br />METODE FORMASI TRADISI<br />Hartmut Gese mengembangkan teologi PL yang harus dimengerti secara esensi sebagai suatu proses sejarah dari suatu perkembangan. Yang ada bukan teologi Kristen atau teologi Yahudi dari PL, tetapi satu teologi dari PL yang disadari melalui formasi tradisi PL. Gese dan Rad tidak melihat ada tema yang sama atau utama dalam studi PL. <br /><br /><br />METODE TEMATIK DIALEKTIKAL<br />W. Breggemann mengusulkan suatu relasi tematik dan dialektik. Breggemann mengutip karya Terrien, Westermann, dan Hason yang menggunakan sistem dialektikal (proses penalaran yang berusaha untuk mencari solusi dari konflik antara ide-ide yang berbeda). <br /><br /><br />METODE TEOLOGI BIBLIKAL BARU<br />Bevard Childs menyerukan tentang “teologi biblikal baru” yang bergerak melampaui kritik historis (yang meninggikan penalaran manusia sebagai otoritas tertinggi dan memperlakukan Alkitab sama dengan buku-buku yang lain) yang mendasari hampir semua teologi PL.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />IDENTIFIKASI DARI TEOLOGI PERJANJIAN LAMA<br />Beberapa unsur yang harus jelas dalam teologi PL:<br />1. Doktrin inspirasi kitab suci merupakan keharusan apabila keadilan akan ditegakkan pada teks kitab suci.<br />2. Teologi PL harus melibatkan eksegesis teks kitab suci, mengaplikasikan prinsip-prinsip hermeneutik yang tepat, sehingga membiarkan teks itu berbicara untuk dirinya sendiri<br />3. Teologi PL dibangun di atas premis wahyu progresif dan melalui eksegesis menemukan progresif dari wahyu Alah dalam sejarah<br />4. Teologi PL menyelidiki berbagai era yang berbeda, khususnya sebagaimana yang dicatat melalui kovenan-kovenan Allah yang dibuat dengan pengantara-pengantara-Nya, untuk menemukan bagaimana Allah telah menyatakan diri-Nya dalam sejarah Alktab.<br />5. Sebuah teologi PL harus memperhatikan kesatuan kitab suci, wahyu Allah yang telah diberikan berkaitan dengan diri-Nya harus merefleksikan tujuan akhir di mana Allah dari PL dan PB membawa kemuliaan pada diri-Nya sendiri. Kesatuan itu ditemukan dalam konsep kerajaan.<br /><br /><br />PENEKANAN DARI TEOLOGI <br />PERJANJIAN LAMA<br />Janji Allah kepada Daud bahwa kerajaan-Nya yang diwujudkan oleh Mesias tidak akan pernah diberhentikan dan pemerintahan kerajaan Mesias akan selama-lamanya. <br /><br />Tujuan Allah memanggil orang berdosa adalah agar setiap orang kembali ke dalam persekutuan-Nya untuk membahwa kemuliaan nama-Nya. Allah adalah kudus dan semua yang akan masuk ke dalam persekutuan dengan-Nya harus kudus. Hari di mana Allah akan disembah dalam kekudusan-Nya oleh suatu bangsa yang diharubirukan dalam dunia yang telah direstorasi yakni dalam kerajaan Millenium. <br /><br /><br />TEOLOGI ERA EDENIK<br />PENCIPTAAN DAN TUJUANNYA <br />Elohim adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi. Istilah El berakar pada kata “kuasa dan takut,” yang mengartikan “Kebesaran Allah atau superioritas-Nya atas ilah-ilah lain.” Nama Elohim menyatakan Allah sebagai “subjek dari semua aktivitas ilahi yang dinyatakan kepada manusia dan Allah sebagai objek dari semua penghormatan dan ketakutan dari manusia. Nama Elohim menekankan kedaulatan-Nya (Kej. 24:3; Yes. 37:16; 54:5); peran-Nya sebagai Hakim (Mzm. 50:6; 58:11; 75:7); kemuliaan-Nya (Yes. 40:28; 65:16); peran-Nya sebagai Allah Sang Juruselamat (Kej. 17:8; 26:24; 28:13); dan keintiman dengan umat-Nya (Kej. 48:15; Mzm. 4:2; Yer. 23:23).<br /><br />Penciptaan dalam Kejadian 1:1 “Pada Mulanya” bukan merupakan mitos, melainkan peristiwa sejarah. Istilah yang digunakan “bara” yang menyatakan Allah menciptakan dalam arti ex nihilo, yaitu “dari yang tidak ada.” Penciptaan ini bukan merupakan perevisian dari materi yang sudah ada sebelumnya (lih. Rm. 4:17; Ibr. 11:3). Hari-hari penciptaan diakhiri dengan pernyataan “ini adalah malam dan ini adalah pagi.” Pernyataan itu menunjukkan waktu dua puluh empat jam sehari. Pernyataan-pernyataan “hari kedua,” “hari ketiga,” juga menuntut waktu dua puluh empat jam sehari. Hal ini menjadi sarana untuk menyangkali pemahaman , evolusi, ateistik. Apabila manusia adalah produk dari proses evolusi, maka secara moral tidak bertanggung-jawab kepada Allah. Karena Allah yang menciptakan manusia, maka manusia bertanggung-jawab kepada Allah yang menciptakan supaya manusia berjalan dalam kekudusan untuk bersekutu dengan Allah, hal ini tidak menunjukkan keserupaan fisik tetapi keserupaan dalam hal spiritual, natural dan moral. Dalam keserupaan spiritual keberadaan manusia telah diregenerasikan untuk memiliki persekutuan dengan Allah (Ef. 2:1, 5), dalam keserupaan secara natural manusia memiliki akal budi, emosi, dan kehendak untuk mengetahui dan berkomunikasi dengan Allah, dalam keserupaannya manusia dapat mengetahui dan mentaati kehendak Allah.<br /><br />Tujuan Allah menciptakan manusia dinyatakan di Kejadian 1:26 “biarlah mereka berkuasa.” Allah menempatkan manusia di taman untuk memerintah atas ciptaan-Nya. Sebagai pengantara Allah, Adam harus melaksanakan otoritas atas semua ciptaan, yaitu kehidupan tumbuh-tumbuhan dan binatang. Adam harus berkuasa atas ciptaan Allah.<br /><br /><br />KEJATUHAN DAN PENGHAKIMAN<br />Pembujukan untuk berdosa datang kepada Hawa melalui Ular. Fakta bahwa Ular dapat mencobai Hawa menunjukkan kehadiran si jahat (meskipun manusia belum jatuh ke dalam dosa). Namun demikian tetap menjadi teka-teki dari mana asalnya dosa, ini merupakan salah satu misteri dalam kehidupan. Meskipun Ular yang berbicara, sebenarnya Setan yang menjadi perancang dari pencobaan itu. Kemungkinan besar oleh karena ia “cerdik” (“pandai,” Mat. 10:16). Ular melawan kemuliaan Allah dan berusaha untuk merusak persekutuan manusia dengan Allah dan penguasaan manusia atas ciptaan Allah. Setan, melalui Ular, membangkitkan keraguan atas perkataan Allah (Kej. 3:1); ia berbohong dengan mengatakan bahwa manusia tidak akan mati (Kej. 3:4), mengekspresikannya dengan istilah yang kuat, “kamu pasti tidak akan mati.” <br /><br />Penghakiman atas Adam berarti bahwa ia akan bekerja dengan susah payah; tanah akan melawan dia. Berita yang tragis menunggu Adam: kematian akan muncul. Adan dan Hawa akan mati baik secara fisik maupun secara spiritual.<br /><br />JANJI PENEBUSAN<br />Kejadian 3:15 merupakan protevangelium, pemberitaan tentang Injil di kitab suci. Ini menunjuk kepada kemenangan Kristus atas Setan di kayu Salib (Kol. 2:14-15; Ibr. 2:14) pada saat itu Kristus akan menunjukkan ketidakberdayaan setan, dan memampukan manusia untuk selamanya dipulihkan hubungannya dengan Allah, dan memungkinkan manusia akhirnya sebagai yang berdaulat. Setan akan mendapatkan sedikit kemenangan (“kamu akan melukai tumitnya”), menunjukkan kematian Kristus, namun demikian kematian itu akan membuat kekalahan Setan.<br /> <br />Meskipun Adam kehilangan cukup besar berkaitan dengan otoritas dalam memerintah kerajaannya sebagai pengantara Allah, Kejadian 3:15 melihat pada masa yang akan datang pada waktu kerajaan Mesianik akan dimulai, serta memulihkan apa yang telah dihilangkan oleh Adam.<br /><br />Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penyataan Allah pada teologi Era Edenik: <br />1). Allah menyatakan diri-Nya sendiri sebagai yang mahakuasa dan berdaulat atas penciptaan alam semesta dan dunia.<br />2). Allah yang kudus, menuntut ketaatan untuk dapat bersekutu dengan Dia. <br />3). Allah adalah Allah dari anugerah, seperti yang dimanifestasikan melalui janji seorang Juruselamat. <br />4). Manusia adalah puncak dari ciptaan Allah, diciptakan segambar dan serupa dengan Allah untuk bersekutu dengan Allah dan untuk memerintah atas ciptaan Allah.<br />5). Manusia adalah makhluk yang bertanggung-jawab kepada Allah yang kudus. Manusia ditetapkan berdosa melalui dosa Adam.<br />6). Allah berinisiatif untuk memberikan program penebusan dengan menjanjikan seorang Juruselamat kepada Adam dan Hawa. Janji menantikan kemenangan terakhir dari Mesias atas Setan itu, menyediakan dasar bagi yang dipulihkan. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />TEOLOGI ERA NUH<br /><br />ORANG KANAAN DAN ORANG SET<br />Periode Nuh memperlihatkan degradasi dan kemerosotan umat manusia. Masa ini ditandai dengan pemisahan antara gadis keturunan Set yang saleh dengan garis keturunan Kain yang tidak saleh; dua cabang yang berbeda dari umat manusia sedang berlangsung. <br /><br />Kejadian 5 menelusuri keturunan Set yang terpisah dari keturunan Kain. Garis keturunan Set mewakili garis keturunan orang-orang saleh, sedangkan keturunan Kain mewakili garis keturunan orang-orang yang tidak saleh.<br /><br />AIR BAH<br />Nuh, sebagai mediator pemerintahan kerajaan Allah, berdiri sendiri sebagai manusia yang benar di tengah dunia yang berdosa (Kej. 6:9-11). Nuh berlaku benar terhadap manusia dan Allah: ia adalah benar (Ibrani zedek), dilihat dari sudut pandang manusia, dan ia tanpa cacat cela (Ibrani tamim), dilihat dari sudut pandang Allah (6:9). Kontras antara Nuh dan dunia itu sangat nyata: Nuh adalah benar sedangkan bumi telah tercemar; Nuh berjalan dengan Allah sedangkan bumi penuh dengan kejahatan. <br /><br />W. E. Vine, Merrill F. Unger, William White, Jr juga memberikan komentar tentang penggunaan kata tâmîym sebagai berikut: tâmîm (~ymiîT'), “sempurna, tak bercela, ketulusan, seluruh, utuh, lengkap, penuh.” Kata tâmîm muncul berkaitan dengan makna korban persembahan. Tâmîm berarti “lengkap” dalam pengertian keseluruhan atau kepenuhan: “Kemudian dari korban keselamatan itu ia harus mempersembahkan lemaknya sebagai korban api-apian bagi Tuhan, yakni segenap ekornya yang berlemak yang harus dipotong dekat pada tulang belakang . . . (Imamat 3:9). Tâmîm dapat juga berarti tidak perlu diragukan lagi atau lepas dari keberatan dalam Yesaya 32:4 perkataan-Nya menunjukkan pekerjaanNya: “perbuatan-Nya adalah sempurna.” Umat Tuhan harus menghindari praktek penyembahan berhala dari orang Kanaan. Mereka harus hidup dengan tidak bercela (sempurna) dihadapan Tuhan Allahmu (Ulangan 18:13). Digunakan dalam konteks untuk menerangkan bahwa (kesempurnaan) harus memenuhi semua persyaratan dari hukum Tuhan (bnd. Mazmur 18:23). Kata ini juga menunjukkan korban yang harus dipersembahkan kepada Tuhan (15 kali). Itu berarti korban harus yang tak bercacat cela (Imamat 22:18-21) dimana “cacat cela”nya adalah dilihat dari sudut pandang Tuhan: “maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing (Imamat 22:19). Dalam beberapa konteks lain karena ini memiliki latar belakang yang lebih luas. Ketika korban (bakaran) itu sudah dinyatakan berkenan, maka tidak ada tampilan luar atau bagian dalamnya yang menjijikkan untuk Tuhan “… Nuh tidak berbuat salah, dan dia satu-satunya orang yang baik pada zamannya. Ia hidup akrab dengan Allah. ” (Kej. 6:9). Kata ini menunjukkan hubungan sepenuhnya antara Nuh dan Tuhan. Dalam Hakim-Hakim 9:16, dimana tâmîm dijelaskan sebagai “suatu hubungan antar sesama manusia yang lebih dari sekedar perbuatan yang kelihatan diluar: “Maka sekarang, jika kamu berlaku setia dan tulus ikhlas (literal, “sikap tulus hati/bersungguh-sungguh’) dengan membuat Abimelekh menjadi raja …” Konotasi yang meluas ini juga mewarnai seperti yang terdapat dalam Kejadian 17:1 yang berkaitan dengan Roma 4. Dimana Paulus menyatakan bahwa Abraham memenuhi persyaratan Tuhan tetapi ia melakukannya hanya melalui iman. Kata sifat yang lain, Tam, muncul 15 kali. Dengan akar kata yang sama dari Ugaritic. Kata ini juga berarti lengkap atau sempurna (Kid. 5:2), dapat dipercaya atau bermanfaat (Kej. 25:27) dan lengkap, secara moral tidak bersalah, dan berintegritas (Ayub 1:8). <br /><br />KOVENAN NUH<br />Tindakan pertama Nuh setelah peristiwa Air Bah adalah membangun mezbah dan beribadah kepada Tuhan (Kej. 8:20). Ini merupakan catatan pertama di Perjanjian Lama tentang ibadah kepada Tuhan melalui korban penumpahan darah di atas mezbah. Persembahan korban bakaran kemudian dinyatakan sebagai korban persembahan (Im. 1:1-7). <br />Kovenan Nuh memberikan prinsip-prinsip untuk manusia sebagai penguasa kerajaan Allah di atas bumi: (1) Allah membuat provisi untuk penyebaran umat Allah (9:1) tidak lagi muncul; hal itu tidak berlaku lagi karena dosa. (2) Ketakutan kepada manusia diberikan kepada binatang (Kej. 9:2). (3) Provisi untuk memelihara kehidupan manusia (Kej. 9:3-4). Manusia tidak lagi harus menjadi pemakan sayur-sayuran; melainkan juga daging untuk dimakan. Namun darah tidak boleh dimakan karena mewakili kehidupan (lih. Im. 17:14). (4) Provisi untuk melindungi kehidupan manusia (Kej. 9:5-6). Sebagai administrator kerajaan Allah, Nuh harus menjaga kekudusan hidup manusia. (5) Allah berjanji tidak akan lagi mengirimkan air bah yang akan membinasakan seluruh umat manusia (Kej. 9:11). <br /><br />BERKAT SEM<br />Bersamaan dengan penghakiman Allah akan dunia yang berdosa ini dengan Air Bah, berkat yang akan datang bagi semua orang pun diumumkan. Berkat itu akan bersumber dari kovenan Allah, Yahweh, dengan umat perjanjian-Nya, yaitu keturunan Sem. Allah sekarang mewahyukan bahwa Ia akan melaksanakan program kerajaan-Nya melalui garis keturunan Sem, yaitu bangsa Ibrani. <br /><br />MENARA BABEL<br />Ketransedenan dan keimanenan Tuhan sangatlah jelas (Kej. 11:7). Ia yang jauh “turun” untuk melihat apa yang sedang dikerjakan oleh orang-orang itu. Allah Tritunggal secara implisit tersirat dalam pernyataan itu “Baiklah Kita turun.” <br />Dosa orang-orang itu adalah: (1) Mereka memberontak melawan perintah Allah yang eksplisit (Kej. 9:1); (2) Mereka berusaha mencari kemuliaan mereka sendiri bukannya kemuliaan Tuhan. Mereka mendelekrasikan, “mari kita membuat untuk kita sendiri (Kej. 11:3-4). (3) Mereka mau membuat nama untuk mereka sendiri (Kej. 11:4). Mereka mau membangun sebuah menara yang akan memberikan kemuliaan bagi mereka sendiri; (4) Mereka ingin menghindari penyebaran oleh karena itu mereka membangun menara yang akan menjadi titik temu supaya mereka tidak tercerai berai. Mereka ingin membangun kerajaan mereka sendiri bukannya kerajaan Allah. <br />Melalui pengacaubalauan bahasa, Allah mencapai tujuan-Nya. Bangsa itu terserak dan menggenapi perintah-Nya (Kej. 9:1) dengan memenuhi bumi. <br />Sepanjang periode Nuh, Allah mewahyukan diri-Nya kepada umat-Nya: (1) Ia adalah Allah yang benar, yang menuntut ketaatan pada perintah-Nya, (2) Allah tidak mengabaikan dosa, (3) Allah adalah transenden dan imanen. Allah yang “tidak sama dan terpisah dengan ciptaan-Nya” juga merupakan Allah yang berkomunikasi dengan umat manusia, (4) Allah menerima penyembahan dari umat-Nya. Persembahan kurban dengan penumpahan darah pertama kali disebutkan pada zaman ini, (5) Allah adalah Allah yang berdaulat; kehendak-Nya selalu akan terjadi, (6) Allah akan memberkati orang Ibrani dan pada akhir semua bangsa di dunia melalui keturunan Sem, sebagai garis keturunan Mesianik. Kerajaan itu diantisifasi melalui Sem. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />TEOLOGIA PATRIAKH<br /> Konsep kerajaan menjadi lebih jelas di Kejadian 12. Pasal ini menandai suatu perubahan dalam Allah berhadapan dengan manusia. Pada pasal-passal sebelumnya dari Kejadian, Allah berhubungan secara umum dengan umat manusia. Sehubungan dengan keberdosaan umat manusia yang sudah terjadi, Allah sekarang bertindak untuk memberkati dan menebus umat manusia yang telah jatuh dengan melakukannya melalui bangsa tertentu. Abraham menjadi pusat figure dimana melaluinya Allah akan bertindak. Ia menjanjikan suatu berkat bagi Abraham dan keturunannya yang akan melahirkan seorang Mesias dengan berkat bagi orang Ibrani dan bangsa-bangsa di dunia dalam Kerajaan milenial. <br /><br />KOVENAN ABRAHAM<br /><br />NATUR KOVENAN<br /> Allah menentukan untuk memilih bangsa tertentu bagi diri-Nya di mana melalui bangsa itu Allah akan memberkati semua bangsa. Kovenan Abraham adalah penting untuk mendapatkan pengertian yang tepat tentang konsep Kerajaan dan merupakan dasar dari Teologi PL. (1). Kovenan Abraham dijelaskan di Kejadian 12:1-3 dan merupakan Kovenan tak bersyarat. Tidak ada persayaratan yang melekat pada Kovenan itu (tidak ada kata ”jika” yang menunjukkan bahwa penggenapan kovenan itu bergantung pada manusia). (2). Kovenan itu juga merupakan kovenan literal di mana janji-janji itu harus dimengerti secara harfiah. Tanah yang dijanjikan itu harus dimengerti secara harfiah atau dengan penafsiran yang normal, dengan kata lain tanah itu tidak menggambarkan surga. (3). Kovenan itu juga merupakan kovenan yang kekal. Janji-janji yang Allah buat dengan Israel adalah kekal.<br /><br />GAMBARAN DARI KOVENAN<br />Ada tiga segi dalam Kovenan Abraham<br /> Tanah perjanjian (Kej 12:1). Allah memanggil Abraham keluar dari Ur Kasdim ke tanah yang akan Ia berikan kepadanya (Kej 12:1). Janji ini diulang lagi di Kejadian 13:14-18, yang dikonfirmasikan dengan suatu kovenan kasut, dimensi kovenan itu diberikan di Kejadian 15:18-21 (menghindari semua anggapan bahwa hal ini baru akan digenapi di surga). Aspek tanah perjanjian dalam Kovenan Abraham lebih jauh dijelaskan lagi di Ulangan 30:1-10, yang adalah Kovenan Palestina.<br /> Perjanjian Keturunan (Kej 12:2). Allah menjanjikan Abraham melaluinya Ia akan membuat bangsa yang besar. Abraham, yang telah berumur 75 tahun pada waktu itu, tidak memiliki anak (Kej. 12:4). Ia dijanjikan akan memiliki keturunan yang sangat banyak. Janji ini diperjelas di Kejadian 17:6 di mana Allah berjanji bangsa-bangsa dan raja-raja akan berhasil dari era Patriakh. Janji ini (dijelaskan lebih jauh di Kovenan Daud di 2Samuel 7:12-16) akan terjadi pada garis keturunan kerjaan Daud di mana kerajaan Mesias akan memerintah atas bangsa Ibrani. <br /> Perjanjian berkat dan penebusan (Kej. 12:3). Allah berjanji melalui Abraham untuk memberkati Abraham dan keluarganya di bumi ini. Janji ini dipertegas di PB (Yer. 31:31-34, lihat Ibr. 8:6-13) dan janji ini berkaitan dengan berkat rohani dan penebusan Israel. Yeremia 31:34 mengantisipasi pengampunan dosa yang dijanjikan itu.<br /> Natur Kovenan tanpa syarat dan kekal itu terlihat pada waktu Kovenan itu ditegaskan kembali pada Ishak (Kej. 21:12, 26:3-4). Janji-janji “Aku akan” menunjukkan aspek tanpa syarat dari Kovenan itu. Kovenan itu kemudian dikonfirmasikan pada Yakub (Kej. 28:14-15). Perlu diperhatikan bahwa penegasan Allah yang berulang-ulang atas janji-janji itu menunjukkan pengakuan Allah atas dosa-dosa para Patriakh. Fakta itu menekankan lebih lanjut tentang natur tanpa syaratnya dari Kovenan Abraham. <br /> Metode Allah menggenapi Kovenan Abraham adalah harfiah, sebagaimana Allah menggenapi sebagian dari Kovenan itu dalam sejarah. Allah memberkati Abraham dengan memberikan ia tanah (Kej. 13:14-17); Allah memberkatinya secara rohani (Kej. 13:8, 14:22, 23; 21:22); Allah memberikannya banyak keturunan (Kej. 22:17; 49:3-28).<br /> Unsur penting dari Kovenan Abraham adalah penggenapan dimasa yang akan datang di mana kerajaan Mesias akan berkuasa. (1). Israel sebagai sebuah Negara akan memiliki tanah itu di masa yang akan datang. Banyak bagian PL mengantisipasi berkat di masa yang akan datang bagi Israel dan kepemilikan tanah sebagaimana yang dijanjikan kepada Abraham. Yehezkiel menerima visi untuk masa depan pada waktu Israel akan dipulihkan kembali ke tanah itu (Yeh. 20:33-37, 40-42; 36:1-37:28). (2). Israel sebagai suatu bangsa akan bertobat, diampuni dan dipulihkan (Rm. 11:25-27). (3). Israel akan bertobat dan menerima pengampunan dari Allah pada masa yang akan datang (Za. 12:10-14). Kovenan Abraham akan digenapi sepenuhnya dalam hubungan dengan kedatangan Mesias kembali untuk membebaskan dan memberkati umat-Nya Israel. Hal itu terjadi melalui bangsa Israel bahwa Allah menjanjikannya di Kejadian 12:1-3 untuk memberkati bangsa-bangsa di dunia. Puncak berkat itu adalah pengampunan dosa dan kerajaan Mesias yang mulia akan memerintah di atas bumi. <br /><br />RINGKASAN<br /> Wahyu progresif Allah dapat dilihat selama era Abraham. Allah bertindak untuk menyelesaikan masalah dosa yang telah masuk ke tengah umat manusia. Allah sekarang tidak lagi berhubungan dengan umat manusia secara umum seperti sebelumnya. Allah mulai bekerja dengan pribadi lepas pribadi. Ia berhubungan dengan Abraham secara pribadi, di mana melaluinya Ia akan memanggil keluar bangsa tertentu. Dan melalui bangsa ini Allah akan memberkati semua bangsa di dunia serta melalui bangsa ini Allah akan memberkati semuanya bangsa di dunia serta melalui bangsa ini yaitu Israel Mesias akan datang dan mendirikan kerajaan-Nya. Jadi, janji Allah berupa berkat melalui keturunan Abraham adalah suatu berkat yang mana pengampunan dosa kemudian termasuk di dalamnya (Yer. 31:34).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />TEOLOGI ERA MUSA<br /> Allah memimpin Israel yang telah ditebus turun ke Sinai di mana Ia membuat kovenan dengan bangsa itu. Ia menetapkan untuk memisahkan orang Israel sebagai bangsa yang dikhususkan untuk diri-Nya sendiri. Israel menjadi mediator Allah dalam kerajaan teokrasi Allah di atas bumi melalui Kovenan Musa. Allah masuk pada perjanjian bersyarat, yaitu Kovenan Musa, dengan Israel. Persyaratan kovenan itu kemudian diajukan kepada bangsa itu, mereka berkewajiban untuk menaati raja itu. Apabila mereka menaati Dia, maka mereka akan menerima berkat, apabila mereka tidak taat kepada Dia, maka mereka akan menerima penghukuman. Perjanjian itu dikenal sebagai Kovenan Musa yang terjadi antara TUHAN dengan bangsa Israel. <br /><br />MEDIATOR BANGSA-BANGSA<br /> Allah berjanji akan membuat Israel “imamat yang rajani dan suatu bangsa yang kudus” (Kel. 19:6). Bangsa itu dikhususkan bagi Tuhan untuk menjadi mediator kebenaran-Nya kepada bangsa lain. Ini merupakan perintah bagi seorang utusan. Seorang imam adalah seorang mediator, mewakili umat Allah, dalam pengertian semua bangsa Israel harus menjadi mediator antara kerajaan Allah dengan semua bangsa di dunia. Israel merupakan imamat yang bersifat universal. Mereka adalah mediator-mediator anugerah Allah bagi bangsa-bangsa di dunia sebagaimana yang dinyatakan kepada Abraham “semua bangsa dibumi akan diberkati.” Israel sebagai bangsa harus menjadi terang spiritual bagi bangsa-bangsa di dunia. Israel gagal, tetapi Mesias pada akhirnya akan memproklamirkan terang Allah bagi bangsa-bangsa melalui pendirian kerajaan seribu tahun (Yes 42:6, 49:6; 51:4, 60:1,3).<br /><br /><br />KONSTITUSI BANGSA<br />Hukum Moral<br /> Hukum moral ditemukan pada prinsipnya di sepuluh Hukum (Kel. 20:2-17; Ul. 5:6-21), meskipun tidak terbatas pada hukum-hukum itu saja. Kesepuluh Hukum itu didaftarkan dalam dua kategori, hubungan manusia dengan Allah, meliputi empat hukum yang pertama (Kel 20:2-11) dan hubungan manusia dengan manusia, meliputi enam hukum yang terakhir (Kel. 20:12-17). Hukum moral mulai dengan pernyataan, “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau, keluar dari tanah mesir (Kel. 20:2), oleh sebab itu “standart moral untuk memutuskan apa yang benar dan salah, baik dan jahat, ditetapkan berdasarkan kekudusan dari karakter Yahweh yang tanpa salah dan tidak bergeser yaitu Allah orang Israel. <br /><br />Hukum Sipil<br /> Hukum sipil meliputi banyak hukum yang muncul di Keluaran 21:1-24:18, demikian pula di Imamat dan Ulangan. Hukum-hukum ini mencerminkan kepedulian sosial di mana orang Israel akan hidup dengan kepedulian yang benar terhadap sesamanya dalam kerajaan mediatorial ini. Hukum-hukum itu memberikan referensi untuk budak, mencelakakan orang lain, hak kepemilikian, penindasan kepada janda dan yatim piatu, peminjaman uang, dan kepedulian-kepedulian yang lain. <br /><br />Hukum Seremonial <br /> Dijelaskan di Keluaran 25:1-40:38 (demikian pula di imamat dan Bilangan), meliputi tabernakel, pakaian, dan fungsi dari imam-imam, dan korban-korban serta persembahan. <br /><br />IBADAH BANGSA<br /> Pada waktu Allah memilih suatu bangsa bagi diri-Nya juga memberikan cara bagaimana bangsa itu dapat bertemu dengan TUHAN; jadi Dia memberikan ibadah tabernakel di mana Israel dapat menghadap Allah yang kudus. Di tempat itu TUHAN akan bertemu dengan Isral (Kel. 25:22; 29:42, 43; 30:6, 36).<br /> TUHAN memanggil Israel untuk membangun tabernakel. (1) Hal itu merupakan pemberian jalan untuk Allah tinggal di tengah bangsa itu (Kel. 25:8). (2) Hal itu memberikan jalan untuk Allah menyatakan kemuliaan-Nya (Kel. 40:34, 35). (3) Hal itu memberikan jalan bagi bangsa yang berdosa untuk menghadap Allah yang kudus karena itu merupakan pusat ibadah pengorbanan (Im. 17:11). (4) Hal itu merupakan peringatan terhadap orang berdosa untuk berhenti berbuat dosa. (5) Hal itu mengantisipasi (menunjuk) penebusan dalam Kristus (Ibr. 8:5).<br /> Tabernakel itu dibagi menjadi dua ruangan, Ruang Kudus dan Ruang yang Maha Kudus. Allah menginstruksikan Israel untuk menempatkan kotak dari kayu, yang disebut tabut perjanjian, ditempat yang Maha Kudus, dan menutupi tabut perjanjian itu dengan kursi kemurahan. Di sini Allah tinggal dengan bangsa-Nya (Kel. 25:22). Pada pintu masuk ke halaman tabernakel ada mezbah korban bakaran dimana imam setiap hari mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan (Kel. 29:38). Ini merupakan peringatan bagi bangsa itu bahwa dituntut darah untuk menghadap TUHAN. Para imam, yang berasal dari suku Lewi, dikhususkan sebagai mediator antara bangsa itu dengan Allah yang kudus. Mereka melayani di tempat peribadahan tabernakel. Keseluruhan sistem penyembahan tabernakel merupakan peringatan akan kemahakudusan Allah; hal itu memperingati bangsa itu bahwa seorang mediator harus ada menghadap Allah. <br /><br />KOVENAN PALESTINA<br /> Kitab Bilangan mengantisipasi kepemilikan tanah oleh Israel. Bangsa ini mengembara melalui padang belantara dan sampai ke bagian timur Laut Mati dalam penantian memiliki anak itu. Ini adalah penekanan penting dari kitab itu karena “Enam puluh sembilan kali penulis kitab Bilangan mengulangi ikrar bahwa Israel pada suatu hari akan ‘memiliki’ dan ‘mewarisi’ tanah yang dijanjikan kepadanya.” TUHAN mengulangi natur persyaratan dari Kovenan dengan mengutip keharusan ketaatan untuk mendapat berkat (Ul. 28:1-14) dan mengutip penghukuman atas ketidaktaatan (Ul. 28:15-68). <br /><br />Natur Kovenan<br /> Natur kovenan Palestina adalah sebagai berikut: “(1) Bangsa itu akan diangkat dari tanah itu karena ketidaksetiaannya (Ul. 30:1-3); (2) Akan ada pertobatan dikemudian hari dari Israel (Ul. 28:63-68); (3) Mesias mereka akan kembali (Ul. 30:3-6); (4) Israel akan dipulihkan kembali dari tanah itu (Ul. 30:5); (5) Israel akan sebagai sebuah bangsa (Ul. 30:4-8; Rm. 11:26-27); (6) Para musuhnya akan dihakimi (Ul. 30:7); (7) Bangsa itu akan kemudian menerima berkatnya secara penuh (Ul. 30:9).<br /> Kovenan Palestin adalah penting sejauh hal itu menegaskan kembali kepemilikan Israel akan tanah itu. Janji dari kovenan Palestina tidak dibatalkan oleh karena Kovenan Musa yang bersyarat. Kovenan Palestina diberikan sebagai Kovenan kekal (Yeh. 16:60) oleh karena hal itu adalah bagian dari Kovenan Abraham yang tanpa syarat dan suatu penjelasan akan hal itu. <br /><br />Penggenapan Kovenan<br /> Studi atas Ulangan 28-30 memperlihatkan bahwa Allah memprediksi kemurtadan Israel dan penyebaran dibawah Asyur, Babel dan Roma sebelum mendiami tanah itu. Sebelum Kovenan Palestina digenapi, Israel harus terlebih dahulu bertobat dan sampai pada pengenalan akan Mesias (Za. 12:10-14), maka mereka akan dikumpulkan kembali dari tengah bangsa-bangsa ditanah, dimana orang-orang telah tinggal selama ribuan tahun. Jadi, Kovenan Palestian adalah tentang masa depan, yaitu suatu peristiwa eskatologis yang akan digenapi di tanah Israel yang sebenarnya dalam kerajaan Millenial.<br /><br />RINGKASAN<br /> Ibadah Musa memberikan tambahan wahyu berkaitan dengan Allah. (1) Allah adalah kudus; Ia tidak dapat didekati tanpa seorang mediator. Kekudusan Allah juga dapat dilihat dalam tuntutan-Nya akan moral yang benar dari umat-Nya, oleh karena itu Ia memberikan mereka kode moral yang mereka jalani dalam kehidupan mereka. (2) Allah adalah imanen; hal itu diperlihatkan melalui perhatian pada umat-Nya dan tinggal bersama mereka. (3) Darah penting dalam beribadah kepada Allah yang kudus. Darah harus ada sebagai penebusan dari murka Allah karena dosa, dan tanpa darah adalah tidak mungkin menghadap Allah. (4) Pekerjaan mediator dalam keimaman orang Lewi menunjuk pada Mediator yang akan sekali untuk selamanya merekonsiliasi manusia yang berdosa dengan Allah yang kudus. (5) Allah telah membuat Kovenan dengan bangsa yang khusus, Israel. Di era PL Allah memerintah atas Israel dikerajaan mediator melalui mediator-mediator yang dipilih-Nya. <br /><br /><br /><br />TEOLOGI ERA MONARKHI<br /> Dalam janji Allah semula kepada Abraham, Ia berjanji untuk memberkati para patriakh dengan memberikan keturunan yang banyak jumlahnya. Allah berjanji untuk memberikan Abraham nama besar dan membuat dia menjadi berkat melalui keturunannya. Ini merupakan janji berkaitan dengan keturunan di Kejadian 12:2 yang ditegaskan di kovenan Daud di 2 Samuel 7:12-16. Allah menjanjikan Daud bahwa ia akan memiliki seorang anak, Salomo, yang akan mendirikan kerajaannya; lebih dari itu, garis keturunan Daud akan berlangsung terus, dan pada akhirnya melahirkan kerajaan yang diperintah oleh Mesias yang akan memiliki kerajaan politik, pemerintahan di bumi yang akan berlangsung selama-lamanya.<br /><br />KOVENAN DAUD<br />Konsep kerajaan mencapai titik akhirnya di kovenan Daud, yang memprediksikan pemerintah milenial dari Anak Daud yang agung, Sang Mesias.<br /><br />NATUR KOVENAN<br /> Di 2 Samuel 7 Allah berjanji kepada Daud sebagai berikut: (1) Daud akan memiliki seorang anak, yang akan lahir, yang akan mengantikan dia dan mengokohkan kerajaannya. (2) Anak itu, yaitu Salomo akan membangun bait Allah bukan Daud. (3) Tahta kerajaan itu akan berlangsung selama-lamanya. (4) Tahta kerajaan itu akan direbut dari Salomo, meskipun dosanya layak untuk mendapatkan hukuman. (5) Rumah, tahta, dan kerajaan Daud akan berdiri selama-lamanya.<br /> Salomo, anak Daud, akan bertahta dalam kerajaan Israel, dan Allah berjanji bahwa berkat di kovenan Daud akan berlangsung terus melalui Salomo. Esensi dari kovenan Daud diberikan di 2 Samuel 7:16 dan berisi tiga unsur penting. (1) Rumah. Hal itu menunjuk ada dinasti kerajaan Daud; Allah menjanjikan Daud suatu keturunan raja Daud yang berlangsung terus-menerus. Janji ini memvertifikasi bahwa garis keturunan Daud tidak akan dipunahkan tetapi akan dilahirkan dalam Mesias yang akan memerintah dunia. (2) Kerajaan. Kata kerajaan menyangkut suatu bangsa dan penguasaan atas siapa raja itu dalam pemerintahannya. (3) Selama-lamanya. Selama-lamanya menekankan bahwa hak untuk memerintah tidak akan diambil dari keluarga Daud; lebih dari itu, keturunan Daud tidak akan pernah berhenti memerintah atas Israel. <br /><br />PENGGENAPAN KOVENAN <br /> Natur dari penggenapan terakhir kovenan dapat dimengerti dengan memperlajari penggenapan inisial dari janji kepada Daud. Takhta Salomo adalah harfiah, takhta secara politik; oleh karena itu, penggenpan terakhir melalui Mesias juga akan harfiah dan politis (demikian pula spiritual). Allah menyatakan kembali penggenapan di masa yang akan datang dari penggenapan kovenan Daud kepada Daud di Mazmur 89. Allah berjanji dengan sumpah kepada Daud bahwa garis keturunannya akan berlangsung selama-lamanya dan bahwa Daud akan memiliki keturunan yang memerintah atas raja-raja dunia ini (Mzm. 89:3-4, 27-29, 33-37)<br /> Mazmur-mazmur lain mengantisipasi pendirian kerajaan Mesianik. Mazmur 110, dinyatakan sebagai “Mazmur mesianik murni”, yang mengantisipasi Mesias yang akan menaklukkan bangsa-bangsa di dunia kepada diri-Nya. Mazmur itu mengantisipasi penghakimannya atas raja-raja dunia (110:5-6) dan pemerintahan-Nya melalui penaklukan-Nya (110:2). Hal itu mencerminkan musuh-musuh yang akan dikalahkan (110:1) Mazmur 2 memiliki penekanan yang serupa. Bukanya pemberontak dari bangsa-bangsa yang tidak percaya, Yahweh malahan menempatkan Mesias di Sion, gunung kudus di Yerusalem, dari mana Ia akan memerintah dunia ini. <br /> Para nabi PL juga mengharapkan penggenapan harfiah dari kovenan Daud melalui Mesias. Mereka menyatakan kembali janji-janji dari penggenapan di masa yang akan datang tanpa memperhitungkan dosa dan kemurtadan Israel (menunjukkan natur tanpa syarat dari kovenan itu). Nubuat Yesaya tentang Anak yang akan diberikan yang akan memerintah di takhta Daud (Yes 9:6-7); ia berbicara tentang keadilan dari pemerintahan kerajaan Mesias (Yes 11:4-5). Yeremia menggambarkannya sebagai suatu hari ketenangan di mana suatu “cabang Daud yang benar” akan menjalankan keadilan dan kebenaran di bumi” (Yer. 33:15). Yeremia menjanjikan kesinambungan garis keturunan Daud yang memampukan Mesias, keturunan Daud, menggenapi janji ini (Yer. 33:15-17; lihat juga 23:5-6; 30:8-9). Yehezkiel juga mengantisipasi penggenapan kovenan Daud di mana Daud (sebutan dari Mesias) akan memerintah atas mereka (Yeh. 37:24-28). Hal ini penting untuk diperhatikan bahwa nubuat sekarang berada dipembuangan di Babel oleh karena dosanya. Hosea juga menegaskan kembali kovenan itu (Hos. 3:4-5), demikian pula Amos (Am. 9:11) dan Zakharia (Za. 14:4,9)<br /> Jadi PL memproklamirkan sebuah kerajaan didirikan di bumi oleh Mesias, Anak Daud, sebagai ahli waris kovenan Daud. Orang Yahudi berharap kerajaan seperti itu oleh karena mereka mengambil secara harfiah perkataan Allah, yang secara tegas dan berulang kali mengkonfirmasikan pengharapan-pengharapan dan janji-janji dari kovenan dengan Daud. <br /><br />RINGKASAN<br />Meskipun PL sejauh ini telah cukup menekankan keterpisahan manusia dengan Allah karena dosa, era monarkhi telah mewahyukan bahwa Allah pada akhirnya akan bertindak untuk memulihkan manusia dari perbudakan dosa. Ia akan melakukannya melalui Mesias, keturunan Daud. Allah pada akhirnya akan memberikan Mesias kerajaan politik dan spiritual di dunia atas Israel dan atas bangsa-bangsa, di mana Mesias itu akan memerintah dengan benar. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />TEOLOGI ERA PARA NABI<br /> <br />TEOLOGIA ERA PARA NABI<br /> Para nabi di Israel memegang peran penting untuk mendeklarasikan masa depan, berkat-berkat bagi kerajaan Israel berkaitan dengan janji semula yang diberikan kepada Abraham di kejadian 12:1-3 dan dijelaskan lebih jauh di bawah kovenan Palestina (Ul. 30:1-10) dan kovenan Daud (2Sam. 7:12-16).<br /> Pekerjaan seorang nabi dijelaskan di Ulangan 18:15-18 dan langsung mengantisipasi nabi besar, yaitu Mesias, kepada siapa orang akan mendengarkan (Ul. 18:8). Ada beberapa istilah berbeda yang digunakan untuk menjelaskan seorang nabi. Istilah bahasa Ibrani untuk nabhi artinya adalah jurubicara atau seorang pembicara dan menunjuk pada “seorang yang dipanggil untuk memproklamasikan sebagai pembuka bagi berita dari Allah sendiri.” Istilah Ibrani kedua menjelaskan nabi itu adalah roeh, yang berarti “melihat” (1Sam. 9:9); ini merupakan kata yang lebih terdahulu untuk nabi dan pada dasarnya mirip dengan nabhi. Roeh merupakan istilah popular yang biasa dipakai, sedangkan nabhi merupakan istilah teknis. Istilah Ibrani ketiga, seer, artinya “melihat atau lihatlah”, dan ini juga mirip dengan roeh. Ketiga istilah itu digunakan di 1 Tawarikh 29:29, yang mengusulkan bahwa ketiganya memiliki arti yang sama.<br /> Fungsi dari nabi PL adalah sebagai administrator dari kerajaan teokrasi untuk membawa Israel kembali pada hukum Musa, di mana orang Israel terikat pada Tuhan dalam kovenan antara Tuan dengan hamba-Nya. Hukum Musa merupakan kovenan bersyarat di mana Allah menjanjikann akan memberkati Israel apabila mereka menaati Dia. Apabila mereka tidak menaati Dia, Dia akan menghukum mereka. Fungsi lain (di antara lainnya) dari seorang nabi adalah untuk memproklamirkan apa yang akan terjadi. Kulminasi dari berita tentang apa yang akan terjadi ini berbicara tentang masa depan Israel di bawah pemerintahan kerajaan Mesias. <br /><br />PENGHARAPAN PADA SEORANG HAMBA YESAYA<br /> Kitab Yesaya seringkali dianggap sebagai surat Rimanya PL. Nabi Yesaya memberikan gambaran kerajaan dari Mesias, melalui siapa Allah akan membawa terang bagi bangsa-bangsa, menebus Israel, menyediakan pengampunan, dan membawa berkat universal bagi bumi dalam kerajaan milenial.<br /> Nubuat Yesaya tumpang tindih dengan pengumuman tentang penundaan penghakiman dan berkat masa yang akan datang. Berkat-berkat pada masa yang akan datang ini ditentukan pada hari di mana Israel akan bertobat atas dosa-dosa mereka dan menikmati berkat-berkat pemulihan pada tanah dalam kerajaan Mesias. Dasar bago teolog Yesaya adalah pangggilannya yang dijelaskan di Yesaya 6. Dalam panampakan Ilahi ini Yesaya melihat kemulian Tuhan di tahta dan dikelilingi oleh seraphim. Yesaya juga mengingatkan kekudusan Allah (Yes 6:3). Bangsa Israel akan kudus bagi Tuhan dankemuliaan Allah akan memenuhi bumi.<br /> Yesaya secara tidak biasa menjelaskan secara deskriptif kerajaan Mesias yang akan datang, yang akan menjadi berkat bagi Israel dan bangsa-bangsa. Nabi itu menunjuk Mesias sebagai “Ranting dari Tuhan” (Yes 4:2). Mesias akan lahir dari garis keturunan Daud dan membawa berkata bagi seluruh bumi. Mesias juga akan menjadi Imanuel, “Allah berserta kita”, oleh karena Ia menunjukkan karya Allah dan menyampaikan perkataan Allah.<br /> Yesaya menjabarkan Dia sebagai “anak yang lahir” dan “putra yang diberikan”, yang pertama menunjukkan kemanusian-Nya sedang yang terakhir menunjukkan keilahian-Nya (Yes 9:6). Sebutan Yesaya akan Mesias juga menekankan keilahian-Nya “Penasihat Ajaib” (lihat 28:29), “Allah yang perkasa” dan Bapa yang kekal” (Yes 9:6).<br /> Yesaya menekankan bahwa Mesias bukan hanya akan membawa berkat bagi Israel, tetapi juga bagi bangsa-bangsa di dunia. Daerah Galilea yang dihina, dikenalkan sebagai “Galilea orang kafir”, akan menjadi mulia karena kehadiran Mesias (Yes. 9:1-2; lihat juga 42:6; 49:6). Tetapi Mesias juga ditetapkan untuk memerintah. Sebagai keturunan Daud, Ia akan melaksanakan pemerintahan atas bumi pada kerajaan yang akan datang (Yes 11:1-5). Tetapi pemerintahan-Nya diawali dengan penghakiman atas bangsa-bangsa di dunia (Yes 24:1-23). Pada waktu itu Mesias akan memberkati Israel (Yes 14:1-2) dan bangsa-bangsa (Yes 25:8). Pada waktu kerajaan itu, bumi akan mengetahui kebenaran oleh karena Mesias, sang Guru, akan membimbing orang-orang pada kebenaran-Nya (Yes 30:20-21). Mesias akan membawa kesembuhan pada dunia (Yes 35:5-6), yaitu suatu kesembuhan yang akan efektif pada mereka yang berjalan dalam kekudusan (Yes 35:8).<br /> Dalam mengembangkan topik-Nya tentang kemuliaan Tuhan di masa yang datang, Yesaya memperlihatkan bagaimana Allah akan membawa berkat bagi orang Israel dan bangsa-bangsa di dunia. Hal itu akan berdasar pada pengampunan dosa. Oleh karena itu, Yesaya bukan hanya berhubungan dengan Mesias yang memerintah tetapi juga dengan Mesias yang menderita, yang adalah pribadi yang sama. Mesias yang menderita , yang adalah pribadi yang sama. Mesias akan menderita kematian yang sangat hebat sebagai pengganti bagi dosa dunia (Yes. 52:13-53:12).<br /> Teologi Yesaya memberikan pencerahan yang cukup banyak tentang metode Allah untuk membereskan dilemma dari dalam kehidupan umat manusia. Melalui Mesias, dosa akan ditebus dan kemuliaan Allah akan dimanifestasikan di atas bumi dalam kerajaan millennium yang akan datang. <br /><br />ANTISIPASI DARI UMAT YANG TELAH MENGALAMI REGENERASI KOVENAN BARU<br /> Kovenan Baru, yang telah diberitahukan sebelumnya oleh Yeremia, menjelaskan bagaimana umat Allah, Israel akan menikmati berkat kerajaan. Hal itu terjadi melalui regenerasi dari hati.<br /><br />NATUR KOVENAN BARU<br /> Nabi Yeremia mengumumkan penundaan invasi oleh Nebukadnezar dan pembuangan di Babel yang akan terjadi. Namun, Yeremia memperlihatkan hari akan datang dimana Allah akan memulihkan keberuntungan Israel dan membawa mereka kembali ke tanah (Yeremia 30:3). Hal ini akan merupakan pemulihanes katologis, oleh karena itu akandiikuti dengan masa tribulasi yang besar bagi Israel (Yer 30:7). Yeremia bernubuat tentang pembangunan kembali tembok Yerusalem pada masa yang akan datang (Yer. 30:18-24) dan penghasilan dari berkat-berkat kerajaan (Yer 31:1-12). Berkat Israel pada masa yang akan datang akan berdasar pada kovenan baru yang mana Allah akan buat dengan Israel (Yer 31:31-34). Kovenan Baru itu dibuat dengan bangsa Israel (Yer 31:31) dan akan kontras dengan kovenan Lama, kovenan Musa, yang tidak dapat menghasilkan kebenaran dalam diri bangsa itu.<br /><br />Sebelas provisi kovenan baru adalah sebagai berikut:<br />(1) Kovenan baru itu merupakan kovenan anugerah tanpa syarat yang berdasar atas “Aku hendak” dari Allah (2) Kovenan baru merupakan kovenan kekal (3) Kovenan baru juga menjanjikan adanya pembaruan akal budi dan hati yang disebut regenerasi (4) Kovenan baru menyediakan restorasi yang berasal dari kemurahan dan berkat Allah (5) Pengampunan dosa juga termasuk dalam kovenan itu, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka. (Yer 31:34b). (6) Diamnya Roh Kudus juga termasuk di dalamnya. Hal ini dapat terlihat dari perbandingan Yeremia 31:33 dengan Yeheskiel 36:27. (7) Pelayanan pengajaran Roh Kudus akan dimanifestasikan, dan kehendak Allah akan dikenali melalui ketaatan hat (8) Sebagaimana biasanya dalam kasus Israel adalah ada pada tanah itu, ia akan diberkati secara materi seturut dengan provisi dari kovenan baru itu (9) Bait Suci akan dibangun kembali di Yerusalem, karena telah menulis Aku akan memberikan tempat kudus-Ku ditengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka (Yeh. 37:26-27a). (10) Perang akan berhenti dan damai akan memerintah sesuai dengan Hosea 2:18 (11) Darah dari Tuhan Yesus Kristus adalah dasar dari semua berkat-berkat kovenan baru, karena’oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lubang yang tidak berair (Za. 9:11).<br /><br />PENGGENAPAN KOVENAN<br /> Meskipun kovenan Baru dikutip di Ibran 8, hal itu tidak dapat diartikan bahwa Kovenan Baru telah digenapi dalam gereja. Di eremia 31:31 dan Ibrani 8:8 menyatakan bahwa kovenan itu dibuat dengan “orang Israel dan orang Yehuda” Kovenan itu akan digenapi pada bangsa dengan siapa kovenan itu dibuat. Waktu penggenapan dari kovenan Baru itu adalah eskatologis sebagaimana terlihat dalam konteks dari Yeremia 31. Dalam bagian Yeremia 30-33 konteksnya telah dinyatakan dalam Yeremia 30:3, di mana dinyatakan, Lihatlah, hari itu sedang datang, menunjukkan suatu konteks eskatologis (lihat Yer.31:27). Yeremia 30:7 menjabarkan periode tribulasi di masa yang akan datang, di mana sisa dari Yeremia 30adalah milenial. Nabi lain jugs menunjuk kovenan baru sebagai eskatologis dan karena itu terjadinya di masa depan (Yes. 55:3; Yeh. 16:60, 62; 20:37; 34:25-26; Hos. 2:18-20). Yesaya menghubungkannya dengan restorasi Israel pada tanah itu (Yer. 32:27, 40-41), Urutan peristiwa yang disusun oleh para nabi adalah bahwa Israel akan pertama dikumpulkan lagi dan direstorasi ke tanah itu dan kemudian akan mengalami berkat dari kovenan baru di tanah itu. Penggenapan nubuat itu menuntut pengumpulan kembali semua orang Israel, kelahiran baru secara spiritual dari mereka, dan kembalinya Kristus. Kovenan Baru tidak digenapi oleh gereja tetapi dalam kerajaan dimasa yang akan datang.<br /><br />ANTISIPASI IBADAH YANG DIBARUI: YEHEZKIEL<br /> Nabi Yehezkiel menjabarkan restorasi Israel pada tanah itu, regenerrasinya, dan pembaruan ibadah Israel dalam kerajaan milenial.<br /> Tidak lama sebelum kehancuran bait Allah oleh Nebukadnezar pada tahun 586 kemuliaan Allah meninggalkan Bait Allah (Yeh 11:23). Kekudusan Allah telah dilanggar oleh penyembahan berhala dan kemurtadan bangsa Israel. Mereka telah melanggar Kovenan Musa, yang telah mengikat mereka dengan Tuhan, dan mereka telah melacurkan iman mereka. Namun demikian, Yehezkiel melihat masa yang akan datang, Pada waktu Israel akan direstorasi kembali ketanah itu (Yeh 36:1-37:28), beribadah kepada Allah dalam bait Allah baru yang akan datang ini sebagai sesuatu yang datang dari Timur dari mana hal itu juga telah pergi (Yeh 43:2-4).<br /> Dalam diskusi rinci Yehezkiel menjabarkan suatu pertobatan dan pemulihan bangsa beribadah kepada Allah dalam lingkungan yang baru di Bait Allah milenial.Yehezkiel 33-48 adalah eskatologis, menjabarkan bagaimana Allah akan menobatkan dan memulihkan bangsa itu ketanah itu. Mesias, dibawah sebuah Daud, akan menjadi Rja dan Gembala mereka akan menikmati istirahat dan damai dikerajaan itu (Yeh. 36:1-37:28). Bangsa ibrani akan bertobat sebagaimana Allah akan memberikan kepada mereka hati yang baru dan menaruh Roh Kudus-Nya di antara mereka (Yeh. 36:25-27). Setelah Tuhan menghancurkan musuh utara mereka (Yeh. 38:1-39:6) tanah itu dibersihkan dan mempersiapkan untuk ibadah milenial. Pasal 40-48 menjabarkan ibadah milenial dari Tuhan secara rinci.<br /><br />Ini adalah paling sedikit lima tujuan khusus dari Bait Allah milenial.<br />(1) Mendemonstrasikan kekudusan Allah. Kekudusan natur dan pemerintahan Yehovah yang maha itu telah menimbulkan murka dan pertanyaan oleh karena penyembahan berhala dan pemberontakan bangsa-Nya yang telah mengaku itu. Hal ini telah mengharuskan penghakiman Israel yang penuh dosa bersama dengan bangsa-bangsa di lingkungan mereka yang jahat. Hal itu diikuti dengan pemameran anugerah Allah dengan memulihkan bangsa yang terhilang pada Diri-Nya sendir (2) Menyediakan tempat perhentiaan bagi kemulian Allah. Ini adalah “tempat tahta-Ku, dan tempat tumpuan kaki-Ku, dimana Aku akan tinggal di tengah anak-anak Israel selama-lamanya” (43:7). (3) Melanjutkan korban peringatan. Tentu saja bukan korban itu, sebagai hal yang memungkinkan seseorang mendapatkan keselamatan, tetapi korban peringatan dari keselamatan tang telah dicapai yang dipelihara dalam kehadiran kemulian Yehovah dinyatakan. (4) Menyediakan pusat pemerintahan Ilahi. Pada waktu kemuliaan ilahi menempati tempat tinggal-Nya di Bait Allah, pengumuman itu bukan hanya bait adalah tempat tinggal Allah dan tahta ibadah, hal itu juga merupakan pusat pencerminan pemerintah ilahi. “Ini adalah tempat tahta-Ku” (43:7). (5) Menyediakan kemenangan atas kutuk (47:1-12). Dari bawah antara rumah Bait Allah, nabi itu melihat arus yang luar biasa muncul dan mengalir ke timur dan semakin meluap yang menyegarkan sampai aliran itu masuk pada puncaknya di Laut Mati, yang mana air yang beracun itu dipulihkan. Di lintasan dari air yang memberi kehidupan itu, sang pelihat menemukan kedua sisinya dipenuhi dengan pohon-pohon yang tumbuh lebat obatan dan makanan.<br />Yehezkiel mengawali nubuatannya dengan menjabarkan kemuliaan Allah (Yeh. 1:4-28) dan mengakhiri bukunya dengan menjabarkan kembalinya kemuliaan Allah pada Bait milenial (Yeh. 43:2). Jadi, yehezkiel menjabarkan penghakiman Allah dan kemenangan atas dosa di mana kemuliaan-Nya akan kembali dimanifestasikan pada umat-Nya Israel dan pada bangsa-bangsa di dunia.<br />Daniel memberikan cukup banyak rincian dalam menjabarkan kehancuran dari kerajaan-kerajaan palsu pendirian kerajaan Mesias.<br />Allah memampukan Daniel untuk menafsirkan mimpi dan visi yang diberitahukan sebelumnya tentang konsumsi zaman oleh Allah. Nebukadnezar, raja Babel, Media Persia, Yunani, dan Romawi (Dan. 2:36-43). Setelah penurunan dari keempat kerajaan itu Daniel melihat kerajaan lainyang tidak pernah dihancurkan keempat kerajaan kelima; itu adalah kerajaan Mesias. Kerajaan kelima ini menghancurkan keempat kerajaan sebelumnya dengan potongan batu “tanpa tangan”, mengartikan kerajaan Mesias bukan berasal dari manusia (Dan. 2:45).<br />Pasal 7, suatu bagian paralel, menjabarkan keempat kuasa kafir yang sama, dihancurkan oleh Anak Manusia (sebutan bagi Mesias), yang membebaskan kerajaan itu pada hari-hari yang lampau (Dan. 7:13-14). Bangsa Ibrani yang telah bertobat akan berkembang dalam kerajaan bari itu (Dan. 7:27). Daniel kemudian menjabarkan tujuh puluh minggu (490 tahun) dibberikan pada bangsa Ibrani. Ketujuh puluh minggu itu menjabarkan rencana Allah untuk membuat provisi bagi dosa (untuk mengakhiri pelangggaran, untuk mengakhiri dosa, untuk membuat penebusan bagi dosa, 9:24), dan untuk mendirikan kerajaan-Nya yang benar diatas bumi ini (untuk membawa kebenaran yang kekal, untuk memeteraikan visi dan nubuat, dan untuk mengurapi tempat yang maha kudus” 9:24). Enam puluh Sembilan minggu (483 tahun) telah digenapi dalam sejarah, diakhiri dengan kematian Kristus pada tahun 33 masehi (Dan. 9:26). Minggu ketujuh (7 tahun) masih merupakan masa yang akan datang, dimana Israel akan menderita selama tribulasi dan di bawah: “raja yang akan datang “(Dan. 9:26). Namun demikian, raja itu (yang terkenal sebagai antikristus) yang melawan Israel akan dihancurkan juga (Dan. 11:45). Israel akan dilepaskan dari opresi, dan mereka yang telah mati akan dibangkitkan (Dan. 12:1-2). Daniel menjabarkan suatu kebangkitan kepada “kehidupan yang kekal” dan suatu kebangkitan pada “kehinaan yang kekal” (Dan. 12:2). Kebangkitan pasti akan dipisahkan oleh zaman milenial<br />Daniel telah memberikan gambaran rinci dari dari konsumasi zaman itu. Allah yang berdaulat yang melakukan apa yang dikehendaki-Nya dan akan mengakhiri zaman itu sesuai dengan kehendak-Nya yang baik (Dan. 2:21; 4:35). Kuasa dunia orang tidak percaya yang melawan Allah dan kebenaran-Nya akan dikalahkan dan dimusnahkan; Israel, bangsa yang tertindas, akan dibebaskan dan didirikan dalam kerajaan milenial di masa yang akan datang. Kelmuliaan Allah akan dimanifestasikan di kerajaan yang akan datang (Dan. 12:3).<br /><br />ANTISIPASI HARI TUHAN:YOEL<br />Nabi Yoel memberikan pandangan lebih lanjut tentang konsep kerajaan melalui deskripsi-Nya akan penghakiman Israel pada masa yang akan datang, bangsa-bangsa, dan berkat-berkat milenial.<br />Yoel memanggil bangsa Yehuda untuk bertobat melalui wabah belalang mengerikan yang menghancurkan bangsa itu (Yl. 2:12-13). Wabah belalang itu memberikan gambaran sebelum hari Tuhan itu (1:15), Sebuah konsep yang melibatkan tiga gambaran: (1) hal itu dapat menunjuk pada hukuman Allah yang mana pun dalam sejarah; (2) hal itu dapat menunjuk pada penghukuman eskatologis; (3) hal itu dapat berarti berkat-berkat pada zaman milenial. Jadi, hari Tuhan adalah “suatu periode yang panjang yang diawali dengan Allah berhadapan dengan Israel setelah pengangkatan pada awal dari periode tribulasi dan dilanjutkan samapi kedatangan yang kedua dan zaman milenial sampai penciptaan langit baru dan bumi baru setelah millennium. Yoel mempersembahkan 2:18-3:21 untuk menjabarkan penekanan eskatologis dari hari Tuhan, baik dalam penghakiman masa yang akan datang maupun berkat-berkat.<br />Setelah mendorong bangsa itu untuk bertobat, Yoel menggambarkan hari yang akan datang pada Israel bertobat: “Tuhan menjadi cemburukarena tanah-Nya, dan Ia belas kasihan, kepada umat-Nya” (2:18). Yoel menjabarkan hari yang akan datang sebagai waktu di mana Tuhan akan bertindak untuk memberkati Israel pada kerajaan milenial: (1) tanah itu akan produktif (2:21-27); (2) Israel akan hidup dalam damai (2:26); (3) Tuhan akan tinggal di tengah bangsa itu (2:27); (4) Roh akan dicurahkan atas bangsa itu (2:28-32). <br />Hari berkat pada masa yang akan itu juga adalah hari pemusnahan bagi musuh-musuh Israel. Pada saat pertobatan Israel, Allah akan menghakimi bangsa-bangsa berdasar pada perlakuan mereka pada Israel (3:2-6). Tuhan akan ditinggikan pada saat Ia menyatakan penghakiman atas bangsa-bangsa (3:9-17), dan dunia akan mengetahui bahwa Tuhan adalah Allah Israel, yang tinggal di Yerusalem (3:17). Yoel menggambarkan zaman akhir dengan berkat Allah atas tanah Israel (3:18-21). Seturut dengan rencana Allah bagi umat tebusan-Nya supaya menjadi kudus, demikianlah akan terjadi pada hari itu. Yerusalem akan menjadi kudus, dan semua yang tinggal di situ akan kudus bagi Tuhan (3:17).<br /><br />ANTISIPASI KEDATANGAN MESIAS: ZAKHARIA <br />Allah memberikan nabi Zakharia delapan malam visi untuk menekankan penghakiman atas bangsa-bangsa dan kemuliaan masa yang akan datang dari umat-Nya, Israel dalam kerajaan itu. Signifikansi penglihatan itu, baik yang berimplikasi jauh dan dekat, dapat dilihat dalam bagan di bawah ini.<br />Visi-visi itu menjabarkan penderitaan Israel (1:7-17), yang diakhiri dengan Mesias yang menghancurkan para penindas (1:21). Setelah musuh Israel dimusnahkan, Yerusalem menikmati ekspansi dan pertumbuhan (2:1-13), di mana hanya akan terjadi setelah bangsa itu telah dimurnikan dari pencemaran dosa (3;1-10). Kemudian Israel akan menggenapi perannya sebagai terang bagi bangsa-bangsa. Hal itu merupakan maksud awal dari Allah bagi bangsa itu (Yes. 49:6; 60:1-3; Zak. 4:1-14), demikian pula dosa seluruh negeri (5:5-11). Penghakiman akan diumumkan dari Yerusalem, pusat kudus dari Allah yang kudus (6:1-8).<br />Berkat-berkat kerajaan itu akan diawali oleh Mesias, yang disebut Cabang itu (6:12) dan yang akan juga memerintah sebagai imam dan Raja (6:13). Dalam presentasi dari dua beban itu (pasal 9-14), Zakharia menjabarkan bagaimana zaman kemuliaan kerajaan ini akan datang. Hal itu adalah melalui pekerjaan Mesias yang datang dalam kerendahan di Yerusalem (9:9) sebagaimana Gembala yang baik tetapi ditolak dan dijual untuk tiga puluh keping perak demi gembala-gembala yang tidak berarti itu (11:12-17). Gembala yang baik terluka (13:6) dan dibunuh oleh umat-Nya sendiri (13:7). Namun pada kedatangan-Nya yang kedua kali Ia akan datang dalam kemenangan, membebaskan umat yang telah bertobat (12:10-14), membebaskan mereka dari musuh-musuh mereka (14:1-4), meninggikan Yerusalem sebagai pusat kekudusan (14:10), dan memerintah atas bangsa-bangsa dunia dalam kerajaan itu (9:10).<br />Mesias telah membuat provivi untuk dosa. Pada hari itu semua yang tinggal dalam kehadiran Tuhan akan dimurnikan dari dosa dan akan dikuduskan bagi Tuhan yang adalah kudus (14:20-21).<br /><br /><br /><br />VISI-VISI ZAKHARIA<br />VISI SIGNIFIKANSI LANGSUNG PENGGENAPAN DI MASA YANG AKAN DATANG<br /><br />PERTAMA (1:7-17) Dorongan karena dominasi orang non- Israel-bait akan dibangun Terlepas dari ominasi orang non- Israel<br />KEDUA (1:18-21) Bangsa-bangsa yang sekarang berkuasa akan diturunkan Mesias hentikan “waktu dari non Israel”-babel, Media-Persia, Yunani, Roma<br />KETIGA (2:1-13) Yerusalem akan direstorasi dan dibangun kembali pada hari mereka Keturunan dan berkat dari Yerusalem dalam Milenium<br />KEEMPAT (3:1-10) Yoshua, mewakili bangsa, disucikan, memampukan bangsa untuk melayani Allah Mesias menyucikan bangsa, memampukan Israel untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa<br />KELIMA (4:1-14) Kuasa Allah memampukan mereka untuk menyelesaikan Bit (4:6-7) kuasa yang dinyatakan melalui Yoshua and zerubabel Kuasa Allah memampukan bangsa untuk menjadi terang bagi dunia- kuasa dilayani melalui Mesias<br />KEENAM (5:1-4) Allah akan cepat menghakimi dosa individu dari bangsa yang direstorasi Allah akan mengahakimi dosa pada akhir dari “waktu non-Israel”<br />KETUJUH (5:5-11) Allah akan menghakimi pengeksploitasi perdagangan selama restorasi (Neh. 5:1-13) Pengeksploitasi perdagangan yang jahat akan secara permanen dihakimi dan diangkat (why. 18)<br />KEDELAPAN (6:1-8) Allah siap untuk menghakimi para musuh Israel Allah akan menghakimi bangsa-bangsa: Asyur Utara, babel, Roma; mesir Selatan<br /><br />Kitab para nabi telah memberikan suatu konsep perkembangan dari bagaimana Allah akan berhadapan dengan Israel dan dunia pada masa yang akaan datang. Para nabi memberikan suatu gambaran yang cukup luas tentang karya Mesias, baik pada waktu kedatangan-Nya yang pertama dan yang kedua. Fokus yang diberikan adalah pendirian kerajaan di masa yang akan datang. Yesaya merinci penebusan-Nya sebagai pengganti (Yes. 52:13-53:12) dan Zakharia jugga tinggal dalam penderitaan-Nya (Za. 11:12-13; 13:6-7). Namun demikian, penekanan yang besar diberikan pada kedatangan Mesias yang kedua kalinya dan kemuliaan pemerintahan-Nya di bumi. Sangat dekat berhubungan dengan peristiwa itu adalah pertobatan Israel, pengampunan, dan restorasi. Keduanya berjalan bersamaan karena melalui Israel Allah akan memberkati bangsa-bangsa dunia ini. Jadi, keduanya adalah konsep yang saling tumpang tindih yang dijelaskan oleh para nabi. Tetapi, fokus terakhir tidak terletak pada Israel; tetapi terletak pada kemuliaan Allah. Pelayanan Yesaya berfokus pada Allah yang kudus (Yes. 6) demikian pula Yehezkiel (Yeh. 1). Yesaya berbicara tentang suatu kerajaan di masa mendatang kepada Allah yang kudus, mulia dalam penampakan-Nya pada bangsa-Nya (Yeh. 43:2, 4, 5). Zakharia mengakhiri dengan suatu penekanan atas kekudusan Allah (Za. 14:20-21). Pengakuan dan penyembahan akan kekudusan Allah (Za. 14:20-21). Pengakuan dan penyembahan akan kekudusan Allah akan dicapai dalam zaman kerajaan di masa mendatang itu.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-47523734422665516932010-11-01T03:15:00.000-07:002010-11-01T03:17:36.021-07:00Pengetahuan dan Pembimbing PL 1 (kejadian-maleakhi).DOCRINGKASAN KITAB KEJADIAN <br />(Bag. I)<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi kitab Kejadian, dapat memahami kekuasaan Allah dalam sejarah penciptaan, serta kuasa dan kehendak Allah terhadap ciptaan-Nya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Musa.<br />Isi Kitab: Kitab Kejadian adalah kitab yang pertama dalam Alkitab. Kitab ini dibagi atas 50 pasal dan berisi dua hal penting: Pertama: Sejarah peristiwa- peristiwa penting. Kedua: Sejarah Bapak-bapak orang beriman. Melalui dua pembagian ini, dapat dilihat kemahakuasaan Allah dalam setiap peristiwa penting dan juga kemahakuasaan kehendak Allah yang bekerja dalam kehidupan setiap Bapak orang beriman. <br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kejadian<br /> (Bagian I, pasal 1-11; #/TB Kej 1:1-11:32*).<br />Pasal-pasal pertama sampai sebelas memuat empat peristiwa penting.<br /><br /> 1. Pasal 1-2 (#/TB Kej 1:1-2:7*).<br />Peristiwa penciptaan langit dan bumi, serta segala isinya Peristiwa ini sungguh-sungguh terjadi dan dikerjakan Allah, karena tidak ada seorang pun yang dapat membuat gunung, lautan, matahari, bulan dan bintang, serta manusia yang dapat berpikir, berbicara, bernapas.<br /><br /> 2. Pasal 2-5 (#/TB Kej 2:8-5:32*).<br /> Peristiwa jatuhnya manusia ke dalam dosa Setelah Tuhan menciptakan manusia, yaitu Adam dan Hawa, Tuhan menempatkan mereka di taman Eden untuk hidup di sana menurut kehendak Allah. Di taman Eden (Firdaus) ini Adam dan Hawa diperkenankan oleh Allah untuk hidup dengan berkat dan kasih-Nya, tetapi setan menggoda mereka sehingga mereka melanggar perintah Allah dan jatuh ke dalam dosa. Sebagai akibatnya, melalui kejatuhan Adam dan Hawa semua manusia menjadi orang berdosa.<br /><br /><br /> 3. Pasal 6-10 (#/TB Kej 6:1-10:32*).<br />Peristiwa hukuman Allah kepada manusia melalui air bah Melalui Adam dan Hawa yang sudah berdosa itu, keturunannya mulai dari Kain dan Habil sampai pada Set dan seterusnya, menjadi semakin jahat, sehingga akhirnya Tuhan Allah Yang Mahakuasa itu menghukum manusia karena Allah sangat membenci kejahatan. Allah menghukum dan menurunkan hujan selama 40 hari 40 malam yang disebut Air Bah. Dalam hukuman Allah yang sangat dahsyat itu hanya satu keluarga yang diselamatkan oleh Allah yaitu keluarga Nuh dan istrinya serta anak-anak bersama istri mereka. Setelah ini Allah memberi pelangi sebagai tanda janji-Nya bahwa Ia tidak akan menghukum manusia dengan Air Bah lagi.<br /><br /> 4. Pasal 11 (#/TB Kej 11:1-32*).<br />Peristiwa terjadinya bermacam-macam bahasa di dunia Setelah Air Bah manusia mulai berkembang biak dengan pengetahuan dan kemampuan yang tinggi. Dengan demikian manusia berusaha untuk mempertahankan kehidupan bersama dalam satu bangsa dan satu bahasa di daerah tertentu saja, sehingga mereka berusaha untuk membangun suatu menara yang tingginya sampai ke langit. Tetapi maksud ini bertentangan dengan kehendak Allah terhadap manusia, yaitu untuk memenuhi bumi ini. Oleh karena itu Allah menyatakan kemahakuasaan-Nya dengan mengacaukan bahasa mereka sehingga pembangunan menara itu tidak dapat diselesaikan. Karena kekacauan bahasa itu, maka kota dimana pembangunan menara itu dilaksanakan disebut Babel.<br /><br />II. Kesimpulan/Aplikasi (penerapan)<br />1. Dalam peristiwa penciptaan, Allah menciptakan dunia dan isinya untuk kemuliaan-Nya.<br />2. Dalam peristiwa kejatuhan manusia ke dalam dosa, Allah menyatakan kebesaran, kasih dan keadilan-Nya kepada manusia.<br />3. Dalam peristiwa Air Bah dan menara Babel Allah menyatakan kekudusan dan kemahakuasaan-Nya kepada manusia.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB KEJADIAN <br />(Bag. II)<br /><br />Tujuan<br />Agar anggota jemaat mengetahui dan mengerti bahwa Allah yang menjadi pencipta manusia selalu menunjukkan kasih dan kesetiaan-Nya dalam memelihara umat-Nya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Musa.<br />Isi Kitab: Setelah mengetahui dan mengerti betapa besar keagungan dan kemahakuasaan Allah dalam sejarah peristiwa-peristiwa terbesar (pelajaran pertama), maka pelajaran ini merupakan kelanjutan dari pelajaran tersebut. Pelajaran ini berisi bagaimana Allah memelihara umat-Nya melalui kehidupan dari Bapa-bapa orang beriman.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kejadian<br />(Bagian II, Pasal 11-50; #/TB Kej 11:1-50:26*). Dalam pasal-pasal sebelas sampai lima puluh akan diuraikan empat orang tokoh penting sebagai<br /> <br />Bapak-bapak orang beriman.<br /> 1. Sejarah kehidupan Abraham<br />Abraham adalah seorang yang kuat imannya. Ia menerima panggilan Allah yang ajaib. Kemudian ia meninggalkan tempat kediamannya untuk mengikuti panggilan Allah. Ia dituntun Allah menetap di Kanaan, dimana Abraham dengan iman menantikan kelahiran putra Allah yang dijanjikan. Karena ketaatan Abraham, maka Allah mengadakan perjanjian berkat bagi Abraham dan keturunannya.<br /><br /><br /><br /><br /> 2. Sejarah kehidupan Ishak<br />Ishak adalah anak perjanjian yang diberikan kepada Abraham. Ishak dilahirkan melalui kelahiran yang ajaib, yaitu pada waktu Sara sudah tua. Ishak adalah perantara yang menggenapi janji Allah. Melalui perjalanan hidup Ishak yang penuh suka dan duka itu, dapatlah dilihat kehidupan orang yang dipakai Tuhan. Ishak diberkati oleh Tuhan.<br /><br /> 3. Sejarah kehidupan Yakub<br />Ishak mempunyai dua anak kembar yaitu Yakub dan Esau (pasal #/TB Kej 25:24*).<br />Dalam sejarah Bapak-bapak orang beriman Yakub terkenal karena membeli hak kesulungan kakaknya Esau dengan sepiring kacang merah (#/TB Kej 25:34*).<br />Yakub sebelum menjadi orang beriman mengalami banyak pengalaman hidup yang sulit, namun terlihat kemahakuasaan Allah dalam memelihara Yakub.<br />Akhirnya Yakub menjadi orang yang sangat beriman dan dalam kehidupannya menjadi orang yang melayani.<br /><br /> 4. Sejarah kehidupan Yusuf<br />Keturunan dari Yakub menurut kitab Kejadian ada 12 orang dan diantaranya ada seorang yang mempunyai kisah hidup yang selalu berkenan kepada Allah, namanya Yusuf. Dia sangat dibenci oleh saudara-saudaranya, sehingga ia dijual (pasal 37; #/TB Kej 37:1-36*). Sampai suatu saat dia dimasukkan penjara, tetapi hidupnya tetap berkenan kepada Allah. Allah yang Mahakuasa itu setia membimbing setiap orang yang melakukan kehendak-Nya, sehingga akhirnya Yusuf menjadi penguasa di Mesir (#/TB Kej 41:40*), karena ia dapat meramalkan mimpi raja Firaun (#/TB Kej 41:25-36*).<br />Sebagai orang yang penuh dengan roh Allah, Yusuf dalam kehidupannya selalu berkenan kepada Allah. Saudara-saudaranya yang pernah mengkhianati dia tetap dikasihinya dan pada akhirnya semua keluarga Yusuf itu tinggal bersama dengan dia di tanah Mesir (pasal #/TB Kej 47:11- 12*).<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Di dalam Allah memanggil seseorang untuk menjadi hamba-Nya, Ia selalu memelihara dan mencukupkan kebutuhan hamba-Nya itu.<br />2. Ketaatan pada Firman Allah merupakan jalan untuk memperoleh kehidupan yang berkelimpahan.<br />3. Ketergantungan mutlak kepada Allah, merupakan jalan untuk mengalami atau menerima kuasa Allah.<br /><br />4. Bapa Abraham merupakan contoh iman yang sejati.<br /><br />5. Bapa Ishak merupakan contoh akan ketaatan pada kehendak Allah dan orang tua.<br /><br />6. Bapa Yakub merupakan contoh akan kemenangan dari penderitaan yang membawa kebahagiaan.<br /><br />7. Bapa Yusuf merupakan contoh akan kehidupan yang penuh akan kasih kepada Allah dan sesama.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB KELUARAN<br /><br />Tujuan<br />Agar anggota jemaat mengerti bahwa Allah setia terhadap janji-Nya dan berkuasa memelihara umat-Nya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Musa.<br />Isi Kitab: Kitab Keluaran merupakan kitab kedua dari kitab-kitab dalam Perjanjian Lama dan terdiri dari 40 pasal. Isi kitab Keluaran dapat dibagi menjadi dua bagian yakni:<br /><br />1. Sejarah keluarnya bangsa Israel dari Mesir, dan<br />2. Sejarah Perjalanan bangsa Israel di Padang Gurun.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Keluaran<br /><br /> 1. Pasal 1-15 (#/TB Kel 1:1-15:21*).<br /> Sejarah keluarnya bangsa Israel dari Mesir setelah Yusuf meninggal, maka di kemudian hari muncul pemimpin Mesir yang kejam. Bangsa Israel tidak hidup dengan tenang lagi di Mesir. Mereka hidup dalam perbudakan. Tetapi Allah mengasihi umat-Nya, karena itu Ia memberikan seorang pemimpin bagi bangsa Israel untuk keluar dari Mesir.<br /><br /> 2. Pasal 15-40 (#/TB Kel 15:22-40:38*).<br /> Sejarah perjalanan bangsa Israel di padang gurun<br />Dalam perjalanan bangsa Israel, pimpinan Tuhan selalu nyata. Waktu mereka tiba di Mara, Allah, dengan tanda ajaib, menolong menyediakan air yang mereka butuhkan sehingga dapat melanjutkan perjalanannya (pasal #/TB Kel 15:22-27*).<br />Dan ketika bangsa Israel tiba di Gurun Sin dan mulai bersungut-sungut tentang makanan, Allah memberikan roti Mana. Akhirnya mereka tiba di kaki gunung Sinai. Allah menampakkan diri dalam api dan awan tebal di atas gunung Sinai lalu memberikan kesepuluh perintah-Nya. Dan juga Allah memberikan peraturan hidup sehari-hari, sebagai umat Allah. Dalam kesempatan ini juga umat Allah ini merencanakan pembangunan Kemah Suci yang menjadi lambang kebenaran rohani yang sangat indah. Namun pembangunan terhambat karena umat Allah ini berbuat dosa dengan menyembah patung anak lembu emas sebagai ilah mereka. Tuhan menghukum mereka melalui Musa hamba-Nya. Setelah mereka bertobat, pembangunan dilanjutkan.<br />Akhirnya segala perlengkapan kebaktian dan Kemah Suci selesai. Kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci tersebut.<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Allah di dalam kemahabesaran dan kesetiaan akan janji-Nya melepaskan umat-Nya dari penderitaan dan perbudakan.<br /><br /> 2. Allah di dalam menjaga kekudusan bangsa dan umat-Nya, memberikan batasan-batasan di dalam kehidupannya.<br /><br /> 3. Di dalam ketidaktaatan umat-Nya, Allah menunjukkan kesabaran dan kasih-Nya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB IMAMAT<br /><br />Tujuan<br />Agar dengan mengetahui isi kitab Imamat anggota jemaat mengetahui dan mengerti bahwa Allah yang Mahakuasa telah memberikan jalan yang terbaik untuk memuliakan diri-Nya melalui ibadah.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Musa.<br />Isi Kitab: Setelah mengetahui bahwa Allah Yang Mahakuasa dan Setia merupakan pencipta, pemelihara dunia dan isinya melalui Kitab Kejadian dan mengetahui bahwa Allah selalu setia dan memperhatikan kehidupan umat-Nya melalui Kitab Keluaran, maka di dalam Kitab Imamat Ia memberikan cara-cara persekutuan antara Diri-Nya dengan umat-Nya. Kitab ini terbagi atas 27 pasal dan merupakan kitab yang ke tiga dari kitab-kitab dalam Perjanjian Lama. Isi kitab Imamat dapat dibagi menjadi dua bagian yakni:<br /><br />1. Mengenai peraturan-peraturan tentang persembahan kepada Allah. Dan,<br />2. Peraturan di dalam kehidupan ibadah dalam persekutuan dengan-Nya.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Imamat<br /><br /> 1. Pasal 1-17 (#/TB Im 1:1-17:16*).<br /> Peraturan tentang persembahan-persembahan Pasal 1-7 (#/TB Im 1:1-7:38*). Bagian ini menjelaskan tentang persembahan-persembahan, yang terdiri dari persembahan sebagai pujian dan pengabdian.<br /><br /><br />Pasal 8-10 (#/TB Im 8:1-10:20*). Bagian ini menjelaskan tentang orang-orang khusus yang ditunjuk sebagai imam-imam yang melayani persembahan-persembahan tersebut.<br /><br />Pasal 11-17 (#/TB Im 11:1-17:16*). Bagian ini menjelaskan tentang cara-cara menguduskan tubuh.<br /> <br /> 2. Pasal 18-27 (#/TB Im 18:1-27:34*).<br /> Peraturan tentang kehidupan dan ibadah<br />Pasal 18-22 (#/TB Im 18:1-22:33*). Bagian ini menjelaskan kudusnya perkawinan, kudusnya hidup, kudusnya umat Tuhan dan kudusnya para imam<br />dan ibadah.<br /><br />Pasal 23-24 (#/TB Im 23:1-24:23*). Pada pasal-pasal ini dijelaskan tentang ibadah-ibadah yang harus dilakukan tiap hari. Dan juga tentang perlengkapan ibadahnya.<br /><br />Pasal 25-27 (#/TB Im 25:1-27:34*). Pada pasal-pasal ini dijelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Tahun Sabat dan Tahun Yobel. Dan juga tentang berkat dari Allah dan Nazar kepada Allah.<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /><br />1. Allah melalui Kitab Imamat memberi jalan kepada umat-Nya untuk mengetahui kehendak-Nya.<br /><br />2. Allah melalui Kitab Imamat mengajarkan kepada umat-Nya untuk memberikan persembahan, sebagai tanda ketaatan dan pengucapan syukur atas pemeliharaan- Nya.<br /><br />3. Allah yang Mahakudus melalui Kitab Imamat mengajarkan kepada umat-Nya untuk hidup di dalam kekudusan sebab Ia sebagai sesembahan adalah kudus.<br /><br />4. Allah yang memilih umat-Nya melalui Kitab Imamat mengajarkan kepada umat-Nya untuk beribadah atau berhubungan dengan-Nya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB BILANGAN<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan melihat isi kitab Bilangan, anggota Jemaat dapat mengerti akan kebesaran Allah di dalam mengampuni dan mendisiplin umat-Nya yang jatuh ke dalam dosa.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Musa.<br />Isi Kitab: Kitab Bilangan adalah kitab ke 4 dalam urutan kitab. Kitab ini terbagi atas 36 pasal. Isi kitab Bilangan menceritakan tentang perjalanan umat Allah dari gunung Sinai menuju ke Kadesy sampai ke Moab.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Bilangan<br /><br /> 1. Pasal 1-14 (#/TB Bil 1:1-14:45*).<br />Perjalanan umat Allah dari Sinai ke Kadesy Pada saat bangsa ini mulai bergerak dari Sinai menuju Kadesy, mereka mengalami kegoncangan iman. Mereka mulai bersungut-sungut sehingga Tuhan memberikan peringatan berupa api yang merajalela. Setelah itu terjadilah pemberontakan Miryam dan Harun kepada Musa. Tetapi kemudian Allah mengampuni pemberontak-pemberontak itu, setelah mereka bertobat.<br /><br /> Kemudian Tuhan menyuruh Musa mengirim beberapa orang untuk melihat tanah Kanaan yang dijanjikan kepada bangsa Israel dan Musa mengirimkan 12 orang pengintai. Walaupun para pengintai melihat orang-orang raksasa, tetapi 2 orang pengintai, yaitu Kaleb dan Yosua dengan iman mereka percaya bahwa mereka dapat mengalahkannya. Akhir bagian ini, karena takut terhadap orang-orang raksasa itu, maka bangsa Israel mengambil keputusan untuk tidak mentaati perintah Tuhan agar mereka masuk ke daerah Kanaan.<br />Kemudian Tuhan menghukum mereka dengan membiarkan bangsa ini mengembara di padang gurun selama empat puluh tahun.<br /><br /> 2. Pasal 15-20 (#/TB Bil 15:1-20:29*).<br /> Pengembaraan di padang gurun<br />Bangsa Israel tidak dapat segera masuk ke tanah Kanaan yang dijanjikan, karena ketidakpercayaan mereka kepada pimpinan Allah. Karena itu mereka mulai mengembara di padang gurun. Dalam saat-saat pengembaraan ini, Allah tetap mempersiapkan mereka melalui mengulangi segala perintah-Nya dengan tegas, yakni tentang tata kehidupan sebagai umat Allah, yang akan masuk ke tanah perjanjian di Kanaan.<br /><br /> 3. Pasal 21-36#/TB Bil 21:1-36:13*.<br /> Perjalanan dari Kadesy ke Moab<br />Bangsa Israel berhasil membuat perjalanan maju sampai Moab melalui peperangan. Tetapi seseorang bernama Bileam dipanggil oleh Balak, raja dari Moab, supaya mengutuki Israel, namun Tuhan menegur Bileam melalui keledainya yang berbicara, sehingga Bileam akhirnya memberkati Israel. Akhirnya Yosua dipilih untuk menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel memasuki tanah perjanjian di Kanaan.<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /><br /> 1. Kitab Bilangan mengajarkan kemurahan Allah dalam mengampuni dan menyatakan keadilan Allah terhadap umat-Nya yang berbuat dosa.<br />2. Pemberontakan dan ketidaktaatan kepada Allah hanya menghasilkan murka dan hukuman Allah.<br />3. Hidup yang berkemenangan, hanya dapat diperoleh dengan iman yang penuh kepercayaan dan ketergantungan terhadap Allah.<br /><br />RINGKASAN KITAB ULANGAN<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan melihat pengalaman umat Allah di Padang Gurun, yang diceritakan dalam Kitab Ulangan, setiap anggota jemaat mengerti kebesaran kasih setia Allah dalam memelihara dan mengampuni umat-Nya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Musa.<br />Isi Kitab: Kitab Ulangan terdiri dari 34 pasal dan berisi khotbah Musa kepada umat Allah.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ulangan<br /><br /> 1. Pasal 1-4 (#/TB Ul 1:1-4:49*).<br /><br />Khotbah kesatu Musa, tentang sejarah perjanjian Allah dengan umat-Nya Dalam khotbah yang pertama, Musa mengingatkan bangsa Israel akan segala pemeliharaan Tuhan, mulai mereka berangkat dari gunung Horeb. Di bagian ini Musa mengingatkan pula, bahwa bangsa Israel sejak keluar dari tanah Mesir selalu bersungut-sungut dan memberontak. Oleh karena itu Musa memberikan suatu perintah yang besar mengenai kehidupan yang berkenan kepada Allah, yaitu taat kepada Taurat dan mengasihi Allah dengan sepenuh hati.<br /><br /> 2. Pasal 5-28 (#/TB Ul 5:1-28:68*).<br />Khotbah kedua Musa, tentang syarat-syarat kehidupan umat Allah.<br /><br />Dalam khotbah kedua ini, Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka adalah bangsa pilihan Allah. Oleh karena itu mereka harus hidup memuliakan Allah, dengan hidup menurut hukum Tuhan. Intisari dari hukum itu adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati supaya diberkati.<br /><br /> 3. Pasal 29-34 (#/TB Ul 29:1-34:12*).<br />Khotbah ketiga Musa, yaitu tentang persiapan terakhir dan perpisahan.<br /><br />Khotbah yang ketiga dari Musa berisi ajakan kepada bangsa Israel untuk memperhatikan semua hukum Tuhan, agar dapat memiliki hidup yang penuh berkat. Pada bagian yang terakhir sebagai persiapan, juga Musa mengangkat Yosua sebagai pengganti (pasal #/TB Ul 31:7*) dan para imam untuk mengajar. Sebelum Musa meninggal dunia dia sempat memuji Tuhan dengan menyanyi (pasal #/TB Ul 32:1-43*) serta membagi berkat kepada tiap-tiap suku Israel. Kemudian Musa naik ke atas bukit Nebo untuk melihat tanah Kanaan yang dijanjikan itu, karena dia sendiri tidak diperkenankan masuk ke Kanaan. Akhirnya Musa meninggal dunia.<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /><br /> 1. Kitab Ulangan menceritakan riwayat bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah, yang hanya dapat hidup melalui kuat kuasa Allah. <br /><br /> 2. Hidup dengan mengasihi Allah dengan segenap hati, kekuatan dan akal budi merupakan jalan satu-satunya untuk mengalami kuasa dan kasih Allah.<br /><br /> 3. Hidup yang mengasihi Allah dengan segenap hati, kekuatan dan akal budi berarti hidup dengan menjauhkan diri dari penyembahan berhala dan keinginan diri sendiri.<br /><br /> 4. Kitab Ulangan mengajarkan kasih setia Allah dalam kehidupan umat-Nya, baik pengampunan-Nya maupun keadilan-Nya untuk kehidupan di masa yang akan datang.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB YOSUA<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi kitab Yosua, anggota Jemaat mengerti dan yakin ada kuasa dan kesetiaan Allah dalam memenuhi janji-Nya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Yosua dan Pinehas.<br />Isi Kitab: Kitab Yosua terdiri dari 24 pasal, dan isinya menceritakan Kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-Nya kepada umat pilihan-Nya. Marilah melihat isi kitab Yosua lebih jelas lagi melalui uraian berikut.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yosua<br /> 1. Pasal 1-12 (#/TB Yos 1:1-12:24*).<br />Bangsa Israel memasuki Kanaan Yosua menerima perintah Tuhan untuk menyeberangi sungai Yordan dengan mengirim dua orang untuk melihat-lihat kota Yerikho. Kemudian Yosua merayakan hari Paskah dan mendirikan tanda peringatan. Akhirnya, dengan pertolongan Tuhan bangsa Israel dapat merebut kota Yerikho. Tetapi ada seorang dari bangsa Israel bernama Akhan berbuat dosa yang mengakibatkan bangsa Israel kalah dalam merebut kota Ai, tetapi setelah Akhan dihukum, kota Ai dapat direbut. Dengan pimpinan Tuhan kepada bangsa Israel, maka mereka berhasil mengalahkan raja-raja di Kanaan Tengah, Selatan, dan Utara sebagaimana janji Tuhan.<br /><br /> 2. Pasal 13-21 (#/TB Yos 13:1-21:45*).<br /> Bangsa Israel membagi tanah Kanaan Ada daerah-daerah di Kanaan yang belum direbut, tetapi daerah yang sudah direbut, dibagi-bagikan kepada suku-suku bangsa Israel dari segala penjuru, sebagaimana yang dijanjikan.<br /> 3. Pasal 22-24 (#/TB Yos 22:1-24:33*).<br /> Bangsa Israel tinggal di Kanaan. Bangsa Israel tinggal di Kanaan dengan tenang, dan kemudian Yosua meninggal pada usia seratus sepuluh tahun.<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Kitab Yosua mengajarkan tentang Allah yang setia dalam memenuhi janji-Nya.<br /> 2. Dosa yang sekecil apapun akan mendatangkan murka dan penghukuman Allah, bila tidak diakui dan mohon pengampunan-Nya.<br /> 3. Hidup di dalam iman kepada Allah, merupakan hidup yang dituntut Allah dari anak-anak-Nya (umat-Nya).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB HAKIM-HAKIM<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan melihat isi kitab Hakim-hakim setiap anggota jemaat mengerti akan kebesaran kasih Allah dalam mengampuni umat-Nya, yang hidup dalam perbuatan dosa. Dan sekaligus melihat keadilan Allah dalam menghukum perbuatan-perbuatan dosa.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Penulis kitab Hakim-hakim tidak disebutkan dengan jelas, tetapi ada kemungkinan penulisnya adalah Samuel. <br />Isi Kitab: Kitab Hakim-hakim terdiri dari 21 pasal. Kitab Hakim-hakim menceritakan keadaan umat Allah yang hidup dengan menuruti kemauannya sendiri dan memperlihatkan keadaan umat-Nya yang melupakan Dia.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Hakim-hakim<br /> 1. Pasal 1-3 (#/TB Hak 1:1-3:4*).<br />Keadaan bangsa Israel sesudah kematian Yosua Dalam bagian pertama ini terlihat suatu putaran yang terjadi dalam kehidupan bangsa ini. Mereka berbuat dosa sehingga Tuhan memberikan hukuman. Di dalam penderitaan mereka berteriak minta tolong, maka Tuhan menjawab doa mereka dengan mengutus hakim-hakim untuk memimpin dan melindungi mereka. Tetapi setelah hakim itu mati, mereka berbuat jahat lagi. Oleh karena itu Tuhan memberi hukuman lagi supaya mereka harus tetap menurut jalan yang dikehendaki oleh Tuhan.<br /><br /><br /> 2. Pasal 3-16 (#/TB Hak 3:5-16:31*).<br /> Riwayat Hakim-hakim dan pekerjaannya<br />Hakim-hakim yang diutus oleh Tuhan berjumlah 12 orang. Ada 6 hakim besar yaitu yang menghasilkan banyak kemenangan. Mereka itu adalah Otniel, Ehud, Debora, Gideon, Jefta dan Simson. Ada juga 6 hakim kecil yang menghasilkan kemenangan tapi tidak banyak yang tertulis mengenai mereka.<br />Mereka itu adalah Samgar, Tola, Yair, Ebzan, Elon dan Abdon.<br /><br /> 3. Pasal 17-21 (#/TB Hak 17:1-21:25*).<br /> Dua contoh kehidupan umat Allah, dalam perbuatan yang bejat. Bagian ini menjelaskan tentang: pertama, perbuatan Mikha dengan patungannya, yang mengakibatkan bangsa Israel menyembah berhala. Dan kedua, dosa perzinahan yang sangat keji dari suku Benyamin, yang mengakibatkan terjadi perang saudara di antara bangsa Israel.<br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Kitab Hakim-hakim mengajarkan kegagalan umat Allah dalam mentaati perjanjiannya kepada Allah dan akibat yang harus mereka alami dari ketidaktaatan itu.<br /> 2. Walaupun Allah melihat umat-Nya gagal dalam berjalan mengikut Dia karena ketidaktaatan, tetapi Dia tetap mengasihi umat-Nya dengan memberi penyelamatan untuk berdiri dari kejatuhannya.<br /> 3. Penderitaan kadang kala merupakan cara Allah mengajar umat-Nya yang tidak mau taat kepada-Nya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB RUT<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan melihat kehidupan Rut dan keluarganya, setiap anggota jemaat mengerti pentingnya dan hasil dari kehidupan keluarga yang berdasarkan kasih kepada Allah.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis :<br />Isi Kitab: Kitab Rut terdiri dari 4 Pasal. Isi kitab Rut menceritakan tentang sebuah keluarga umat Allah dalam melakukan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam keluarga yang didasarkan pada kasih.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Rut<br /> 1. Pasal 1 (#/TB Rut 1:1-22*).<br /> Keluarga Elimelek. <br />Keluarga Naomi yaitu Elimelek serta kedua puteranya Mahlon dan Kilyon merantau ke Moab (ayat 2; #/TB Rut 1:2*). Waktu di Moab Mahlon dan Kilyon menikah dengan Orpa dan Rut (ayat 4; #/TB Rut 1:4*). Setelah 10 tahun, Mahlon dan Kilyon meninggal dunia mengikuti Elimelek yang telah meninggal lebih dahulu. Dengan demikian Naomi mengambil keputusan untuk pulang ke Bethlehem. Orpa kembali ke rumahnya sedangkan Rut mengikut Naomi karena mengasihi mertuanya itu. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> 2. Pasal 2 (#/TB Rut 2:1-23*).<br /> Penderitaan Naomi dan Rut Naomi hidup sangat kekurangan, sehingga Rut harus membantu mencari nafkah dengan memungut jelai di ladang orang. Karena Rut hidup dengan penuh rendah hati dan jujur serta sangat mengasihi mertuanya, maka dia selalu dipimpin oleh Tuhan sehingga akhirnya dia bertemu dengan Boas yang menjadi penolong bagi Rut dan Naomi (ayat 18-23; #/TB Rut 2:18-23*).<br /><br /><br /> 3. Pasal 3 (#/TB Rut 3:1-18*).<br /> Pertemuan Rut dengan Boas<br /> Hubungan antara Rut dan Boas mulai berkembang dan Rut yang memiliki sifat yang sangat menarik bagi Boas itu menyampaikan permintaan berdasarkan adat Ibrani yang sesuai dengan Taurat Musa.<br /><br />Permintaan Rut yang berdasarkan kasih itu adalah ayat 9; #/TB Rut 3:9*. " Kembangkan kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang yang wajib menebus kami."<br /><br /> 4. Pasal 4 (#/TB Rut 4:1-22*).<br /> Pernikahan Boas dengan Rut<br />Boas berusaha untuk menikahkan Rut dengan penebus yang lain (ayat 5; #/TB Rut 4:5*), namun akhirnya Boas sendiri yang mengambil Rut menjadi isterinya (ayat 13; #/TB Rut 4:13*) dan atas karunia Tuhan mereka memperoleh anak bernama Obed yang menjadi kakek dari Daud (ayat 22; #/TB Rut 4:22*).<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Kitab Rut menceritakan tentang kehidupan Rut yang penuh dengan kasih dan buah yang dihasilkan oleh kasih itu.<br /> 2. Kitab Rut mengajarkan bahwa Allah yang setia, selalu memperhatikan dan memelihara kehidupan anak-anak-Nya.<br /> 3. Kitab Rut mengajarkan, bahwa Allah sejak dahulu telah merencanakan keselamatan kepada bangsa kafir (ingatlah bahwa Rut sebenarnya orang kafir/Moab).<br /><br /><br />RINGKASAN KITAB I SAMUEL<br /><br />Tujuan<br />Supaya anggota jemaat, dengan mengetahui isi kitab I Samuel, dapat mengerti bahwa kesejahteraan umat Allah tergantung dari kesetiaannya melaksanakan perintah dan kehendak Allah.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Samuel.<br />Isi Kitab: Kitab I Samuel terdiri dari 31 pasal. Kitab I Samuel menceritakan tentang tiga tokoh utama dari bangsa Israel: nabi Samuel, raja Saul, dan raja Daud.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Samuel<br /> 1. Pasal 1-8 (#/TB 1Sam 1:1-8:22*).<br /> Kehidupan Samuel<br /> Samuel bekerja dengan penuh usaha membangun kehidupan baik dan ketaatan agama bangsa Israel. Kemudian Samuel memegang jabatan hakim. Ia berhasil mengalahkan bangsa Filistin dan mempersatukan bangsa Israel (pasal 5-7; #/TB 1Sam 5:1-7:17*).<br /><br /> Pada waktu Samuel sudah menjadi tua, bangsa Israel ingin memiliki seorang raja, karena itu ia melakukan perintah Tuhan untuk melantik seorang raja, yakni Saul (pasal 8; #/TB 1Sam 8:1-22*).<br /><br /> 2. Pasal 9-15 (#/TB 1Sam 9:1-15:35*).<br /> Kehidupan raja Saul<br /> Raja Saul memulai pemerintahannya dengan berhasil, tetapi pada akhirnya menjadi tidak taat pada Firman Tuhan. Hal ini membuat Tuhan akhirnya menolak dia sebagai raja.<br /><br /><br /> 3. Pasal 16-31 (#/TB 1Sam 16:1-31:13*).<br /> Kehidupan Raja Daud<br /> Setelah Saul ditolak, maka Allah memilih Daud sebagai Raja, menggantikan Saul.<br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Keberhasilan Samuel di dalam pelayanan merupakan hasil dari kesetiaan pada panggilan, suka berdoa dan tidak kompromi dengan dosa.<br /> 2. Saul memulai pemerintahannya dengan rendah hati, sabar, tetapi diakhiri dengan kesombongan dan menolak Firman Allah. Ini adalah penyebab kegagalannya.<br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB II SAMUEL<br /><br />Tujuan<br />Lihat I Samuel <br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Samuel.<br />Isi Kitab: Kitab ini terbagi atas 24 pasal yang menjelaskan tentang Kerajaan Israel di bawah pemerintahan raja Daud.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Samuel<br /> 1. Pasal 1-10 (#/TB 2Sam 1:1-10:19*).<br /> Kemenangan-kemenangan Raja Daud<br /> Ketika Daud mendengar berita kematian Saul, ia sangat sedih sekali.<br /> Kemudian bangsa Yehuda mengakui dia sebagai raja, sedang keluarga Saul mengangkat Isyboset sebagai raja sehingga terjadi perang antara keluarga Saul dan keluarga Daud, tetapi karena Tuhan berkenan akan Daud maka Daud menang dan menjadi raja atas seluruh Israel (pasal #/TB 2Sam 5:1-12*). Kemudian, nabi Natan menyampaikan janji Tuhan kepada Daud bahwa Allah menjadikan kerajaannya sebagai kerajaan yang kekal dan anak Daud akan mendirikan Bait Allah.<br /> 2. Pasal 11-20 (#/TB 2Sam 11:1-20:26*).<br /> Kesusahan-kesusahan Raja Daud. Daud berbuat dosa yaitu berzinah dengan Betsyeba dan membunuh Uria, suami Betsyeba itu, akibatnya nabi Natan menegur Daud dan mulai terjadi kekacauan dalam istana Daud.<br /><br /> 3. Pasal 21-24 (#/TB 2Sam 21:1-24:25*).<br /> Keterangan akhir<br /> Pasal 21-22; #/TB 2Sam 21:1-22:51*mengenai nasib anak-anak Saul dan peperangan antara bangsa Filistin dan Israel serta Mazmur karangan Daud.<br /> Pasal 23; #/TB 2Sam 23:1-39*kata-kata terakhir dari Daud dan akhirnya pasal 24; #/TB 2Sam 24:1-25*tentang gambaran hukum Tuhan terhadap Daud.<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Allah memilih Daud menjadi raja bukan karena ketampanan, atau kegagahannya, tetapi karena ketulusan hatinya kepada Allah.<br />2. Melalui kejatuhan Daud ke dalam dosa, mengajarkan bahwa Allah mengampuni dosa orang yang mau bertobat. Tetapi akibat dosa itu sendiri harus tetap diterima seseorang yang hidup di dunia ini.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB I-II RAJA-RAJA<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi Kitab I dan II Raja-raja, orang-orang Kristen dapat mengerti bahwa kebahagiaan suatu bangsa atau umat Allah bergantung pada kesetiaannya terhadap janji Allah.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Penulis Kitab I dan II Raja-raja tidak jelas disebutkan dalam Kitab ini, tetapi banyak ahli mengatakan bahwa penulisnya adalah Yeremia ( nabi).<br />Isi Kitab: Isi kedua Kitab ini sesuai dengan namanya, menceritakan tentang kehidupan raja-raja Israel.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I dan II Raja-raja<br /> 1. Pasal 1-11 (#/TB 1Raj 1:1-11:43*).<br /> Pemerintahan Raja Salomo<br /> Dalam bagian ini dijelaskan, Salomo naik takhta dan memerintah. Ia menuruti pesan Daud, yaitu bertindak seperti seorang laki-laki dan tetap berhubungan dengan Tuhan. Salomo diberi hikmat oleh Tuhan karena sikapnya yang beribadah terhadap Tuhan dan menetapkan pemerintahannya yang bersifat damai dan sejahtera. Salomo juga membangun rumah Tuhan dan istana serta mentahbiskan rumah Tuhan sehingga ia diberkati secara luar biasa, yaitu kepandaian, kemasyhuran dan kekayaan yang bertambah-tambah.<br /> Tetapi Salomo terpengaruh oleh istri-istrinya dan ia menyembah berhala sehingga Tuhan marah kepadanya dan menghancurkan kerajaan itu, akhir pasal 11; #/TB 1Raj 11:41-43*menyebutkan wafatnya Salomo.<br /><br /><br /><br /><br /> 2. Pasal I Raja-raja 12 sampai II Raja-raja 17<br /> (#/TB 1Raj 12:1-2Raj 17:29*).<br /> Kerajaan yang terpecah.<br /> Setelah Salomo meninggal, kerajaan Israel terpecah lagi, dan mulai diperintah oleh raja-raja yang memerintah secara jahat, oleh karena itu selalu mengalami kekacauan dan menerima hukuman dari Tuhan. Tetapi karena cinta kasih Tuhan maka manusia selalu diberi peringatan melalui nabi-nabi supaya bertobat.<br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Dalam keadaan jaman yang sesat, Allah selalu memberi jalan kepada umat-Nya untuk bertobat.<br />2. Apabila kejahatan terjadi secara luar biasa maka Allah juga memperlihatkan keadilan-Nya dengan hukuman yang luar biasa.<br />3. Allah selalu memberkati orang-orang atau bangsa yang takut akan Dia.<br /><br />RINGKASAN KITAB I-II TAWARIKH<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi Kitab I dan II Tawarikh, Jemaat dapat mengetahui perjalanan bangsa Israel sebagai umat Allah dalam rencana Tuhan.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Kitab I-II Tawarikh kemungkinan besar ditulis oleh Ezra.<br />Isi Kitab: Kitab I Tawarikh terdiri dari 29 pasal. Kitab II Tawarikh terdiri dari 36 pasal. Isi dari kedua Kitab ini khususnya ialah daftar nama-nama atau silsilah bangsa Israel, dan pengulangan sejarah kerajaan Daud. Namun untuk mengerti lebih jelas akan isi Kitab ini, lihatlah uraian berikut.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Tawarikh<br /> 1. Pasal 1-9 (#/TB 1Taw 1:1-9:44*).<br /> Daftar silsilah bangsa Israel<br /><br /> Bagian ini menjelaskan daftar silsilah-silsilah.<br />a. Daftar silsilah Adam sampai kepada Abraham dan sampai kepada Esau. #/TB 1Taw 1:1-54*.<br />b. Daftar silsilah keturunan Yehuda. #/TB 1Taw 2:1-3:24*.<br />c. Daftar keturunan Simeon, Lewi, dan Benyamin. #/TB 1Taw 4:1-8:28*.<br />d. Daftar silsilah Saul. #/TB 1Taw 8:29-40*.<br />e. Daftar penduduk Yerusalem sesudah peperangan bangsa Israel di Babel. #/TB 1Taw 9:1-44*.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> 2. Pasal 10-29 (#/TB 1Taw 10:1-29:30*).<br /> Riwayat Daud dan kerajaannya.<br /><br /> Isi pasal-pasal ini diawali dengan riwayat kematian raja Saul, yang kemudian dilanjutkan dengan riwayat raja Daud. Pada akhir pemerintahannya raja Daud memberi amanat kepada Salomo, anaknya, untuk membangun Bait Allah bagi umat Israel.<br /><br /><br />II. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Tawarikh<br /> 1. Pasal 1-9 (#/TB 2Taw 1:1-9:31*).<br /> Riwayat tentang Salomo dan kerajaannya Pasal-pasal ini menjelaskan bagaimana setelah Salomo diresmikan menjadi raja bangsa Israel, dia mulai membangun Rumah Tuhan sebagaimana dipesan oleh Daud, kemudian Salomo mentahbiskan Rumah Tuhan yang telah didirikannya itu, dengan memberikan kurban persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Dalam pemerintahan Salomo yang berkenan kepada Tuhan itu, dia menerima berkat kebesaran dan kemuliaan-Nya, akhir pasal 9; #/TB 2Taw 9:1-31* menyebutkan wafatnya Salomo.<br /><br /> 2. Pasal 10-36 (#/TB 2Taw 10:1-36:23*).<br />Riwayat tentang raja-raja dalam kerajaan Yehuda Dalam pasal-pasal ini, dijelaskan tentang raja-raja kerajaan Yehuda yang kebanyakan dari mereka tidak mengindahkan Firman Tuhan. Akhirnya kerajaan Yehuda runtuh.<br /><br /><br />III. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Keberhasilan hanya dapat diperoleh apabila berada di pihak Allah.<br /> 2. Allah tidak segan untuk melimpahkan berkat-berkatnya kepada orang yang percaya dan tulus hati.<br /> 3. Pertolongan yang sejati hanya ada pada Allah yang adalah sumber kekuasaan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB EZRA<br /><br />Tujuan<br />Supaya anggota jemaat yakin bahwa baginya juga tersedia kasih dan kemurahan Allah mengampuni dosa-dosa mereka, ketika melihat kasih dan kemurahan Allah dalam Kitab Ezra kepada umat pilihan-Nya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Ezra.<br />Isi Kitab: Menurut urutan peristiwa yang tertulis dalam Kitab Ezra ini. Ezra ingin menjelaskan tentang, keadaan umat pilihan Allah dari pembuangan di Babel. Kitab ini terbagi atas 10 pasal.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ezra<br /> 1. Pasal 1-6 (#/TB Ezr 1:1-6:22*).<br />Umat Allah kembali dari pembuangan di Babel dan membangun<br /> Dalam pasal-pasal ini, dijelaskan tentang raja Koresy, yang berkuasa pada waktu itu, mengijinkan umat Allah kembali ke Yerusalem untuk membangun Bait Allah.<br /><br /><br /><br /> 2. Pasal 7-10 (#/TB Ezr 7:1-10:44*).<br /> Pembaharuan oleh Ezra atas bangsa Israel<br /> Ezra kembali ke Yerusalem dengan surat kuasa dari raja Artahsasta. Dan mulailah pembaharuan terjadi di Yerusalem.<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Pemulihan kembali umat Allah dari pembuangan membuktikan bahwa Allah tetap setia dalam memberikan pengampunan kepada umat-Nya yang jatuh ke dalam dosa.<br /> 2. Dengan melihat pembangunan Rumah Tuhan oleh Ezra, jelaslah bahwa Allah berkenan kepada pembangunan rumah-rumah ibadah kepada-Nya.<br /> 3. Pernikahan anak-anak Tuhan dengan orang-orang yang tidak mengenal-Nya, merupakan dosa atau perzinahan di hadapan Allah.<br /> 4. Pemulihan kembali umat Allah dari pembuangan, merupakan penggenapan Allah terhadap Firman-Nya, melalui nubuatan nabi-nabi-Nya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB NEHEMIA<br /><br />Tujuan<br />Supaya anggota jemaat dengan mengenal Kitab Nehemia, memperoleh pengertian tentang cara hidup yang berhasil, karena contoh kehidupan Nehemia yang berhasil, melalui perjuangan dan kerja keras serta penyerahan diri kepada Allah.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nehemia.<br />Isi Kitab: Kitab ini terbagi atas 13 pasal. Isinya merupakan kelanjutan dari Kitab Ezra, yaitu pemulihan pemerintahan bangsa Israel, setelah kembali dari pembuangan.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Nehemia<br /> 1. Pasal 1-11 (#/TB Neh 1:1-11:36*).<br /><br /> Keamanan kota Yerusalem dilaksanakan<br /> Nehemia mendengar keadaan kota Yerusalem yang rusak berat. Langkah pertama yang diambilnya ialah pembangunan kembali tembok Yerusalem. Dalam melaksanakan kembali tembok ini, Nehemia lebih dahulu berpuasa dan meminta bantuan dari raja, kemudian Nehemia memeriksa kembali tembok-tembok yang sudah runtuh. Dalam pembangunan ini, Nehemia menghadapi ancaman-ancaman dan tantangan, tetapi Nehemia menanggapinya dengan berdoa dan penjagaan serta memberikan teladan-teladan yang baik kepada penguasa- penguasa, akhirnya pembangunan tembok selesai, dan ditempatkan penjaga- penjaga.<br /> Langkah kedua, Nehemia menambah jumlah penduduk di kota Yerusalem dengan orang-orang yang baik di hadapan Tuhan, yaitu mereka yang mau mendengar Kitab Taurat, mereka yang mengaku dosa dan suka berdoa, mereka yang membuat perjanjian dengan Allah.<br /><br /><br /> 2. Pasal 12-13 (#/TB Neh 12:1-13:31*).<br />Keamanan hidup rohani umat Allah dilaksanakan. Pasal-pasal ini menjelaskan bahwa setelah tembok kota Yerusalem selesai dibangun, Nehemia mulai mengadakan pembangunan rohani umat Allah. Hal ini dimulai dari kehidupan rohani para imam, karena para imanlah yang memegang peranan penting dalam hidup rohani umat Allah.<br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Kitab Nehemia memberikan pengajaran untuk memperoleh kemenangan dari tantangan yang berat melalui penyerahan, kepercayaan kepada kuasa Allah dan disertai dengan usaha yang sungguh.<br /> 2. Untuk menjadi pemimpin yang baik, seseorang haruslah mempunyai sifat seperti Nehemia, yakni rajin berdoa, bersemangat dan mempunyai penyerahan kepada Allah.<br /> 3. Melalui kehidupan Nehemia, kita mengetahui bahwa Allah mau dan bisa memakai siapa saja yang berbeban kepada pekerjaan-Nya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />]<br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB ESTER<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi Kitab Ester, setiap anggota Jemaat yakin, bahwa Allah memelihara dan menolong umat-Nya ketika mengalami pencobaan dan penderitaan.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Penulis Kitab Ester sangat sukar untuk dipastikan. Tetapi menurut para ahli Alkitab, ada kemungkinan ditulis oleh Mordekhai atau Ester bahkan mungkin juga Nehemia.<br /><br />Isi Kitab: Isi Kitab Ester menceritakan keadaan Bangsa Israel di pembuangan. Untuk dapat mengerti isi Kitab Ester ini, kita akan mempelajari riwayat para pelaku dan peranannya.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ester<br /> 1. Raja Ahasyweros<br /> Pasal #/TB Est 1:1*, raja Ahasyweros adalah raja yang memerintah 127 daerah, dari India sampai Etiopia. Dia adalah salah satu raja yang terkenal pada zaman itu, namun dalam pemerintahannya dia suka bertindak sewenang-wenang.<br /><br /> 2. Ratu Wasti<br /> Ratu Wasti adalah orang yang dipecat oleh raja Ahasyweros, karena pada waktu raja Ahasyweros menyuruh Wasti memperlihatkan kecantikannya pada pesta yang diadakannya, ratu Wasti menolak. Hal ini bagi raja adalah satu penghinaan, maka raja memberikan keputusan, bahwa ratu Wasti dipecat sebagai ratu dan akan dicari penggantinya.<br /><br /> 3. Haman<br /> Haman adalah seorang yang menerima kebesaran dari raja Ahasyweros dengan kenaikan pangkat dan kedudukan tertinggi di atas semua pembesar. Semua rakyat diperintahkan menyembah Haman. Haman sangat memusuhi orang Yahudi karena Mordekhai tidak mau menyembah dia. Haman diberi kuasa oleh raja untuk membunuh bangsa Yahudi.<br /><br /><br /> 4. Mordekhai<br /> Mordekhai adalah orang Yahudi yang menjadi pegawai istana raja. Dia mempunyai tugas duduk di pintu gerbang istana raja (pasal #/TB Est 2:5,19,21*). Dan ia adalah seorang yang tidak menyembah kepada Haman, karena menurut keyakinan Mordekhai hanya Tuhanlah yang patut disembah. Dalam pasal 4 ( #/TB Est 4:1-17*) dijelaskan Mordekhai berdukacita dan bersedih bersama orang Yahudi karena adanya keputusan raja memberi kuasa kepada Haman, untuk membunuh orang Yahudi.<br /><br /><br /><br /><br /> 5. Ester<br /> Ester adalah seorang anak yatim bangsa Yahudi. Dia adalah saudara sepupu dari Mordekhai. Ketika ratu Wsti dipecat dari kedudukannya sebagai ratu, maka Ester diangkat menjadi ratu. Pada waktu orang Yahudi akan dibunuh, Ester menerima permohonan dari Mordekhai untuk menolong membebaskan orang Yahudi (pasal #/TB Est 4:14*).<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Kitab Ester membuktikan bahwa Allah tetap setia dalam memelihara dan menolong umat-Nya yang berada dalam kesusahan dan kesulitan.<br /> 2. Pengalaman Haman membuktikan bahwa kesombongan ketamakan akan menghasilkan kerugian bagi diri sendiri.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB AYUB<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi Kitab Ayub, anggota jemaat mengerti bahwa suatu penderitaan dapat membawa kemenangan dan pengenalan yang lebih dalam akan Allah.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Penulis Kitab Ayub tidak diketahui dengan jelas.<br />Isi Kitab: Kitab Ayub terdiri dari 42 pasal. Isi Kitab Ayub merupakan kisah nyata dari seorang bernama Ayub yaitu mengisahkan kehidupan Ayub yang berbahagia karena kesalehannya, tetapi kemudian hidup dalam penderitaan karena pencobaan iblis. Akhirnya dia kembali memperoleh kebahagiaan, karena ketekunannya dalam beribadah walaupun menderita.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ayub<br /> 1. Pasal 1 (#/TB Ayub 1:1-5*).<br />Keadaan Ayub sebelum pencobaan iblis Ayub adalah seorang yang hidup dalam kesalehan dan kelimpahan.<br /><br /><br /> 2. Pasal 1-3 (#/TB Ayub 1:6-3:26*).<br />Keadaan Ayub dalam pencobaan iblis. Dalam bagian ini dijelaskan bahwa iblis mengambil semua harta milik dan kesehatan Ayub. Hal ini membuat Ayub sangat menderita.<br /><br /><br /><br /><br /><br /> 3. Pasal 4-37 (#/TB Ayub 4:1-37:24*).<br /> Percakapan Ayub dengan sahabat-sahabatnya Pada bagian ini dijelaskan tentang 3 orang sahabat Ayub yang bernama Elifas, Bildad, dan Zofar. Mereka datang dan mengatakan bahwa penderitaan Ayub adalah akibat dari dosa yang dibuat secara sembunyi-sembunyi. Mereka menyuruh Ayub supaya mengakui saja dosanya, tetapi Ayub tetap bertahan, bahwa ia hidup benar di hadapan Allah. Setelah tiga teman Ayub itu selesai berbicara, seorang muda bernama Elihu memperingatkan mereka semua termasuk Ayub bahwa Tuhan adalah Maha besar dan mempunyai maksud yang baik dalam penderitaan orang beriman. (dalam pasal #/TB Ayub 9:33*).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> 4. Pasal 38-42 (#/TB Ayub 38:1-42:17*).<br /> Jawaban Tuhan kepada Ayub<br /> Dalam bagian ini Ayub di tegur oleh Allah. Kemudian Ayub merendahkan diri dihadapan Allah serta mencabut pembelaan dirinya. Setelah ini Ayub tidak lagi hidup menderita, karena diberkati Allah.<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Kitab Ayub mengajarkan kepada orang beriman bahwa Iblis tidak berkuasa untuk mencabut nyawa seseorang.<br /> 2. Kitab Ayub mengajarkan bahwa Allah mengijinkan anak-anaknya mengalami penderitaan untuk menunjukkan kemahakuasaan-Nya.<br /> 3. Kitab Ayub mengajarkan bahwa penderitaan dapat menjadi suatu alat untuk membawa seseorang pada pertumbuhan rohani yang dewasa.<br /> 4. Kitab Ayub mengajarkan Ayub sebagai teladan orang yang menyembah Allah secara benar, yaitu penyembahan yang didasari ketulusan hati.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB MAZMUR<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi Kitab Mazmur, anggota jemaat mengerti bagaimana hidup dengan penuh pengucapan syukur menghadapi pencobaan/penderitaan dan pentingnya mengakui dosa.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Kitab Mazmur ditulis oleh banyak orang, di antaranya adalah Raja Daud, Musa, Asaf, Anak-anak Korah, Heman, dan lain-lain. Tetapi Raja Daud merupakan penulis terbanyak.<br /> <br />Isi Kitab: Kitab Mazmur terdiri dari 150 pasal. Isi kitab Mazmur mengungkapkan tanggapan orang-orang beriman kepada Tuhannya, baik dalam bentuk doa atau nyanyian.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Mazmur<br /> Pembagian isi Kitab Mazmur<br /><br />1. Mazmur pujian terhadap Allah.<br /> Contoh: #/TB Mazm 8:1-9; 29:1-11; 33:1-22; 68:1-35*<br /> #/TB Mazm 100:1-5; 103:1-105:45; 117:1-2*<br /> #/TB Mazm 145:1-150:6*.<br />2. Mazmur pengucapan terimakasih kepada Allah<br /> Contoh: #/TB Mazm 9:1-20; 18:1-50; 32:1-11; 66:1-20*<br /> #/TB Mazm 76:1-12; 116:1-19*.<br />3. Mazmur Pemujaan atas keagungan Allah sebagai raja.<br /> Contoh: #/TB Mazm 2:1-12; 20:1-9; 21:1-13; 45:1-17; 47:1-9*<br /> #/TB Mazm 72:1-20; 93:1-5; 96:1-13; 97:1-12; 98:1-9*<br /> #/TB Mazm 99:1-9; 110:1-7; 132:1-18*.<br /><br />4. Mazmur Permohonan, Ratapan, dan Keluhan.<br /> Contoh: #/TB Mazm 3:1-8; 6:1-10; 13:1-6; 22:1-31; 25:1-22*<br /> #/TB Mazm 31:1-24; 35:1-28; 38:1-22; 39:1-13; 42:1-11*<br /> #/TB Mazm 43:1-5; 44:1-26; 51:1-19; 63:1-11; 74:1-23*<br /> #/TB Mazm 79:1-13; 80:1-19; 83:1-18; 85:1-13; 86:1-17*<br /> #/TB Mazm 102:1-28; 130:1-8; 140:1-143:12*.<br />5. Mazmur tentang Ziarah.<br />Contoh: #/TB Mazm 84:1-12; 120:1-134:3*.<br />6. Mazmur tentang Sejarah Bangsa Israel.<br />Contoh: #/TB Mazm 78:1-72; 95:1-11; 105:1-45; 106:1-48; 114:1-8*.<br />7. Mazmur tentang keagungan Firman Allah.<br />Contoh: #/TB Mazm 119:1-176*.<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Kitab Mazmur mengajarkan bagaimana anak-anak Allah hidup dan berjalan mengikuti Allah.<br /> 2. Kitab Mazmur mengajarkan bagaimana Allah memberkati setiap orang yang mau berpegang/hidup sesuai dengan Firman Allah.<br /> 3. Kitab Mazmur mengungkapkan keagungan Allah sebagai pencipta alam semesta dan sekaligus sebagai pemeliharaannya.<br /> 4. Kitab Mazmur mengajarkan kebesaran dan kemuliaan sifat-sifat Allah.<br /> 5. Kitab Mazmur mengajarkan tentang Allah yang tidak mau bergaul dengan orang-orang yang hidup di dalam perbuatan dosa.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB AMSAL<br /><br />Tujuan<br />Supaya anggota kelompok mengerti seluruh Kitab Amsal yang mengajarkan asas-asas dari kehidupan yang dijalankan dengan hikmat dan penuh rasa takut kepada Tuhan. Pelajaran ini dapat mendorong mereka untuk melaksanakannya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Kitab Amsal ditulis oleh beberapa orang, tetapi penulis yang terbanyak adalah raja Salomo. Sedangkan penulis-penulis lainnya adalah Agur dan ibu raja Lemuel.<br />Isi Kitab: Kitab Amsal terdiri dari 31 pasal. Kitab Amsal berisikan kata-kata hikmat yang mengajarkan asas-asas dari kehidupan yang dijalankan dengan penuh rasa takut kepada Tuhan.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Amsal<br /> 1. Pasal 1 (#/TB Ams 1:1-7*).<br /><br /> Tujuan Amsal-Amsal<br /> Amsal memberi pengetahuan akan hikmat.<br />Amsal memberikan kepandaian.<br />Amsal memberikan kejujuran.<br />Amsal memberikan pengetahuan tentang takut akan Tuhan.<br /><br /> 2. Pasal 1-9 (#/TB Ams 1:8-9:18*).<br /> Amsal tentang hikmat<br />Bagian ini berisikan ajaran tentang pentingnya seorang muda mencari hikmat.<br /><br /><br /> 3. Pasal 10-24 (#/TB Ams 10:1-24:34*).<br />Amsal-Amsal Salomo sebagai anjuran supaya berakal budi. Bagian ini menjelaskan tentang tindakan orang yang berakal budi dan yang tidak berakal budi, serta segala suatu akibat dari tindakan tersebut.<br /><br /><br /> 4. Pasal 25-29 (#/TB Ams 25:1-29:27*).<br /> Amsal-Amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai raja Hizkia. Bagian ini menjelaskan tentang cara mengatasi kesombongan.<br /><br /><br /> 5. Pasal 30-31 (#/TB Ams 30:1-31:31*).<br /> Amsal Agur bin Yake dan Ibu Raja Lemuel<br /> Amsal ini berbicara mengenai doa dan ajaran hidup, serta tabiat seorang istri yang baik.<br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Amsal mengajarkan tentang kehidupan di dalam kebenaran, keadilan dan kejujuran.<br />2. Kitab Amsal mengajarkan arti dan tujuan dari kehidupan manusia.<br />3. Kitab Amsal mengajarkan kemuliaan dari seorang istri yang bijaksana.<br />4. Kitab Amsal mengajarkan akibat-akibat dari kemalasan.<br />5. Kitab Amsal mengajarkan bahwa pengetahuan yang tidak disertai dengan takut akan Allah merupakan suatu hal yang tidak berguna.<br />6. Kitab Amsal membuat seorang yang tidak berpengalaman di dalam<br />kehidupan dapat mempunyai pengetahuan akan arti dan tujuan kehidupan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB PENGKHOTBAH<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi Kitab Pengkhotbah, anggota jemaat mengerti bahwa hidupnya merupakan pemberian Allah, yang harus dinikmati dengan rasa penuh tanggung jawab karena akhirnya masing-masing akan diadili oleh Allah.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Raja Salomo.<br />Isi Kitab: Kitab Pengkhotbah terbagi atas 12 pasal, dan isi Kitab ini mengajarkan bahwa segala sesuatu dari hidup manusia menjadi sia-sia apabila terpisah dari hubungan dengan Allah.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Pengkhotbah<br /> 1. Pasal 1-2 (#/TB Pengkh 1:1-2:26*).<br /> Ajaran tentang kehidupan yang terbaik. Bagian ini menjelaskan tentang kesia-siaan hidup dan segala yang terbaik bagi manusia hanya diperoleh apabila berada di dalam Tuhan.<br /><br /> 2. Pasal 3-6 (#/TB Pengkh 3:1-6:12*).<br /> Ajaran tentang peranan Tuhan dalam hidup manusia<br /> Pasal 3 (#/TB Pengkh 3:1-22*) menjelaskan bahwa segala sesuatu dalam hidup manusia itu ada waktunya menurut pemberian Tuhan yang tak dapat ditambahkan atau dikurangi oleh manusia. Pasal 3-6; #/TB Pengkh 3:16-6:12* mengajar bahwa ketidakadilan yang terjadi di atas dunia akan diadili. <br /> Segala usaha manusia berdasarkan kekuatan sendiri adalah sia- sia dan segala kekayaan tidak berguna. Semuanya sia-sia kalau Tuhan tidak memberikan kuasa untuk menikmatinya (pasal #/TB Pengkh 6:2*).<br /><br /><br /> 3. Pasal 7-12 (#/TB Pengkh 7:1-12:14*).<br /> Ajaran tentang dasar perbuatan baik<br /> Pasal 7 (#/TB Pengkh 7:1-29*) menjelaskan tentang hikmat yang memang berguna tetapi sukar didapat. Pasal 8 (#/TB Pengkh 8:1-17*) memberi nasihat supaya manusia mematuhi perintah raja. Pimpinan Allah tidak dapat dimengerti karena orang saleh sering menderita sedangkan orang fasik bahagia dan keduanya akan mati. Kesimpulan dalam pasal 11 (#/TB Pengkh 11:1-10*) walaupun nasib manusia tidak dapat diubah, namun dituntut untuk bekerja dengan rajin. Karena hidup manusia adalah sia-sia, maka ia harus hidup dengan iman kepada Allah.<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa hidup yang tanpa iman kepada Allah, merupakan kehidupan yang sia-sia.<br /> 2. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa, memiliki pengetahuan tanpa disertai iman kepada Allah adalah kesia-siaan.<br /> 3. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa kebahagiaan di dalam hidup hanya bisa sempurna kalau disertai dengan iman kepada Allah, Tuhan Yesus.<br /> 4. Kebahagiaan dan kesusahan yang dialami manusia, mempunyai waktu dan perubahannya sendiri.<br /> 5. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa di dunia ini keadilan yang sejati tidak ada, tetapi oleh sebab itu ketidakadilan tersebut akan diadili.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB KIDUNG AGUNG<br /><br />Tujuan<br />Supaya anggota jemaat dapat memahami seluruh isi Kitab Kidung Agung yang menceritakan tentang kekuatan cinta.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Raja Salomo.<br />Isi Kitab: Kitab Kidung Agung terbagi atas 8 pasal. Dan isi Kitab ini ialah, cerita tentang kemesraan dan kekuatan cinta antara raja Salomo dengan kekasihnya.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kidung Agung<br /> 1. Pasal 1-2 (#/TB Kid 1:1-2:7*).<br /><br /> Adegan di Istana<br /> Pasal #/TB Kid 1:2-8*, pengantin perempuan dan puteri-puteri. Yerusalem, dengan penuh kasih sayang pengantin perempuan menyatakan ketaatan yang mesra kepada pengantin laki-laki. Pasal #/TB Kid 1:9-2:7*, pengantin laki-laki memuji-muji pengantin perempuan.<br /><br /><br /><br /><br /> 2. Pasal 2-8 (#/TB Kid 2:8-8:4*).<br /> Adegan dalam impian pengantin perempuan. Karena pengantin perempuan ini dari desa dan berkulit hitam, maka melalui impiannya ia menghilangkan rasa rendah dirinya, yaitu berusaha agar layak dicintai dan mencintai raja sebagai suaminya.<br /> 3. Pasal 8-14 (#/TB Kid 8:5-14*).<br /><br /> Adegan dari padang gurun<br /> Bagian ini menjelaskan bahwa kekuatan cinta yang memberikan kebahagiaan melebihi kebahagiaan yang diberikan oleh harta benda dan kekayaan.<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br /> 1. Kitab Kidung Agung mengajarkan bahwa cinta yang terbaik adalah cinta yang didasarkan pada kepercayaan yang penuh terhadap kekasihnya.<br /> 2. Kitab Kidung Agung mengajarkan bahwa pernikahan merupakan anugerah daripada Allah.<br /> 3. Bagi seorang wanita yang percaya kepada Allah, ia mempunyai nilai yang tinggi, tidak memandang ia itu orang desa atau kesederhanaannya.<br /> 4. Kitab Kidung Agung mengajarkan bahwa kebahagiaan dari cinta hanya dapat ditemukan/dialami kalau terjadi melalui cinta segitiga, yaitu antara suami, isteri, dan Tuhan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB YESAYA<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal Kitab Yesaya, anggota jemaat mengerti dan percaya bahwa anugerah Allah hanya dapat diperoleh di dalam Tuhan Yesus Kristus, yang menjelma menjadi ”hamba” yang menderita dan mati sebagai korban dosa manusia.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Yesaya.<br />Isi Kitab: Kitab Yesaya terbagi atas 66 pasal. Isi Kitab ini dibagi ke dalam dua bagian utama. Bagian pertama adalah nubuatan tentang hukuman yang akan jatuh atas bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Bagian kedua adalah penghiburan tentang anugerah Allah yang ada di dalam Yesus Kristus, di mana kelahiran, penderitaan dan kemenangan Yesus dinubuatkan dengan jelas.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yesaya<br />1. Pasal 1-35 (#/TB Yes 1:1-35:10*).<br />Israel, Umat Allah yang tidak setia<br />Pasal-pasal ini menjelaskan tentang beberapa hal penting:<br />a. Dosa bangsa ini (#/TB Yes 1:1-31; 3:1-26; 5:1-30*).<br />b. Keadaan masa depannya<br />( #/TB Yes 2:1-22; 4:1-6; 9:1-21; 11:1-16; 12:1-6; 25:1-35:10*).<br />c. Panggilan nabi Yesaya (#/TB Yes 6:1-13*).<br />d. Raja-raja bangsa ini yang tidak percaya (#/TB Yes 7:1-25*).<br />e. Hukuman Allah atas bangsa-bangsa yang memusuhi-Nya.<br />( 1) Babel (#/TB Yes 13:1-22; 14:1-32; 21:1-17*).<br />( 2) Asyur (#/TB Yes 14:24-27*).<br />( 3) Filistin (#/TB Yes 14:28-32*).<br />( 4) Moab (pasal 15-16; #/TB Yes 15:1-16:14*).<br />( 5) Damsyik (pasal 17; #/TB Yes 17:1-14*).<br />( 6) Etiopia (pasal 18; #/TB Yes 18:1-7*).<br />( 7) Mesir (pasal 19-20; #/TB Yes 19:1-20:6*).<br />( 8) Arabia (#/TB Yes 21:13-17*).<br />( 9) Tirus (pasal 23; #/TB Yes 23:1-18*).<br />( 10) Edom (#/TB Yes 34:5-15*).<br />( 11) Bangsa-bangsa di dunia (pasal 24-25; #/TB Yes 24:1-25:12*).<br /><br /><br />2. Pasal 36-39 (#/TB Yes 36:1-39:8*).<br />Hizkia, hamba Allah yang penakut<br /><br />Pendalaman<br />a. Bacalah pasal #/TB Yes 37:1-7*.<br />Ia sangat takut kepada raja Asyur.<br />b. Bacalah pasal #/TB Yes 38:1-3*.<br />Ia sangat takut kepada kematian.<br />c. Bacalah pasal #/TB Yes 39:1-8*.<br />Hizkia sangat takut kepada Babel, sehingga ia memperlihatkan semua apa yang ada dalam kerajaannya.<br /><br /><br />3. Pasal 40-66 (#/TB Yes 40:1-66:24*).<br />Nubuatan tentang Yesus Kristus, hamba Allah yang setia<br />Dalam pasal-pasal ini, ada 3 bagian besar, yaitu:<br />a. Pemberitaan tentang kemuliaan Allah dalam memberikan penyelamatan dan penghiburan kepada bangsa Israel ( pasal 40-48; #/TB Yes 40:1-48:22*).<br />b. Pemberitaan tentang kedatangan seorang penyelamat bangsa Israel dan penyelamat bangsa lain. Dan juga pemberitaan tentang penderitaan yang akan dialami oleh penyelamat ( pasal 49-53; #/TB Yes 49:1-53:12*).<br />c. Pemberitaan keselamatan dan keadaan masa depan dalam pemerintahan raja (Penyelamat) yang kekal ( pasal 54-66; #/TB Yes 54:1-66:24*).<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Yesaya mengajarkan tentang kekudusan Allah, karena Allah juga menuntut hidup yang kudus dari umat-Nya.<br />2. Kitab Yesaya mengajarkan bahwa kelahiran dan penderitaan dari Tuhan Yesus sudah menjadi rencana Allah.<br />3. Kitab Yesaya menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah perwujudan daripada Allah yang perkasa, Penasehat yang Ajaib, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.<br />4. Kitab Yesaya mengajarkan bahwa dunia akan mengalami masa penghukuman atau kehancuran.<br />5. Kitab Yesaya menegaskan bahwa Kristus Yesus merupakan korban dari dosa-dosa manusia.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB YEREMIA<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi Kitab Yeremia, anggota Jemaat mengerti bahwa Allah<br />sangat membenci ketidaktaatan anak-anaknya, tetapi juga Ia adalah Allah Yang Maha Pengampun terhadap anak-anak-Nya yang mau bertobat dari dosanya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Yeremia.<br />Isi Kitab: Kitab Yeremia terbagi atas 52 pasal, yang berisi hal sejarah<br />pemberitaan penghukuman yang akan dialami oleh bangsa Israel karena ketidaktaatannya dan pemberitaan tentang kelahiran Raja, tunas dari Daud serta keadaan dalam pemerintahannya.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yeremia<br />1. Pasal 1 (#/TB Yer 1:1-19*).<br />Yeremia dipanggil menjadi hamba Allah<br /><br />Pendalaman<br />Perhatikan pasal 1; #/TB Yer 1:1-19* dan<br />apakah yang terjadi dengan Yeremia?<br /><br />2. Pasal 2-25 (#/TB Yer 2:1-25:38*).<br />Pemberitaan tentang keadaan masa depan bangsa Israel dan Yehuda<br />a. Allah mencela kejahatan bangsa Yehuda.<br />( Pasal 2-10; #/TB Yer 2:1-10:25*).<br />b. Penganiayaan terhadap Yeremia di Anatot.<br />( Pasal 11; #/TB Yer 11:1-23*).<br />c. Yeremia memberitakan kejahatan dan dosa bangsa Yehuda ( Pasal 13-20; #/TB Yer 13:1-20:18*).<br />d. Pemberitaan tentang pembuangan bangsa Yehuda ke Babel selama 71 tahun (Pasal 25; #/TB Yer 25:1-38*).<br /><br /><br /><br />3. Pasal 26-45 (#/TB Yer 26:1-45:5*).<br />Penjelasan tentang pelayanan Yeremia<br />a. Yeremia memberitakan kehancuran Bait Suci dan penganiayaan oleh Hananya terhadap dirinya (pasal 26-29; #/TB Yer 26:1-29:32*).<br />b. Yeremia memberitahukan janji Allah tentang pemulihan keadaan bangsa Israel, serta diperbaharuinya janji Allah kepada bangsa Israel (pasal 30- 34; #/TB Yer 30:1-34:22*).<br />c. Yeremia dimasukkan ke dalam sumur karena pemberitaannya (pasal 37-39; #/TB Yer 37:1-39:18*).<br />d. Yeremia terpaksa ikut mengungsi ke Mesir (pasal 40-45; #/TB Yer 40:1-45:5*).<br /><br /><br /><br />4. Pasal 46-51 (#/TB Yer 46:1-51:64*).<br />Pemberitaan tentang masa depan bangsa-bangsa lain.<br />a. Pemberitaan keadaan masa depan bangsa-bangsa Mesir, Filistin, Moab, Amon, Edom, Damsyik (pasal 46-49; #/TB Yer 46:1-49:39*).<br />b. Pemberitaan keadaan masa depan bangsa Babel ( pasal 50-51; #/TB Yer 50:1-51:64*).<br /><br /><br />5. Pasal 52 (#/TB Yer 52:1-34*).<br />Pemberitaan tentang kehancuran kota suci di Yerusalem.<br /><br />Pendalaman<br />Apakah sebabnya kota Yerusalem dihancurkan?<br />( bacalah pasal #/TB Yer 52:1-3*).<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Yeremia mengajarkan bahwa di dalam melayani dan menjadi hamba Allah kita tidak terlepas dari penderitaan dan aniaya.<br />2. Panggilan Yeremia mengajarkan bahwa Allah mau memanggil seseorang untuk menjadi hamba-Nya dengan sepenuh waktu.<br />3. Kitab Yeremia mengajarkan bahwa Allah sangat membenci ketidaktaatan anak-anak-Nya, tetapi Ia mengampuni anak-anak-Nya yang mau bertobat dari kesalahannya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB RATAPAN<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi Kitab Ratapan, anggota jemaat mengerti bahwa kehancuran kota Yerusalem adalah akibat dosa-dosa bangsa Israel, sehingga anggota jemaat juga mengetahui bahwa Allah menghukum dunia karena dosa-dosa manusia.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Yeremia.<br />Isi Kitab: Kitab Ratapan terbagi atas 5 pasal. Dan bersifat seruan hati dan getaran perasaan nabi Yeremia atas kehancuran Yerusalem.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ratapan<br />1. Pasal 1 (#/TB Rat 1:1-22*).<br />Yeremia menangisi keadaan Yerusalem yang dihancurkan<br />Bacalah pasal #/TB Rat 1:16-22*.<br />Apa sebab Yeremia menangis?<br /><br />2. Pasal 2 (#/TB Rat 2:1-22*).<br />Yeremia dalam tangisnya menyatakan bahwa kerusakan dan kesukaran Yerusalem, merupakan pernyataan daripada murka Allah<br /><br /><br />3. Pasal 3 (#/TB Rat 3:1-66*).<br />Yeremia menunjukkan perasaannya dengan menangisi segala kesukaran dan penderitaan bangsanya<br /><br /><br /><br /><br />4. Pasal 4 (#/TB Rat 4:1-22*).<br />Yeremia dalam tangisnya menceritakan bahwa semua penderitaan dan kesukaran yang terjadi adalah akibat dari perbuatan-perbuatan dosa bangsa Israel<br /><br /><br />5. Pasal 5 (#/TB Rat 5:1-22*).<br />Yeremia dalam tangisnya memohonkan doa pada Allah untuk memulihkan kembali keadaan bangsa Israel<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Yeremia mengajarkan bahwa Yeremia merasakan kesedihan akan keadaan bangsanya, karena dosa-dosa mereka. Hal ini juga mengajarkan agar setiap orang Kristen mempunyai beban akan bangsanya yang belum mengenal Tuhan Yesus.<br />2. Kehancuran kota Yerusalem merupakan pernyataan penghukuman Allah atas dosa bangsa Israel. Dengan demikian berarti Allah juga pasti menghukum anak-anak-Nya yang berbuat dosa.<br />3. Dalam keadaan yang penuh penderitaan Yeremia berdoa untuk memohonkan pertolongan dari Allah. Demikian pulalah hendaknya setiap orang percaya memohon pertolongan Allah, ketika mengalami penderitaan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB YEHEZKIEL<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Yehezkiel, anggota jemaat dapat mengerti dan yakin bahwa Allah yang memilih bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya, adalah Allah yang dikenal dalam Tuhan Yesus Kristus, yaitu Allah Yang Mahakuasa dan yang mempunyai rencana yang indah dalam kehidupan seseorang.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Yehezkiel.<br />Isi Kitab: Kitab Yehezkiel terdiri dari 48 pasal. Isi Kitab ini merupakan pemberitaan tentang keadaan masa depan bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yehezkiel<br />1. Pasal 1-3 (#/TB Yeh 1:1-3:27*).<br />Allah memanggil Yehezkiel menjadi hambanya<br />a. Allah memperlihatkan kemuliaan-Nya kepada Yehezkiel ( pasal 1; #/TB Yeh 1-28*).<br />b. Allah memberikan tugas kepada Yehezkiel dalam melayani-Nya ( pasal 2-3; #/TB Yeh 2:1-3:27*).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2. Pasal 4-24 (#/TB Yeh 4:1-24:27*).<br />Pemberitaan tentang penghukuman yang akan dialami oleh bangsa Israel<br />a. Perumpamaan-perumpamaan tentang penghukuman yang akan dialami bangsa Israel (pasal 3-7; #/TB Yeh 3:1-7:27*).<br />b. Pemberitaan tentang penglihatan Yehezkiel atas dosa bangsa Israel (pasal 8-11; #/TB Yeh 8:1-11:25*).<br />c. Pemberitaan tentang penghakiman yang akan dialami bangsa Israel (pasal 12-19; #/TB Yeh 12:1-19:14*).<br />d. Gambaran tentang dosa-dosa daripada bangsa Israel ( pasal 20-24; #/TB Yeh 20:1-24:27*).<br /><br /><br />3. Pasal 25-32 (#/TB Yeh 25:1-32:32*).<br />Pemberitaan tentang keadaan masa depan bangsa-bangsa<br /><br /><br />4. Pasal 33-39 (#/TB Yeh 33:1-39:29*).<br />Pemberitaan akan pembaharuan yang akan diterima bangsa Israel setelah penghakiman<br /><br /><br />5. Pasal 40-48 (#/TB Yeh 40:1-48:35*).<br />Pemberitaan tentang keadaan masa depan dari zaman baru<br />a. Pemberitahuan tentang ukuran dari pada Bait Allah ( pasal 40-42; #/TB Yeh 40:1-42:20*).<br />b. Petunjuk-petunjuk dalam ibadah<br />( pasal 43-46; #/TB Yeh 43:1-46:24*).<br />c. Pemberitahuan tentang keadaan dan pembagian tanah ( pasal 47-48; #/TB Yeh 47:1-48:35*).<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Panggilan atas Yehezkiel untuk menjadi pemberita Firman Allah, mengajarkan bahwa Allah juga memanggil setiap orang percaya untuk bersaksi tentang Kristus.<br />2. Tuntutan Allah terhadap tanggung jawab Yehezkiel dalam pemberitaannya, mengajarkan juga bahwa Allah menuntut pertanggungjawaban setiap orang Kristen dalam hal memberitakan Injil.<br />3. Pemberitaan tentang keadaan masa depan bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain telah digenapi, membuktikan bahwa apa yang dikatakan oleh Firman Allah itu benar.<br />4. Apabila kehidupan di dalam zaman yang baru penuh dengan persekutuan, maka sudah selayaknyalah setiap orang percaya untuk memulai hidup dengan penuh persekutuan di dunia ini.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB DANIEL<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Daniel, anggota jemaat mengerti bahwa kelahiran dan kedatangan Tuhan Yesus ke dunia telah dinubuatkan pada zaman dahulu. Dan juga tentang keadaan daripada zaman akhir. Selain itu, agar anggota jemaat juga dapat meneladani kehidupan Daniel dengan teman-temannya yang setia beribadah kepada Allah, walaupun berada di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Daniel.<br />Isi Kitab: Kitab Daniel terbagi atas 12 pasal, yang isinya berhubungan sejarah kekuasaan bangsa-bangsa di dunia, dan juga tentang keadaan pada masa yang akan datang, ketika Tuhan Yesus datang kembali ke dunia untuk yang kedua kali. Untuk mengetahui lebih jelas tentang isi Kitab Daniel, lihatlah uraian berikut:<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Daniel<br />1. Pasal 1-66 (#/TB Dan 1:1-6:28*).<br />Pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa kehidupan Nabi Daniel<br />a. Sejarah Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego sebelum ke Babel sampai mereka menjadi pejabat pemerintah Babel ( Pasal 1; #/TB Dan 1:1-21*).<br />b. Cerita tentang mimpi raja Nebukadnezar dan arti yang dijelaskan oleh Daniel (Pasal 2; #/TB Dan 2:1-49*).<br />c. Cerita tentang ketaatan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dalam menyembah Allah walaupun dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala (Pasal 3; #/TB Dan 3:1-30*).<br />d. Pemberitahuan arti dari mimpi raja Nebukadnezar, dan penggenapannya (Pasal 4; #/TB Dan 4:1-37*).<br />e. Cerita tentang tulisan di dinding dan arti serta<br />penggenapannya (Pasal 5; #/TB Dan 5:1-31*).<br />f. Cerita ketaatan Daniel dalam beribadah kepada Allah walaupun dimasukkan ke dalam gua singa (Pasal 6; #/TB Dan 6:1-28*).<br /><br /><br />2. Pasal 7-12 (#/TB Dan 7:1-12:13*).<br />Penglihatan Nabi Daniel tentang keadaan bangsa-bangsa di akhir zaman<br /><br />Pendalaman<br />Bacalah pasal #/TB Dan 12:1-13*.<br />Apakah janji bagi orang-orang yang percaya?<br />( pasal #/TB Dan 12:13*).<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Ketaatan Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego di dalam menyembah Allah walaupun berada dalam ancaman, merupakan pengajaran terhadap setiap orang Kristen untuk mempunyai kesetiaan dalam imannya ketika berada dalam bahaya.<br />2. Pertolongan Allah terhadap Daniel dan teman-temannya, membuktikan bahwa Allah tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya mengalami penderitaan seorang diri.<br />3. Pada akhir zaman akan ada kesusahan-kesusahan besar, tetapi umat Allah akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah yang kekal.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB HOSEA<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Hosea anggota jemaat mengerti akan kasih setia Allah yang selalu nyata kepada umat-Nya, walaupun mereka tidak setia kepada-Nya, dan juga mengerti betapa besar kebencian Allah terhadap umat-Nya yang berpegang kepada penyembahan berhala.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Hosea.<br />Isi Kitab: Kitab Hosea dibagi atas 14 pasal yang berisikan gambaran kehidupan bangsa Israel dalam hubungannya sebagai umat pilihan Allah.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Hosea<br />1. Pasal 1-3 (#/TB Hos 1:1-3:5*).<br />Rumah tangga Nabi Hosea sebagai lambang hubungan bangsa Israel dengan Allah<br />a. Istri Hosea yang melakukan perzinahan melambangkan bangsa Israel yang melakukan penyembahan berhala.<br />b. Hosea sebagai suami yang mengampuni perzinahan istrinya, melambangkan betapa Allah selalu mengampuni kesalahan (penyembahan berhala) bangsa Israel.<br /><br /><br />2. Pasal 4-10 (#/TB Hos 4:1-10:15*).<br />Kemurtadan bangsa Israel dari Firman Allah<br />a. Celaan atas pimpinan agama dan bangsa yang tidak setia ( pasal 4; #/TB Hos 4:19*).<br /><br />b. Kemunafikan ibadah bangsa Israel<br />( pasal 5-10; #/TB Hos 5:1-10:15*).<br /><br /><br /><br />3. Pasal 11-14 (#/TB Hos 11:1-14:9*).<br />Pembaharuan terhadap bangsa Israel<br />a. Kasih Allah mengatasi (mengalahkan) kedegilan hati bangsa Israel (pasal 11-13; #/TB Hos 11:1-13:16*).<br />b. Janji pengampunan Allah terhadap pertobatan bangsa Israel (pasal 14; #/TB Hos 14:1-9*).<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Hosea mengajarkan bahwa Allah memberikan hukuman terhadap orang Kristen yang masih menyembah berhala.<br />2. Allah yang menjadi sumber keselamatan, adalah Allah yang Maha Pengampun.<br />3. Walaupun dosa yang dilakukan sangat besar, tetapi bila bertobat dan mohon pengampunan kepada Allah, maka ia akan setia mengampuni.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB YOEL<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Yoel anggota jemaat mengerti tentang hari penghukuman yang dahsyat atas bangsa-bangsa di dunia dan bahwa Allah memberi perlindungan (keselamatan) pada orang-orang yang percaya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Yoel.<br />Isi Kitab: Kitab Yoel dibagi atas 3 pasal yang berisi tentang hari penghukuman yang dahsyat atas bangsa-bangsa di dunia yang jahat atau tidak percaya. Tetapi pada saat itu ada perlindungan atau keselamatan bagi bangsa yang bertobat dari kejahatan dan percaya kepada Allah.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yoel<br />1. Pasal 1 (#/TB Yoel 1:1-20*).<br />Allah memberikan hukuman melalui tulah belalang<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2. Pasal 2 (#/TB Yoel 2:1-17*).<br />Allah menghimbau agar umat Allah mau bertobat<br /><br /><br /><br />3. Pasal 2-3 (#/TB Yoel 2:18-3:21*).<br />Allah memberkati bangsa yang bertobat<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Yoel mengajarkan bahwa bencana yang dialami manusia dapat merupakan teguran Allah.<br />2. Allah menghendaki agar pertobatan dari manusia tidak ditunda-tunda.<br />3. Hari Tuhan adalah hari kesukaan bagi orang yang percaya, tetapi menjadi hari yang mencelakakan bagi orang yang tidak percaya.<br />4. Allah senantiasa memperhatikan kehidupan umat-Nya, baik dalam kesusahan maupun dalam kemenangan.<br /><br /><br />RINGKASAN KITAB YOEL<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Yoel anggota jemaat mengerti tentang hari penghukuman yang dahsyat atas bangsa-bangsa di dunia dan bahwa Allah memberi perlindungan (keselamatan) pada orang-orang yang percaya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Yoel.<br />Isi Kitab: Kitab Yoel dibagi atas 3 pasal yang berisi tentang hari penghukuman yang dahsyat atas bangsa-bangsa di dunia yang jahat atau tidak percaya. Tetapi pada saat itu ada perlindungan atau keselamatan bagi bangsa yang bertobat dari kejahatan dan percaya kepada Allah.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yoel<br />1. Pasal 1 (#/TB Yoel 1:1-20*).<br />Allah memberikan hukuman melalui tulah belalang<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2. Pasal 2 (#/TB Yoel 2:1-17*).<br />Allah menghimbau agar umat Allah mau bertobat<br /><br /><br />3. Pasal 2-3 (#/TB Yoel 2:18-3:21*).<br />Allah memberkati bangsa yang bertobat<br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Yoel mengajarkan bahwa bencana yang dialami manusia dapat merupakan teguran Allah.<br />2. Allah menghendaki agar pertobatan dari manusia tidak ditunda-tunda.<br />3. Hari Tuhan adalah hari kesukaan bagi orang yang percaya, tetapi menjadi hari yang mencelakakan bagi orang yang tidak percaya.<br />4. Allah senantiasa memperhatikan kehidupan umat-Nya, baik dalam kesusahan maupun dalam kemenangan.<br /><br />RINGKASAN KITAB AMOS<br /><br />Tujuan<br />Supaya anggota jemaat mengerti isi Kitab Amos, dan dengan demikian dapat memahami keadilan Allah, serta kesabaran Allah terhadap perbuatan jahat manusia.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Amos.<br />Isi Kitab: Kitab Amos dibagi atas 9 pasal yang berisi tentang keadilan dan kesabaran Allah terhadap perbuatan jahat manusia.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Amos<br />1. Pasal 1-2 (#/TB Am 1:1-2:16*).<br />Pemberitaan tentang hukuman dari Allah terhadap bangsa-bangsa<br />Hukuman Allah atas bangsa Damsyik, Gaza, Tirus, Edom, Amon, Moab serta hukuman atas Yehuda dan atas bangsa Israel. Hukuman ini diberikan Allah karena perbuatan bangsa-bangsa yang durhaka itu telah melampaui batas<br />kesabaran Allah. Hukuman itu dilambangkan sebagai api, tanda hukuman yang paling berat. Dari semua hukuman pada bagian pertama ini, dapat diketahui bahwa dosa yang mendatangkan hukuman itu adalah kekejaman terhadap bangsa lain.<br /><br /><br /><br /><br />2. Pasal 3-6 (#/TB Am 3:1-6:14*).<br />Pemberitaan tentang tiga Firman Allah terhadap dosa bangsa Israel<br /><br /><br />a. Pasal 3; #/TB Am 3:1-15*.<br />Firman Allah tentang kesalahan bangsa Israel, yaitu lalai melaksanakan tugasnya sebagai umat pilihan Allah.<br />b. Pasal 4; #/TB Am 4:1-13*.<br />Firman Allah tentang kemunafikan dan kebobrokan moral bangsa Israel dalam hidup beragama.<br />c. Pasal 5-6; #/TB Am 5:1-6:14*.<br />Firman Allah sebagai peringatan kepada bangsa Israel sebelum mengalami hukuman.<br /><br /><br />3. Pasal 7-9 (#/TB Am 7:1-9:15*).<br />Penglihatan tentang hukuman dari Allah dan pelepasan bagi umat-Nya<br />a. Pasal #/TB Am 7:1-9:10*.<br />Penglihatan tentang belalang; Api sebagai alat penghakiman; Tali Sipat; Bakul dan Buah-buahan; dan Tuhan di dekat Mezbah.<br />b. Pasal #/TB Am 9:11-15*.<br />Pemberitaan akan janji Allah untuk memulihkan kembali keadaan umat Allah.<br /><br /><br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />Dari uraian di atas dapatlah diambil beberapa kesimpulan/penerapan, seperti:<br />1. Kitab Amos mengajarkan bahwa hukuman Allah akan jatuh ke atas segala bangsa yang tidak mau beribadah kepada-Nya.<br />2. Allah lebih mengutamakan kebenaran dan keadilan, daripada korban-korban atau persembahan dalam ibadah.<br />3. Amos sebagai seorang peternak di desa, dapat dipakai Allah dalam memberitakan Firman-Nya, mengajarkan bahwa Allah bisa memakai orang yang tidak berpendidikan.<br /><br /><br />RINGKASAN KITAB OBAJA<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Obaja, anggota jemaat melihat bangsa Edom sebagai contoh bangsa yang tidak mengenal Allah, dan yang menerima penghukuman Allah.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Penulis Kitab Obaja adalah Nabi Obaja.<br />Isi Kitab: Kitab Obaja terdiri dari satu pasal. Isi Kitab Obaja membicarakan tentang penghukuman terhadap bangsa Edom.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Obaja<br />1. Ayat 1-4 (#/TB Ob 1:1-4*).<br />Pemberitaan tentang kesombongan bangsa Edom Apakah yang menjadi kesombongan bangsa Edom?<br />2. Ayat 5-16 (#/TB Ob 1:5-16*).<br />Pemberitaan tentang perbuatan dan sikap bangsa Edom terhadap bangsa Israel. Dan penghakiman atau hukuman terhadap bangsa Edom Apakah sikap bangsa Edom? Dan apakah akibatnya?<br />3. Ayat 17-21 (#/TB Ob 1:17-21*).<br />Pemberitaan bahwa kelepasan hanya ada dari bangsa Israel<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Obaja mengajarkan bahwa kesombongan merupakan dosa yang dibenci Allah.<br />2. Kitab Obaja mengajarkan bahwa berbahagia karena orang lain mendapat kesulitan sangat dicela oleh Allah.<br />3. Kitab Obaja mengajarkan bahwa bertindak dengan kejam terhadap orang lain, tidak berkenan di hadirat Allah.<br />4. Kitab Obaja mengajarkan Edom sebagai perlambangan dari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB OBAJA<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Obaja, anggota jemaat melihat bangsa Edom sebagai contoh bangsa yang tidak mengenal Allah, dan yang menerima penghukuman Allah.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Penulis Kitab Obaja adalah Nabi Obaja.<br />Isi Kitab: Kitab Obaja terdiri dari satu pasal. Isi Kitab Obaja membicarakan tentang penghukuman terhadap bangsa Edom.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Obaja<br />1. Ayat 1-4 (#/TB Ob 1:1-4*).<br />Pemberitaan tentang kesombongan bangsa Edom Apakah yang menjadi kesombongan bangsa Edom?<br />2. Ayat 5-16 (#/TB Ob 1:5-16*).<br />Pemberitaan tentang perbuatan dan sikap bangsa Edom terhadap bangsa Israel. Dan penghakiman atau hukuman terhadap bangsa Edom Apakah sikap bangsa Edom? Dan apakah akibatnya?<br />3. Ayat 17-21 (#/TB Ob 1:17-21*).<br />Pemberitaan bahwa kelepasan hanya ada dari bangsa Israel<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Obaja mengajarkan bahwa kesombongan merupakan dosa yang dibenci Allah.<br />2. Kitab Obaja mengajarkan bahwa berbahagia karena orang lain mendapat kesulitan sangat dicela oleh Allah.<br />3. Kitab Obaja mengajarkan bahwa bertindak dengan kejam terhadap orang lain, tidak berkenan di hadirat Allah.<br />4. Kitab Obaja mengajarkan Edom sebagai perlambangan dari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB YUNUS<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Yunus, anggota kelompok mengetahui, bahwa kasih karunia Allah bagi manusia, bukan hanya kepada bangsa Israel saja, sebagai ”bangsa pilihan,” melainkan berlaku untuk segala bangsa di dunia, yang percaya kepada-Nya dalam nama Tuhan Yesus Kristus.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Penulis Kitab Yunus ini tidak dapat diketahui dengan pasti.<br />Isi Kitab: Kitab Yunus berjumlah 4 pasal. Isi dari Kitab Yunus, dari seluruh pasal menunjukkan perintah dari Tuhan yang penuh dengan belas kasihan. Dari keempat pasal Kitab Yunus dapat diuraikan dalam 4 bagian yaitu:<br /><br />1. Pasal 1 (#/TB Yun 1:1-17*), Yunus dipanggil.<br />2. Pasal 2 (#/TB Yun 2:1-10*), Yunus di dalam perut ikan.<br />3. Pasal 3 (#/TB Yun 3:1-10*), Yunus dipanggil untuk kedua kali.<br />4. Pasal 4 (#/TB Yun 4:1-11*), Yunus dengan Tuhan.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yunus<br />1. Pasal 1 (#/TB Yun 1:1-17*)<br />Yunus dipanggil Allah, untuk menjadi hamba-Nya<br />Menurut pasal 1 (#/TB Yun 1:1-17*) ini menceritakan bagaimana Nabi Yunus dipanggil untuk pergi ke kota Niniwe menyampaikan khotbah karena kehidupan orang-orang di sana penuh dengan kejahatan. Panggilan ini tidak dituruti oleh Yunus dan dia melarikan diri ke Tarsis karena dia ingin supaya Niniwe tidak bertobat dan orang-orang Niniwe akan menerima hukuman. Dalam perjalanan di atas kapal angin ribut menyerang mereka. Setelah diundi, ternyata Yunuslah yang berdosa, maka Yunus dibuang ke dalam laut.<br /><br /><br /><br />2. Pasal 2 (#/TB Yun 2:1-10*).<br />Yunus menyesali ketidaktaatannya<br />Setelah Nabi Yunus dibuang ke laut, Tuhan menolong dia dengan menyuruh ikan besar menelannya. Di dalam perut ikan besar itu Yunus berdoa. Doanya ucapan syukur, pujian, penyesalan, dan penyerahan diri kembali kepada Tuhan. Akhirnya ikan itu memuntahkan Yunus ke daratan.<br /><br /><br /><br />3. Pasal 3 (#/TB Yun 3:1-10*).<br />Yunus dipanggil untuk kedua kali<br />Dalam pasal 3; #/TB Yun 3:1-10* diterangkan bahwa Yunus disuruh oleh Tuhan untuk kedua kalinya pergi ke kota Niniwe yang jahat untuk menyampaikan berita bahwa empat puluh hari lagi Tuhan akan memberikan hukuman kepada seluruh kota Niniwe. Setelah Yunus melaksanakan perintah Tuhan dan menyampaikan berita itu, maka semua penduduk Niniwe beserta raja mengadakan suatu puasa besar dan bertobat dari dosanya. Oleh karena itu Allah tidak menghukum mereka.<br /><br /><br />4. Pasal 4 (#/TB Yun 4:1-11*).<br />Allah mendidik Yunus untuk menginsyafi bahwa Allah juga mengasihi bangsa-bangsa lain. Pertobatan yang terjadi di kota Niniwe membuat Yunus merasa tidak puas dan menjadi sangat marah bahkan mau mati. Tuhan datang dan berbicara kepadanya dengan menggunakan pohon jarak, seekor ulat dan angin kencang.<br />Dari ketiga hal ini Yunus mendapat pelajaran yang penting dengan kesimpulan bahwa jikalau Yunus sayang akan pohon jarak itu yang bukan Yunus buat, maka terlebih pula Tuhan mengasihi orang-orang Niniwe (bangsa bukan Yahudi), ciptaan-Nya.<br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />Dari uraian seluruh Kitab Yunus, diambil beberapa penerapan:<br />1. Tuhan ingin menyelamatkan orang-orang jahat kalau mereka mau bertobat.<br />2. Riwayat Nabi Yunus dalam Kitab ini menegur orang yang hanya mementingkan suku atau bangsanya sendiri dan tidak memperdulikan suku atau bangsa lain.<br />3. Manusia tidak dapat lari dari Tuhan apabila Tuhan memberi tugas, maka lebih baik melaksanakannya daripada menolaknya.<br />4. Kitab Yunus menunjukkan secara jelas bahwa Tuhan itu Mahakuasa.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB MIKHA<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Mikha, iman anggota Jemaat dikuatkan, karena mengetahui bahwa kedatangan Tuhan Yesus sudah dinubuatkan sejak dahulu kala, dan mengerti bahwa Allah setia dalam mengampuni umat-Nya yang mengakui dosanya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Mikha.<br />Isi Kitab: Kitab Mikha, terbagi atas 7 pasal. Di dalam Kitab ini kita dapat melihat hubungan kedaulatan Allah dengan hidup dan sejarah manusia.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Mikha<br /><br />1. Pasal 1-3 (#/TB Mi 1:1-3:12*).<br />Pemberitaan tentang hukuman atas Israel karena perbuatan dosanya<br />Pasal 1 (#/TB Mi 1:1-16*) memuat perkataan Mikha terhadap Israel mengenai dosa-dosanya karena mencemarkan Yehuda dan Yerusalem. Nabi Mikha menekankan dosa penindasan yang disebabkan oleh orang-orang kaya yang malas. Uraian tentang dosa mereka terdapat dalam pasal 2-3 ( #/TB Mi 2:1-3:12*), yaitu bahwa orang-orang hanya melakukan pemerasan terhadap orang-orang miskin. Ini didukung oleh nabi-nabi palsu dan pemimpin- pemimpin bangsa.<br />Dalam pasal-pasal ini Nabi Mikha memberikan teguran dan ancaman bagi mereka itu.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2. Pasal 4-5 (#/TB Mi 4:1-5:15*).<br />Pemberitaan tentang keselamatan di masa depan<br />Setelah nabi memberitahukan teguran dan hukuman bangsa itu dan semua orang yang berbuat jahat, maka ia menyampaikan berita tentang zaman kedamaian yang kekal bagi seluruh bangsa di dunia. Dalam nubuat Nabi Mikha, yang sangat penting adalah tentang tempat kelahiran sang Mesias, Tuhan kita Yesus Kristus (#/TB Mikha 5:1*) yang pengharapannya sungguh tepat, yaitu di Betlehem.<br /><br /><br /><br />3. Pasal 6-7 (#/TB Mi 6:1-7:20*).<br />Allah menuntut umat-Nya, karena kesalahan dan pelanggaran mereka Akibat dari ibadah mereka kepada Allah yang tidak dengan sepenuh hati, semuanya merupakan dosa bagi Tuhan, sehingga Tuhan menuntut kepada bangsa itu supaya berbuat adil, setia dan berjalan bersama Tuhan dengan rendah hati. Akhirnya Tuhan menyatakan kesetiaan-Nya dan rahmat-Nya kepada bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah.<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Nubuat nabi Mikha tentang kedatangan Penebus telah digenapi. Dengan demikian Firman Allah itu benar dan janji-janji Allah yang belum tergenapi pasti akan digenapi pada waktunya.<br />2. Allah sangat membenci ibadah yang hanya berdasarkan hal-hal lahiriah.<br />3. Mikha yang berasal dari pedalaman membuktikan bahwa Allah mau dan bisa memakai orang yang tidak berpengalaman/berpendidikan tinggi.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB NAHUM<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengetahui isi Kitab Nahum anggota jemaat mengerti dengan jelas akan kekudusan Allah, serta kasih-Nya yang besar kepada orang yang berlindung kepada-Nya. Tetapi, Ia juga adalah Allah yang dapat murka terhadap mereka yang melawan-Nya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Nahum.<br />Isi Kitab: Kitab Nahum mempunyai hubungan dengan Kitab Yunus, karena keduanya berisi nubuat tentang Niniwe. Pada jaman nabi Yunus, penduduk Niniwe bertobat. Tetapi lama kelamaan mereka terjerumus lagi ke dalam kejahatan yang lebih besar. Dalam Kitab Yunus ditunjukkan kesabaran Allah. Dalam Kitab Nahum ditunjukkan kemarahan Allah. Kitab Nahum yang berjumlah 3 pasal dapat dibagi menurut isinya: pasal 1; #/TB Nah 1:1-15* berisi pernyataan hukuman atas Niniwe, pasal 2; #/TB Nah 2:1-13* berisi gambaran tentang hukuman atas Niniwe dan pasal 3 #/TB Nah 3:1-19* berisi sebab-sebab hukuman atas Niniwe.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Nahum<br />1. Pasal 1 (#/TB Nah 1:1-15*).<br />Nahum memberitakan hukuman atas bangsa Niniwe<br />Dalam bagian ini Nahum melukiskan kebesaran Allah sebagai raja yang sabar dan berkuasa atas seluruh dunia. Tetapi Allah juga adil dan suci, sehingga Ia menghukum kejahatan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2. Pasal 2 (#/TB Nah 2:1-13*).<br />Gambaran tentang hukuman atas Niniwe<br />Hal ini merupakan gambaran atas suatu bangsa yang tidak mau bertobat.<br /><br />3. Pasal 3 (#/TB Nah 3:1-19*).<br />Sebab-sebab hukuman atas kota Niniwe<br />Nabi Nahum menjelaskan bahwa pemusnahan kota Niniwe disebabkan karena bangsa itu tidak mau bertobat dari dosanya.<br /><br /><br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Nahum mengajarkan bahwa Allah adalah Allah Yang Mahapengampun dan panjang sabar, tetapi Ia juga adalah Allah yang penuh kemurkaan terhadap bangsa/orang yang tidak mau bertobat dari dosa-dosanya.<br />2. Kehancuran kota Niniwe merupakan peringatan terhadap bangsa-bangsa yang tidak mau mengenal Allah.<br />3. Allah membalaskan perbuatan manusia sesuai dengan perbuatannya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB HABAKUK<br /><br />Tujuan<br />Supaya orang-orang Kristen mengerti tentang pertumbuhan iman, serta membawa mereka kepada kedewasaan iman yang benar.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Habakuk.<br />Isi Kitab: Kitab Habakuk dibagi atas 3 pasal, yang berisi keluhan-keluhan tentang kekejaman bangsa fasik dan ramalan akan kejatuhan bangsa seperti itu, sebagai jawaban terhadap keluhan nabi itu.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Nabi Habakuk<br />1. Pasal 1 (#/TB Hab 1:1-17*).<br />Keluhan-keluhan Nabi Habakuk dan jawaban Allah<br /><br /><br /><br /><br />2. Pasal 2 (#/TB Hab 2:1-20*).<br />Penglihatan Nabi Habakuk<br />Bagian ini merupakan penglihatan yang diberikan oleh Tuhan kepada Nabi Habakuk. Ini adalah jawaban secara rohani yang dapat dimengerti oleh orang beriman.<br /><br /><br /><br />3. Pasal 3 (#/TB Hab 3:1-19*).<br />Doa dan syukur Nabi Habakuk<br />Bagian ini menjelaskan doa dan ucapan syukur Nabi Habakuk atas keadilan Tuhan serta atas pengharapan keadaan yang akan datang.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Pergumulan dalam hidup Nabi Habakuk membuktikan bahwa pergumulan hidup merupakan hal yang biasa dialami oleh setiap orang beriman.<br />2. Keteguhan Nabi Habakuk merupakan teladan kepada orang percaya, untuk memiliki keteguhan iman di dalam berbagai keadaan.<br />3. Kemahakuasaan Allah dengan jelas dinyatakan dalam Kitab Habakuk.<br />4. Sumber sukacita dan kebahagiaan tidak ada pada orang lain selain pada Allah.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB ZEFANYA<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi kitab Zefanya anggota jemaat mengerti dengan jelas tentang murka Allah pada masa yang akan datang terhadap segala kejahatan. Dan keselamatan serta kebahagiaan akan diberikan kepada orang yang percaya, pada Hari Tuhan.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Zefanya.<br />Isi Kitab: Kitab Zefanya dibagi atas 3 pasal. Kitab ini berisikan murka Allah terhadap perbuatan jahat. Dan janji keselamatan serta kebahagiaan kepada orang yang percaya pada akhir zaman (Hari Tuhan). Kitab ini ditulis pada waktu keadaan negeri Yehuda dan Yerusalem penuh dengan penyembahan berhala (#/TB Zef 1:4), percaya pada bintang-bintang ( Zef 1:5*), percaya pada dewa-dewa (#/TB Zef 1:6*), tidak mau tahu tentang Allah (#/TB Zef 1:12*), mencintai harta duniawi ( #/TB Zef 1:18*), banyak ajaran palsu dan hamba-hamba Tuhan menjadi murtad (#/TB Zef 3:1-7*). Melalui Nabi Zefanya disampaikan mengenai akan datangnya hukuman atas orang-orang yang sesat itu.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Zefanya<br />1. Isi Kitab Zefanya dalam pasal 1 (#/TB Zef 1:1-18*) Dalam pasal 1; #/TB Zef 1:1-18*, Nabi Zefanya melukiskan hukuman yang akan menimpa bangsa Yehuda, karena dosa-dosanya kepada Allah. Hukuman tersebut dikatakan sebagai Hari Tuhan yang dahsyat (#/TB Zef 1:2-18*).<br /><br /><br /><br />2. Isi Kitab Zefanya dalam pasal 2 (#/TB Zef 2:1-15*)<br /><br /><br /><br />3. Isi Kitab Zefanya dalam pasal 3 (#/TB Zef 3:1-20*)<br />Hukuman Allah atas bangsa-bangsa itu mempunyai tujuan supaya bangsa Yehuda yang diberi hak lebih dari bangsa lain akan menjadi takut kepada Allah dan akan melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka, tetapi akibatnya tidaklah demikian. Bagian akhir Kitab ini adalah nubuat tentang janji pemulihan umat pilihan Allah di masa depan. Mereka akan diselamatkan dan dikumpulkan lagi ke Palestina. Kesukaan akan terjadi karena Tuhan sudah mencabut hukuman-Nya, dan orang yang menyusahkan mereka di hukum.<br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Hari Tuhan adalah hari yang dahsyat bagi seluruh dunia, karena itu hendaklah orang percaya tetap hidup dalam ketaatan iman.<br />2. Allah Yang Mahakuasa sangat membenci orang-orang yang hidup dalam penyembahan kepada berhala.<br />3. Pengharapan yang indah bagi orang percaya adalah keselamatan dan kesukaan besar dari Allah.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB HAGAI<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Hagai, orang-orang Kristen mengerti, bahwa pembangunan rumah ibadah (gereja) berkenan di hadirat Allah. Dan mengetahui bahwa Allah telah memberitahukan tentang berkat bagi umat-Nya yang taat dalam hal ini.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Hagai.<br />Isi Kitab: Kitab Hagai terdiri atas dua pasal. Di dalam Kitab ini, kita dapat melihat kelalaian bangsa Israel dalam membangun Bait Suci, serta janji-janji Allah tentang berkat bagi umat-Nya, yang mau membangun kembali Bait Suci.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Hagai<br />1. Pasal 1 (#/TB Hag 1:1-15*).<br />Panggilan untuk membangun kembali Bait Suci<br /><br /><br /><br />2. Pasal 2 (#/TB Hag 2:1-23*).<br />Penghiburan Allah dalam pembangunan kembali Bait Suci<br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Hagai mengajarkan bahwa pembangunan rumah ibadah kepada Allah, adalah suatu perbuatan yang berkenan di hadirat-Nya, dan akan mendatangkan berkat.<br />2. Melalaikan pembangunan rumah ibadah dapat berarti melalaikan pekerjaan Tuhan.<br />3. Pada akhir zaman, Allah akan menghancurkan semua kerajaan bangsa-bangsa dan mewujudkan kerajaan-Nya yang kekal.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB ZAKHARIA<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Zakharia, orang-orang Kristen mengerti bahwa kedatangan Kristus telah dinubuatkan terlebih dahulu, dan kerajaan yang kekal juga telah diberitakan di masa lalu. Dengan demikian mereka semakin mengetahui bahwa segala apa yang dikatakan Firman Allah adalah benar.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Zakharia.<br />Isi Kitab: Kitab Zakharia, terbagi atas 14 pasal. Kitab ini menunjuk kepada kedatangan Kristus yang pertama dan yang kedua kali.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Zakharia<br />1. Pasal 1 (#/TB Za 1:1-6*).<br />Panggilan Allah kepada bangsa Israel untuk bertobat<br />2. Pasal 1-6 (#/TB Za 1:7-6:15*).<br />Nabi Zakharia memperoleh penglihatan-penglihatan<br /><br />3. Pasal 7-8 (#/TB Za 7:1-8:23*).<br />Allah mengajarkan tentang ibadah puasa yang benar kepada bangsa Israel, dan janji keselamatan bagi bangsa-bangsa<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Kitab Zakharia mengajarkan bahwa segala sejarah dunia sudah berada dalam pengetahuan Allah dan kuasa-Nya.<br />2. Nubuatan akan kedatangan Yesus yang pertama telah terjadi, mengajarkan bahwa nubuatan yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali pasti akan digenapi.<br />3. Nubuatan-nubuatan yang sudah digenapi membuktikan bahwa Allah tidak pernah berdusta/berbohong dalam perkataan-Nya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RINGKASAN KITAB MALEAKHI<br /><br />Tujuan<br />Supaya dengan mengenal isi Kitab Maleakhi orang-orang Kristen mengerti, bahwa Allah tidak berkenan terhadap orang yang menolak penyembahan yang benar kepada-Nya.<br /><br />Pendahuluan<br />Penulis : Nabi Maleakhi.<br />Isi Kitab: Kitab Maleakhi terbagi atas 4 pasal. Kitab ini adalah Kitab terakhir dalam urutan Perjanjian Lama. Di dalam Kitab ini, kita dapat melihat kasih dan hukuman Allah terhadap umat pilihan-Nya yang tidak menuruti Firman-Nya.<br /><br />I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Maleakhi<br /><br />1. Pasal 1 (#/TB Mal 1:1-5*).<br />Allah menyatakan betapa besar kasih yang sudah diberikannya kepada bangsa Israel, umat pilihan-Nya<br /><br />2. Pasal 1-3 (#/TB Mal 1:6-3:5*).<br />Allah memberikan tuntutannya kepada bangsa Israel, yang sudah menerima kasih dan kemurahan-Nya<br />3. Pasal 4 (#/TB Mal 4:1-6*).<br />Allah menyatakan bahwa hari penghakiman (hari Tuhan) akan menjadi suatu hari yang dahsyat dan membinasakan bagi orang-orang yang tidak bertobat.<br /><br />II. Kesimpulan/penerapan<br />1. Tuntutan Allah kepada bangsa Israel untuk bertobat, mengajarkan bahwa Allah juga menuntut semua umat manusia untuk bertobat karena Ia telah memberikan apa yang ada pada manusia (setiap orang).<br />2. Allah melalui Kitab Maleakhi mengajarkan bahwa Ia mengetahui isi hati orang yang beribadah kepada-Nya.<br />3. Kitab Maleakhi mengajarkan bahwa memberikan persembahan persepuluhan<br />merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya, karena itu merupakan hak Allah.<br />4. Kitab Maleakhi mengajarkan betapa besar murka Allah kepada umat-Nya yang<br />masih melakukan penyembahan berhala, sihir dsb.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-8607101792379781992010-10-19T01:56:00.000-07:002010-10-19T01:57:16.683-07:00PELAJARAN 1-6Pendahuluan<br />Personalisasi Web adalah suatu proses mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang lokasi pengunjung, meneliti informasi, dan berdasarkan pada analisa, mengirimkan informasi yang tepat kepada masing-masing pengunjung di waktu yang tepat, jadi personalisasi merupakan suatu upaya untuk memberikan layanan dalam bentuk aplikasi dan informasi yang disesuaikan dengan minat, peran, dan kebutuhan pengunjung web. <br /> <br />Dalam sebuah web yang menyediakan layanan personalisasi, pengunjung dapat mengubah ataupun melakukan customisasi konten atau isi web, seperti mengubah warna atau tema dari website, mengubah link atau tombol navigasi yang akan ditampilkan, atau bahkan situs tersebut dapat mengenali siapa pengunjung yang ada dihadapannya, sehingga situs web tersebut dapat berprilaku adaptif kepada setiap pengunjung. Kemampuan sebuah situs web untuk mampu beradaptasi dengan pengunjung yang beragam latar belakang inilah merupakan sisi yang terus dikembangkan dalam personalisasi web.<br /> <br />Sebagai contoh misalnya terdapat sebuah web e-commerce yang menyediakan dan menjual beragam pakaian. Pada saat anda berkunjung ke dalam web tersebut sebelum memutuskan untuk membeli pakaian anda diminta untuk mengisi informasi profile diri anda. Anda mengisikan informasi berupa nama, asal Negara, jenis kelamin, agama dan umur serta tingkat penghasilan anda. Kemudian data diri anda tadi disimpan ke dalam database web tersebut, sesaat kemudian akan dimunculkan beberapa rekomendasi mengenai pakaian yang dapat anda pilih disesuaikan dengan data yang anda masukkan.<br /> <br />Web tersebut kemudian menawarkan kepada anda pakaian yang sesuai dengan iklim di Indonesia, jika anda adalah seorang wanita muslim anda akan ditawari daftar pakaian wanita muslim dari beragam merk seperti yang dijumpai di toko pakaian islami, seperti jilbab, mukena, baju kurung, sarung tangan, kaos kaki, dan harganyapun disesuaikan dengan tingkat penghasilan yang anda miliki. Dan pada waktu yang bersamaan di belahan dunia lain, ada pengunjung yang memasukkan data profile berbeda dengan anda, misalnya dia adalah seorang wanita karir dengan tingkat penghasilan yang signifikan, maka yang dimunculkan dalam daftar pakaian di hadapan pengunjung tersebut adalah desain baju untuk wanita karir, dengan beragam pernak-pernik aksesoris dan harga yang fantastis. Jadi pada waktu yang bersamaan masing-masing pengujung akan menjumpai isi web yang berbeda dari satu buah web yang sama. Ini merupakan bagian kecil saja dari contoh pengembangan aplikasi web yang di dalamnya terdapat aspek personalisasi web.<br /> <br />Model Personalisasi<br /> <br />Personalisasi Web dikategorikan ke dalam beberapa model, dari yang paling sederhana sampai yang kompleks , yaitu:<br />1. Memorization<br />Seperti namanya model ini merupakan sebuah bentuk personalisasi yang digunakan untuk mengingat atau menyimpan informasi dari pengunjung, sebagai contoh informasi mengenai data pengunjung seperti nama, umur, waktu berkunjung yang disimpan dalam cookies atau session yang disimpan di dalam web server. Informasi-informasi tersebut nantinya akan dijadikan pijakan situs web dalam memberikan informasi kepada pengunjung tersebut pada kesempatan lain.<br />2. Customization<br />Customization merupakan sebuah bentuk personalisasi dengan mengambil input dari informasi pengunjung pada saat melakukan registrasi, kemudian data tersebut digunakan untuk melakukan customisasi struktur dan isi halaman web.<br />3. Guidence or Recommender System<br />Model personalisasi ini memberikan rekomendasi kepada pengunjung sesuai dengan minat dan selera pengunjung.<br />4. Task Performance Support<br />Model ini melibatkan client-side system dengan bantuan perangkat lunak yang akan membantu pengunjung dalam menelusuri halaman web sesuai dengan informasi yang diinginkan.<br /> <br />Kategori Data Personalisasi<br />Untuk melakukan personalisasi diperlukan data sebagai acuan dalam melakukan personalisasi. Data-data tersebut diperoleh dari pengunjung, sistem dan data yang tertuang di dalam website. Berikut merupakan data yang dapat anda olah pada saat melakukan personalisai [2], yaitu:<br />1. Content Data<br />Content data ini dimaksudkan sebagai isi dari website anda, seperti teks, image, video, halaman html, maupun informasi yang berasal dari database.<br />2. Struktur Data<br />Struktur data dimaksudkan sebagai link yang menghubungkan antara satu halaman dengan halaman yang lain dalam situs web.<br />3. Usage Data<br />Usage data merupakan rekaman dari kunjungan user yang pernah dilakukan ke dalam website. Biasanya data ini disimpan di dalam file log web server anda, ataupun dapat ditelusuri melalui cookies dan session.<br />4. User Profile<br />User profile merupakan data dari user atau pengunjung website anda. Sebagai contoh data asal Negara atau benua, tingkat penghasilan, jenis kelamin, dan lain-lain. Informasi mengenai user profile ini dapat diperoleh secara explicit (melalui form registrasi dalam halaman web), ataupun secara implicit (melalui aktifitas user dan web server).<br /> <br />Tahapan Personalisasi<br />Dalam membuat personalisasi sebuah situs web diperlukan tahapan personalisasi sebagai berikut, yaitu:<br />1. Tahap User Profiling<br />Tahapan ini digunakan untuk menangkap informasi berkaitan dengan user atau pengunjung web, sehingga setiap user akan direkam datanya dalam database.data-data ini sangat berperan penting dalam proses personalisasi nantinya. Informasi dari user memberi tahu web site mengenai siapakah user tersebut, apa yang dia senangi dan yang tidak disenangi, seberapa tinggi tingkat pendidikannya. Dan masing-masing pengunjung memiliki informasi yang spesifik.<br />Dalam perjalanan sistem, data mengenai user ini akan berkembang dan terdapat data yang bersifat statis dan dinamis. Data yang bersifat statis misalnya jenis kelamin, Negara, alamat, dan lain-lain. Sedangkan data yang bersifat dinamis meruapakan data yang akan berubah sepanjang interaksi antara user dengan situs web, misalnya umur, jumlah pembelian, dan sebagainya.<br />2. Tahap Information Filtering<br />Meskipun informasi yang berasal dari pengunjung sangat membantu dalam proses personalisasi, tetapi sebuah website tidak cukup hanya dengan data dari user tersebut. Aktifitas pengaksesan data dalam website juga dapat dijadikan sumber informasi personalisasi.<br />Ada beberepa teknik yang dapat digunakan dalam menyaring informasi dari aktifitas dan interaksi antara user dengan website ini, yaitu rule-based filtering, content-base filtering dan collaborative filtering.<br /> <br /> <br /> <br /> <br />2.1 Rule-based Filtering<br />Rule-based filtering dimaksudkan sebagai teknik mendefinisikan beberapa aturan yang harus dipenuhi dalam perjalanan sistem nantinya. Aturan-tauran ini didefnisikan sebelum aplikasi diimplementasikan. Sebagai contoh, jika seorang pengunjung memutuskan untuk membeli sebuah printer, maka sistem akan memberikan saran atau rekomendasi kepada pengunjung untuk juga membeli kertas.<br />Pada gambar 1. menunjukkan bahwa aturan (rule) didefnisikan terlebih dahulu sebelum system memberikan rekomendasi kepada pengunjung.<br /> <br />2.2 Content-based Filtering<br />Content-based filtering disebut juga item-based filtering, yaitu melakukan mekanisme personalisasi dengan menjadikan data history browsing dan pembelian yang sebelumnya dilakukan oleh pengunjung berdasarkan domain tertentu. Sebagai contoh pengunjung pernah membeli sebuah buku dengan topik tertentu, maka data tersebut dijadikan acuan untuk menampilkan buku yang lain dengan topik, pengarang atau harga seperti buku yang telah dibeli sebelumnya.<br />Gambar 2. menunjukkan item yang telah dibeli sebelumnya dijadikan mekanisme filter dalam personalisasi.<br /> <br />2.3 Collaborative Filtering<br />Collaborative filtering merupakan mekanisme dimana informasi yang sama yang berasal dari sekelompok pengunjung dikelompokkan, dan dijadikan dasar dalam memberikan rekomendasi kepada pengunjung yang memiliki kesamaan profile.<br /> <br />Collaborative filtering biasanya digunakan jika pengunjung yang terekam dalam system berjumlah banyak dan memiliki profile yang berbeda-beda.<br />Pada gamabar 3 menunjukkan bahwa beberapa user yang memiliki profile yang sama dikelompokkan dan dijadikan dasar dalam memfilter informasi.<br /> <br />Contoh Aplikasi<br />Pada bagian ini anda akan diajak untuk terjun langsung melihat bagaiama konsep personalisasi diimplementasikan pada beberapa website yang menyediakan layanan personalisasi.<br /> <br />http://my.yahoo.com/<br />contoh yang disajikan dalam bagian ini adalah My Yahoo, tetapi anda dapat mencoba fitur personalisasi yang disediakan oleh situs web lain yang serupa. Pertama kali anda menjumpai halaman utama My Yahoo, anda akan dihadapkan pada banyak sekali fasilitas personalisasi. Anda dapat mencoba mengklik Change Appearance untuk mengubah tema/warna yang akan anda implementasikan ke dalam halaman web.<br /> <br />Terdapat fasilitas untuk mengubah theme/color<br /> <br />Anda akan menjumpai sebuah fasilitas untuk mengubah theme/color dari halaman website. Anda juga dapat memilih warna sesuai dengan selera anda, selanjutnya anda dapat mengklik tombol I’m Done untuk melihat perubahan yang anda lakukan.<br /> <br /> <br />Pada bagian weather anda menjumpai sebuah halaman yang memberi informasi mengenai ramalan cuaca untuk wilayah Jakarta, kenapa yang dimunculkan wilayah Jakarta, karena pada waktu mengakses halaman web tersebut My Yahoo telah mendeteksi bahwa pengunjung tersebut berasal dari Negara Indonesia yang ibukotanya adalah Jakarta.<br />Menyesuaikan asal Negara pengjunjung<br /> <br />Bahkan anda dapat menambahkan sebuah Tab untuk menambah informasi pada halaman web anda. Sebagai contoh kita akan menambah sebuah Tab sebagai halaman yang berisi facebook. Anda cukup mengklik tombol New Tab pada bagian atas, sesaat kemudian akan ditampilkan sebuah Tab baru dan anda dapat mengisi dengan nama My Facebook pada kolom isian.<br /> <br />Selanjutnya anda dapat mengklik tombol Add Content, sesaat kemudian akan ditampilkan sebuah halaman yang berisi daftar content yang dapat anda tambahkan ke dalam Tab yang baru saja anda tambahkan. Pilih content Facebook kemudian klik content tersebut.<br /> <br /> <br /> <br />Selanjutnya anda dapat mencoba untuk Login ke Facebook, dan anda dapat melihat bahwa halaman yahoo anda telah terdapat sebuah aplikasi facebook.<br /> <br />Penutup<br />Dari uraian yang telah dikupas, anda dapat menyertakan aspek personalisasi pada aplikasi web yang anda kembangkan disesuaikan dengan market atau target pengunjung. Dengan adanya personalisasi ini pengunjung dapat merasa puas dengan kunjungan yang mereka lakukan, sehingga ada rasa kangen untuk kembali berkunjung.Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-38993698329982910892010-10-04T06:33:00.001-07:002010-10-04T06:38:01.494-07:00MATERI UJIAN MIDSEMESTER MAHASISWA HITSSubjec (Pengetahuan dan pembimbing PL 1)<br /><br />1. Apa saja kitab yang Anda pelajari dalam matakuliah ini?<br />2. Coba uraikan secara singkat komposisi kitab pentateukh dari masing-masing kitab<br />3. Apa judul paper Anda sudah dikerjakan<br />4. Soal nomor 1-3 hanya untuk dibaca bukan soal ujian yang sesungguhny.<br />5. Terima kasih ada sudah mengunjungi blok sayaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-21821458144217391002010-10-04T06:33:00.000-07:002010-10-04T06:34:06.821-07:00MAEUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-44909740937081401842009-02-13T00:40:00.000-08:002009-02-13T00:42:59.586-08:00BUAH SULUNGPERTAMA & TERBAIK W4 (What, Why, When, Who) H1 (How)<br /><br />WHAT (APA) <br />I. Apa Latar Belakang Buah Sulung SEBUAH PERAYAAN UNTUK MEMBERI<br /> Belum pernah orang Israel merasakan keharuan yang mendalam seperti yang mereka rasakan hari-hari ini. Setelah berpuluh-puluh tahun berputar-putar di gurun, inilah pertama kalinya mereka hendak menuai hasil bumi dari tanah perjanjian yang Allah berikan pada mereka. Musa telah berpesan pada mereka untuk mengadakan perayaan buah sulung, di mana mereka membawa seberkas hasil pertama dari penuaian di ladang mereka untuk dibawa kepada imam. Tanggal 22 bulan Nisan (Abib) tiba, keluarga demi keluarga berangkat menuju rumah Allah untuk memberikan buah sulung mereka. Buah yang paling segar, tepung yang terbaik, ternak yang tak bercela. Sesungguhnya, tanpa Allah semua itu tidak dapat mereka miliki. ”Terpujilah Dia...! Diberkatilah Nama-Nya...!” terdengar sorak-sorai orang Israel dari tanah perjanjian. <br /> Naskah Alkitab menggunakan istilah ראשׁית (rê'shîyth) terambil dari Kejadian 1:1 yang artinya first (pertama/terlebih dulu), beginning (permulaan), best (terbaik). Allah memulai (rê'shîyth) kegiatan/aktifitas-Nya dengan “menciptakan” yang dalam bahasa Ibrani ( בּרא bârâ Kej. 1:1), Allah menciptakan langit dan bumi juga manusia (Kej. 1:27) dari yang tidak ada menjadi ada, selanjutnya dari yang ada dibentuk/disempurnakan ( יצר yâtsar Kej. 2:7 “Manusia”). INILAH YANG TERJADI BILA KITA MEMBERI BUAH SULUNG (HASIL PERTAMA) “MENGALAMI DARI TIDAK ADA MENJADI ADA”, “APA YANG ADA DIBENTUK/DISEMPURNAKAN.” <br /><br />II. Apa Buah Sulung Itu ??? <br />• ADALAH HASIL PERTAMA <br />2 Tawarikh 31:5 Segera setelah perintah ini tersiar, orang Israel membawa dalam jumlah yang besar hasil pertama dari pada gandum, anggur, minyak, madu dan segala macam hasil bumi. Mereka membawa juga persembahan persepuluhan dari segala sesuatu dalam jumlah yang besar. <br />• ADALAH YANG TERBAIK <br />Yehezkiel 44:30 Dan yang terbaik dari buah sulung apapun dan segala persembahan khusus dari apapun, dari segala persembahan khususmu adalah bagian imam-imam; juga yang terbaik dari tepung jelaimu harus kamu berikan kepada imam supaya rumah-rumahmu mendapat berkat. <br /><br />WHY (MENGAPA), mengapa kita memberi buah sulung???<br />I. KARENA SIFATNYA ALKITABIAH <br />I Korintus 15:23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. <br />II. KARENA SIFATNYA HARUS/WAJIB<br />Ulangan 18:4 Hasil pertama dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, dan bulu guntingan pertama dari dombamu haruslah kauberikan kepadanya. <br />III. KARENA TELAH MENUAI <br />Imamat 23:10 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, <br />IV. KARENA TELAH DIBERKATI <br />Ulangan 26:10 Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya TUHAN. Kemudian engkau harus meletakkannya di hadapan TUHAN, Allahmu; engkau harus sujud di hadapan TUHAN, Allahmu, <br />V. KARENA MEMULIAKAN TUHAN <br />Amsal 3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, <br /><br />WHEN (KAPAN), kapan kita memberi buah sulung???<br />• BUAH SULUNG DIBERIKAN SETIAP TAHUN<br />Nehemia 10:35 Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama dari tanah kami dan buah sulung segala pohon. <br /><br />WHO (SIAPA), kepada siapa, melalui siapa, kemana kita memberi buah sulung???<br />I. UNTUK TUHAN<br />Imamat 2:12 Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama boleh kamu mempersembahkannya kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas mezbah menjadi bau yang menyenangkan. <br />II. MELALUI IMAM <br />Imamat 23:10 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, <br />Yehezkiel 44:30 Dan yang terbaik dari buah sulung apapun dan segala persembahan khusus dari apapun, dari segala persembahan khususmu adalah bagian imam-imam; juga yang terbaik dari tepung jelaimu harus kamu berikan kepada imam supaya rumah-rumahmu mendapat berkat. <br />III. DI RUMAH TUHAN <br />Keluaran 34:26 Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu. <br /><br />HOW (BAGAIMANA), <br />I. Bagaimana sikap hati kita saat memberikan Buah Sulung ???<br />• DENGAN RELA BERKORBAN <br />Kata ”sulung” dalam Roma 11:16 (mengenai buah sulung) mengandung arti ”awal dari pengorbanan.” Kristus adalah awal dari pengorbanan yang Allah berikan untuk keselamatan kita. Dengan demikian, kita juga perlu berkorban saat memberikan buah sulung, bukan memberikan sekedarnya. Berilah hingga terasa ”sakit” atau hingga kita merasakan sesuatu yang cukup signifikan ”hilang” dari kehidupan kita untuk diberikan pada Allah sebagai buah sulung. <br />• DENGAN UCAPAN SYUKUR (Ul 26:10 Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya TUHAN. Kemudian engkau harus meletakkannya di hadapan TUHAN, Allahmu; engkau harus sujud di hadapan TUHAN, Allahmu,)<br />• DENGAN TIDAK MENUNDA (Kel 22:29 Janganlah lalai mempersembahkan hasil gandummu dan hasil anggurmu. Yang sulung dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-Ku)<br /><br />II. Bagaimana pertanggung-jawaban terhadap buah sulung???<br />• HARUS DIAWASI/DIMANAGE <br />Nehemia 12:44 Pada masa itu beberapa orang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik perbendaharaan, bilik-bilik untuk persembahan khusus, untuk hasil pertama dan untuk persembahan persepuluhan, supaya sumbangan yang menurut hukum menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi dikumpulkan di bilik-bilik itu sesuai dengan ladang setiap kota. Sebab Yehuda bersukacita karena para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas. <br /><br />III. Bagaimana keadaan kita setelah memberikan buah sulung???<br />• DIKUDUSKAN/DIKHUSUSKAN<br />1. Roma 11:16 (Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus) <br /> Kristus diumpamakan seperti roti sulung dan akar kudus, maka kita diumpamakan seperti adonan dan cabang-cabang yang kudus juga. <br />2. Saat Anda memberi Buah Sulung, Allah menguduskan/mengkhususkan apa yang ada untuk tetap menjadi milik Anda sehingga tidak menjadi rusak/hilang.<br />• DIPULIHKAN/DIBERKATI <br />1. Nehemia 10:35 (Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama dari tanah kami dan buah sulung segala pohon). <br />2. Kitab Nehemia berbicara tentang pemulihan penyembahan pada Allah, salah satunya melalui membawa buah sulung ke rumah Tuhan. <br />3. Saat buah sulung diberikan, saat itulah Allah memulihkan kehidupan umat-Nya. Tembok kembali dibangun bahkan ditahbiskan, Allahpun mengingat Nehemia serta umat-Nya (Neh 12:43; 13:31) <br />4. Saat Anda memberi buah sulung, Allah mengingat Anda untuk memulihkan/memberkati Anda hingga “luber” baik secara spiritual maupuan material. <br />WORSHIP: TIADA YANG MUSTAHIL BAGIMU, NYATAKAN MUJIZATMU SEKARANG, ROH KUDUS BEKERJALAH, TUNJUKKAN KUASAMU . . .<br /><br />Ps. Andi Hannas, Th.M<br />Perumahan DASANA, Blok RI 18, No. 3<br />Kel. Bojong Nangka<br />Kec. Kelapa Dua <br />Kab. Tangerang – Banten, 15820 <br />Telp (021) 542 127 34<br />HP 0812 1333 479Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-50991195332069270922009-02-12T01:25:00.000-08:002009-02-12T01:26:59.221-08:00Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5547128350745656257.post-48590854377041533282009-02-12T00:45:00.000-08:002009-02-12T00:49:22.000-08:00MAKNA PERSEPULUHAN BAGI UMAT ALLAH (Mal. 3:6-12)<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAspire%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C02%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAspire%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C02%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CAspire%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C02%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627400839 -2147483648 8 0 66047 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 81.0pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:46419501; mso-list-template-ids:-763353626;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l1 {mso-list-id:118108889; mso-list-template-ids:530243840;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:roman-upper; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:right; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-weight:bold;} @list l2 {mso-list-id:177551556; mso-list-template-ids:210402440;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l3 {mso-list-id:241185545; mso-list-template-ids:1099612808;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l4 {mso-list-id:410085093; mso-list-template-ids:1959921706;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l5 {mso-list-id:814415886; mso-list-template-ids:685417504;} @list l5:level1 {mso-level-number-format:roman-upper; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:right; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-weight:bold;} @list l6 {mso-list-id:838541631; mso-list-template-ids:-480989978;} @list l6:level1 {mso-level-number-format:roman-upper; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:right; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-weight:bold;} @list l7 {mso-list-id:1048991070; mso-list-template-ids:-5340954;} @list l7:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l7:level2 {mso-level-number-format:roman-upper; mso-level-tab-stop:1.25in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.25in; text-indent:-.5in;} @list l8 {mso-list-id:1243298447; mso-list-template-ids:1676155394;} @list l8:level1 {mso-level-number-format:roman-upper; mso-level-tab-stop:.25in; mso-level-number-position:right; margin-left:.25in; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-weight:bold;} @list l9 {mso-list-id:1352340379; mso-list-template-ids:-1765656084;} @list l9:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l10 {mso-list-id:1428304853; mso-list-template-ids:1256629908;} @list l10:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l10:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:"Courier New"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l11 {mso-list-id:1778865095; mso-list-template-ids:-1986909302;} @list l11:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l1:level1 lfo4 {mso-level-start-at:2;} @list l5:level1 lfo7 {mso-level-start-at:3;} @list l6:level1 lfo10 {mso-level-start-at:4;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="SV">
<br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="SV">MAKNA PERSEPULUHAN BAGI UMAT ALLAH (Mal. 3:6-12)</span></b><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="SV">Persepuluhan bukanlah persembahan (pemberian) tetapi mengembalikan milik Allah 10% dari semua hasil yang kita peroleh setiap hari. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="ES-TRAD"><span style="">I.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="ES-TRAD">PERSEPULUHAN ADALAH BUAH PERTOBATAN (ay. 6-8)</span></u></b><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="ES-TRAD"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="ES-TRAD">6<span style=""> </span>Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);" lang="ES-TRAD">7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. </span><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);">Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?" <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);">8<span style=""> </span>Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! <o:p></o:p></span></p> <ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Pribadi Allah tidak berubah (konsisten) adanya [Abraham diberkati karena mengembalikan persepuluhan kepada Melkisedek, Ibrani 7:1-2] </span><span style="font-size: 13pt; font-family: "Arial","sans-serif";">→</span><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"> <b style="">Bani Yakub</b> [Ingat Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub (orang percaya masa kini)] tidak akan lenyap (ay. 6) <o:p></o:p></span></li></ul> <ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Bani Yakub menyimpang dan tidak memelihara ketetapan-Nya sejak zaman nenek moyang [Ingat Yakub adalah Penipu]. </span><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";" lang="ES-TRAD">Undangan Ilahi diberikan agar mereka kembali [BERTOBAT] (ay. 7) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";" lang="ES-TRAD">Mereka semestinya tidak boleh <b><i style="">menipu Allah</i></b><i style="">,</i> namun terbukti menipu Allah yakni mengenai persepuluhan dan persembahan khusus (ay. 8) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";" lang="ES-TRAD">Penerapan</span></u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";" lang="ES-TRAD">: <u>Tuhan jijik </u>terhadap penipu (Mzm. 5:7b), penipu <u>umurnya setengah [pendek]</u> (Maz. 55:24), penipu <u>hukumannya dikutuk</u> (Mal. 1:14a), penipu <u>tdk mendapat bagian dlm Kerajaan Allah</u> (1Kor. </span><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">6:10). <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style=""> </span></span>II.</span></span></b><!--[endif]--><b><u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);">PERSEPULUHAN ADALAH KUNCI DIBERKATI (ay. 9, 10d)</span></u></b><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);">9<span style=""> </span>Kamu <b style=""><i style="">telah kena kutuk</i></b>, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! 10d “. . . berkat . . . sampai <b style=""><i style="">berkelimpahan</i></b><o:p></o:p></span></p> <ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Mereka dikutuk karena menipu (tidak konsisten/tidak dapat dipercaya) Allah dalam hal persepuluhan (ay. 9) <o:p></o:p></span></li></ul> <ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Penerapan</span></u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">: Tidak mengembalikan sepersepuluhan <u>berakibat kutuk </u><b>sebab</b> hal ini berarti <u>mengandalkan kekuatan sendiri dan hati jauh dari Tuhan</u> (Yer. 17:5) <b>sehingga</b> <u>tidak mengalami keadaan yang baik</u> (Yer. 17:6). Jangan mengandalkan manusia tetapi <u>andalkan Tuhan dan berharaplah kepada-Nya (dibuktikan dengan mengembalikan persepuluhan), maka pasti diberkati</u> (Yer. 17:7). <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);"><span style="">III.</span></span></b><!--[endif]--><b><u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);">PERSEPULUHAN ADALAH BUKTI PELAYANAN (ay. 10)</span></u></b><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);">10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya <b style=""><i style="">ada persediaan makanan di rumah-Ku</i></b> dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan <u>berkat kepadamu sampai berkelimpahan. <o:p></o:p></u></span></p> <ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Membawa persepuluhan ke dalam rumah perbendaharaan (<b>alamat yg tepat)</b>, agar di dalam rumah Tuhan (sentral pembinaan rohani dalam Perjanjian Lama) ada persediaan makanan <b>(ay. 10a) </b>sehingga <b style="">pelayanan dapat dilakukan dengan optimal. <o:p></o:p></b></span></li></ul> <ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Persepuluhan adalah bukti kita mendukung pelayanan dan Allah <b>menjaminan kita pasti diberkati secara melimpah (ay. 10b-c).</b> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Penerapan</span></u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">: Istilah rumah perbedaharaan menunjuk pada struktur [diorganisir secara baik sehingga alokasi persepuluhan dapat dipertanggung-jawabkan]. Inti dari persepuluhan adalah agar di rumah Tuhan cukup persediaan makanan. Namun bila saja makanan [kebutuhan finansial] di rumah Tuhan [dalam pelayanan] tampaknya “terpenuhi”, maka persepuluhan dapat digunakan dengan memperhatikan “skala prioritas” dalam pelayanan. <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);"><span style="">IV.</span></span></b><!--[endif]--><b><u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);">PERSEPULUHAN ADALAH SARANA KEBAHAGIAAN (ay. 11-12)</span></u></b><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);">11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di <st1:place st="on"><st1:city st="on">padang</st1:city></st1:place> tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 51, 51);">12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu <b style=""><i style="">berbahagia,</i></b> sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam. <o:p></o:p></span></p> <ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Metode Allah untuk membahagiakan: <u><span style="">menghardik</span>/menolak masalah dan membukakan jalan untuk mencapai sukses/berhasil </u></span><span style="font-size: 13pt; font-family: "Arial","sans-serif";">→</span><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"> belalang pelahap [penyebab gagal] dihardik (ay. 11) <o:p></o:p></span></li></ul> <ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Orang-orang akan <span style="">menyebut/menceritakan/bersaksi</span> bahwa mereka [pemberi persepuluhan] menjadi [adalah] negeri/tempat yang menyukakan/menyenangkan (ay. 12) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(51, 51, 51); text-align: justify;"><u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: windowtext;">Penerapan:</span></u><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: windowtext;"> Adalah lebih berbahagia yg memberi daripada yg menerima (Kis. 20:35) sebab orang yang mengembalikan persepuluhan akan bertambah kaya (Ams. 11:24a), dan diberi kelimpahan [luar biasa/LUBER] (Ams. 11:25a). </span><span style="font-size: 13pt; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><o:p></o:p></span></li></ul> Unknownnoreply@blogger.com1