PERJALAN MENUJU ISRAEL BERSAMA Pdt Ivan

Retreat Gereja Tiberias Indonesia di Tanah Perjanjian
GO ISRAEL ... Experience His Miracle and His Power through the Land of The Bible ...
TEL AVIV – TIBERIAS (GALILEA) – KANA – NAZARET –
BETLEHEM – JERUSALEM – LAUT MATI + HONGKONG
23 NOVEMBER – 03 DESEMBER 2009 ( 11 HARI )
Bersama : Pdt. Ir. Ivan Tanudjaja, M.A

HARI 01 / SENIN / 23 NOVEMBER 2009 :

JAKARTA – HONGKONG

CI 680

06.35 – 12.25

HONGKONG – TEL AVIV

LY 076

16.30 – 22.40

Kesempatan retreat di Tanah Perjanjian haruslah disyukuri. Hari ini kita awali retreat ini dengan berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta 2 jam sebelum keberangkatan pesawat untuk penerbangan menuju Tel Aviv via Hongkong. Setibanya di Hongkong, melanjutkan penerbangan menuju Kota Tel Aviv di Tanah Perjanjian dengan maskapai penerbangan El Al. Tiba di Tel Aviv malam hari, diantar ke hotel untuk beristirahat.

HARI 02 / SELASA / 24 NOVEMBER 2009 :
TEL AVIV – JAFFA – MUHRAKA – GUNUNG KARMEL – GUNUNG TABOR – TIBERIAS
Pagi ini mengunjungi Jaffa, mengingatkan kita akan kisah Petrus yang memperoleh penglihatan penting pada saat ia menumpang di rumah Simon penyamak kulit (Kis 10). Dan Jaffa pun mengingatkan kita akan kisah Nabi Yunus (Yun 1:1). Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Muhraka di Gunung Karmel, mengingatkan kita akan kisah Nabi Elia yang berperang melawan Nabi Baal (1 Raj 18:19-30). Juga menuju Gunung Tabor, tempat Yesus dimuliakan dengan diapit oleh Musa dan Elia (Mat. 17:1-2). Sore hari tiba di Tiberias di Galilea. (Santap pagi / siang / malam)

HARI 03 / RABU / 25 NOVEMBER 2009 :
TIBERIAS – DANAU GALILEA – BUKIT SABDA BAHAGIA – TABGHA – KAPERNAUM – SUNGAI JORDAN – TIBERIAS
Pagi hari kita diajak naik perahu mengarungi Danau Galilea yang indah. Kemudian menuju Bukit Sabda Bahagia, tempat Yesus menyampaikan “Delapan Sabda Bahagia” (Mat. 5:1-12). Juga menuju Tabgha, untuk melihat tempat mukjizat penggandaan roti dan ikan (Yoh. 6:1-15) serta Gereja Primat Petrus, tempat penampakkan Yesus yang ketiga setelah kebangkitanNya dari antara orang mati ( Yoh 21:1). Juga mengunjungi Kapernaum, kampung dari Yesus. Sore hari menuju Sungai Jordan untuk mengenangkan pembaptisan Yesus (Mat 3:13-17) sekaligus melakukan acara rededikasi & baptisan.
(Santap pagi / siang / malam)

HARI 04 / KAMIS / 26 NOVEMBER 2009 :
TIBERIAS – GUNUNG HERMON – BANIAS – KANA – NAZARET – DESA NAZARET – TIBERIAS
“Seperti embun gunung hermon yang turun ke atas gunung Zion, kesanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya” (Mzm 133), pagi ini kita diajak untuk naik ke atas Gunung Hermon yang indah, yang juga merupakan puncak tertinggi di Tanah Perjanjian. Setelah itu mengunjungi Banias, tempat Petrus megatakan bahwa Yesus adalah Mesias, anak Allah yang hidup ( Mat 16:13). Setelah itu menuju Kana, tempat mukjizat pertama Yesus (Yoh. 2:1-11) dimana kita akan melakukan acara khusus bagi para pasangan yang hadir, yaitu PEMBAHARUAN JANJI PERNIKAHAN. Kemudian menuju Nazaret untuk melihat Gereja Kabar Gembira & Rumah Keluarga Kudus (Luk. 1:26-37). Juga menuju Nazaret Village, dimana kita dapat mengetahui lebih jauh desa Nazaret pada jaman Yesus. (Santap pagi / siang / malam)

HARI 05 / JUMAT / 27 NOVEMBER 2009 :
TIBERIAS – QUMRAN – JERIKHO – BUKIT ZION – JERUSALEM
Pagi ini meninggalkan daerah Galilea menyusuri tepi barat untuk menuju Qumran, tempat ditemukannya salinan gulungan Kitab Suci Perjanjian Lama tertua. Kemudian menuju kota Jerikho, kota pertama yang ditaklukkan Joshua (Yos 4). Di Jerikho, kita akan melihat pohon ara yang dipanjat oleh Zakeus (Luk 19:1) serta memandang ke arah bukit pencobaan (Mat 4:1). Setelah santap siang di Jerikho, kita naik ke arah Kota Suci Jerusalem untuk menuju Bukit Zion untuk melihat Makam Raja Daud & Ruang Perjamuan Terakhir (Luk. 22:14-38) yang juga merupakan tempat turunnya Roh Kudus atas para rasul (Kis. 2:1-8). Juga mengunjungi Gereja St. Petrus Ayam Berkokok, tempat penyangkalan Petrus kepada Yesus sebanyak 3 kali (Mat 26:34). Bermalam di Jerusalem.
(Santap pagi / siang / malam)

HARI 06 / SABTU / 28 NOVEMBER 2009 :
JERUSALEM – BETLEHEM – KOLAM BETESDA – DOMINUS FLEVIT – TAMAN GETSEMANI – JERUSALEM
Pagi ini menuju Gereja Kelahiran Yesus di Betlehem (Luk 2:4-8) untuk melihat gua tempat Yesus dilahirkan. Setelah santap siang menuju Kolam Betesda, mengingatkan orang lumpuh yang disembuhkan (Yoh. 5:1-18). Kemudian kita akan menuruni lereng Bukit Zaitun untuk menuju Gereja Dominus Flevit, tempat Yesus Menangisi Kota Jerusalem (Luk. 19:41-44) serta Taman Getsemani, tempat Yesus ditangkap pada Kamis malam (Luk. 22:52). (Santap pagi / siang / malam)

HARI 07 / MINGGU / 29 NOVEMBER 2009 :
JERUSALEM – VIA DOLOROSA – GOLGOTA – YAD VA SHEM – JERUSALEM
Pagi hari menyusuri Jalan Derita Yesus di Via Dolorosa menuju Golgota. Setelah itu kita akan diajak mengunjungi Museum Holocaust Yad va Shem, museum memorial mengenai pembantaian dari 6 juta orang Yahudi di Eropa oleh Nazi. Sebuah tempat yang menyimpan kenangan dari kegelapan sejarah manusia yang pernah terjadi. Sore hari kembali ke hotel. (Santap pagi / siang / malam)

HARI 08 / SENIN / 30 NOVEMBER 2009 :
JERUSALEM – GARDEN TOMB – KAPEL KENAIKAN – GEREJA BAPA KAMI – LAUT MATI
Pagi ini kita akan melakukan Perjamuan Kudus di Kubur Kosong Garden Tomb sebagai acara penutupan peziarahan kita di Tanah Perjanjian. Setelah itu menuju Kapel Kenaikan di Bukit Zaitun, tempat Yesus naik ke surga (Kis. 1:9-12) serta Gereja Bapa Kami (Mat. 6:9-13), tempat Yesus mengajar doa Bapa Kami. Setelah santap siang kita menuju hotel di Laut Mati, dan kemudian acara bebas untuk menikmati hotel di Laut Mati. Juga kesempatan untuk mencoba berenang terapung di Laut Mati, laut yang kadar garamnya 10 x lipat daripada laut biasa pada umumnya. (Santap pagi / siang / malam)

HARI 09 / SELASA / 01 DESEMBER 2009 :

LAUT MATI – TEL AVIV

TEL AVIV – HONGKONG

LY 075

20.50 – 13.45+1

Pagi hari masih acara bebas untuk menikmati hotel di Laut Mati sampai tiba saatnya setelah santap siang kita bersiap-siap diantar ke Bandara di Tel Aviv untuk penerbangan menuju Hongkong. (Santap pagi / siang)


HARI 10 / RABU / 02 DESEMBER 2009 :
HONGKONG
Tiba di Hongkong siang hari, kita akan diantar ke hotel. Setelah itu acara bebas bagi para peserta yang dapat dipergunakan berjalan-jalan sendiri untuk berbelanja atau bertemu dengan sanak saudara di Hongkong.

HARI 11 / KAMIS / 03 DESEMBER 2009 :

HONGKONG – JAKARTA

CI 679

16.35 – 20.20

Pagi hari kita diajak city tour sejenak di kota Hongkong. Setelah santap siang kita diantar ke Bandara untuk penerbangan kembali ke Tanah Air. Perjalanan Retreat kita berakhir ketika pesawat mendarat kembali di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Tetapi perjalanan panjang ziarah kehidupan kita masih berlanjut dan semua yang kita peroleh selama berziarah bersama Yesus semoga dapat menjadi bekal dalam perjalanan kita mewartakan kabar gembira keselamatan dari Tuhan bagi umatNya. Sampai bertemu dalam Retreat berikutnya bersama GEREJA TIBERIAS INDONESIA & STELLA KWARTA.

------------------------------------

----------------------------------------------

BIAYA TOUR :

(berdasarkan 1 kamar 2 dewasa)

Dewasa ( Twin Sharing )

USD. 2.695

Fuel Surcharge* (Subject to Change)

USD. 160

Tips Luar Negeri dan Visa Israel

USD. 125

Airport Tax Jakarta

Rp 150.000

Single Supplement (Tambahan 1 kamar sendirian)

USD. 450

---------------------------------

--------------------

KONDISI TOUR
TOUR TERMASUK :
01. Tiket kelas ekonomi EL AL Airlines rute Hongkong / Tel Aviv / Hongkong untuk
peserta.
02. Tiket kelas ekonomi China Airlines rute Jakarta / Hongkong / Jakarta untuk
peserta.
03. Akomodasi hotel berbintang 4* dengan ketentuan 1 kamar 2 dewasa (Twin
Sharing).
04. Seorang tour leader dari STELLA KWARTA.
05. Perlengkapan wisata seperti : tas, topi, dan dompet paspor
06. Transportasi perjalanan dengan bus turis (deluxe).
07. Tiket masuk obyek wisata sesuai acara perjalanan.
08. Santap pagi / siang / malam sesuai acara perjalanan.
09. Porter untuk hotel selama perjalanan.
10. Asuransi Perjalanan.

TOUR TIDAK TERMASUK :
01. Biaya pengurusan paspor.
02. Airport Tax Jakarta Rp 150.000 / peserta.
03. Fiskal Luar Negeri Rp 2.500.000 / peserta (GRATIS bila memiliki NPWP /
berumur dibawah 21 tahun).
04. Tour-tour tambahan diluar jadwal acara (optional).
05. Pengeluaran pribadi : telepon, minibar & laundry.
06. Biaya kelebihan berat bagasi.
07. Tips pemandu lokal, supir, pelayan restoran dan porter serta biaya
Visa Israel sebesar USD. 125 / peserta.
08. Fuel Surcharge dari Maskapai penerbangan (*dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai kebijaksanaan dari Airlines) sebesar USD. 160 /
peserta.
---------------------

SYARAT DAN KONDISI TOUR :
01. Pendaftaran disertai uang muka USD. 300 / peserta.
02. Pelunasan paling lambat 21 hari sebelum keberangkatan.
03. PEMBATALAN :
- > 30 hari sebelum keberangkatan sebesar uang muka.
- 04 - 14 hari sebelum keberangkatan sebesar 50% dari biaya perjalanan.
- 00 - 03 hari sebelum keberangkatan sebesar 75% dari biaya perjalanan.

-------------

Catatan :

1. Bagi peserta yang extend di Hongkong akan dikenakan biaya tambahan tiket sebesar Usd. 30 / orang (sesuai ketentuan dari China Airlines)

2. Pengurusan Visa membutuhkan waktu minimal 1 bulan terhitung sebelum tanggal keberangkatan.

TANGGUNG JAWAB :
Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan bertanggung jawab selama perjalanan, namun kami dan agen-agen kami di luar negeri hanyalah merupakan agen yang bertanggung jawab atas servis transportasi dan hotel, tidak bertanggung jawab atas kecelakaan, kehilangan barang atau dokumen perjalanan, kelebihan bagasi, penahanan baik di bandara maupun di hotel serta gangguan keterlambatan / perubahan jadwal pesawat dan transportasi lain atau akibat dari pemogokan, force majeur, peratouran pemerintah dan lainnya yang terjadi di luar kekuasaan kami serta biaya-biaya yang bersangkutan dengan karantina. Segala biaya yang terjadi akibat kehilangan barang ataupun dokumen perjalanan bukan menjadi tanggung jawab kami. Kami juga tunduk kepada segala persyaratan pembuatan visa kunjungan yang dikeluarkan oleh Kedutaan setempat. Kami tidak bertanggung jawab atas kegagalan / penolakan mendapatkan visa. Visa Kunjungan sepenuhnya menjadi hak dan wewenang dari Kedutaan Besar setiap negara yang dimaksud. Kedutaan tertentu tidak mengembalikan biaya visa. Kami akan menyampaikan kepada setiap peserta syarat-syarat untuk mendapatkan visa berdasarkan ketentuan kedutaan besar yang bersangkutan. Peserta yang pulang diluar jadwal dengan alasan apapun, tidak memperoleh pengembalian biaya. Overbooked pada maskapai penerbangan di luar kuasa kami. Kami berhak membatalkan keberangkatan bila jumlah peserta di bawah minimum yang ditentukan. Fuel Surcharge adalah kebijaksanaan dari setiap maskapai penerbangan yang dapat berubah setiap saat mengikuti fluktuasi minyak mentah dunia. NPWP dapat berlaku sebagai bebas fiskal minimal 7 hari setelah tanggal pembuatannya. Segala kebijaksanaan yang ada bersifat mutlak, peserta dianggap sudah mengetahui dan menyetujui kondisi yang ada. ----------------

KETERANGAN DAN PENDAFTARAN :
Sdr. Kiki / Sdr. Laurens
G.T.I. TIBERIAS – Intiland Tower Lt. 3
Jl. Jendral Sudirman Kav. 32 – Jakarta Pusat
Tel : (021) 570 8107
Fax : (021) 570 9520
Website : http://www.tiberias.or.id/

PT. STELLA KWARTA WISATA
Kompleks B.H.P Blok F-30 Jakarta 13550 – Indonesia
Tel. : (021) 877 94 878
Fax. : (021) 877 94 877
E-mail : info@stellatours.com / stellatr@centrin.net.id
Website : http://www.stellatours.com

APA ITU SPSS

Apa itu SPSS?

By suicidealone

SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.

SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya system operasi windows. SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang).

Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS Statistikal Product and Service Solutions.

SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis, sedangkan variable adalah informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus.

Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat mmperbaiki output sesuai dengan kebutuhan. Beberapa kemudahan yang lain yang dimiliki SPSS dalam pengoperasiannya adalah karena SPSS menyediakan beberapa fasilitas seperti berikut ini:

Data Editor. Merupakan jendela untuk pengolahan data. Data editor dirancang sedemikian rupa seperti pada aplikasi-aplikasi spreadsheet untuk mendefinisikan, memasukkan, mengedit, dan menampilkan data.

Viewer. Viewer mempermudah pemakai untuk melihat hasil pemrosesan, menunjukkan atau menghilangkan bagian-bagian tertentu dari output, serta memudahkan distribusi hasil pengolahan dari SPSS ke aplikasi-aplikasi yang lain.

Multidimensional Pivot Tables. Hasil pengolahan data akan ditunjukkan dengan multidimensional pivot tables. Pemakai dapat melakukan eksplorasi terhdap tabel dengan pengaturan baris, kolom, serta layer. Pemakai juga dapat dengan mudah melakukan pengaturan kelompok data dengan melakukan splitting tabel sehingga hanya satu group tertentu saja yang ditampilkan pada satu waktu.

High-Resolution Graphics. Dengan kemampuan grafikal beresolusi tinggi, baik untuk menampilkan pie charts, bar charts, histogram, scatterplots, 3-D graphics, dan yang lainnya, akan membuat SPSS tidak hanya mudah dioperasikan tetapi juga membuat pemakai merasa nyaman dalam pekerjaannya.

Database Access. Pemakai program ini dapat memperoleh kembali informasi dari sebuah database dengan menggunakan Database Wizard yang disediakannya.

Data Transformations. Transformasi data akan membantu pemakai memperoleh data yang siap untuk dianalisis. Pemakai dapat dengan mudah melakukan subset data, mengkombinasikan kategori, add, aggregat, merge, split, dan beberapa perintah transpose files, serta yang lainnya.

Electronic Distribution. Pengguna dapat mengirimkan laporan secara elektronik menggunakan sebuah tombol pengiriman data (e-mail) atau melakukan export tabel dan grafik ke mode HTML sehingga mendukung distribusi melalui internet dan intranet.

Online Help. SPSS menyediakan fasilitas online help yang akan selalu siap membantu pemakai dalam melakukan pekerjaannya. Bantuan yang diberikan dapat berupa petunjuk pengoperasian secara detail, kemudahan pencarian prosedur yang diinginkan sampai pada contoh-contoh kasus dalam pengoperasian program ini.

Akses Data Tanpa Tempat Penyimpanan Sementara. Analisis file-file data yang sangat besar disimpan tanpa membutuhkan tempat penyimpanan sementara. Hal ini berbeda dengan SPSS sebelum versi 11.5 dimana file data yang sangat besar dibuat temporary filenya.

Interface dengan Database Relasional. Fasilitas ini akan menambah efisiensi dan memudahkan pekerjaan untuk mengekstrak data dan menganalisnya dari database relasional.

Analisis Distribusi. Fasilitas ini diperoleh pada pemakaian SPSS for Server atau untuk aplikasi multiuser. Kegunaan dari analisis ini adalah apabila peneliti akan menganalisis file-file data yang sangat besar dapat langsung me-remote dari server dan memprosesnya sekaligus tanpa harus memindahkan ke komputer user.

Multiple Sesi. SPSS memberikan kemampuan untuk melakukan analisis lebih dari satu file data pada waktu yang bersamaan.

Mapping. Visualisasi data dapat dibuat dengan berbagai macam tipe baik secara konvensional atau interaktif, misalnya dengan menggunakan tipe bar, pie atau jangkauan nilai, simbol gradual, dan chart.


Senin, 08 November 2010

APA ITU SPSS

Apa itu SPSS?
By suicidealone

SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.

SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya system operasi windows. SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang).

Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS Statistikal Product and Service Solutions.

SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis, sedangkan variable adalah informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus.

Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat mmperbaiki output sesuai dengan kebutuhan. Beberapa kemudahan yang lain yang dimiliki SPSS dalam pengoperasiannya adalah karena SPSS menyediakan beberapa fasilitas seperti berikut ini:

Data Editor. Merupakan jendela untuk pengolahan data. Data editor dirancang sedemikian rupa seperti pada aplikasi-aplikasi spreadsheet untuk mendefinisikan, memasukkan, mengedit, dan menampilkan data.

Viewer. Viewer mempermudah pemakai untuk melihat hasil pemrosesan, menunjukkan atau menghilangkan bagian-bagian tertentu dari output, serta memudahkan distribusi hasil pengolahan dari SPSS ke aplikasi-aplikasi yang lain.

Multidimensional Pivot Tables. Hasil pengolahan data akan ditunjukkan dengan multidimensional pivot tables. Pemakai dapat melakukan eksplorasi terhdap tabel dengan pengaturan baris, kolom, serta layer. Pemakai juga dapat dengan mudah melakukan pengaturan kelompok data dengan melakukan splitting tabel sehingga hanya satu group tertentu saja yang ditampilkan pada satu waktu.

High-Resolution Graphics. Dengan kemampuan grafikal beresolusi tinggi, baik untuk menampilkan pie charts, bar charts, histogram, scatterplots, 3-D graphics, dan yang lainnya, akan membuat SPSS tidak hanya mudah dioperasikan tetapi juga membuat pemakai merasa nyaman dalam pekerjaannya.

Database Access. Pemakai program ini dapat memperoleh kembali informasi dari sebuah database dengan menggunakan Database Wizard yang disediakannya.

Data Transformations. Transformasi data akan membantu pemakai memperoleh data yang siap untuk dianalisis. Pemakai dapat dengan mudah melakukan subset data, mengkombinasikan kategori, add, aggregat, merge, split, dan beberapa perintah transpose files, serta yang lainnya.

Electronic Distribution. Pengguna dapat mengirimkan laporan secara elektronik menggunakan sebuah tombol pengiriman data (e-mail) atau melakukan export tabel dan grafik ke mode HTML sehingga mendukung distribusi melalui internet dan intranet.

Online Help. SPSS menyediakan fasilitas online help yang akan selalu siap membantu pemakai dalam melakukan pekerjaannya. Bantuan yang diberikan dapat berupa petunjuk pengoperasian secara detail, kemudahan pencarian prosedur yang diinginkan sampai pada contoh-contoh kasus dalam pengoperasian program ini.

Akses Data Tanpa Tempat Penyimpanan Sementara. Analisis file-file data yang sangat besar disimpan tanpa membutuhkan tempat penyimpanan sementara. Hal ini berbeda dengan SPSS sebelum versi 11.5 dimana file data yang sangat besar dibuat temporary filenya.

Interface dengan Database Relasional. Fasilitas ini akan menambah efisiensi dan memudahkan pekerjaan untuk mengekstrak data dan menganalisnya dari database relasional.

Analisis Distribusi. Fasilitas ini diperoleh pada pemakaian SPSS for Server atau untuk aplikasi multiuser. Kegunaan dari analisis ini adalah apabila peneliti akan menganalisis file-file data yang sangat besar dapat langsung me-remote dari server dan memprosesnya sekaligus tanpa harus memindahkan ke komputer user.

Multiple Sesi. SPSS memberikan kemampuan untuk melakukan analisis lebih dari satu file data pada waktu yang bersamaan.

Mapping. Visualisasi data dapat dibuat dengan berbagai macam tipe baik secara konvensional atau interaktif, misalnya dengan menggunakan tipe bar, pie atau jangkauan nilai, simbol gradual, dan chart.

RETREAT GTI KE ISRAEL

Retreat Gereja Tiberias Indonesia di Tanah Perjanjian
GO ISRAEL ... Experience His Miracle and His Power through the Land of The Bible ...
TEL AVIV – TIBERIAS (GALILEA) – KANA – NAZARET –
BETLEHEM – JERUSALEM – LAUT MATI + HONGKONG
23 NOVEMBER – 03 DESEMBER 2009 ( 11 HARI )
Bersama : Pdt. Ir. Ivan Tanudjaja, M.A


HARI 01 / SENIN / 23 NOVEMBER 2009 :
JAKARTA – HONGKONG CI 680 06.35 – 12.25

HONGKONG – TEL AVIV LY 076 16.30 – 22.40

Kesempatan retreat di Tanah Perjanjian haruslah disyukuri. Hari ini kita awali retreat ini dengan berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta 2 jam sebelum keberangkatan pesawat untuk penerbangan menuju Tel Aviv via Hongkong. Setibanya di Hongkong, melanjutkan penerbangan menuju Kota Tel Aviv di Tanah Perjanjian dengan maskapai penerbangan El Al. Tiba di Tel Aviv malam hari, diantar ke hotel untuk beristirahat.
HARI 02 / SELASA / 24 NOVEMBER 2009 :
TEL AVIV – JAFFA – MUHRAKA – GUNUNG KARMEL – GUNUNG TABOR – TIBERIAS
Pagi ini mengunjungi Jaffa, mengingatkan kita akan kisah Petrus yang memperoleh penglihatan penting pada saat ia menumpang di rumah Simon penyamak kulit (Kis 10). Dan Jaffa pun mengingatkan kita akan kisah Nabi Yunus (Yun 1:1). Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Muhraka di Gunung Karmel, mengingatkan kita akan kisah Nabi Elia yang berperang melawan Nabi Baal (1 Raj 18:19-30). Juga menuju Gunung Tabor, tempat Yesus dimuliakan dengan diapit oleh Musa dan Elia (Mat. 17:1-2). Sore hari tiba di Tiberias di Galilea. (Santap pagi / siang / malam)

HARI 03 / RABU / 25 NOVEMBER 2009 :
TIBERIAS – DANAU GALILEA – BUKIT SABDA BAHAGIA – TABGHA – KAPERNAUM – SUNGAI JORDAN – TIBERIAS
Pagi hari kita diajak naik perahu mengarungi Danau Galilea yang indah. Kemudian menuju Bukit Sabda Bahagia, tempat Yesus menyampaikan “Delapan Sabda Bahagia” (Mat. 5:1-12). Juga menuju Tabgha, untuk melihat tempat mukjizat penggandaan roti dan ikan (Yoh. 6:1-15) serta Gereja Primat Petrus, tempat penampakkan Yesus yang ketiga setelah kebangkitanNya dari antara orang mati ( Yoh 21:1). Juga mengunjungi Kapernaum, kampung dari Yesus. Sore hari menuju Sungai Jordan untuk mengenangkan pembaptisan Yesus (Mat 3:13-17) sekaligus melakukan acara rededikasi & baptisan.
(Santap pagi / siang / malam)

HARI 04 / KAMIS / 26 NOVEMBER 2009 :
TIBERIAS – GUNUNG HERMON – BANIAS – KANA – NAZARET – DESA NAZARET – TIBERIAS
“Seperti embun gunung hermon yang turun ke atas gunung Zion, kesanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya” (Mzm 133), pagi ini kita diajak untuk naik ke atas Gunung Hermon yang indah, yang juga merupakan puncak tertinggi di Tanah Perjanjian. Setelah itu mengunjungi Banias, tempat Petrus megatakan bahwa Yesus adalah Mesias, anak Allah yang hidup ( Mat 16:13). Setelah itu menuju Kana, tempat mukjizat pertama Yesus (Yoh. 2:1-11) dimana kita akan melakukan acara khusus bagi para pasangan yang hadir, yaitu PEMBAHARUAN JANJI PERNIKAHAN. Kemudian menuju Nazaret untuk melihat Gereja Kabar Gembira & Rumah Keluarga Kudus (Luk. 1:26-37). Juga menuju Nazaret Village, dimana kita dapat mengetahui lebih jauh desa Nazaret pada jaman Yesus. (Santap pagi / siang / malam)

HARI 05 / JUMAT / 27 NOVEMBER 2009 :
TIBERIAS – QUMRAN – JERIKHO – BUKIT ZION – JERUSALEM
Pagi ini meninggalkan daerah Galilea menyusuri tepi barat untuk menuju Qumran, tempat ditemukannya salinan gulungan Kitab Suci Perjanjian Lama tertua. Kemudian menuju kota Jerikho, kota pertama yang ditaklukkan Joshua (Yos 4). Di Jerikho, kita akan melihat pohon ara yang dipanjat oleh Zakeus (Luk 19:1) serta memandang ke arah bukit pencobaan (Mat 4:1). Setelah santap siang di Jerikho, kita naik ke arah Kota Suci Jerusalem untuk menuju Bukit Zion untuk melihat Makam Raja Daud & Ruang Perjamuan Terakhir (Luk. 22:14-38) yang juga merupakan tempat turunnya Roh Kudus atas para rasul (Kis. 2:1-8). Juga mengunjungi Gereja St. Petrus Ayam Berkokok, tempat penyangkalan Petrus kepada Yesus sebanyak 3 kali (Mat 26:34). Bermalam di Jerusalem.
(Santap pagi / siang / malam)

HARI 06 / SABTU / 28 NOVEMBER 2009 :
JERUSALEM – BETLEHEM – KOLAM BETESDA – DOMINUS FLEVIT – TAMAN GETSEMANI – JERUSALEM
Pagi ini menuju Gereja Kelahiran Yesus di Betlehem (Luk 2:4-8) untuk melihat gua tempat Yesus dilahirkan. Setelah santap siang menuju Kolam Betesda, mengingatkan orang lumpuh yang disembuhkan (Yoh. 5:1-18). Kemudian kita akan menuruni lereng Bukit Zaitun untuk menuju Gereja Dominus Flevit, tempat Yesus Menangisi Kota Jerusalem (Luk. 19:41-44) serta Taman Getsemani, tempat Yesus ditangkap pada Kamis malam (Luk. 22:52). (Santap pagi / siang / malam)

HARI 07 / MINGGU / 29 NOVEMBER 2009 :
JERUSALEM – VIA DOLOROSA – GOLGOTA – YAD VA SHEM – JERUSALEM
Pagi hari menyusuri Jalan Derita Yesus di Via Dolorosa menuju Golgota. Setelah itu kita akan diajak mengunjungi Museum Holocaust Yad va Shem, museum memorial mengenai pembantaian dari 6 juta orang Yahudi di Eropa oleh Nazi. Sebuah tempat yang menyimpan kenangan dari kegelapan sejarah manusia yang pernah terjadi. Sore hari kembali ke hotel. (Santap pagi / siang / malam)

HARI 08 / SENIN / 30 NOVEMBER 2009 :
JERUSALEM – GARDEN TOMB – KAPEL KENAIKAN – GEREJA BAPA KAMI – LAUT MATI
Pagi ini kita akan melakukan Perjamuan Kudus di Kubur Kosong Garden Tomb sebagai acara penutupan peziarahan kita di Tanah Perjanjian. Setelah itu menuju Kapel Kenaikan di Bukit Zaitun, tempat Yesus naik ke surga (Kis. 1:9-12) serta Gereja Bapa Kami (Mat. 6:9-13), tempat Yesus mengajar doa Bapa Kami. Setelah santap siang kita menuju hotel di Laut Mati, dan kemudian acara bebas untuk menikmati hotel di Laut Mati. Juga kesempatan untuk mencoba berenang terapung di Laut Mati, laut yang kadar garamnya 10 x lipat daripada laut biasa pada umumnya. (Santap pagi / siang / malam)
HARI 09 / SELASA / 01 DESEMBER 2009 :
LAUT MATI – TEL AVIV
TEL AVIV – HONGKONG LY 075 20.50 – 13.45+1

Pagi hari masih acara bebas untuk menikmati hotel di Laut Mati sampai tiba saatnya setelah santap siang kita bersiap-siap diantar ke Bandara di Tel Aviv untuk penerbangan menuju Hongkong. (Santap pagi / siang)

HARI 10 / RABU / 02 DESEMBER 2009 :
HONGKONG
Tiba di Hongkong siang hari, kita akan diantar ke hotel. Setelah itu acara bebas bagi para peserta yang dapat dipergunakan berjalan-jalan sendiri untuk berbelanja atau bertemu dengan sanak saudara di Hongkong.
HARI 11 / KAMIS / 03 DESEMBER 2009 :
HONGKONG – JAKARTA CI 679 16.35 – 20.20

Pagi hari kita diajak city tour sejenak di kota Hongkong. Setelah santap siang kita diantar ke Bandara untuk penerbangan kembali ke Tanah Air. Perjalanan Retreat kita berakhir ketika pesawat mendarat kembali di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Tetapi perjalanan panjang ziarah kehidupan kita masih berlanjut dan semua yang kita peroleh selama berziarah bersama Yesus semoga dapat menjadi bekal dalam perjalanan kita mewartakan kabar gembira keselamatan dari Tuhan bagi umatNya. Sampai bertemu dalam Retreat berikutnya bersama GEREJA TIBERIAS INDONESIA & STELLA KWARTA.
------------------------------------



----------------------------------------------
BIAYA TOUR : (berdasarkan 1 kamar 2 dewasa)
Dewasa ( Twin Sharing ) USD. 2.695
Fuel Surcharge* (Subject to Change) USD. 160
Tips Luar Negeri dan Visa Israel USD. 125
Airport Tax Jakarta Rp 150.000
Single Supplement (Tambahan 1 kamar sendirian) USD. 450
--------------------------------- --------------------



KONDISI TOUR
TOUR TERMASUK :
01. Tiket kelas ekonomi EL AL Airlines rute Hongkong / Tel Aviv / Hongkong untuk
peserta.
02. Tiket kelas ekonomi China Airlines rute Jakarta / Hongkong / Jakarta untuk
peserta.
03. Akomodasi hotel berbintang 4* dengan ketentuan 1 kamar 2 dewasa (Twin
Sharing).
04. Seorang tour leader dari STELLA KWARTA.
05. Perlengkapan wisata seperti : tas, topi, dan dompet paspor
06. Transportasi perjalanan dengan bus turis (deluxe).
07. Tiket masuk obyek wisata sesuai acara perjalanan.
08. Santap pagi / siang / malam sesuai acara perjalanan.
09. Porter untuk hotel selama perjalanan.
10. Asuransi Perjalanan.
TOUR TIDAK TERMASUK :
01. Biaya pengurusan paspor.
02. Airport Tax Jakarta Rp 150.000 / peserta.
03. Fiskal Luar Negeri Rp 2.500.000 / peserta (GRATIS bila memiliki NPWP /
berumur dibawah 21 tahun).
04. Tour-tour tambahan diluar jadwal acara (optional).
05. Pengeluaran pribadi : telepon, minibar & laundry.
06. Biaya kelebihan berat bagasi.
07. Tips pemandu lokal, supir, pelayan restoran dan porter serta biaya
Visa Israel sebesar USD. 125 / peserta.
08. Fuel Surcharge dari Maskapai penerbangan (*dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai kebijaksanaan dari Airlines) sebesar USD. 160 /
peserta.
---------------------



SYARAT DAN KONDISI TOUR :
01. Pendaftaran disertai uang muka USD. 300 / peserta.
02. Pelunasan paling lambat 21 hari sebelum keberangkatan.
03. PEMBATALAN :
- > 30 hari sebelum keberangkatan sebesar uang muka.
- 04 - 14 hari sebelum keberangkatan sebesar 50% dari biaya perjalanan.
- 00 - 03 hari sebelum keberangkatan sebesar 75% dari biaya perjalanan.
-------------


Catatan :
1. Bagi peserta yang extend di Hongkong akan dikenakan biaya tambahan tiket sebesar Usd. 30 / orang (sesuai ketentuan dari China Airlines)
2. Pengurusan Visa membutuhkan waktu minimal 1 bulan terhitung sebelum tanggal keberangkatan.


TANGGUNG JAWAB :
Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan bertanggung jawab selama perjalanan, namun kami dan agen-agen kami di luar negeri hanyalah merupakan agen yang bertanggung jawab atas servis transportasi dan hotel, tidak bertanggung jawab atas kecelakaan, kehilangan barang atau dokumen perjalanan, kelebihan bagasi, penahanan baik di bandara maupun di hotel serta gangguan keterlambatan / perubahan jadwal pesawat dan transportasi lain atau akibat dari pemogokan, force majeur, peratouran pemerintah dan lainnya yang terjadi di luar kekuasaan kami serta biaya-biaya yang bersangkutan dengan karantina. Segala biaya yang terjadi akibat kehilangan barang ataupun dokumen perjalanan bukan menjadi tanggung jawab kami. Kami juga tunduk kepada segala persyaratan pembuatan visa kunjungan yang dikeluarkan oleh Kedutaan setempat. Kami tidak bertanggung jawab atas kegagalan / penolakan mendapatkan visa. Visa Kunjungan sepenuhnya menjadi hak dan wewenang dari Kedutaan Besar setiap negara yang dimaksud. Kedutaan tertentu tidak mengembalikan biaya visa. Kami akan menyampaikan kepada setiap peserta syarat-syarat untuk mendapatkan visa berdasarkan ketentuan kedutaan besar yang bersangkutan. Peserta yang pulang diluar jadwal dengan alasan apapun, tidak memperoleh pengembalian biaya. Overbooked pada maskapai penerbangan di luar kuasa kami. Kami berhak membatalkan keberangkatan bila jumlah peserta di bawah minimum yang ditentukan. Fuel Surcharge adalah kebijaksanaan dari setiap maskapai penerbangan yang dapat berubah setiap saat mengikuti fluktuasi minyak mentah dunia. NPWP dapat berlaku sebagai bebas fiskal minimal 7 hari setelah tanggal pembuatannya. Segala kebijaksanaan yang ada bersifat mutlak, peserta dianggap sudah mengetahui dan menyetujui kondisi yang ada. ----------------


KETERANGAN DAN PENDAFTARAN :
Sdr. Kiki / Sdr. Laurens
G.T.I. TIBERIAS – Intiland Tower Lt. 3
Jl. Jendral Sudirman Kav. 32 – Jakarta Pusat
Tel : (021) 570 8107
Fax : (021) 570 9520
Website : http://www.tiberias.or.id/
PT. STELLA KWARTA WISATA
Kompleks B.H.P Blok F-30 Jakarta 13550 – Indonesia
Tel. : (021) 877 94 878
Fax. : (021) 877 94 877
E-mail : info@stellatours.com / stellatr@centrin.net.id
Website : http://www.stellatours.com

Senin, 01 November 2010

CARA MEMBUAT BLOG

Langkah 1: Daftar Google
Daftarkan Diri Anda di Google
Lho koq? Koq di Google? Katanya mau ngajarin bikin blog di blogger.com, koq malah di Google? Tidak salah, karena untuk masuk ke blogger, Anda harus memiliki login google.com.

Silahkan kunjungi http://www.blogger.com. Anda akan mendapatkan halaman seperti pada gambar dibawah.

Jika Anda sudah memiliki login di Google, Anda tinggal login, maka Anda akan masuk ke Control Panel atau Panel Kontrol.

Oh ya, Anda bisa memilih bahasa, apakah Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.

Untuk kali ini saya anggap Anda belum memiliki login Google.

Klik tanda panah besar yang bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA.

Sejauh ini sangat mudah dan akan terus mudah.

Halaman Pertama
Langkah 2: Daftar Blog
Lengkapi Pendaftaran Anda
Setelah Anda klik tanda panah besar yang bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA, maka akan muncul formulir seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

Proses ini akan menciptakan account Google yang dapat Anda gunakan pada layanan Google lainnya. Jika Anda sudah memiliki sebuah account Google mungkn dari Gmail, Google Groups, atau Orkut.

Satu account Google bisa digunakan untuk mengakses semua fasilitas yang disediakan oleh Google.

Jika Anda sudah memiliki accout google, Anda bisa langsung login (masuk). Untuk login ke Google, Anda harus login dengan menggunakan alamat email.

Silahkan lengkapi.

1. Alamat email yang Anda masukan harus sudah ada sebelumnya. Anda akan dikirim konfirmasi ke email tersebut. Jika Anda menggunakan email palsu atau email yang baru rencana akan dibuat, maka pendaftaran bisa gagal. Anda tidak perlu menggunakan email gmail.com. Email apa saja bisa.

2. Lengkapi data yang lainnya.

3. Tandai "Saya menerima Persyaratan dan Layanan" sebagai bukti bahwa Anda setuju. BTW Anda sudah membacanya?

Setelah lengkap, klik tanda panah yang bertuliskan lanjutkan.

Form Pendaftaran 1

Form Pendaftaran 2
Langkah 3: Membuat Blog
Memilih Nama Blog dan URL Blog
Jika Anda berhasil, Anda akan dibawa ke halaman seperti pada gambar dibawah. Jika gagal? Gagal biasanya karena verifikasi kata Anda salah. Itu wajar karena sering kali verifikasi kata sulit dibaca. Yang sabar saja, ulangi sampai benar. Saya sendiri sampai mengulang 3X.

Setelah Anda berhasil mendaftar, Anda akan dibawa ke halaman seperti yang ada pada gambar dibawah. Sekarang Anda mulai membuat blog dengan mengisi nama dan alamat blog Anda.

Sebagai contoh, saya menamakan blog tersebut dengan nama Hasna Zahidah. Sssst, jangan curiga, Hasna adalah putri saya. Saya memilih alamat blog dengan alamat http://hasna-zahidah.blogspot.com
sebagai alaternatif, bisa juga http://hasnazahidah.blogspot.com.

Jika Anda membuat lensa dengan tujuan mempromosikan produk Anda atau produk afiliasi, maka dalam memilih nama, harus berisi nama produk atau jasa yang akan Anda tawarkan. Misalnya jika Anda ingin menjual ebook saya, Anda bisa memilih kata kunci seperti motivasi, sukses, berpikir positif, dan kata-kata kunci lainnya yang sesuai.

Anda juga bisa meneliti kata kunci yang paling banyak dicari orang (tentu harus berhubungan dengan produk yang Anda jual) di
https://adwords.google.com/select/KeywordToolExternal

Anda bisa mengecek ketersediaan alamat blog yang Anda pilih. Jika tersedia bisa Anda lanjutkan. Jika tidak tersedia, maka Anda harus kreatif mencari nama lain atau memodifikasi alamat yang sudah ada, misalnya ditambahkan abc, xzy, 101, dan bisa juga dengan menyisipkan nama Anda.

Lanjutkan dengan klik tanda panah bertuliskan LANJUTKAN.

Proses Pembuatan Blog
Langkah ke 4 Blog Template
Pilih desain yang sesuai dengan selera Anda.
Berhasil? Tentu saja berhasil, memang mudah koq. Jika berhasil, Anda akan diarahkan ke halaman seperti yang ada pada gambar dibawah.

Pilihlah tema yang sesuai dengan selera Anda. Jika tidak ada yang sesui dengan selera Anda, jangan khawatir, nanti masih banyak pilihan tema yang bisa Anda install sendiri. Sekarang pilih saja tema agar proses pembuatan blog bisa diselesaikan. Anda bisa preview tema dengan klik gambarnya.

Untuk Memilih tema Anda klik (tandai) bulatannya o seperti pada gambar dibawah. Lihat yang saya tunjuk dengan panah merah buatan saya.

Setelah itu Anda klik tanda panah yang bertuliskan LANJUTKAN

Memilih Tema
Belajar Membuat Blog Selesai
Sekarang tinggal posting, pengaturan, dan tata letak
Selamat, sekarang Anda sudah memiliki sebuah blog. Sekarang Anda sudah mulai bisa memposting pemikiran Anda di blog dan dibagi ke seluruh dunia (eh Indonesia).

Memang masih ada beberapa hal yang harus Anda lakukan, yaitu pengaturan, tata letak, penambahan eleman, dan penggantian tema jika Anda menginginkan tema yang lain. Ini untuk tingkat lanjut.

Setidaknya, Anda sudah memiliki blog dan bisa posting. Hal ini sudah cukup untuk tahap awal. Untuk mendalami masalah Blog lebih dalam, saya anjurkan Anda membaca ebook Nge-Blog Dapat Duit.

Pada ebook tersebut, bukan hanya diajarkan cara nge-blog, tetapi juga bagaimana mendapatkan uang dari blog. Saya sendiri sudah membuktikannya, saya mendapatkan uang dari ngeblog. Jangan heran kalau saya rajin ngeblog.
Lensa Lainnya
Berikut adalah panduan lainnya yang akan mendukung Anda dalam kegiatan ngeblog. Ngblog perlu kreativitas, oleh karena itu tingkatkan kreativitas Anda. Silahkan baca pada lensa dibawah ini. Ngeblog jelas memerlukan kemampuan menulis? Saya sertakan juga lensa tentang cara menulis. Dan yang terpenting, blog harus dipromosikan supaya banyak pengunjung. Caranya ada pada link dibawah.

featured lens Cara Berpikir Kreatif

Merupakan sebuah kenyataan bahwa upaya kreatif berkaitan dengan antusiasme dan gairah dan dikenal sebagai faktor substantial pada tingkat puncak kinerja. Lensa ini akan menunjukan bagaimana cara kita meningkatkan kreativitas. Jangan sampai Anda hany...

featured lens Cara Menulis

Menulis itu ekspresi diri, menulis itu menyenangkan, menulis itu bisa menghasilkan uang, dan menulis adalah bagian dari kehidupan kita. Namun sayang, masih banyak orang yang menganggap bahwa menulis itu sulit. Lensa ini akan menunjukan kepada Anda ba...

featured lens Promosi Blog

Apakah Anda sudah punya blog? Lalu bagaimana? Tergantung tujuan Anda, jika tujuan Anda membuat blog hanya untuk mencurahkan isi hati dan pikiran tanpa perlu diketahui oleh orang lain, maka sudah punya blog Anda tinggal menggunakannya untuk menulis....

YERUSALEM

Yerusalem - Otoritas Benda Purbakala Israel bermitra dengan Google untuk memperlihatkan naskah kuno Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scrolls) kepada publik dunia secara online.

Proyek ini akan memberikan akses gratis terhadap naskah yang telah berusia 2.000 tahun tersebut - dianggap sebagai salah satu dari penemuan arkeologi terbesar abad ini - dengan meng-upload gambar beresolusi tinggi. Foto-foto pertama naskah tersebut dijadwalkan akan online dalam beberapa bulan.

Gulungan naskah tersebut akan tersedia dalam dua bahasa, yaitu bahasa asli dan terjemahan.

Pejabat resmi Otoritas Benda Purbakala, Pnina Shor Selasa (19/10) ini akan memastikan bahwa naskah yang asli akan diawetkan ketika akses ke artefak yang tak ternilai harganya tersebut, yang meliputi fragmen dari kitab suci kaum Ibrani, mulai online.

Para pakar arkeologi sering mengeluhkan bahwa hanya sejumlah kecil sarjana yang memiliki izin akses untuk mempelajari gulungan yang ditemukan di gua-gua dekat Laut Mati di tahun 1940-an tersebut

manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah

Pertanyaan: Apa artinya manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27)?

Jawaban: Pada hari terakhir dari penciptaan, Tuhan berkata, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita” (Kejadian 1:26). Dengan demikian Tuhan mengakhiri pekerjaanNya dengan suatu “sentuhan pribadi.” Tuhan membentuk manusia dari debu tanah dan memberinya hidup dengan menghembuskan nafasNya sendiri (Kejadian 2:7). Dengan demikian manusia memiliki keunikan dibanding dengan ciptaan-ciptaan lainnya, yaitu memiliki bagian materi (tubuh) dan non-materi (jiwa/roh).

Memiliki “gambar” atau “rupa” Allah, dalam pengertian yang paling sederhana, berarti kita dibuat menyerupai Tuhan. Adam tidak menyerupai Tuhan dalam arti Tuhan memiliki darah dan daging. Alkitab berkata bahwa “Allah itu Roh” (Yohanes 4:24) dan karena itu memiliki keberadaan tanpa tubuh. Namun tubuh Adam mencerminkan hidup Tuhan karena diciptakan dengan kesehatan yang sempurna dan tidak tunduk pada kematian.

Gambar Allah menunjuk pada bagian non-material dari manusia. Hal ini membedakan manusia dari binatang dan memampukan manusia menjalankan “kekuasaan” sebagaimana direncanakan Allah (Kejadian 1:28), dan memampukan manusia berkomunikasi dengan PenciptaNya. Keserupaan ini adalah dalam hal mental, moral dan sosial.

Secara mental, manusia diciptakan sebagai makhluk yang rasional dan berkehendak – dengan kata lain, manusia dapat menggunakan pikirannya dan dapat memilih. Ini adalah refleksi dari akal budi dan kebebasan Tuhan. Setiap kali seseorang menciptakan mesin, menulis sebuah buku, melukis pemandangan, menikmati simponi, menjumlahkan hitungan, atau menamai binatang peliharaan, dia memproklamirkan fakta bahwa kita diciptakan menurut gambar Allah.

Secara moral, manusia diciptakan dalam kebenaran dan kepolosan yang sempurna, suatu refleksi dari kesucian Tuhan. Tuhan melihat semua yang diciptakanNya (termasuk manusia) dan mengatakan, “sangat baik” (Kejadian 1:31). Hati nurani kita atau “kompas moral” adalah sisa dari keadaan yang asli itu. Ketika seseorang menulis hukum, mundur dari kejahatan, memuji kelakuan baik, atau merasa bersalah, orang itu meneguhkan fakta bahwa kita diciptakan menurut gambar Allah.

Secara sosial, manusia diciptakan untuk bersekutu. Hal ini mencerminkan ketritunggalan Allah dan kasihNya. Di taman Eden, relasi manusia yang terutama adalah dengan Tuhan (Kejadian 3:8 menyiratkan persekutuan dengan Tuhan), dan Tuhan menciptakan perempuan pertama karena "tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja” (Kejadian 2:18). Setiap kali seseorang menikah, berteman, memeluk anak kecil, mengikuti kebaktian, dia menyatakan bahwa kita diciptakan menurut gambar Allah.

Karena diciptakan menurut gambar Allah, Adam memiliki kebebasan untuk memilih. Meskipun dia diberikan pribadiyang suci, Adam memilih yang jahat dan memberontak melawan PenciptaNya. Dengan berbuat demikian, dia mencemarkan gambar Allah yang ada dalam diriNya, dan mewariskan keserupaan yang rusak itu pada semua keturunannya, termasuk kita (Roma 5:12). Saat ini kita masih memiliki gambar Allah (Yakobus 3:9), namun kita juga menanggung bekas-bekas dosa. Secara mental, moral, sosial dan fisik kita memperlihatkan efek-efek dari dosa.

Kabar baiknya adalah bahwa ketika Tuhan menebus seseorang, Dia mulai memulihkan gambar Allah yang asli itu, menciptakan “manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Efesus 4:24; lihat pula Kolose 3:10).

GAMBAR BINANTANG

Bebek pipit

Kolibri pelatuk


Elang pelikan






Pelatuk kaki burung pipit kaki ayam

Kaki elang kaki pelatuk kaki itik



CECAK Kadal

Bunglon kalajengking

Lebah kelabang

Cumi-cumi gurita


sotong

PERJAMUAN KUDUS

KAJIAN TEORITIS TENTANG KONSEP PERJAMUAN KUDUS,
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA


Kajian Teori

Kajian teori yang akan diuraikan oleh penulis menjelaskan tentang definisi perjamuan Kudus, konsep perjamuan Kudus baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dan tentang bagaimana tata cara Perjamuan Kudus.

Definisi Perjamuan Kudus

Langkah yang dilakukan penulis untuk menghindari pengertian yang salah terhadap definisi istilah Perjamuan Kudus, penulis menyatakan pemahaman yang benar terhadap arti kata secara etimologi dan menurut para pakar, kemudian mendefinisikannya dalam suatu kalimat lengkap yang dapat dimengerti.




Pengertian Etimologi

Secara etimologi penulis akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan Perjamuan dan Kudus, sehingga diperoleh pemahaman yang lengkap perihal Perjamuan Kudus.

Perjamuan
Perjamuan berasal dari kata jamu yang berarti: ”menerima kedatangan dan menghidangkan makanan bagi tamu, selanjutnya perjamuan dapat diartikan “pertemuan makan dan minum, resepsi, pesta.” Jadi menurut bahasa Indonesia Perjamuan dapat diartikan secara etimologi sebagai pertemuan makan dan minum.
S. S. Smalley menggunakan beberapa istilah untuk istilah perjamuan yakni misyteh (Ester 5:4, Dan 5:10), syata (Ester 7:1), yayin (Kid 2:4) dan potos (1Ptr 4:3). Semua kata ini berarti “minum anggur.” Melalui pernyataan Smalley diketahui bahwa perjamuan menggambarkan tentang persekutuan yang dimulai dengan memecahkan roti sesuai adat Yahudi. Persekutuan yang sama juga dinyatakan pada acara makan bersama di Galilea dalam pelayanan Tuhan Yesus saat Tuhan Yesus memberi makan orang banyak.

Kudus

Kudus adalah sebuah akar kata yang berarti “murni, suci.” Jadi istilah Perjamuan Kudus secara etimologi dapat didefinisikan sebagai pertemuan makan dan minum yang murni dan suci.

Pengertian Istilah

Perjamuan Kudus merupakan perintah Tuhan Yesus yang harus dilakukan oleh semua denominasi gereja yang ada sampai Tuhan datang kembali (rapture). Ada banyak definisi ataupun makna dari Perjamuan Kudus yang diungkapkan oleh para pakar yang menjadi keyakinan pakar tersebut. Berikut ini beberapa pendapat pakar dinyatakan oleh penulis perihal pengertian Perjamuan Kudus, hal ini dilakukan untuk menemukan definisi yang lengkap.
H. L. Senduk dalam buku yang berjudul Pedoman Pelayanan Pendeta 1 & 2 menyatakan bahwa: “Perjamuan Kudus adalah Perjamuan Tuhan untuk sidang jemaat yang dikasihi-Nya, supaya jemaat selalu akan mengingat kasih Tuhan dan hidup senantiasa di dalam kasihNya.” Perjamuan Kudus hanya dapat dilakukan oleh yang umat Allah (orang yang sudah menerima keselamatan) Yesus, sehingga saat melakukan Perjamuan Kudus setiap orang percaya senantiasa mengingat, merasakan bahwa hanya karena kasih Yesuslah sehingga setiap orang dapat diselamatkan.
W. R. F. Browning menyatakan bahwa: “Perjamuan Kudus adalah perjamuan akhir sebelum pengadilan dan penyaliban Yesus yang diadakan bersama murid-muridNya di kamar loteng.” Pengadilan dan penyaliban Yesus merupakan pengorbanan-Nya yang tertinggi yang dilakukan di atas kayu salib demi untuk menyelamatkan manusia dari akibat dosa (neraka).
Benny Hinn menyatakan bahwa: “Perjamuan Kudus adalah peringatan tentang hal yang telah dilakukan-Nya untuk kita dua ribu tahun yang lalu di Golgota tetapi sekaligus juga suatu persekutuan dengan Dia di masa kini.” Perjamuan Kudus mengingatkan kepada setiap orang percaya akan arti dari pengorbanan Kristus di Kayu Salib. Perjamuan kudus menyatakan dan memeteraikan semua manfaat dari pengorbanan Yesus di atas Kayu Salib, sebagaimana yang ditulis oleh Williamson dalam pengakuan iman Westminster yang menyatakan bahwa:
“Sakramen Perjamuan Kudus merupakan sakramen yang ditetapkan oleh Kristus sendiri. Sakramen Perjamuan Kudus ditetapkan oleh Kristus sendiri, pada malam Dia dikhianati. Sakramen Perjamuan Kudus diberikan untuk mengingat terus menerus akan pengorbanan-Nya, untuk memeteraikan semua manfaat pengorbanan-Nya kepada orang-orang percaya, serta merupakan suatu ikatan dan janji persekutuan dengan Kristus.

Selain itu Williamson juga menekankan tentang sakramen ditinjau dari segi manfaatnya, khususnya hubungan antara Tuhan terhadap orang percaya. Sakramen Perjamuan Kudus menunjukkan kepada para murid apa yang mereka miliki. Dan sakramen Perjamuan Kudus memberikan kesaksian kepada para murid bahwa mereka benar-benar memilikinya. Perjamuan Kudus juga bermakna bahwa setiap orang percaya adalah milik Allah, demikian pula sebalknya (Allah menjadi milik setiap orang percaya.
Melalui sakramen Perjamuan Kudus diharapkan setiap murid mengerti dan senantiasa mengingat akan karya Yesus yang telah mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Dosa yang telah membuat manusia tersesat (Matius 18:11; Lukas 15:4, 8, 24). Charles C. Ryrie mengatakan bahwa “Jika tidak mendapatkan pengampunan, maka dosa menyebabkan manusia binasa (Yoh 3:16). Dosa membawa manusia ke dalam penghakiman (Luk 12:20).
Leon Morris menegaskan bahwa “Yang mendatangkan keselamatan bagi orang-orang berdosa adalah kematian Yesus yang membawa pendamaian dan bukan kehidupan-Nya yang patut diteladani itu. Jadi kematian Yesus sangatlah berhubungan dengan kematian kekal yang semestinya dialami manusia sebagai akibat dosa. Donald Guthrie mengatakan bahwa perjamuan kudus berarti mengambil bagian dalam pengorbanan Kristus. Melalui 1 Korintus 10:16 diketahui bahwa rasul Paulus mengartikan Perjamuan Kudus dalam pengertian persekutuan (sharring). Paulus berkata bahwa roti yang dipecah-pecahkan adalah persekutuan (kainonia) dalam tubuh Kristus, demikian juga cawan pengucapan syukur adalah persekutuan dalam darah Kristus.
Sebagaimana halnya dalam perayaan paskah orang-orang Yahudi dihayati keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, demikian juga orang-orang Kristen yang ikut serta dalam pengorbanan Kristus secara simbolis mempersatukan diri dengan pengorbanan tersebut. Mengambil bagian di dalam darah dan tubuh Kristus bukanlah hanya unsur-unsur kebutuhan jasmani saja, tetapi merupakan suatu pengalaman bersama dengan Kristus yang telah dikorbankan itu.
Guthrie menekankan kembali bahwa Perjamuan Kudus merupakan tolok ukur untuk melihat kesetiaan seseorang yang sesungguhnya. Tidak ada tempat untuk berkompromi. Orang-orang yang mengambil bagian dalam kematian Kristus dikucilkan dari persekutuan apa pun yang membahayakan posisi ‘di dalam Kristus.” Dengan demikian dapat diketahui bahwa persekutuan orang-orang Kristen mencakup semua orang-orang yang mengambil bagian dalam Kristus karena dipersatukan di dalam satu tubuh dan kesatuan orang percaya dengan Kristus bersifat hakiki.
Jadi berdasarkan pengertian di atas baik secara etimologi maupun menurut pandangan para pakar yang berkompeten, maka dapat disimpulkan bahwa Perjamuan Kudus atau Perjamuan Tuhan adalah peringatan akan pengorbanan Kristus sebagai suatu persekutuan yang mengingatkan betapa besar kasih Allah bagi dunia khususnya bagi setiap orang percaya yang menyatakan hubungan antara jemaat dengan Tuhan secara murni melalui pertemuan makan dan minum.

Konsep Perjamuan Kudus dalam Perjanjian Lama
dan Perjanjanjian Baru

Perjamuan Kudus tidak tiba-tiba muncul dalam Perjanjian Baru, melainkan merupakan penggenapan dari Perjanjian Lama. Seperti halnya dalam perayaan Paskah orang Yahudi sangat menghayati peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Saat orang-orang Yahudi keluar dari Mesir, orang-orang tersebut mengalami kuasa Allah yang membebaskan dari perbudakan. Hal yang sama juga dirasakan oleh setiap orang percaya di masa kini bahwa melalui pengorbanan Kristus, setiap orang percaya mengalami kuasa Allah. Soedarmo memberikan penjelasan sebagai berikut:
Di dalam Perjanjian Lama Tuhan memakai adat ini [Perjamuan Kudus] untuk menguatkan PerjanjianNya di dalam hati umatNya. Tuhan menentukan sakramen Paskah yang harus dilayani oleh umatNya. Paskah ini untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu perhambaan bangsa Israel di tanah Mesir, ketika diperintahkan supaya orang-orang Israel menyembelih seekor anak domba yang tidak bercela, kemudian melumurkan darahnya pada tiang dan ambang pintu, dan memakan dagingnya bersama-sama dengan keluarganya. Pada malam Paskah itu Tuhan menyuruh malaikat maut membunuh segala anak sulung dari orang Mesir. Akan tetapi keluarga yang di pintunya dilumurkan darah itu, dilalui saja. Jadi tidak ada seorang anakpun dari orang Israel yang mati . ... Tanda inilah Perjamuan Kudus yang dibiarkan sebagai ganti Paskah dalam Perjanjian Lama.

Sekitar 400 tahun bangsa Israel diperbudak di Mesir,dan Tuhan memakai Musa untuk memimpin ke luar dari Mesir, sehubungan dengan hal tersebut Allah memerintahkan kepada Musa untuk memberitahukan kepada seluruh bangsa Israel mengadakan perayaan paskah yang pertama. Allah menetapkan apapun anak domba atau kambing yang jantan, berumur setahun dan tidak bercela untuk disembeliih, adapun darah binatang tersebut dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan ambang atas pintu, dengan demikian bangsa Israel terluput dari hukuman yang menimpa semua anak sulung Mesir. Pengorbanan binatang tersebut merupakan bayangan dari karya keselamatan yang akan datang, yaitu keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus. Anak domba yang tidak cacat dan tak bercela dalam Perjanjian Lama menggambarkan Yesus Kristus yang tidak berdosa (Kel 12:3, 29:1; Im 1:3, 10; 3:1, 6; 4:3; 5:15,18;6:6; 9:2; 14:10; dan Bil 29:36).
Kata “tidak bercela” terjemahan dalam versi King James adalah “without blemish, terjemahan dalam bahasa Ibraninya adalah “tamim” yang artinya perfect, complete, without spot (sempurna, tanpa noda). Jadi lembu, sapi, domba yang tidak bercacat dan tidak bercela merupakan gambaran tentang Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang tidak bercacat, yang tidak bercela, yang dikorbankan untuk mengampuni dosa seluruh umat manusia.
Bruce B. Barton, Philip W serta David R. Veerman mengatakan bahwa sebutan Anak Domba Allah yang ada dalam pikiran orang-orang Yahudi selalu dihubungkan dengan domba Paskah di Kejadian 12, yang digunakan sebagai korban bakaran untuk menghapus dosa. Ketika Yohanes pembaptis memanggil Yesus dengan sebutan “Anak Domba Allah,” menunjukkan bahwa Yesus adalah korban pengganti yang disediakan Allah untuk dosa-dosa manusia.
Konsep pengganti menyatakan bahwa kematian Kristus menggantikan orang berdosa. Marantika menuliskan bahwa “istilah penting yang dipakai dalam pengertian ini adalah “pengganti” yang berarti bahwa kematian Yesus Kristus sebagai ganti manusia yang percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya. Tuhan Yesus secara tegas mengajarkan bahwa penyerahan tubuh-Nya yang tanpa dosa di salib adalah sebagai tebusan ganti dosa manusia. Jalan Allah ini adalah satu-satunya jalan keselamatan dari akibat dosa (hukuman kekal).
Arthur W. Pink mengatakan bahwa “rancangan salib menjadi fokus dalam pikiran dan perkataan Juruselamat kita pada minggu terakhir pelayanan-Nya di dunia. Hal ini membuktikan bahwa keselamatan merupakan inisiatif dari Allah sendiri. Dalam hal ini Kristus telah mati bagi semua umat-Nya, orang-orang pilihan-Nya, sehingga sebagai akibat dari kematian-Nya itu setiap orang percaya beroleh hidup kekal. Dengan demikian sakramen Perjamuan Kudus hendaknya memberi motivasi kepada setiap orang percaya untuk memberikan yang terbaik bagi Allah sebagai ucapan syukur atas apa yang Tuhan berikan yaitu keselamatan.
Darah Yesus berkuasa untuk mengampuni dosa manusia, berkuasa untuk menebus manusia dari maut, berkuasa untuk mendamaikan antara bumi dan surga, berkuasa menguduskan. Sebagaimana pentingnya darah bagi tubuh, begitu pula pentingnya darah Tuhan Yesus bagi
orang percaya yang merupakan tubuh Kristus.
Maxwell Whyte mengatakan “kita membutuhkan Nama dan Darah-Nya, karena nyawa-Nya ada di dalam darah-Nya. Kekuatan di dalam nama Yesus itu ada, karena Ia telah menumpahkan darah-Nya dan mempersembahkan-Nya kepada Bapa-Nya, yang memberikan segala kuasa di surga dan di bumi kepada Yesus. Yesus adalah korban paskah, penyaliban Yesus adalah proses pengorbanan dari pada Anak Domba Allah. Setiap orang dapat menerima apa yang dijanjikan Yesus dengan cara mengambil bagian di dalam darah-Nya dengan cara melakukan Perjamuan Kudus (makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya).
Alkitab menyatakan dalam Matius 26:27-28 bahwa: Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
Kata pengampunan di dalam ayat 28 menggunakan istilah adalah “remission”, terjemahan dalam bahasa Yunaninya adalah aphesis, yang artinya melepaskan, membebaskan atau mengampuni. Rasul Paulus menuliskan dalam Efesus 1:7-8: “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
Pengampunan dosa diberikan oleh Allah kepada setiap manusia karena setiap manusia telah berbuat dosa dan dosa telah merusak hubungan antara manusia dengan Allah. Pengampunan dosa merupakan cara untuk memulihkan hubungan yang rusak.
Henry C. Thiessen memberikan komentar bahwa kematian Kristus merupakan karya penebusan bagi umat manusia, untuk lebih jelasnya perhatikan tulisan beliau:
‘Kematian Kristus digambarkan sebagai pembayaran uang tebusan. Gagasan penebusan berarti pembayaran harga kepada pihak tertentu agar dapat membebaskan seseorang yang berada dalam perbudakan. Itu sebabnya Yesus mengatakan bahwa Ia datang untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Harga tebusan tersebut tidak dibayarkan kepada Iblis, tetapi kepada Allah. Alkitab mengajarkan bahwa kita telah ditebus oleh kematian Kristus. Penebusan ini ialah penebusan dari hukum Taurat, atau seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Galatia 3:13, dari “kutuk hukum taurat”, dari hukum itu sediri, dengan cara kita dimatikan terhadap hukum Taurat oleh kematian tubuh Kristus (Rm 7:4), dan dari segala kejahatan, baik fisik maupun moral, termasuk tubuh fana kita saat ini.

Melalui darah-Nya Yesus menciptakan hubungan damai antara manusia dengan Allah, jadi dengan pengorbanan-Nya, hubungan manusia dengan Allah dipulihkan. Pada perjamuan terakhir Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa darah-Nya yang tercurah di atas kayu salib adalah untuk pengampunan dosa. Hal terjadi sebagai bukti bahwa Allah begitu mengasihi manusia, sehinngga Yesus direlakan mati di atas kayu salib. Perjamuan Kudus dilakukan bertujuan untuk menjadi peringatan bahwa setiap orang telah ditebus melalui pengorbanan Yesus.
Perjamuan Kudus yang diajarkan Tuhan Yesus menggunakan roti dan anggur. Roti bagi orang Yahudi merupakan makanan pokok yang memberi kekuatan, sedangkan anggur adalah minuman yang menyegarkan. Roti terbuat dari tepung yang diperoleh dari beribu-ribu butir gandum dan air anggur diperoleh dari butir buah anggur yang diperas. Roti biasa dipotong-potong dan anggur dituang untuk diminum.
Verkuyl juga menjelaskan proses terjadinya roti sekaligus menjelaskan makna yang terkandung di dalamnya sebagai berikut:
Benih gandum tertabur ke atas bumi, ditutupi oleh tanah, lalu mati. Batang gandum itu naik ke atas, berkembang, berbuah, mengalami taupan dan hujan lebat. Akhirnya datanglah sebuah ani-ani, batang gandum itu dipotong, dipisahkan dari akarnya. Bulirnya ditebah atau ditumbuk, dihancurkan di antara dua batu penggilingan sampai halus menjadi tepung. Dengan dibakar dalam api open terjadilah roti. Sebaiknyalah kita mengingat kepada riwayat roti itu, apabila kita ingin menangkap atau memahami arti tanda itu dalam Perjamuan Kudus. Yesus pun ditabur, diturunkan ke atas bumi seperti benih gandum tadi.

Saat mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus tidaklah berarti hanya mengambil bagian di dalam unsur-unsur jasmani saja, melainkan juga merupakan suatu pengalaman rohani bersama dengan Kristus. Kuasa Allah bekerja ketika orang percaya menyatu dengan tubuh dan darah Yesus di dalam Perjamuan Kudus.
Melengkapi sarana Perjamuan Kudus, Verkuyl sekaligus menjelaskan proses terjadinya air anggur:
Ibarat kedua adalah anggur. Pokok anggur ditanam di tanah, lalu tumbuh. Mengalami angin kencang, panas terik dan hujan lebat pula. Dengan lambat buah anggur tumbuh bergugus-gugus. Setelah masak, dipetik, diinjak-injak dalam apitan anggur, sehingga keluarlah air anggurnya. Demikianlah pula Yesus ditanam di bumi sebagai tunas yang tumbuh dari tanah yang kering, demikianlah hidup Yesus. Buah-buah yang tumbuh padaNya, yakni kesucian dan kebenaran serta ketaatan yang sempurna, makin lama makin masak. Akhirnya Ia menyerahkan diriNya dihancurkan dalam maut. Bagi kita. Dan kini kita diperkenankan hidup dari segala perbuatan Yesus, selama hidupNya, sampai matiNya, bagi kita. Semuanya itu telah dituang ke dalam cawan ucapan syukur. Dan kita boleh meminumnya.

Istilah tubuh dan darah yang digunakan Yesus menghunjuk pada kematian-Nya di kayu salib. Tubuh-Nya mengalami penderitaan begitu rupa dan darah-Nya tercurah agar manusia yang menerima-Nya secara pribadi mengalami pengampunan dosa, hidup yang kekal dan berkemenangan senantiasa bersama Kristus dalam menghadapi pergumulan hidup dari hari kesehari.
Verkuyl lebih lanjut menjelaskan hubungan Paskah dengan Perjamuan Kudus sebagai berikut:
Perayaan Paskah adalah suatu peringatan. Yang diperingati ialah kejadian-kejadian di tanah Mesir. Akan tetapi selain itu, Paskah adalah suatu nubuatan pula. Anak-domba Paskah menunjuk kepada Anak-domba Allah yang akan menghapus dosa dunia. Pada malam hari, sebelum disalibkan di bukit Golgota, Yesus merayakan Paskah. Ia tahu, bahwa Ia sendiri adalah Anak-anak domba Paskah yang akan dikorbankan di bukit Golgota. Kepada diriNya sendiri telah dikenakan dan digenapi arti perayaan Paskah. Ia mau memperingatkan segala jemaat dari segala abad kepada korban tubuh dan darahNya dengan menetapkan peraturan perjanjian yang baru.

Perjanjian yang baru antara Allah dan manusia dimulai setelah Yesus mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib, karena darah Yesus adalah materai dari perjanjian yang baru. Perjanjian yang baru menyatakan bahwa darah-Nya menjadi jaminan atau materai maka perjanjian yang lama tidak dipakai lagi.
Secara tegas Heyer memberikan komentar yang terlihat melalui tulisannya bahwa:
Dalam tugas penelitian kami untuk mencari hubungan antara Paskah dan Perjamuan Kudus, kiranya sangat penting untuk tidak mengesampingkan begitu saja persyaratan yang berkenaan dengan domba Paskah sebagaimana ditetapkan oleh Alkitab, yaitu “tidak bercela” (Kel. 12:5), satu tulang pun tak boleh dipatahkan (Kel. 12:46) dan perintah itu menetapkan bahwa domba harus dimasak dengan cara khusus (Kel.

12:9).

Dalam Perjanjian Lama, Paskah dinyatakan melalui pengorbanan binatang yang berupa Anak Domba yang dipersembahkan untuk perayaan Paskah, tetapi dalam Perjanjian Baru, Perjamuan Kudus dimengerti melalui Yesus yang menjadi korban penebusan dosa. Niftrik dan B. J. Boland juga menyinggung perihal Perjamuan Kudus sebagai berikut:
Berdasarkan isi Alkitab, timbulnya sakramen Perjamuan Kudus adalah lebih jelas daripada timbulnya Baptisan. ...Perjamuan pada malam itu diadakan berhubungan dengan upacara Yahudi dinamai Pesakh. Melalui bentuk Aramnya Paskha (yang juga dipakai dalam Perjanjian Baru berbahasa Yunani) kata itu telah di – Indonesiakan menjadi Paska. Rupa-rupanya kata Pesakh berasal dari kata kerja Ibrani Pasakh, artinya “berlalu” atau “melewati”/ lewat dari. Lihat Kel 12:13, di mana Tuhan berjanji bahwa hukumanNya akan berlalu pada pintu-pintu yang diberi tanda dengan darah anak – domba Paska. “Pesakh” itu menunjuk kepada perjanjian yang diadakan Allah dengan Israel dalam melepaskan bangsa ini dari perbudakan di tanah Mesir (lihat Ul 16:1 dyb.).

Tuhan Yesus merayakan Perjamuan Paskah bersama dengan murid-murid yang terakhir kali dan diperintahkan untuk diteruskan atau dilakukan (1Kor. 11:24-25).
H. Hadiwijono memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa:
Sama halnya dengan baptisan kudus, Perjamuan Kudus bukanlah hasil penemuan manusia, melainkan ditetapkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Perintah tentang Perjamuan Kudus itu terdapat dalam Mat. 26:26-29; Mrk. 14:22-25; Luk. 22:14-20; 1Kor. 11:23-25. Jikalau ayat-ayat itu kita teliti, akan terdapat perbedaan di sana-sini. Sekalipun demikian, semuanya menunjuk kepada satu hal yang penting dan menentukan, yaitu: perintah supaya merayakan Perjamuan Kudus. Dari segala perintah itu dapat disimpulkan, bahwa Perjamuan Kudus bukanlah perjamuan yang biasa. Sebab perjamuan ini adalah perjamuan yang diperintahkan.

Pada abad-abad pertama Perjamuan Kudus dipimpin oleh Uskup, namun karena perkembangan umat Allah yang semakin bertambah, maka tidak cukup waktu untuk melayani umat tersebut.
Pelaksanaan Perjamuan Kudus telah menjadi suatu keharusan bagi gereja-gereja Protestan. Chris Z. Marantika menegaskan bahwa:
Perjamuan Kudus menjadi peringatan-peringatan terhadap kematian Yesus Kristus, pengalaman keselamatan pribadi, mengingatkan orang-orang yang belum percaya akan menerima hukuman, menyatakan persekutuan peraturan antar orang Kristen, dan menyadarkan bahwa Kristus akan datang kembali.
Perjamuan Kudus bagi Heyer merupakan “amanat penetapan” yang diberitakan di empat bagian (Mrk. 14:22-25; Mat. 26:26-29; Luk. 22:14-20; 1Kor. 11:23-26).
Perjamuan Kudus dapat dilakukan oleh setiap orang percaya dalam keadaan lemah sekalipun sebab hal tersebut memuliakan Kristus, sebagaimana juga yang dinyatakan oleh Soedarmo:
Apabila kita merasa tidak sempurna, itu tidak menjadi rintangan untuk turut Perjamuan Kudus. Sebab Perjamuan Kudus itu justru bagi orang-orang yang merasa lemah, dan yang mencari kekuatannya daripada Tuhan. Orang yang insaf akan kelemahannya seperti Rasul Paulus (Rm. 7:13-26) yang merasa lemah di dalam imannya, itulah yang mendapatkan kekuasaannya dari Kristus. Perjamuan Kudus itu bagi orang yang tidak memuliakan diri (sombong), pun juga tidak menghina sesamanya, melainkan memuliakan Tuhan Allah.

Bresee dalam buku Apa Yang Anda Perlu Ketahui Tentang 27 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah menjelaskan bahwa:
Kristus mengadakan perjamuan hanya kepada orang-orang yang mengaku sebagai pengikut-pengikut-Nya. Upacara perjamuan diperuntukkan bagi orang Kristen yang beriman. Anak-anak yang belum dibaptiskan tidak bisa diikutkan dalam upacara ini.

Verkuyl dalam tulisannya menjelaskan hal yang sama bahwa:
. . . kita tidak diperbolehkan merayakan Perjamuan Kudus dengan perasaan menganggap ringan atau meremehkan Perjamuan itu atau hanya ikut-ikutan pada lahirnya saja, seolah-olah kita hanya melakukan sesuatu perkunjungan minum teh. Kita harus meminta kepada Tuhan, yang menjamu kita pada Perjamuan Kudus itu, untuk menyiapkan kita buat merayakan perjamuanNya. Agar dapat merayakan Perjamuan Kudus dengan sungguh-sungguh.

Jelaslah bahwa Perjamuan Kudus bukanlah sakramen yang diciptakan oleh manusia atau aturan yang ditetapkan oleh Gereja. Itulah sebabnya suasana sikap hati yang penuh khidmat (sungguh-sungguh) sangatlah dibutuhkan. Verkuyl kembali memberikan tiga cara atau hal-hal yang dilakukan untuk merayakan Perjamuan Kudus, antara lain:
Pertama-tama, haruslah kita merasa bersalah, berdosa dan oleh sebab itu bersikap rendah hati. Kedua, apabila kita mau ikut-serta dalam Perjamuan Kudus, hendaklah kita meminta iman atau kepercayaan yang jujur kepada Tuhan. Ketiga, untuk ikut-serta dalam Perjamuan Kudus, perlu sekali kita berniat dengan jujur dan sungguh-sungguh untuk melakukan segala kebijakan dan berbuat menurut perintah Tuhan.

Soedarmo selanjutnya menjelaskan hal yang sama bahwa: “Oleh karena itu, maka jelaslah pula, bahwa Tuhan Yesus waktu memerintah tidak menghendaki supaya Perjamuan Malam itu dilakukan dengan suatu rumus yang tidak boleh berubah. Akan tetapi tetap firman adalah dasar dari azas tujuan Perjamuan Malam itu.” Tidak ada format yang baku untuk Perjamuan Kudus, namun dasar atau esensinya harus dibangun berdasarkan Alkitab. Calvin juga memberikan pandangan yang hampir sama dengan pendapat penulis, beliau menyatakan bahwa:
Adapun mengenai upacara lahiriah perayaan itu: tidaklah menjadi soal, apakah orang-orang percaya menerima roti dengan tangan atau tidak, apakah mereka membaginya antara mereka atau masing-masing orang makan apa yang diberikan kepadanya, apakah cawan mereka kembalikan kepada diaken atau mereka teruskan kepada orang yang di sampingnya, apakah roti itu beragi atau tidak, apakah anggur itu merah atau putih warnanya. Hal-hal ini adalah hal-hal yang tak begitu penting dan diserahkan kepada kebijaksanaan Gereja.

Calvin lebih cenderung bahwa format atau upacara Perjamuan Kudus dipercayakan kepada kebijaksanaan Gereja masing-masing asalkan tidak bertentangan dengan prinsip Alkitab.
Esensi Perjamuan Kudus sesungguhya adalah sakramen yang diperintahkan oleh Allah dan bukan dogma yang ditetapkan oleh gereja, sehingga setiap orang percaya harus melakukannya.




Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori yang telah penulis kemukakan di atas, maka penulis menyusun suatu kerangka berpikir tentang konsep Perjamuan Kudus, yakni sebagai berikut:
Pertama, Perjamuan Kudus adalah Perjamuan Tuhan yang dilakukan untuk mengingat perngorbanan Kristus yang begitu besar untuk menyelamatkan umat-Nya, menyatakan persekutuan atau penyatuan antara Kristus dengan jemaat-Nya yang dilakukan melalui makan roti dan minum anggur yang suci, hal ini dilakukan karena diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk dilakukan oleh setiap orang percaya.
Diduga, bahwa Perjamuan Kudus berasal dari Allah, selanjutnya diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk terus dilakukan oleh setiap orang percaya hingga hari kedatangan-Nya (rapture). Dengan demikian setiap orang percaya melakukan Perjamuan Kudus dengan penuh hormat karena merupakan sakramen yang Allah tetapkan sendiri.
Kedua, Perjamuan Kudus dilakukan sesuai 1 Korintus 11:17-34. Diduga, bahwa Perjamuan Kudus di GTI JABODETABEK sesuai 1 Korintus 11:17-34.

Hipotesa

Penulis menyatakan bahwa hipotesis merupakan kebenaran yang bersifat sementara. Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa: konsep Perjamuan Kudus merupakan perintah Ilahi untuk dilakukan oleh setiap orang percaya. Melalui Perjamuan Kudus setiap orang percaya diingatkan kembali akan karya penyelamatan Kristus, meneguhkan persekutuan orang percaya dengan Kristus juga persekutuan di antara sesama orang percaya.
Kedua, GTI JABODETABEK tidak mengalami kesulitan menerapkan Perjamuan Kudus menurut 1 Korintus 11:17-34 karena GTI JABODETABEK setiap minggu melakukan Perjamuan Kudus.

YESUS DIBAPTISKAN

Tritunggal Ilahi dalam Pembaptisan Yesus (Matius 3:13-17)??
Seperti sudah disinggung dalam tulisan terdahulu, teks Perjanjian Baru yang juga kerap dijadikan suatu landasan skriptural bagi doktrin Kristen ortodoks tentang tritunggal ilahi adalah teks Matius 3:13-17 (//Markus 1:9-11; Lukas 3:21-22). Teks ini berisi kisah pendek tentang pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Dituturkan, pada waktu Yesus sudah dibaptis dan keluar dari air, langit terbuka dan dia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasnya, lalu terdengar suara dari langit yang mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”

Barangkali tafsiran trinitarian pertama terhadap teks Matius 3:13-17 ini adalah tafsiran yang diajukan Santo Augustinus dari Hippo (354-430). Dalam tulisannya yang berjudul Tentang Trinitas (De Trinitate), khususnya Khotbah II, pada bagian yang menguraikan kata-kata dalam Matius 3:13, Augustinus melihat tritunggal ilahi menyatakan diri dalam peristiwa pembaptisan Yesus: Sang Bapa dalam suara dari langit, sang Anak dalam diri sang Manusia (Yesus), dan Roh Kudus dalam wujud burung merpati. Tulis Augustinus, “Allah Trinitas dinyatakan kepada kita di Sungai Yordan… di sini kita mendapatkan sang Trinitas, dalam arti tertentu, dibedakan.” Bahkan Augustinus sampai menyatakan sesuatu yang bisa jadi tidak ortodoks mengenai doktrin tritunggal, katanya, “Jika kita meninjau tempat-tempatnya, Aku dengan yakin menyatakan … bahwa Trinitas dalam suatu cara tertentu dapat dipisahkan.” Dalam doktrin ortodoks tentang trinitas ilahi, seperti diformulasikan oleh Tertullianus (c. 160-c.220), trinitas ilahi memang terdiri dari “tiga persona” (Latin: tres Personae; Yunani: treis Hypostases) yang dapat dibedakan, namun ketiganya tidak terpisah, ketiganya “satu hakikat” (Latin: una Substantia; Yunani: Homoousios).

Mengenai perikop Matius ini, Martin Luther, dalam khotbahnya yang diberi judul Epifani Tuhan Kita (yang disampaikan 6 Januari 1534), sejalan dengan formulasi Kristen ortodoks, menyatakan bahwa “Allah menyatakan diri-Nya dalam tiga bentuk—Roh Kudus, sang “Aku” (dari sang Bapa), dan sang Anak—tetapi dalam satu hakikat ilahi.” Sedangkan Yohanes Kalvin, ketika membuat eksposisi atas perikop Matius ini, tidak menafsir teks Matius ini dari sudut pandang trinitarian. Kalvin hanya memberi makna simbolis pada kata-kata atau ungkapan tertentu yang dipakai dalam perikop Matius ini. Ungkapan “langit terbuka”, bagi Kalvin, menunjuk pada “kehadiran ilahi” yang dialami Yesus, yang ditafsir Yesus sebagai suatu “panggilan surgawi” yang didengarnya ketika dia, seperti dituturkan Lukas (3:21), “sedang berdoa”. Dan “burung merpati”, menurut Kalvin, adalah simbol kelembutan dan kasih karunia yang diberikan Roh Allah untuk berdiam pada diri Yesus.

Pertanyaan kita adalah: Apakah dapat dibenarkan jika perikop Matius 3:13-17 ini ditafsir sebagai suatu kesaksian skriptural terhadap tritunggal ilahi yang dipercaya oleh kekristenan ortodoks? Seperti sudah diperlihatkan sebelumnya (klik di sini), dalam Injil Matius pemakaian kata-kata “Bapa” untuk Allah, “Anak” untuk Yesus Kristus, dan “Roh Kudus”, sama sekali tidak memiliki pengertian yang sama dengan yang terdapat dalam doktrin tentang tritunggal ilahi. Teks Matius ini tidak boleh dipaksa untuk mendukung doktrin tritunggal Kristen. Kalau dipaksakan, seperti dilakukan Augustinus, teks Matius ini malah menunjuk pada tiga figur yang terpisah satu sama lain, yang kalau masing-masing figur ini diilahikan akan melahirkan triteisme, bukan trinitarianisme. Kalau demikian, bagaimana seharusnya teks Matius ini dipahami?

Para pakar umumnya sependapat bahwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis adalah suatu peristiwa sejarah yang tidak dapat diragukan. Nah, ketika kitab-kitab Injil mulai ditulis, mula-mula oleh Markus, setiap penulisnya mengajukan pemahaman masing-masing mengenai peristiwa pembaptisan Yesus ini dan menuangkannya ke dalam narasi pendek tentang pembaptisan ini. Dalam tuturan Matius, bukanlah kehendak Yohanes Pembaptis untuk Yesus dibaptis olehnya, melainkan karena Yesus sendiri mau “menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Matius 3:15). Dengan menuturkan demikian, Matius berhasil menempatkan Yesus tidak lebih rendah dari Yohanes Pembaptis meskipun Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Bahwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis adalah kehendak Allah, dinyatakan selanjutnya oleh Matius dalam gambarannya mengenai apa yang terjadi ketika Yesus sudah dibaptis: “langit terbuka”, dan “Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas” Yesus, lalu “terdengar suara dari surga”. Sudah tentu, tiga kejadian ini bukanlah kejadian historis faktual yang dapat dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga. Di tangan Matius, ketiganya diberi makna simbolis.

Dalam kepercayaan Israel, bisa terjadi firman Allah tidak terdengar karena Allah tidak membuka komunikasi (lihat 1 Samuel 3:1). Nah, “langit terbuka” adalah suatu ungkapan teologis simbolis yang dipakai lebih dari satu kali dalam Alkitab (Yehezkiel 1:1; Wahyu 19:11; bdk. Injil Orang Ebion 4) untuk menyatakan bahwa Allah sedang membuka komunikasi dengan dunia, menyampaikan wahyu, firman dan kehendak-Nya kepada manusia di bumi, dan hadir kembali di dunia sehingga surga dan bumi dipersatukan kembali. Hal ini oleh Markus digambarkan sebagai “langit terkoyak” (Markus 1:10; bdk. Yesaya 64:1), paralel dengan tuturannya mengenai “tirai Bait Suci” yang koyak terbelah dua dari atas sampai ke bawah (Markus 15:38), sehingga “pemandangan seluruh surga” yang digambar pada tirai besar ini (tentang ini, lihat tuturan Flavius Yosefus, Perang Yahudi 5.5.4. 212-14) terkoyak: surga dan bumi dipersatukan kembali melalui kematian Yesus di kayu salib.

Nah, di dalam dan melalui peristiwa pembaptisan Yesus, Allah berkehendak membuka kembali komunikasi dengan dunia ini, dengan umat Israel, berfirman dan menyatakan kehadiran-Nya di tengah mereka sehingga Allah berada di tengah-tengah umat. Memakai kata-kata dalam Surat Ibrani, “pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya” (Ibrani 1:2). Komunikasi verbal dan kehadiran Allah di tengah umat ini disimbolkan dengan turunnya “Roh Allah seperti burung merpati ke atas Yesus” yang langsung disusul dengan “suara dari surga” yang menyatakan bahwa Yesus adalah Anak yang Allah kasihi dan yang kepadanya Dia berkenan (Matius 3:16-17).

Dalam tradisi Yudaisme Rabinik, burung merpati adalah suatu simbol kehadiran Roh Allah; dalam sebuah teks Rabinik dinyatakan, “Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air (Kejadian 1:2) seperti seekor burung merpati yang terbang berputar-putar di atas anak-anaknya tanpa menyentuh mereka” (B.Hag 15a). Dengan Roh Allah hinggap dan berdiam pada Yesus, Allah, seperti pada permulaan penciptaan dunia, sedang mencipta kembali, kali ini sedang mencipta suatu umat yang di dalamnya Allah senantiasa hadir sebagai Imanuel (Matius 1:23; 18:20; 28:20b).

Dalam Odes Salomo 24, dikatakan “Burung merpati terbang berputar di atas kepala sang Mesias.” Ketika Roh Allah hinggap pada Yesus, suara Allah, “suara dari surga” (lihat juga Yohanes 12:28), menyatakan dan mengukuhkan bahwa Yesus adalah Anak Allah, Anak yang diurapi oleh Roh Allah, sang Mesias. Bandingkan juga dengan tuturan dalam bTa’anit 24b/25a tentang “suatu suara dari surga” yang mengukuhkan Khanina ben Dosa (hidup di Palestina pada pertengahan abad pertama M, seorang sahabat Yohanan ben Zakkai, pendiri Akademi Yavneh/Jamnia) sebagai Anak Allah. Anak Allah adalah sebuah gelar untuk Yesus sebagai sang Mesias, orang yang diurapi oleh Roh Allah, bukan Oknum Kedua dari tritunggal Kristen.

Turunnya Roh Kudus ke atas Yesus bukan saja menandakan bahwa dia diurapi oleh Roh Allah, menjadi sang Mesias, tetapi juga suatu peristiwa pelantikan Yesus sebagai Anak Allah, sebagai sang Mesias pilihan Allah yang Allah kasihi dan yang kepadanya Allah berkenan, yang ditugaskan untuk “menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa” (Yesaya 42:1; bdk. Mazmur 2:1), yakni Taurat yang baru, yaitu seluruh ajaran dan amanat Yesus yang ditulis dalam Injil Matius, yang disarikan sebagai Hukum Kasih (Matius 22:37-39). Komunitas Kristen Ebion menafsirkan pembaptisan Yesus sebagai saat Allah mengadopsi atau mengangkat Yesus menjadi Anak Allah dengan membuat Allah mengutarakan kata-kata ini kepada Yesus: “Hari ini Aku menjadi Bapamu” (Injil Orang Ebion 4:4).

Nah, terlihat sudah bahwa Matius 3:13-17 sama sekali tidak memuat rujukan kepada tritunggal ilahi yang dipercaya kekristenan ortodoks beberapa abad sesudah penulisan Injil Matius (80-85 M). Jadi, adalah suatu kesalahan eksegetis yang besar jika orang Kristen memperlakukan perikop Matius ini sebagai suatu landasan skriptural untuk membenarkan atau mendukung doktrin trinitarian Kristen.

TEOLOGI PB 1 REVISI FINAL.doc

BAB I
INTRODUKSI TEOLOGI PERJANJIAN BARU


Teologi Perjanjian Baru mempelajari tentang teologi dari Sinoptik, Kisah Para Rasul, Paulus, Petrus, Yohanes, Ibrani dan penulis surat umum lainnya. Teologi Perjanjian Baru disusun dengan cara menganalisa tulisan masing-masing penulis PB, kemudian merefleksikan subyek yang diungkapkan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan suatu metodologi bagi teologi PB: (1) Pewahyuan adalah progresif, (2) Penekanan dari PB berpuncak pada kepercayaan kematian dan kebangkitan Kristus dan pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua kali, (3) Teologi PB harus mengakui pengajaran Yesus dan pengajaran dari penulis PB lain merupakan suatu kesatuan dan harmonis, (4) Keragaman tulisan-tulisan PB tidak menyebabkan kontradiksi, tetapi berakar dari Allah, (5) Teologia PB harus mengaplikasikan metode analitik (tetapi tidak berarti mengesampingkan metode tematik) karena metode itu merefleksikan keragaman dari PB.

























BAB II
DEFINISI TEOLOGI PERJANJIAN BARU


Teologi Perjanjian Baru adalah apa yang Allah telah ungkapkan tentang diriNya di dalam Perjanjian Baru. Sistem teologi Perjanjian Baru mengambil berbagai kebenaran dari buku-buku Perjanjian Baru, mengajar kepada kita tentang Allah dan secara terorganisir. Perjanjian Baru mengungkapkan kedatangan Mesias yang diramalkan dalam Perjanjian Lama (Yesaya 9), lahirnya Gereja Perjanjian Baru (tubuh Kristus), Injil Yesus Kristus, penolakan terhadap Mesias oleh Israel , dan keyakinan doktrinal diterapkan pada orang percaya dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan.

Ungkapan "Perjanjian Baru (Perjanjian)" diucapkan oleh Kristus pada Perjamuan Terakhir, dan diklaim oleh Paulus sebagai substansi pelayanannya. Dia memberitakan Kabar Baik, Injil Yesus Kristus untuk keselamatan. Doktrin Perjanjian Baru terutama menginstruksikan agar orang percaya menyenangkan Allah Bapa. Aplikasi teologi untuk Perjanjian Baru adalah sama dengan Perjanjian Lama. Studi tentang doktrin-doktrin utama dari Alkitab membuat sebuah teologi sistematis untuk orang percaya, mengikuti wahyu progresif yang diciptakan Tuhan kepada manusia dari awal sampai akhir kitab Wahyu. Sekali lagi, teologi adalah mengumpulkan fakta tentang Allah dan AnakNya Yesus Kristus dan pekerjaan Allah Roh Kudus dalam semua peristiwa sejarah, sekarang, dan masa depan yang dibicarakan dalam Alkitab.












BAB III
TEOLOGI SINOPTIK


Injil sinoptik berasal dari kata Yunani sunoptikos, yang artinya “melihat sesuatu bersama-sama,” yang merupakan karakteristik dari ketiga Injil (Matius, Markus, Lukas). Ketiga Injil tersebut dipelajari secara bersama-sama karena pandangan penulis terhadap ketiga Injil tentang kehidupan Kristus dianggap mirip.
Problem Injil sinoptik adalah apakah Injil sinoptik tersebut memiliki sumber yang sama yang disebut dengan teori “Q” dari bahasa Jerman quelle, artinya “sumber.” Dari mana para penulis mengambil bahan menulis Injil mereka masing-masing?
Perhatikan bagan berikut yang menunjukkan bahwa 93% dari Injil Markus ditemukan dalam ketiga Injil lainnya. Jadi ada yang unik dari Markus, juga bagian akhir yang dipertanyakan (Markus 16:9-20).

PERBANDINGAN
INJIL: PERSAMAAN & PERDEDAAN
INJIL % KEUINIKAN % PERSAMAAN
MATIUS 7 93
MARKUS 42 58
LUKAS 59 41
YOHANES 92 8

Contoh kesamaan dan ketidaksamaan begitu jelas dalam Injil sinoptik. Kesepakatan atau kesamaan bisa dilihat dalam Matius 9:6; Markus 2:10; Lukas 5:24. Ketidaksamaan bisa dilihat dalam Matius 4:1-11; Markus 1:12-13; Lukas 4:1-13. Menghadapi kenyataan tersebut maka diusulkan beberapa teori:




1. Teori Tradisi Lisan
Dipercayai bahwa khotbah di gereja mula-mula memberikan bentuk yang sudah pasti dari kehidupan dan pelayanan Yesus, tetapi tidak ada bahan dalam bentuk tertulis sebelum Injil sinoptik.
2. Teori Saling Bergantung
Tahun 1789 Griesbach mengajarkan bahwa penulis pertama mengambil bahan dari tradisi lisan, kemudian penulis kedua menggunakan materi yang telah ditulis dari penulis pertama, dan yang ketiga mengambil bahan dari kedua penulis sebelumnya.
3. Teori Injil Primitif
Pada tahun 1778 Lessing mengajarkan bahwa penulis Injil meminjam dari sumber primitif yang disebut urevangelium, yang sudah tidak ada lagi.
4. Teori Fragmen
Pada tahun 1817 Schleiermacher mengajarkan bahwa penulis-penulis Injil menyusun catatan mereka dari banyak tulisan-tulisan di fragmen tentang kehidupan Kristus.
5. Teori Dua Dokumen
Perkembangan terkini ada teori dua dokumen. Teori ini mengusulkan bahwa sering ditemukan kesepakatan antara Matius, Lukas dan Markus, maka Markus pasti telah ditulis paling awal dan kemudian digunakan oleh Matius dan Lukas. Namun karena Matius dan Lukas memilik cukup banyak materi yang sama yang tidak ditemukan di Markus, para penulis pasti telah mengambilnya dari sumber kedua lain yang sama, yang disebut “Q.”
6. Teori Empat Dokumen
Streeter mengusulkan empat sumber asli yang berdiri sendiri selain bentuk tulisan akhir dari Injil: Markus di Roma kira-kira tahun 60 Masehi, “Q” di Antiokhia kira-kira tahun 50 Masehi, “M” (“kata-kata” pribadi sumber dari Matius) di Yerusalem kira-kira tahun 65 Masehi, dan “L” (sumber pribadi Lukas) di Kaisarea kira-kira tahun 60 Masehi.
7. Perkembangan Modern
Teori kritik modern telah bangkit dan berusaha untuk menjelaskan asal manusiawi dan hasil dari tulisan-tulisan ini.


a. Kritik Historis
Problem mendasar dalam kritik historis adalah pendekatan terhadap Alkitab sama dengan terhadap buku lain dan mengakui adanya kemungkinan kesalahan; hal itu tidak cocok dengan doktrin inspirasi Alkitab.
b. Kritik Sumber
Problem dari kritik sumber ini ada dua segi: kritik ini cenderung untuk mengabaikan unsur ilahi dalam inspirasi dan mengakui adanya salah; kritik itu dibangun atas hubungan tanpa adanya bukti yang bisa diperlihatkan dari sumber-sumber yang mendasari semua itu.
c. Kritik Bentuk
Rudolf Bultmann adalah seorang pelopor kritik bentuk yang menganggap Injil sinoptik sebagai “literatur rakyat.” Kritik bentuk dibangun di atas kritik sumber dan berusaha untuk menjelaskan bagaimana Markus dan Q muncul. Markus adalah suatu produk dari gereja mula-mula, yang membumbui kehidupan Kristus. Matius dan Lukas menggunakan Markus dengan tambahan bumbu untuk menyusun Injil-injil (keduanya bukan Matius dan Markus yang ada dalam sejarah, tetapi penulis-penulis di abad kedua). Oleh karena itu, kebanyakan Injil-injil tidak berisi data historis tetapi bumbu dari gereja mula-mula. Hasil “ciptaan” ini menjadi tidak dapat dibedakan dengan fakta sejarah.
d. Kritik Redaksi
Kritik redaksi adalah suatu metode kritik Alkitab yang berusaha menentukan sudut pandangan Injil dengan memaparkan karya kreativitas pengeditan yang dilakukan atas sumber-sumbernya. Kritik redaksi berusaha untuk membedakan antara pandangan teologis penulis dan sumber materinya. Kelihatannya masalah utama dalam usaha untuk menyelesaikan masalah bagaimana Injil itu ditulis, adalah bahwa teori-teori yang disebutkan di atas kebanyakan adalah perkiraan.


A. Injil Matius
1. Penulis Injil Matius adalah Matius, sang pemungut cukai.
2. Penulisan Injil Matius paling mungkin ditulis pada kira-kira tahun 50 AD.
3. Pembaca Injil Matius dikaitkan dengan natur dan pertumbuhan gereja mula-mula. Gereja mula-mula mayoritas adalah orang Yahudi, tidak lama setelah Pentakosta, 5.000 laki-laki Yahudi percaya.
4. Tujuan teologis Injil Matius adalah menangkap pengharapan Mesianik dan ekspektasi orang Yahudi. Matius memberikan petunjuk kepada pembacanya bahwa Mesias sejati, Anak Daud benar telah datang. Sementara penulis Injil lain mengenali Yesus sebagai Mesias yang telah dijanjikan, maka Matius menyajikan Dia secara unik untuk orang Yahudi.
5. Tujuan Injil Matius ada dua segi. Pertama, untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias. Kedua, untuk menyajikan kerajaan sesuai dengan rencana Allah. Yesus adalah Mesias Israel dan bangsa Yahudi telah menolak sang Mesias. Matius menjelaskan bahwa kerajaan yang telah ditawarkan kepada orang Yahudi telah ditunda oleh karena penolakan Israel. Kerajaan Mesias di dunia akan didirikan pada saat kedatangan-Nya kedua.
B. Injil Markus
1. Penulis Injil Markus adalah Yohanes Markus, hal ini dikuatkan oleh kesaksian gereja mula-mula.
2. Tanggal penulisan Injil Markus menurut Irenaeus, setelah kematian Petrus dan Paulus. Karena Paulus kemungkinan besar mati pada musim panas atau musim gugur tahun 66 AD, maka Markus sangat mungkin menulis Injilnya pada tahun 66 atau 67 AD. Karena penghacuran Yerusalem tidak disebut, maka pasti Markus menulis sebelum 70 AD.
C. Injil Lukas
1. Penulis Injil Lukas adalah Lukas seorang dokter. Kanon Muration (160-200 AD) melaporkan bahwa Lukas seorang dokter teman perjalanan Paulus, menelusuri hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan Yesus. Irenaeus (185 AD) juga bersaksi bahwa Lukas adalah pengikut Paulus, mencatat Injil. Clement dari Alexandria dan Origen juga mendukung Lukas adalah penulis Injil Lukas.
2. Tanggal penulisan Injil Lukas kemungkinan besar dekat dengan akhir waktunya Lukas di Palestina, kemungkinan antara 58 dan 60 AD.
3. Pembaca Injil Lukas adalah theofilus (seorang pembaca non Yahudi yang berdedikasi), namun Injil Lukas seenarnya ditujukan kepada orang-orang Yunani, dengan alasan: (a) Garis keturunan Yesus diawali dari Adam, bapak dari seluruh umat manusia, bukan diawali dari patriakh Yahudi. (b) Nubuat-nubuat yang tekah digenapi terjadi dalam perkataan Kristus ditujukan kepada orang Yahudi, tidak sebagai narasi yang bersifat apologetik sebagaimana halnya dalam Injil Matius. (c) Istilah Yahudi, seperti “rabi” dihindari. (d) Nama-nama Yunani sebagai pengganti nama-nama Ibrani (Luk. 6:16; 23:33).
4. Tujuan teologis dari Injil Lukas adalah “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
























BAB IV
PEMBAHASAN TEOLOGI SINOPTIK


A. Doktrin Allah
- Providensia Allah dilihat provisi-Nya kepada burung-burung (Mat. 6:26; 10:29).
- Kebapakan Allah menekankan pemeliharaan-Nya atas anak-anak-Nya (Mat. 6:32).
- Anugerah Allah diberikan kepada orang-orang percaya demikian juga kepada orang-orang tidak percaya (Mat. 5:45).
- Kerajaan Allah ditekankan: Ia memiliki tahta (Mat. 5:34; 23:22); Ia adalah Tuan (Mat. 4:7, 10; Luk. 4:8, 12).
- Penghakiman Allah bagi semua orang (Mat. 3:7; 7:1, 2; Luk. 3:7); hak lebih besar akan menuntut penghukuman yang lebih besar pula (Mat. 11:22-24); Ia akan membalas bagi milik-Nya (Luk. 18:7).
- Kemuliaan Allah dinyatakan pada ketiganya di atas gunung Transfigurasi (Mat. 17:1-8; Mrk. 9:2-8; Luk. 9:28-36). Kebaikan Allah tidak ada bandingannya (Mat. 19:17; Mrk. 10:17; Luk. 18:18-19).
- Kuasa Allah diperlihatkan dengan kemampuan-Nya untuk membangkitkan orang mati (Mrk. 12:24-27); dengan Dia segala sesuatu mungkin (Mrk. 10:27; Luk. 1:37; 18:27).
- Ketritunggalan Allah dinyatakan pada pembantisan Kristus (Mrk. 1:9-11) dan pada pengutusan para rasul (Mat. 28:19).
B. Doktrin Kristus
- Kelahiran dari anak dara. Matius dan Lukas menyatakan bahwa Kristus dikandung dalam kuasa Roh Kudus (Mat. 1:18-25  Maria tidak bersetubuh dengan seorang laki-laki sebelum kelahiran Yesus). Markus lebih condong menekankan bahwa Yesus adalah “anak Maria” daripada mengatakan anak Yusuf (kebiasaan Yahudi biasanya menggunakan nama ayah, seperti juga orang Tapanuli pada umumnya).
- Kemanusiaan. Matius menekankan garis keturunan kemanusiaan Yesus (1:1-17), kelahiran-Nya sebagai manusia (1:25), dan masa kanak-kanak-Nya (2:1-23). Markus menekankan kemanusiaan Yesus lebih dari Matius dan Lukas, dengan mengungkapkan karya, kehidupan dan status Yesus. Lukas menekankan kelahiran-Nya dan status-Nya yang rendah (2:1-20), Yesus menyesuaikan diri dengan tradisi orang-orang Yahudi (2:21-24), dan pertumbuhan sebagai anak laki-laki muda (2:41-52). Ketiga Injil menekankan kemanusiaan-Nya khususnya berkaitan dengan pencobaan yang dialami-Nya (Mat. 4:1-11; Mrk. 1:12-13; Luk. 4:1-13). Kemanusiaan Yesus begitu jelas terlihat melalui saat mengatur kapal-kapal nelayan, membayar pajak, berbicara pada orang yang berbeda, berkeringat darah, menangis karena ditinggalkan di atas kayu salib. Sekalipun Yesus manusia, Ia bukan manusia biasa, Ia manusia yang luar biasa karena Ia dapat mengampuni dosa, memiliki otoritas atas alam, menyatakan kemuliaan Allah, hal tersebut menunjukkan bahwa Ia Allah adanya.
- Ketidakberdosaan. Karena Yesus lahir dari seorang perawan, Ia tidak memiliki natur dan kecenderungan pada dosa (Yak. 1:14-15). Tidak ada catatan dalam Alkitab, Yesus mengakui dosa-Nya atau Yesus bertobat. Baptisan terhadap diri-Nya bukanlah baptisan pertobatan atau pengakuan dosa (Mat. 3:6) melaikan “penggenapan seluruh kehendak Allah (Mat. 3:15). Yesus telah dicobai, namun Ia tetap tidak berbuat dosa (Mat. 4:1-11; Mrk. 1:12-13; Luk. 4:1-13). Saat Ia menegur Petrus, Ia sama sekali tidak ada hubungannya dengan dosa (Mat. 16:23).
- Keilahian. Matius menekankan Yesus adalah Anak Daud (Mat. 9:27; 12:23; 15:22; 20:30, 31; 21:9, 15; 22:42). Orang buta dalam Matius 9:27 menyebut Yesus sebagai Anak Daud yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias, yang melakukan pekerjaan Mesias (mencelikkan mata orang buta, Yes. 35:5  Mzm. 146:8). Matius 16:16 menyatakan bahwa Yesus menerima pengakuan Petrus, bahwa Ia adalah Kristus (yang diurapi). Markus 14:61-62 Yesus menjawab pertanyaan imam agung tentang apakah Ia seorang Mesias, dengan positif Ia menjawab “Aku inilah.” Istilah Anak Manusia bermula muncul dalam Daniel 7:13 yang menggambarkan bahwa Ia penuh dengan kemenangan membawa kerajaan kepada Bapa. Posisi Anak Manusia di sebelah kanan Bapa mengubungkan Mazmur 110:1 bahwa Ia adalah Tuhan. Dalam Matius 26:63-64 istilah Anak Manusia pada dasarnya sama dengan Anak Allah. Istilah tersebut menekankan “Otoritas (Mrk. 2:10),” “glorifikasi (Mat. 25:31),” “kerendahan (Mat. 8:20),” “penderitaan dan kematian (Mrk. 10:45),” “relasi dengan Roh Kudus (Mat. 12:32),” “keselamatan (Luk. 19:10).” Yesus sebagai Anak Allah memberikan pengertian “unik absolut.” Yesus berbicara kepada Allah sebagai “Bapa,” “Bapa-Ku,” “Bapa Surgawi-Ku,” “Bapamu di Surga.” Seorang Putra (Yesus) memiliki natur dan esensi sama dengan Bapa, Allah Bapa menyatakan Yesus, Putra-Nya menunjukkan bahwa Yesus adalah Ilahi, karena Yesus memiliki esensi yang sama dengan Bapa.
- Karya Penebusan. Tebus (Yn: lutron), yang berarti tebusan uang yang dibayar untuk membebaskan banyak orang dari perbudakan dosa. Melalui kematian-Nya, Kristus mengefektifkan kovenan baru yang menyediakan pengampunan, di mana hal itu tidak dapat dipenuhi oleh kovenan lama (hukum Musa).
- Kebangkitan. Semua Injil menekankan kebangkitan fisik dari Kristus (Mat. 28; Mrk. 16; Luk. 24; Yoh. 20).
C. Doktrin Roh Kudus
- Berkaitan dengan kelahiran Kristus dari anak dara. Matius dan Lukas keduanya menghubungkan konsepsi Yesus di kandungan Maria dengan Roh Kudus yang datang atasnya (Mat. 1:18; Luk. 1:35).
- Berkaitan dengan baptisan Kristus. Pada saat pembaptisan Yesus, Roh Kudus turun atas-Nya dan mencurahkan kuasa bagi-Nya untuk pelayanan publik-Nya. Roh Kudus juga menyatakan sumber pelayanan Kristus (Bapa) dan kesatuan Yesus dengan Allah Tritunggal. Yesus tidak bekerja terlepas dari Bapa.
- Berkaitan dengan pencobaan Kristus. Markus 1:2 menekankan bahwa Roh Kudus yang mendorong Kristus ke padang belantara untuk dicobai oleh si jahat. Konfrontasi itu untuk membuktikan ketidakmungkinan berdosa Sang Anak.
- Berkaitan dengan pelayanan Kristus. Matius 12:28 menyatakan bahwa pelayanan Kristus telah dilakukan melalui Roh Kudus. Suatu kesaksian yang bersifat publik kepada semua orang untuk menyatakan bahwa kuasa-Nya datang dari surga (Luk. 4:18-19).
- Berkaitan dengan inspirasi Kitab Suci. Pada waktu mengutip Mazmur 110:1; Markus 12:36 menyatakan, “Daud sendiri mengatakan bahwa dalam Roh Kudus,” berimplikasi bahwa Roh Kudus membimbing Daud untuk menuliskan kata-kata yang benar pada waktu itu menulis Mazmur 110. Ini adalah contoh yang mengindikasikan pelayanan Roh Kudus dalam inspirasi kitab suci.
D. Doktrin Gereja.
Kata gereja (Yn.: ekklesia) digunakan hanya tiga kali di Matius dan tidak sama sekali di Markus dan Lukas. Kemungkinan besar pemunculannya hanya di Matius, di mana hal itu digunakan dalam suatu pengertian teknis, yaitu 16:18. Hal itu dilihat masih akan terjadi di masa yang akan datang.
E. Doktrin Akhir Zaman.
Injil Sinoptik menyediakan materi cukup banyak berkaitan dengan akhir zaman. Kata kerajaan (Yn.: Basileia) menonjol di Injil sinoptik, muncul lima puluh enam kali di Matius, dua puluh satu kali di Markus, dan empat puluh enam kali di Lukas (hanya lima kali di Yohanes). Matius juga menggunakan istilah raja lebih banyak (dua puluh tiga kali) daripada kitab PB lain. Injil sinoptik menekankan bahwa Yesus datang untuk mendirikan kerajaan milenial. Sebelum kembalinya Raja untuk mendirikan kerajaan milenial, Yesus menyatakan bencana yang akan menimpa Israel dan dunia ini. Kesengsaraan akan terjadi (Mat. 24:4-28; Mrk. 13:5-23; Luk. 21:8-23), diikuti dengan kedatangan kedua kalinya dari Kristus (Mat. 24:29-51; Mrk. 13:24-37; Luk. 21:24-36); Israel akan diminta pertanggung-jawabnya atas hak-hak dan pengetahuan yang telah diberikan kepada bangsa itu (Mat. 25:1-30); orang non Yahudi juga akan dihakimi menurut respons mereka pada berita di tengah kesengsaraan itu (Mat. 25:31-46).



































BAB V
PEMBAHASAN TEOLOGI KISAH PARA RASUL


A. Penulis
Kisah Para Rasul dan Lukas keduanya ditujukan kepada Theofilus (Luk. 1:13; Kis. 1:1); penulis dari yang satu mengharuskan penulis yang sama dari tulisan yang lain.
B. Tanggal Penulisan
Tanggal penulisan Kisah Para Rasul tahun 63 Masehi.
C. Tujuan Penulisan
Lukas bertujuan untuk memberikan suatu catatan dari asal mula dan perkembangan dari gereja di bawah kuasa dan bimbingan Roh Kudus; tema itu dimulai dari Kisah Para Rasul 1:8.
Kisah Para Rasul juga menyatakan otoritas kerasulan Paulus dan kuasa yang sederajat dengan otoritas dan kuasa dari Petrus. Misalnya, Paulus menduplikat mujizat-mujizat yang dilakukan Petrus.

Mujizat-mujizat Apostolik yang sama
Mujizat Petrus Paulus
Orang lumpuh disembuhkan 3:2 14:8
Bayangan menyembuhkan 5:15 19:2
Pengusiran roh jahat 5:16 16:18
Konfrontasi tukang tenung 8:18-20 13:6-10
Membangkitkan yang mati 9:36-40 20:9-10


D. Allah
Kedaulatan Allah. Lukas menjelaskan kematian Kristus sebagai hasil dari ketetepan Allah (Yn.: boule) dan kemahatahuan Allah (Kis. 2:23). Ketetapan Allah berarti “kehendak-Nya telah ditetapkan sebelumnya dan tidak fleksibel. Kedua frasa itu menekankan keteguhan dan ketidakbisaan diganggu-gugatnya ketetapan itu.
E. Kristus
Penyaliban dan kematian Kristus. Banyak pernyataan berkaitan dengan kematian Kristus merefleksikan tuduhan para rasul pada orang Yahudi pada penyaliban Kristus. Kristus telah dipaku di atas kayu salib oleh orang fasik (Kis. 2:23); Kristus telah dipermalukan sampai mati, dengan penyaliban (Kis. 3:15; 5:30; 10:39; 13:28-29). Ia yang benar telah dibunuh (Kis. 7:52).
Kebangkitan Kristus. Beberapa tema berkaitan dengan kebangkitan ditekankan: (1) Kebangkitan Kristus telah dinubuatkan di Mazmur 16:8-11 dan digenapi di Mazmur 2:7 (Kis. 2:22-32; 13:33-37); (2) Kebangkitan Kristus diproklamasikan dengan kuasa yang besar (Kis. 4:2, 10, 33); (3) Allah tidak hanya membangkitkan Kristus tetapi juga meninggikan Dia pada posisi yang berotoritas (Kis. 5:31); (4) Kebangkitan Kristus dihadiri oleh para saksi (Kis. 10:40-41); (5) Kebangkitan Kristus menandai penghakiman di masa yang akan datang (Kis. 17:31); (6) Kebangkitan Kristus telah diproklamasikan pada orang Yahudi dan orang non Yahudi untuk penggenapan dari nubuat itu (Kis. 26:23).
Kembalinya Kristus. Pada saat kenaikan Kristus, para malaikat berjanji pada para murid yang memandang Kristus di langit bahwa Kristus akan datang kembali “dengan cara yang sama” sebagaimana mereka telah melihat Ia naik ke surga, dapat dilihat, bersifat fisik dan personal (Kis. 1:9-11). Petrus mengumumkan zaman milenial pada waktu ia berbicara tentang “periode restorasi dari segala sesuatu” (Kis. 3:21).
Adalah signifikan bahwa kematian dan khususnya kebangkitan adalah pusat dari khotbah gereja PB yang dicatat di Kisah Para Rasul.


F. Roh Kudus
Keilahian-Nya. Kisah Para Rasul 5:3-5 mencatat pernyataan utama berkaitan dengan keilahian Roh Kudus. Pada waktu mengkonfrontasi Ananias, Petrus mengingatkan dia bahwa ia telah berdusta kepada Roh Kudus (Kis. 5:3), dan pernyataan yang sejajar dari Petrus adalah “Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah” (Kis. 5:4), dengan demikian menyejajarkan Roh Kudus dengan Allah.
Pekerjaan-Nya. Melalui karya-Nya dalam pembaptisan orang percaya ke dalam Tubuh Kristus, Roh Kudus mendirikan gereja (Kis. 1:5; 11:15-16). Roh Kudus juga aktif dalam memenuhi orang percaya untuk bersaksi (Kis. 1:8; 2:4; 4:31; 5:32; 9:17) dan dalam memimpin mereka dalam pelayanan (Kis. 8:26-30; 10:19; 11:19; 16:7; 20:23; 21:4, 11).
G. Keselamatan
Keselamatan melalui beriman kepada Kristus. Iman ditekankan di Kisah Para Rasul 10:43. Orang non Yahudi tidak harus terlebih dahulu menjadi orang Yahudi; mereka menerima pengampunan dan keselamatan hanya melalui percaya (Kis. 11:21; 14:23; 16:31).
Pernyataan Paulus (Kis. 20:21) mengusulkan pertobatan yang terikat pada iman. Beriman adalah bertobat; tanpa pertobatan, iman tidaklah mungkin.
Keselamatan adalah anugerah Allah (Kis. 18:27) dan terlepas dari jasa dalam bentuk apapun.
H. Gereja
Formasi gereja. Awal di Kisah Para Rasul 2 menandai mulainya gereja dan aktivitas Roh Kudus dalam membaptis orang percaya ke Tubuh Kristus. Ini merupakan karya unik Roh Kudus yang melibatkan bukan hanya orang Yahudi, melainkan juga orang Samaria (Kis. 8:14-17) dan orang non Yahudi (Kis. 10:44-48; 19:6).
Organisasi gereja. Para rasul merupakan fondasi gereja (Kis. 2:42), tetapi para penatua dipilih untuk memimpin gereja-gereja lokal (Kis. 14:23; 15:4). Istilah penatua (Yn.: presbuteros) menunjuk pada kedewasaan dan kewibawaan jabatan tersebut. Penatua adalah pluralitas di sebuah gereja lokal (Kis. 14:23; 15:2, 4) dan bertanggung-jawab atas kerohanian kepemimpinan di jemaat (Kis. 11:30; 14:23). Diaken (meskipun tidak secara spesifik disebutkan di Kisah Para Rasul) rupanya disebutkan di Kisah Para Rasul 6.





































3/11/2010




BAB VI
PEMBAHASAN TEOLOGI YAKOBUS


PENULIS
Yakobus, saudara titi Tuhan, adalah usulan terbaik tentang penulis karena: (1) Ada kesamaan bahasa dalam surat Yakobus dengan perkataan Yakobus di Kisah Para Rasul 15. (2) Ada kesamaan antara surai ini dengan pengajaran Yesus (lihat Yak. 1:22 dan Mat. 7:20; Yak. 3:12 dan Mat. 7:16; Yak. 2:5 dan Mat. 5:3).

TANGGAL DAN TEMPAT PENULISAN
Penanggalan dari surat ini harus sebelum 63 AD karena menurut Yosephus, Yakobus mati sahid pada waktu itu.

PEMBACA
Surat ini ditujukan kepada “kedua belas suku di perantauan” (1:1), menunjuk pada orang percaya Yahudi. Frasa, “di perantauan”, dalam bahasa Yunani diaspora biasanya digunakan untuk menunjuk pada orang Yahudi yang terserak di antara bangsa-bangsa (lihat Ul. 28:25 di Septuaginta). Selain itu, mereka bertemu di Sinagoga (2:2), mereka adalah monoteistik (2:19), dan sangat mengenal formulasi sumpah-sumpah orang Yahudi.

TUJUAN TEOLOGIS
Tujuan Yakobus dalam menulis adalah untuk memberikan pengoreksian pada semangat kedagingan yang ada, memperlihatkan iman sebagai penawar bagi masalah tersebut.

DISKUSI TEOLOGI YAKOBUS
KITAB SUCI
Ada penekanan pada pengajaran Yesus. Yakobus berisi lima belas kiasan dari Kohtbah di Bukit (lihat 3:6 dengan Mat. 5:22; 3:12 dan Mat. 7:16; 4:11 dan Mat. 7:1).
Ada penekanan tentang otoritas Kitab Suci. Yakobus merujuk pada “firman kebenaran” yang memiliki kuasa untuk menyelamatkan manusia (1:18). Ia menyatakan “Kitab Suci” (2:8, 23; 4:5-6) debagai acuan terakhir; Kitab Suci merupakan otoritas terakhir. Yakobus menegur pertikaian dari para pembaca dan mendasarkan tegurannya atas otoritas Kitab Suci (4:5-6).
Ada penekanan atas karya Kitab Suci. Kitab Suci memiliki kuasa untuk menyelamatkan sebuahjiwa (1:21); Kitab Suci menyatakan dosa manusia (1:23-25); Kitab Suci mengahkimi pada masa sekarang dan pada Akhir Zaman (2:12).

ALLAH
Jadi Yakobus menyajikan orang berdosa sebagai musuh Allah: pertemanan dengan dunia akan membuat seseoerang menjadi musuh Allah (4:4-5). Pada waktu orang kaya menindas orang miskin mereka hanya akan berharap untuk mendapatkan penderitaan dan penghakiman (5:1-8), hal ini juga merupakan tema yang umum dari para nabi I PL (Lih. Am. 2:6-8). Sebaliknya, ketaatan akan mendatangkan berkat. Orang yana meminta dengan iman akan menerima hikmat (1:5); orang yang bertahan dalam pencobaan akan menghargai “setiap pemberian yang sempurna” yang datang dari atas, yaitu Bapa segala terang (1:17).

MANUSIA DAN DOSA
Meskipun manusia dibuat berdasarkan gambar Allah, karena kejatuhan manusia, ia menjadi orang berdosa, memiliki natur dosa seperti yang dijelaskan oleh Yakobus sebagai hawa nagsu (1:14). Hawa nagsu inilah yang merupakan respons dar dalam yang ke luar sebagai keinginan dan menghasilkan dosa (1:15).
Yakobus menunjuk pada dosa (Yunani hamartia, “meleset dari sasaran” enam kali; dosa berasal dari hawa nagsu yang ada di dalam diri manusia (1:15); akibat dosa adalah dalam hal rohani dan kematian kekal (1:15); dosa memperlihatkan kasih yang pilih-pilih dan tidak mengasihi (2:8-9), dosa gagal untuk berbuat baik (4:17); dosa dapat diampuni (5:15, 20). Yakobus juga menyebut dosa (Yunani parabates sebagai suatu pelanggaran pada standar Allah (2:9, 11).



KESELAMATAN
Iman adalah cara manusia untuk mendekati Allah (1:6; 5:15); iman harus di dalam Yesus (2:1); dan perbuatan manusia akan mendemonstrasikan realitas dari iman (2:18). Perbedaan antara Yakobus dan Paulus adalah bukan iman versus perubatan, tetapi perbedaan dari relasi. Yakobus menekankan perbuatan dari orang percaya dalam relasi dengan iman dan Paulus perbuatan Kristus dalam relasi dengan iman.





































BAB VII
PEMBAHASAN TEOLOGI PAULUS

Ciri Nama Tgl: A. D Asal Teologi
Umum Galatia
1 Tesalonika
2 Tesalonila
1 Korintus
2 Korintus
Roma 48
50
50
55
55
57 Antiokhia/Siria
Korintus
Korintus
Efesus
Makedonia
Korintus Seteriologi dan Ekstakalogi
Penjara Efesus
Filipi
Kolose
Filemon 62
63
62
62 Roma
Roma
Roma
Roma Kristologi
Pastoral 1 Timotius
Titus
2 Timotius 63
63
67 Makedonia
Korintus
Roma Ekklesiologi

Injil yang Paulus beritakan itu, bukan berasal dari manusia, melainkan diterimanya langsung dari Tuhan (Gal. 1:12; 2:2). Melalui kematian Kristus, Allah tetap adil, dan Ia memiliki kebebasan untuk membenarkan mereka percaya kepada Yesus. Konsep kedaulatan Allah mendominasi penulisan Paulus. Ia memberikan sejumlah istilah untu menekankan konsep ini.
1. Presdetinasi (Yunani: proorizo) berarti “ menandai dengan batasan sebelumnya” (Ef. 1:5, 11; Rm 8:29, 30; 1Kor 2:7)
2. Kemahatahuan. (Yunani: proginosko) berarti “mengetahui sebelumnya, mengambil catatan dari, menetapkan atas dasr” (Rm. 8:29;11:2). Kemahatahuan “menekankan bukan hanya pengetahuan sebelumnya tetapi suatu relasi aktif antara yang mengetahui sebelumnya dengan yang diketahui sebelumnya.
3. Pilihan. (Yunani: eklegomai) berarti “dipanggil keluar” (Ef. 1:4; 1Tes. 1:4). Berkat-berkat Efesus 1:3 disadari oleh orang percaya karena Allah memilih orang percaya dari sejak kekelan (Ef. 1:4). Pilihan Allah menekankan pada Ia memilih orang percaya bagi dirinya sendiri.
4. Adopsi. (Yunani: huiothesia) berarti “menjadikan anak” (Ef. 1:5), kata ini menekankan upacara Romawi bagi seorang anak yang telah diadopsi kepada status dewasa dengan upacara Romawi bagi seorang anak yang telah diadopsi kepada status dewasa dengan segala hak yang berkaitan dengan itu. Adopsi adalah hasil predestinasi Allah pada orang percaya sejak kekelan.
5. Dipanggil. (Yunani: Kletos) menunjuk pada panggilan Allah yang memampukan seseorang untuk percaya. Istilah ini berhubungan dengan pilihan yang tidak bersyarat (Allah memilih kita tanpa berdasarkan jasa kita).
6. Tujuan. (Yunani: protithemi) berarti “menempatkan sebelumnya” dan mengusulkan tujuan Allah dalam dirinya sendiri untuk meringkaskan semua dalam Kristus (Ef. 1:9-10).
7. Kehendak. (Yunani: bouble) menunjuk pada hikmat kedaulatan Allah pada waktu Ia bertindak. Efesus 1:1 merupakan ringkasan umum; bukan hanya berbicara tentang orang percaya, tetapi juga tentang pekerjaan Allah dalam segala sesuatu, yaitu di mana semua sejarah berjalan berjalan sesuai kehendak Allah yang berdaulat.

Kristus memiliki keturunan fisik dari Daud (Rm. 1:3; 2 Tim. 2:8). Kristus secara fisik adalah keturunan Daud (Rm. 1:3). Kristus tidak melakukan dosa (2 Kor 5:21). Kristus tidak melakukan dosa (2 Kor. 5:21). Kristus “tidak mengenal dosa” menunjuk pada pengetahuan yang didapat dari pengalaman; Ia tidak mengalami dosa dalam kehidupan-Nya karena Ia tidak memiliki natur keberdosaan (Rm. 8:3). Kristus datang dalam “keserupaan daging, sehingga Ia bisa tinggal dalam dosa. Anugerah Allah datang melalui Adam yang terakhir, untuk menebus apa yang telah terhilang pada Adam pertama (lihat Rm. 5:5; 1Kor. 15:21, 45,47). Penekankan Paulus bahwa Kristus adalah “dari surga” (1 Kor. 15:47; lihat 2Kor. 8:9) mengusulkan praeksistensi-Nya dan kekekalan-Nya. Paulus menyatakan bahwa kepenuhan keihlahian ada pada Kristus adalah “dari surga” (1Kor 15:47; lihat 2kor 8:9) mengusulkan praeksistensi-Nya dan kekekalan-Nya. Paulus menyatakan bahwa kepenuhan keilahian ada pada Kristus (Kol 2:9). Keihlahian (Yunani:theotes)’’ menekankan natur keihlaian atau esensi. Ia dulu dan seterusnya adalah Allah yang mutlak dan sempurna. Di Titus 2:13 Paulus menunjuk pada Allah yang besar dan Juruselamat, Yesus Kristus. Tata bahasa Yunani menuntut bahwa kedua kata benda, Allah dan Juruselamat, menunjuk pada pribadi yang sama, yaitu Yesus Kristus. Hal ini suatu perrnyataan Paulus yang jelas tentang keihlaian Kristus.
Yesus disebut Tuhan adalah suatu studi yang penting karena sebutan Tuhan muncul penting karena “sebutan Tuhan muncul paling sedikit 144 kal tambah 95 kali lagi dalam hubungan dengan nama Yesus kristus. Tuhan menunjuk pada kedaulatan Allah. Berkhotbah tentang Yesus adalah Tuhan berarti memproklamasikan kedaulatan-Nya (2 Kor. 4:5); menyembah pada Yesus, berarti beribadah kepada-Nya dan dengan demikian mengakui Dia sebagai Allah yang berdaulat. Kedaulatan kristus atas semua orang Kristen secara khusus ditekankan di Roma 14:5-9 dan dalam sebutan seperti Tuhan kita yesus Kristus, “Tuhan kita Yesus,”dan “Yesus Kristus Tuhan kita.” Pribadinya. Atribut-atribut Pribadi Roh Kudus berikut ini dibahas dalam surat-surat Paulus.
1. Intelek. Roh Kudus menyelidiki hal-hal yang tersembunyi dari Allah (1 Kor 2:10) dan kemudian mengajarkannya kepada orang percaya (1 Kor 2:13)
2. Kehendak.memiliki suatu kehendak di mana di dalamnya Ia mendistribusikan pemberian-pemberian “sesuai dengan kehendak-Nya” (1Kor. 12:11). Roh kudus memberikan “tidak berdasarkan usaha atau kehendak manusia, tetapi berdasarkan kehendak-Nya sendiri.
3. Emosi. Roh kudus dapat didukakan (Ef 4:30)
4. Keilahian-Nya. Keilahian Roh kudus terbukti dalam Ia menjadi pengantara seperti Kristus (lih Rm 8:26-27,34) dan Ia mendiami orang percaya bersama dengan Bapa dan putra (Rm 8:9-11). Benediksi mensejajarkan ketiga anggota dari Allah Tritunggal sebagai setara (2Kor. 13:14)
Karya-Nya. Tulisan Paulus juga meneguhkan banyak karya penting yang dilakukan Roh kudus sebagai salah satu dari anggota Tritunggal.
1. Ia meregenerasikan. Roh Kudus membawa hidup baru kepada orang percaya (Tit 3:5)
2. Ia membaptis. Roh Kudus mempersatukan orang percaya dengan Tuhan mereka, dengan menempatkan mereka ke dalam Tubuh Kristus (1 Kor 12:13)
3. Ia mendiami. Roh Kudus mendiami setiap orang percaya, mereka yang tidak didiami bukanlah orang percaya (Rm 8:9, 1Kor 12:7)
4. Ia memeteraikan. Roh Kudus memberikan tanda identitas Allah dan kepemilikan atas orang percaya, Ia adalah meterai itu sendiri itu sendiri, yang lalu menverifikasi keselamatan mereka (Ef 1:13, 4:30)
5. Ia memberikan karunia. Roh kudus berdaulat untuk memberikan kemampuan rohani kepada orang percaya (1Kor 12:4, 7,11)
6. Ia memenuhi. Roh Kudus mengontrol orang percaya pada waktu kondisi mereka dipenuhi (Ef 5:18)
7. Ia member kuasa. Roh Kudus memampukan orang percaya untuk hidup berdasarkan kuasa-Nya (Gal 5:16)

DOSA
Definisi
Paulus menggunakan sejumlah kata-kata Yunani yang berbeda untuk menjelaskan natur dosa. Hamartia adalah kata umum yang digunakan untuk menjelaskan tindakan berdosa (Rm 4:7, 11:27). Hamartia mengaitkan kematian Kristus dengan dosa manusia (1Kor 15:3). Dalam bentuk jamak kata itu menunjuk pada akumulasi dosa (Gal 1:4), sedangkan dalam bentuk tunggal kata itu menunjuk pada keadaan berdosa (Rm 3:9, 20; 5:20; 6:16,23). Paraptoma menunjuk pada langkah yang salah yang dikontraskan dengan benar (Rm 4:25; Gal 6:1; Ef 2:1). Parabasis berarti melangkah keluar, suatu penyimpangan dari iman yang benar (Rm 2:23;4:15; Gal 3:19). Anomia berarti tanpa hukum atau pelanggaran (2Kor 6:14, 2Tes 2:3)
Dosa adalah sebuah hutang, mengusulkan obligasi manusia dan ketidakmampuan manusia untuk membayar hutang (Ef 1:7, Kol 1:14). Hal itu merupakan bentuk penyimpangan dari jalan yang lurus, Hukum Musa telah dijadikan Allah sebagai standar, tetapi orang tidak mencapai standar-Nya (Rm 2:14, 15, 23; 4:15). Paulus juga mengkarakteristikkan dosa sebagai suatu tuan yang memberikan tugas, memperbudak orang tidak percaya (Rm 6:16-17), serta suatu kesalahan yang menekan kebenaran (Rm 1:18) dan menggantikannya dengan kebohongan (Rm 1:25)


KESELAMATAN
Doktrin Paulus tentang soteriologi berpusat pada anugerah Allah, Allah yang berinisiatif dalam menyelamatkan manusia berdasarkan anugerah-Nya semata-mata. Karya penebusan Kristus memuaskan keadilan Allah dan membebaskan manusia dari ikatan dosa dan menyatakan pembenaran yang legal bagi orang percaya.
Pengampunan. Pada waktu Allah mengampuni pelanggaran-pelanggaran kita, Ia melakukan-Nya berdasarkan anugerah-Nya (Kol 2:13). Diampuni,(Yunani:charizomai) berarti “menganugerahkan berdasarkan kemurahan, memberikan dengan murah hati, mengampuni berdasarkan anugerah. Anugerah Allah mencapai puncaknya dalam teologi Paulus pada waktu ia meninggalkan kemuliaannya, di mana Allah dengan murah hati telah membatalkan hutang dosa yang tidak dapat dibayar oleh manusia. Penebusan berarti membebaskan dengan cara pembayaran dengan suatu harga tertentu.
Pendamaian. Kata pendamaian muncul hanya empat kali di PB, di Roma 3:25, Ibrani 2:17, dan 1 Yohanes 2:2, 4:10. Kata ini (dari bahasa Yunani hilasterion) berarti mengalihkan, memindahkan atau mendamaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Kristus sepenuhnya memenuhi dan memuaskan tuntutan dari kebenaran dan kekudusan Allah. Melalui penumpahan darah Yesus, kekudusan Allah telah dipuaskan dan murka Allah telah dialihkan.
Justifikasi. Arti dasar dari kata justifikasi adalah mendeklarasikan benar. Beberapa hal lain dapat dipelajari tentang penggunaan justifikasi oleh Paulus; justifikasi merupakan pemberian anugerah Allah (Rm 3:24), hal ini dapat terjadi melalui iman (Rm 5:1, Gal 3:24); hal ini dimungkinkan melalui darah Kristus (Rm 5:9); dan hal itu terpisah dari hukum Taurat (Rm 3:20, Gal 2:16, 3:11).

GEREJA
Definisi. Kata gereja (Yunani: ekklesia) berarti “memanggil keluar suatu kedlompok. “ Kata ini sering kali digunakan dalam suatu pengertian teknis bagi orang percaya yang Allah panggil dari dunia menjadi suatu kelompok khusus dari miliki-Nya. Namun demikian, kata itu sewaktu-waktu dugunakan dalam pengertian nonteknis untuk menunjuk, misalnya, suatu kelompok (deterjemahkan “jemaat”), seperti di Kisah para Rasul 19:32. Gereja sebagai suatu kesatuan dari orang Yahudi dan non-Yahudi dengan kesetaraan, yaitu sebagai sama-sama ahli waris Kristus (Ef. 3:6), adalah isi secara khusus dari PB. Gereja tidak dikenal di PL (Ef. 3:5); pengetahuan tentang gereja diberikan oleh Paulus melalui pewahyuan (Ef 3:3). Organisasi. Gereja adalah organisasi, yang melibatkan jabatan-jabatan dan fungsi. Ada dua jabatan yang ditunjuk di gereja PB. Jabatan penatua (Yunani: presbuteros) yang menekankan kedewasaan dan kewibawaan dan biasanya menunjuk pada pribadi yang sudah lanjut usia. Penatua ditunjuk sebagai pemimpin di gereja-gereja lokal ( 1 Tim 5:17; Tit 1:5)

HAL-HAL TERAKHIR
Berkaitan dengan gereja. Sejak Paulus menyediakan pengajaran baru yang signifikan tentang natur gereja, maka adalah tepat jika Paulus memberikan pengajaran tentang konsumsi dari gereja, yaitu penjabaran tentang masa depan gereja.
Berkaitan dengan Israel. Paulus mrembahas tentang pemilihan Israel di Roma 9-11, menangisi penolakan Israel terhadap Mesias (Rm 9:1-13, 10:1-5).Berkaitan dengan dunia, pada saat Paulus berbicara tentang penharapan masa yang akan datang bagi gereja dan pertobatan Israel di masa yang akan datang, ia berbicara secara panjang lebar tentang penghakiman Allah di masa yang akan datang atas dunia yang tidak percaya.





















BAB VIII
PEMBAHASAN TEOLOGI IBRANI


PENULIS
Penulis tidak memberikan penjelasan sedikit pun dibukunya tentang siapa dirinya, namun kelihatannya ia adalah seseorang yang cukup dikenal oleh pembacanya (5:11-12; 10:32-34; 12:4; 18-19, 23). Ia mengerti keadaan mereka dan menulis berkaitan dengan pemahaman itu.

WAKTU DAN TEMPAT PENULISAN
Buku ini ditulis pada zaman gereja mula-mula; Clement dari Roma mengutip dari buku ini pada tahun 96AD. Tensasedang berlangsung berkaitan dengan persembahan (7:8; 8:4, 13; 9:1-10) mengusulkan Bait Allah masih berdiri; oleh karena itu, kitab ini ditulis sebelum tahun 70 AD.

MAKSUD TEOLOGIS
Orang Kristen Ibrani ini menderita penganiayaan dan telah menjadi putus asa (10:32-34). Mereka telah kehilangan harta miliknya, diejek oleh masyarakat dan diasingkan, karena iman mereka kepada Kristus. Penulis membicarakan keadaan ini, serta mendorong mereka untuk menuju kedewasan (4:14; 6:11 dst. ; 10:23, 36; 12:1). Ia juga memperingatkan mereka tentang keseriusan kemurtadan (6:4-8; 10:26-31; 12:14-29).

TEOLOGI IBRANI
1. ALLAH
Penulis Ibrani menekankan baik Pribadi dari Allah yang mulia dan caar Allah menyatakan diri-Nya kepada umat-Nya. Wahyu-Nya. Penyataan tentang wahyu Allah melalui putra-Nya (1:1-2). Oleh karena Alalh pada akhirnya akan menghakimi semua orang (12:23), maka orang percaya Ibrani boleh menolak peringatan ini (12:25). Mereka yang tetap setia akan diberi upah (6:10). Penulis Ibrani memperlihatkan berbagai segi dari Kristus untuk mendemonstrasikan keunggulan-Nya. Mesias telah menawarkan darah-Nya sendiri untuk memberikan penyucian yang sempurna (9:14). Mesias menanggung dosa sekali tetapi akan tampil kedua kalinya untuk keselamatan (9:28). Istilah Putra digunakan untuk menekankan relasi yang lebih besar yang dimiliki Yesus dengan Bapa (1:2, 5, 8; 3:6; 5:5, 8; 7:28). Putra lebih besar dari Musa, ia memiliki otoritas atas umat Allah (3:6), dan lebih besar dari hukum, tidak memiliki kelemahan dari imamat Lewi (7:28). Keilahian Yesus diteguhkan melalui nama yang diberikan kepada-Nya Di Ibrani 1:8-10, penulis mengutip dari Mazmur 45:6-8 dan 102:25 tetapi dalam pendahuluan dari kutipan itu ia mengatakan: “tetapi tentang Putra Ia berkata. “ Kutipan yang disebutkan kemudian menunjuk kepada Putra. Jadi, putra itu dinyatakan sebagai “Allah” (1:8, 9) dan “Tuhan”(1:10). Manusia tak berdosa . Penulis Ibrani menekankan kesejatian, ketidakbercelaan dari kemanusian Yesus, sehingga Ia dapat menjadi korban yang sempurna bagi dosa. Sebagai seorang manusia Yesus mengambil rupa “darah dan daging” untuk memperlihatkan kemanusian-Nya yang sejati (2:14). Kristus adalah paling tinggi karena Ia adalah imam menurut aturan Melkisedek, tidak menurut keintiman Harun. Keintiman Kristus yang berdasarkan Melkisedek adalah superior, karena. (1) Keintiman kristus adalah baru dan lebih baik (7:15; lihat 7:7, 19, 22, 8:6); (2) Keintiman Kristus adalah permanen (7:16); (3) Kristus menjalankan keimaman-Nya secara permanen (7:24); (4) Keintiman Kristus berdasarkan pada suatu kovenan yang lebih baik (8:6; 6:13)

2. ROH KUDUS
Meskipun doktrin Roh Kudus tidak dibahas secara panjang lebar, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kitab Ibrani. (1) Tanda karunia diperlihatkan melalui kedaulatan kehendak Roh Kudus (2:4). (2) Roh Kudus merupakan penulis dari kitab Suci (3:7; 9:8; 10:15). (3) Keselamatan menjadikan seseorang mendapatkan bagian dalam Roh Kudus (6:4). (4) Menolak keselamatan melalui Kristus adalah melawan Roh Kudus (10:29). Oleh karena itu berarti berdosa kepada Kristus.

3. DOSA
Jadi di 6:4-6 adalah suatu peringtan keras yang mengatakan kepada orang Ibrani Kristen, bahwa apabila mereka yang sudah diterangi dan telah menjadi bagian dari keselamatan dan kemudian murtad, maka tidak mungkin bag mereka untuk kembali bertobat dan dipulihkan. Allah mengindikasikan bahwa Ia akan mengafirmasi mereka sebagian bayi rohani apabila mereka kembali ke Yudaisme; tidak aka nada restorasi bagi mereka. Demikian pula peringatan keras diberikan di 10:26-30. Tidak ada persembahan korban lagi selain yang telah dilakukan oleh Kristus; apabila mereka dengan sengaja terus berdosa dan kembali Yudaisme, merekat tidak akan mendapatkan persembahan korban lagi selain yang telah dilakukan Kristus; apabila mereka dengan sengaja terus berdosa dan kembali pada Yudaisme, mereka tidak akan mendapatkan persembahan koraban lagi dosa-dosa mereka di dalam sistem Lewi. Yang mereka harapkan hanyalah penghukuman yang berat dari Allah.

4. KESELAMATAN
Fakta bahwa keselamatan dari Yesus dapat membawa banyak anak pada kemulian menekankan finalitas dan jaminan dari hal itu. Penulis kemudian menekanka ketaatan dan ketundukan penuh dari Kristus pada kehendak Bapa; melalui ketaatan-Nya yang sempurna Kristus telah menjadi “sumber keselamatan yang kekal”(5:9). Orang percaya Ibrani butuh untuk mengetahui kebenaran-kebenaran yang signifikan ini, tetapi mereka bodoh dan perlu diajar doktrin-doktrin dasar dari iman.












BAB IX
TEOLOGI PETRUS DAN YUDAS


SURAT-SURAT PETRUS
Tujuan Petrus menulis ini adalah untuk menguatkan orang percaya yang sedang menderita penganiayaan. Ia menjabarkan bahwa mereka dalam keadaaan “berdukacita oleh karena berbagai pencobaan” (1:6). Dituduh tidak setia pada pemerintah (2:13-15), mereka dicemoooh, diolok-olok, dan difitnah karena tidak ikut dalam ketidaksenonnohan yang dilkakuan oleh orangorang tidak percaya kepada Allah (3:13-17; 4:4-5). Petrus mengistilahkan penderitaan mereka sebagai “nyata apai siksaan”(4:12). Tesis surat Petrus pertama adalah nasihat/dorongan dan dinyatakan di 5:12-orang percaya harus tetap teguh dalam anugerah Allah di tengah penderitaan mereka. Tujuan Petrus menulis surat ini dapat dikatakan ada dua segi. (1) Secara negative, ia memperingatkan orang percaya berkaitan dengan akan munculnya orang yang hidup tanpa hukum (secara terang-terangan mengabaikan perintah-perintah Allah) dan pengajar-pengajar ajaran sesat yang menyusup di tengah jemaat. (2) secara positif, Petrus mendorong orang percaya untuk “bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (3:18)

PENULIS
Rasul Petrus adalah putra dari Yunus (Mat. 16:17) atau Yohanes (Yoh 2:42), dan ssaudara dari Andreas (Yoh. 1:40). Ia berasal dari Betsaida (Yoh 1:44) tetap kemudian pindah ke Kapernaum (Mrk. 1:21, 29). Petrus tadinya bekerja sebagai seorang nelayan (Luk. 5:1-11). Petrus juga merupakan salah seorang dari ketiga orang pilihan, bersama dengan Yakobus dan Yohanes. Dlaam kelompok itu ia menyaksikan transfigurasi Kristus (Mat. 17:1), yang ia tulis kemudian (2Ptr. 1:16). Sebagaian salah seorang dari ketiganya, Petrus adalah “sokoguru jemaat” (Gal 2:9) dan kemudian menjadi pemimpin di gereja. Ia menjadi jurubicara pada waktu pemilihan penerus dari Yudas (Kis. 1:15-22), sebagai juru bicara di hari Pentakosta (Kis. 2:14-36), dan juga di sidang Yerusdalem (Kis. 15:7-11). Petrus merupakan rasul bagi orang Yahudi, yang juga tercermin dalam pembicaraannya dan dalam suratnya yang pertama (1 Ptr. 1:1). Salah satu tradisi mengusulkan bahwa Petrus pada akhirnya pergi ke Roma, tapi hal itu tidak pasti.

PEMBAHASAN TEOLOGIA PETRUS
Teologi Petrus jelas sekali berpusat pada Kristus dan dalam penekanannya, ia membahas secara mendalam doktrin-doktrein penting yang berkaitan dengan Pribadi Kristus. Petrus banyaj sekali berbicara tentang penderitaan, Kristus yang direndahkan dan penolakan akan Kristus.

1. KRISTUS
Di Kisah Para Rasul 2:22 Petrus mengidentifikasikan Dia sebagai “Yesus Orang Nazaret”, mungkin mengingatkan pendengarannya akan Yesus sebagai yang di tolak, karena istilah orang Nazaret dapat memiliki konotasi negative. Di Kisah Para Rasul 3:13, Petrus berbicara tentang kemulian Yesus, menghubungkannya dengan sebutan “Hamba” (3:13), “Yang Kudus”, Yang Benar” (3:14), dan “Pemimpin kepada hidup” (3:15). Oleh karena itu, bersamaan dengan Petrus menyebut lagi tentang Yesus di 3:16, ia juga menekankan otoritas dan kuasa yang berkaitan dengan mana itu. Petrus memilih menyebut Kristus dalam surat-suratnya, dan paling sering mengggunakan sebutan Mesias untuk menjabarkan penderitaan-Nya. Petrus menulis bahwa Kristus mencurahkan darah-Nya yang berharga (1Ptr. 1:19), menderita sebagai subtitusi (1 Ptr. 2:21),menderitra dalam daging (1 Ptr. 4:1), menderita di depan banyak saksi (1 Ptr. 5:1), dan mati bagi dosa satu kali (penekanan) bagi semua (1 Ptr. 3:18). Berdasarkan hal-hal itu, Ptrus mendorong oreang percaya untuk menguduskan Kristus.sebagai Tuhan dalam hati ereka (1 Ptr. 3:15), untuk mempertahankan hati nurani yang murni ditengah penderitaan bagi Kristus (1 Ptr. 3:15), untuk mempertahankan hati nurani yang murni di tengah penderitaan bagi Kristus (1 Ptr. 3:16), untuk bersukacita di tengah penderitaan bagi Kristus (1 Ptr. 4:13-14), karena pada akhirnya Allah akan memanggil mereka pada kemuliaan yang kekal melaluipersekutuan mereka dengan Kristus (1 Ptr. 5:10). Melalui Tuhan Yesus Kristus, orang percaya yang telah dilahirkan baru kepada pengharapan yang hidup (1 Ptr. 1:3), mereka yang telah diselamatkan melalui kebangkitan Yesus Kristus (1 Ptr. 3:21), sekarang ini sedang dibangun sebagai tubuh rohani (1 Ptr 2:5), untuk bersukacita di tengah penderitaan agi Kristus (1 Ptr. 4:11), dan bertumbuh dalam oengetahuan akaan Yesus kristus (2 Ptr. 1:8; 3:18). Oleh karena itu, mereka dapat menantukan kedatangan Yesus Kristsu yang mulia (1 Ptr. 1:13; 2Ptr. 1:16), di mana pencobaan-pencobaan mereka akan memepermuliakan Yesus Kristus (1 Ptr. 1:7)

2. KESELAMATAN
Sebagaimana yang telah di cataat pada pembahasan sebelumnyya, Petrus menekankan kara keselamatan Kristus: Ia adalah korban yang sempurna, seperti domba yang tak bercacat dan tak bercela (1 Ptr. 1:9); Ia tidak berdosa ( 1Ptr. 2:22); Ia mati sebagai pengganti sekali bagi kita semua, yang tanpa salah bagi orang yang bersalah (1 Ptr. 3:18). Petrus menekankan tindakan, bahwa Ia dibunuh untuk kita. Kata ganti menekankan bahwa Kristus mati bagi orang berdosa (1 Ptr. 2:24). Ia menebus mereka dari perbudakan dosa (1 Ptr. 1:18). Keselamatan Kristus direncanakan sejak kekelan (1 Ptr. 1:20) tetapi dinyatakan dalam sejarah. Ia menyelesaikan keselamatan melalui kebangkitan-Nya, memberikan orang percaya suatu hidup yang penuh pengharapan (1 Ptr. 1:3).

3. KITAB SUCI
Berikut ini adalah hal yang perlu dicatat dari doktrin Kitab Suci yang ditulis oleh Petrus: (1) Kitab Suci diistilahkan sebagai “nubuat” (2 Ptr. 1:19), menunuk pada seluruh PL. Petrus mengindikasiakn KItab Suci PL menjadi pasti melalui pemunculan dari 1:23). Berbeda dengan benih manusia yang bisa korup, maka firman Allah tidak bisa korup. (3) Kitab Suci tidak berkontaminasi dan menyehatkan, memampukan orang percaya untuk bertumbuh secara rohani (1 Ptr 2:2). (4) Kitab Suci bukan secara murni berasal dari manusia (2 Ptr. 1:20). (5) Kitab Suci adalah produk dari manusia yang berbicara atas pimpinan Roh Kudus, sehingga menjamin keakuratan dari kitab Suci (2 Ptr. 1:21). (6) KitabSuci Pb Juga diinspirasikan setara dengan tulisan-tulisan kitab suci lainnya”. (7) Kitab Suci merupakan dasar kebenaran teologis (1 Ptr2:6) Petrus membuat poin teologis dan mendasarkannya pada kutipan dari Yesaya 28:16.

4. KEHIDUPAN ORANG KRISTEN
Ia berbiicara kepada orang Kristen Ibrani yang menderita karena iman mereka (1 Ptr. 1:1). Petrus menulis untuk menguatkan mereka dan menjelaskan bagaimana orang percaya harus menyikapi penderitaan, khususnya pada waktu mereka harus mengalami penderitaan yang tidak sepatutnya (1 Ptr. 1:6). Petrus menulis kata-kata peringatan dan dorongan berkaitan dengan penderitaan. Pertama, orang percaya harus mengantisipasi pencobaan dan penderitaan dan mempersiapkan pikran mereka untuk menghadapinya, karena Kristus juga telah menderita (1 Ptr. 1:11; 4:12;5:9). Kedua, orang percaya harus bersukacita di tengah penderitaan karena antisipasi akan kedatangan kembali Kristus (1 Ptr. 3:14; 4:13). Ketiga, orang percaya dapat menderita karena ketidakadilan (1 Ptr. 2:19, 20, 21, 23; 3:17). Tidak ada pujian apabila seorang Kristen menderita karena perbuatan dosa, tetapi Allah menghargai orang percaya yang menangggung penderitaan karena ketidakadilan . Kristus menderita dan memberikan teladan kepada rang percaya untuk mengikuti contoh-Nya (1 Ptr. 2:21-23; 3:17-18; 4:1). Akhirnya, orang percaya bisa menderita menurut kehendak Allah (1 Ptr. 3:17; 4:19), tetapi di tengah penderitaan mereka akan dikatkan oleh Dia (1 Ptr. 5:10).

5. GEREJA
Gereja Universal. Petrus mengakui kesatuan dari orang Yahudi dan non-Yahudi dalam satu tubuh (Kis. 10:34-43). Pada saat deklarasi. Petrus mengumumkan bahwa orang non-Yahudi diterima oleh Allah tanpa harus menjadi orang Yahudi proselit berdasarkan upacara terlebih dahulu (Kis. 10:35).
Gereja Lokal. Di 1 Petrus menunjuk pada tanggungjawab penatua di gereja lokal. Tanggung jawab mereka adalah untuk menggembalakan domba Allah. Tugas penggembalaan adalah member makan (mengajar), melindungi, merawat, dan memperhatikan domba gembalaannya. Hal ini tidak boleh dilakukan dengan sikap mendominasi atau karena cintauang, tetapi dengan kerinduan dan sambil memberikan teladan dalam kesalehan. Petrus juga menyebut baptisan, dengan menggunakan analogi antara baptisan dan Nuh. Sebagaian air dari Nuh melambangkan pemutusan dengan kehidupan lama yang penuh dosa (1 Ptr. 3:21).

6. AKHIR ZAMAN
Kondisi. Mereka akan dikenali dari pengajaran mereka yang salah, di mana mereka akan menyangkali Tuan yang telah membeli mereka (2 Ptr. 2:1). Guru-guru palsu dapat dikarakteristikan melalui immoralitasmereka (2 Ptr. 2:14). Mereka memimpin padapenyesatan, tetapi mereka akan dihakimi oleh ristus pada waktu Ia kembali (2 Ptr. 2:9).
Kedatangan Kristus. Dalam kedua suratnya, Petrus kelihatannya membedakan antara pengangkatan gereja dan kedatangan Kristus yang kedua kalinya untuk menghakimi orang fasik. Kedatangan orang percaya pada saat pengangkatan akan merupakan pembebasan dan berkat, sedangkan Petrus mengidentifikasikan kehadiran dari penderitaan bagi orang percaya akan berkulminasi dalam pujian dan hormat pada saat pernyataan Kristus (1 Ptr. 1:7). Karena itu, Petrus mendorong orang percaya untuk memfokuskan pengharapan mereka pada wahyu dari Kristus (pengangkatan akan terimplikasi ) (1 Ptr. 1:13). Di 2 petrus, rasul Petrus menunjuk pada kedatangan Kristus yang akan menghakimi orang yang mencemooh akan kembali-Nya (2Ptr. 3:1-7). Kedatangan-Nya ini akan merupakan “ hari penghakiman dan kehancuran dari orang fasik” (ay 7).
Hidup Kekal. Petrus menjabarkan kedatangan Haru Tuhan yang tiba-tiba (2 Ptr. 3:10). Hari Tuhan digunakan dalam beberapa cara di Kitab Suci, tetapi sebagai istilah umum, hal itu memandang pada keseluruhan periode permulaan dengan orang tidak percaya danberkat bagi orang percaya akan berkulminasi dalam pujian dan hormat pada saat penyataan Kristus (1Ptr. 1:7). Karena itu, petrus mendorong orang percaya untuk memfokuskan pengharapan mereka pada wahyu dari Kristus (pengangkatan akan terimplikasi) (1 Ptr. 1:13). Di 2 Petrus, rasul Petrus menunjuk pada kedatangan Kristus yang akan menghakimi orang yang mencemooh akan kembali-Nya (2 Ptr. 3:1-7). Kedatangan-Nya ini akan merupakan “hari penghakiman dan kehancuran dari orang fasik” (ay. 7).
Hidup kekal. Petrus menjabarkan kedatangan Hari Tuhan yang tiba-tiba (2 Ptr. 3:10). Hari Tuhan digunakan dalam beberapa cara di Kitab Suci, tetapi yang tiba-tiba (2Ptr. 3:10). Hari Tuhan digunakan dalam beberapa cara di Kitab Suci, tetapi sebagai istilah umum, hal itu memandang pada keseluruhan periode permulaan dengan pengangkatan dan berhentinya millennium; jadi, Hari Tuhan meliputi penghakiman atas orang tidak percaya dan berkat bagi orang percaya. Dari 2 Petrus 3:10b-12, Petrus menjabarkan hidup kekal. Pada akhir millennium, langit akan berlalu dengan suatu suara yang rebut dan bumi akan terbakar. Ini merupakan wilayah dari terjadinya dosa; wilayah ini direnovasi dalam antisipasi pada kekekalan. Petrus mengakhiri studinya tentang akhir zaman dengan nasihat praktis (2 Ptr. 3:11)

INTRODUKSI TEOLOGI YUDAS
Penulis dari surat Yudas yang pendek ini disebut sebagai saudara Yakobus (ay. 1). Identifikasi dengan Yakobus mengusulkan bahwa itu adalah Yakobus, kepala gereja di Yerusalem. Jadi, penulis Yudas ini juga adalah saudaran tiri dari Tuhan Yesus (lihat Mat.13:55). Peristiwa untuk penulisan surat ini serupa dengan 2 Petrus, yaitu karena kehadiran guru-guru palsu. Tujuan penulisan dinyatakan di ayat 3: “supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus”.

PEMBAHASAN TENTANG TEOLOGI YUDAS
Kristus
Dengan tema yang serupa dengan 2 Petrus, Yudas memperingatkan akan adanya guru-guru palsu yang menyangkali ‘satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita’ (ay. 4). Sebutan penguasa dan Tuhan, keduanya menunjuk pada Kristus. Ini merupakan pernyataan Kristologi yang besar. Penguasa (Yunani despoten) berarti Kristus adalah ‘penguasa yang absolut’ (2Ptr. 2:1), kata Inggris depsot berasal dari kata Yunani ini. Yudas juga menunjuk pada Yesus sebagai Tuhan, yang merupakan sebutan keilahianNya (lih ay 25), yang diantisipasi sebagai penebus dan penguasa PL. meskipun Yudas sangat singkat, namun demikian ia telah memberikan pernyataan yang luar biasa untuk meninggikan kemuliaan Kristus.



Keselamatan
Yudas menujukan suratnya pada “mereka yang terpanggil”. Dalam pernyataan ini Yudas menunjuk pada doktrin pemilihan. Kata ‘dipanggil’ adalah bagi mereka yang telah dipanggil secara efektual pada keselamatan berdasarkan anugerah Allah yang efektif. Anugerah Allah itulah yang tidak dapat ditolak oleh manusia. Yudas lebih lanjut menekankan sekuritas dari keselamatan dengan menegaskan bahwa Allah akan memampukan orang percaya untuk berdiri di hadapan kemuliaan hadiratNya (ay. 24). Berdiri di hadapan Allah berarti mampu untuk bertahan, yaitu untuk diterima (kontras dengan Maz. 1:5). Yudas telah meneguhkan sekuritas orang percaya dalam keselamatan karena pemilihannya pada waktu yang lampau dan kemampuan Allah untuk mempertahankan orang percaya bagi kemuliaan di masa yang akan datang.

Malaikat
Yudas menunjuk pada malaikat yang ‘meninggalkan tempat tinggal mereka yang sebenarnya’, kemungkinan besar menunjuk pada kejatuhan Lucifer dari posisi yang tinggi, di mana ia menarik satu pasukan malaikat bersama dengan dia (Yes. 14:12-17, Yeh. 28:12-19). Kelihatannya, sebagian dari mereka yang jatuh telah diikat, sedangkan yang lain tetap bebas dan menjadi iblis. Yudas juga mengenali hirarkhi dari malaikat pada waktu menyebut Mikhael, sebagai penghulu malaikat (ay. 9), yang merupakan pembela Israel.



















BAB X
PEMBAHASAN TEOLOGI YOHANES


Rasul Yohanes
Yohanes, saudara Yakobus dan akan dari Zebedeus, tadinya adalah seorang nelayan di Galilea (Mrk. 1:19-20). Ia pasti memiliki usaha yang cukup menguntungkan sehingga ia memperkerjakan pelayan-pelayan dalam usaha yang cukkup maenguntungkan sehingga ia memperkerjakan pelayan-pelayan dalam usaha nelayannya (Mrk. 1:20). Ibunya, Salome adalah saudara perempuan Maria, ibu Yesus. Hal itu berarti ia adalah saudara sepupu Yesus (lih Yoh. 19:25, dan Mat. 27:56, Mrk. 15:40,47). Ibunya adalah salah seorang yang mengikuti Yesus dan memberikan dukungan kepada kepada Yesus (lih Luk. 8:3, Mat. 27:55-56, Mrk. 15:40-41). Yohanes tidak diragukan sebagai salah satu dari dua murid yang mengikuti Yesus pada awal pelayanan-Nya (Yoh. 1:35-37). Kira-kira setahun setelah itu, Yohanes disebut sebagai salah satu dari ke dua belas rasul (Mat. 10:2).Yohanes bersama Petrus dan Yakobus adalah salah satu dari ketiga orang yang dekat Yesus yang menyaksikan transfigurasi (Mat. 17:1-8), kebangkitan anak perempuan Yairus (Mrk. 5:37-43), dan pada waktu Yesus bergumul dalam doa ditaman Getsemani (Mat. 26:37-38). Pada perjamuan terakhir, Yohanes yang dikenal sebagai murid’yang dikasihi oleh Yesus’ memiliki posisi khusus disamping Yesus (Yoh. 13:23). Yesus juga menyerahkan Maria pada pemeliharaan Yohanes di Kayu Salib (Yoh. 19:26-27). Yohanes melihat kebangkitan Yesus paling sedikit dua kali sebelum kenaikan, yaitu diruang atas (Yoh. 20:19-29) dan di Galilea (Yoh. 21:2) dan paling sedikit tiga kali setelah kenaikan, yaitu sebagai Tuhan dari gereja (Why. 1:12-18), Hakim orang berdosa (Why. 5:4-7) dan Raja segala raja (Why. 19:11-16). Di kitab Kisah Para Rasul ia muncul dalam posisi utama bersama dengan Petrus (Kis 3:1, 4:13, 8:14-17). Yohanes dikenal sebagai salah satu sokoguru dari gereja (Gal. 2:9). Menurut Irenaeus, Yohanes suatu waktu pindah ke Ester dan tinggal sampai usia lanjut, hidup sampai pemerintahan Trajan (98-117 AD)

Teologi Yohanes
Sumber untuk studi teologi Yohanes adalah Injil Yohanes dan Kitab Wahyu. Yohanes memberikan sebuah ringkasan dari teologinya dipendahuluan dari injilnya (Yoh. 1:1-18), dimana di dalamnya ia menjabarkan dosa yang menggenapi dunia dan menolak terang itu.

Injil Yohanes
Bukti eksternal yang di dapat melalui kesaksian Ignatius, Polycarpus, Tatian, Theophilus dan yang lain menyatakan bahwa Yohanes adalah penulis dari Injil itu. Bukti internal menyatakan bahwa ia adalah seorang Yahudi dari Palestina yang menjadi seorang saksi dari peristiwa yang diceritakannya. Menurut tradisi, injil Yohanes diberi tanggal penulisan yang kemudian, Eusebius, misalnya menyatakan bahwa Yohanes menulis yang paling akhir dari semua, oleh karena itu Injil Yohanes secara tradisi telah diberi tanggal 80-95AD. Namun penulis liberal John A.T.Robinson mengusulkan komposisi terakhir tertanggal kira-kira 65 AD untuk injil itu. Secara umum disepakati bahwa Yohanes menulis injil yang terakhir, karena itu kemungkinan besar ditulis sebagai suplemen dari injil yang lain.
Untuk alasan tersebut Yohanes kemungkinan besar memiliki pandangan tentang gereja dan dunia secara umum sebagai pembacanya. Berlawanan dengan sinoptik, Yohanes menulis bagi pembaca secara umum. Keunikan injil ini terlihat dalam 92% isinya tidak terdapat dari injil sinoptik. Yohanes memasukan percakapan yang besar dan peristiwa-peristiwa dari kehidupan Kristus yang tidak terdapat ditempat lain (6:22-71; 7:11-52; 8:21-59; 9:1-41; 10:1-21; 11:1-44; 12:20-50; 13:1-20; 14:1-16-33; 17:1-26). Yohanes memakai kata-kata tertentu lebih sering dari penulis-penulis lain: terang (21 kali), hidup (35 kali), dan kasih (31 kali), demikian pula kata lain seperti Anak Allah, percaya, dunia, saksi dan kebenaran. Tujuan Yohanes menulis dinyatakan dalam Yohanes 20:30-31, supaya orang percaya kepada Yesus sebagai Kristus. Oleh karena itu, Yohanes memillih tanda-tanda tertentu untuk memperlihatkan otoritas Yesus atas wilayah tertentu. Melalui pemilihan Yohanes yang hati-hati akan tanda-tanda ia mempresentasikan otoritas Yesus sebagai Mesias dan mendorong orang untuk beriman kepada-Nya (20:30-31)

Surat-surat Yohanes
1Yohanes
Ada dua faktor dalam penulisan 1 Yohanes: (1). Yohanes menulis berkaitan dengan adanya guru-guru palsu dan kerohanian yang tidak stabil dari orang percaya. Ia memperingatkan tentang antikristus yang menyangkali kemanusiaan Yesus yang sejati. (2). Yohanes juga menulis tentang kondisi spiritualitas dari orang percaya. Sebagian dari mereka tidak hati-hati dalam perjalanan mereka, dan terlibat dengan dunia ini (2:15-17). Yohanes menulis untuk menjelaskan persekutuan yang sejati dengan Anak Allah.

2 Yohanes
2 Yohanes memiliki terminologi yang mengidentifikasikannya dengan 1Yohanes:”kebenaran”, “berjalan”, “perintah baru”, “kasih” dan yang lainnya. Yohanes kedua kemungkinan besar ditulis kira-kira tahun 80 AD di Efesus. 2 Yohanes ditujukan kepada “ibu pilihan dan anak-anaknya”. Hal ini dapat menunjuk pada : a) gereja universal, b) gereja lokal, c) seorang ibu yang sebenarnya. Dalam penggunaan bahasa yang normal, Yohanes kemungkinan besar menulis pada seorang ibu tertentu yang ia kenal tetapi yang tidak dikenal oleh para sarjana pada zaman ini. Yohanes menulis untuk memperingatkan ibu itu (dan gereja yang kemungkinan besar bertemu di rumahnya) melawan kedatangan guru-guru sesat. Ibu itu suka member tumpangan, dan Yohanes melihat bahaya khusus dari undangan ibu itu pada guru-guru sesat ke rumahnya. Yohanes memperingatkannya untuk tidak memberikan tumpangan kepada guru-guru sesat itu (2Yoh. 10)

3 Yohanes
Asosiasi yang dekat antara 2 dan 3 Yohanes karena keduanya berkaitan dengan surat yang pertama dan hal itu mengharuskan penulis ketiga surat itu orang yang sama. Yohanes ketiga kelihatannya ditulis di Efesus kira-kira tahun 80 AD. Yohanes ketiga ditujukan pada Gayus yang tercinta, tidak ada keterangan lain tentang dirinya, selain dari pernyataan ini. Yohanes menulis untuk memberikan instruksi kepada Gayus tentang Diotrefes, seorang pribadi yang berpengaruh di gereja yang berkeinginan untuk mendapatkan posisi yang utama. Yohanes menulis untuk menguatkan Gayus tentang problema Diotrefes dan untuk mencela dosa Diotrefes.

KITAB WAHYU
Ada cukup banyak bukti eksternal yang mendukung Yohanes sebagai penulis kitab Wahyu, dukungan itu datang mulai dari penulis-penulis abad mula-mula seperti justin Martyr, Irenaeus, dan Tertullian. Bukti internal, penulis sendiri menyatakan dirinya sebagai Yohanes (1:1, 4, 9; 22:8). Kitab Wahyu menunjukkan suatu kesamaan dengan Injil Yohanes, menerapkan kata-kata yang lazim di keduanya: Firman, domba, Yesus, saksi, benar, melampaui, tinggal, sumber air hidup, dan lain sebagainya. Westcott, Lightfoot dan Hort mengusulkan 68 AD atau 69 AD sebagai tanggal penulisan kitab Wahyu, namun secara tradisi penanggalan yang diberikan adalah 95 AD. Yohanes menujukan kitab Wahyu kepada tujuh gereja di Asia (1:4). Yohanes menulis untuk beberapa alasan: untuk menguatkan orang Kristen di tengah penganiayaan di bawah Domitian (naik takhta tahun 81 AD) dan mengingatkan mereka akan kemenangan terakhir dan Yesus Kristus, menyampaikan kebenaran nubuatan PL pada akhir penggenapannya, dan memberikan gambaran dari kemenangan Kristus pada waktu penghakimanNya dan pada waktu pemerintahan milenial-Nya.

PEMBAHASAN TEOLOGI YOHANES
 Wahyu
Yohanes menjabarkan wahyu dengan dua cara: wahyu melalui kitab suci dan melalui Putra Allah.
1. Kitab suci  Yesus mengingatkan orang Yahudi yang tidak percaya bahwa kitab suci memberikan kesaksian tentang diri-Nya (Yoh. 5:39). Yesus meneguhkan bahwa Kitab suci adalah kebenaran yang proposional, yang menyatakan terang Allah melalui diri-Nya. Kristus menyatakan bahwa “kitab suci tidak dapat dibatalkan (Yoh. 5:45-47)
2. Anak Allah  pada pendahuluan injilnya, Yohanes menyatakan bahwa wahyu Allah dimanifestasikan melalui anak-Nya. Pribadi yang telah bersama Bapa sejak kekekalan (Yoh 1:1), sekarang tinggal dengan manusia, dan Yohanes bersukacita karena melihat kemuliaanNya. Yohanes menjelaskan wahyu melalui Kristus terpisah dari wahyu melalui Musa, hukum datang melalui Musa, tetapi anugerah dan kebenaran diberikan melalui Yesus Kristus. Tujuan Yohanes adalah untuk menekankan wahyu yang lebih besar yang datang melalui Kristus. Yohanes menutup prolog itu dengan menyatakan dilema (tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah) dan solusinya (tetapi Anak Tunggal Allah . . . . Dialah yang telah menyatakan-Nya).

 Dunia
Yohanes menggunakan kata dunia untuk menjelaskan tentang dunnia yang berada dalam dosa, kegelapan, dan dibawah kuasa Setan.
Dunia dalam kegelapan. Orang-orang dunia membenci terang, karena terang itu mengekspos dosa mereka, Yesus mengatakan bahwa ini adalah alasan kenapa dunia membenci-Nya (Yoh 7:7). Sistem dunia yaitu keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup (1 Yoh 2:16), telah memimpin manusia kepada dosa bahkah semenjak Hawa pertama dicobai di taman. Isu dasar dari dosa adalah penolakan untuk percaya bahwa Yesus adalah terang itu (Yoh 3:19-20); Roh kudus terus meyakinkan manusia tentang dosa yang sama, yaitu penolakan untuk percaya pada Kristus (Yoh 16:8-9). Akhir tragis sebagai akibat dari dosa adalah maut (Yoh 8:21-24)
Dunia dibawah Setan. Yesus menjelaskan kenapa orang yang tidak percaya melakukan dosa, hal itu karena mereka adalah keturunan dari si jahat (Yoh 8:44). Karena si jahat adalah pembohong dari awalnya, maka wajarlah apabila keturunan rohani dari si jahat menolak Kristus yang adalah kebenaran.

 Inkarnasi
Terang. Terang adalah istilah popular dari Yohanes. (Yoh 1:4-5, 7-9; 3:19-21, 5:35; 8:12; 9:5; 11:9-10, 12:35-36, 46; 1Yoh 1:5,7;2:8-10, Why 18:23, 22:5). Yesus tidak memperlihatkan jalan pada terang, karena Ia adalah Terang itu. Yesus mensejajarkan diri-Nya dengan Allah Bapa dalam mengklaim diri-Nya sebagai terang.
Hidup. Hidup juga merupakan istilah popular di Yohanes, ia menggunakannya tiga puluh enam kali di injil, tiga belas kali di 1 Yohanes dan lima belas kali di kitab wahyu. Mujizat inkarnasi ialah bahwa Yesus adalah hidup (Yoh 1:4). Yohanes menyejajarkan Yesus dengan keilahian, dengan demikian sama halnya dengan Bapa yang adalah sumber kehidupan , demikian pula Anak memiliki hidup dalam diriNya sendiri (Yoh 1:4). Yesus memiliki hidup dari diri-Nya sendiri. Segala sesuatu dan siapa pun juga bergantung pada Yesus untuk hidup di dalam segala sesuatu yang lain di atas dunia ini.
Anak Allah. Yohanes menjabarkan Inkarnasi Kristus dengan menunjuk pada Yesus sebagai Putra Allah atau Putra. Yesus menggunakan istilah-istilah itu untuk diri-Nya sendiri. Orang Yahudi yang tidak percaya menangkap signifikasi dari klaim itu, lalu mereka berusaha untuk melempari Dia dengan batu atas dasar penghujatan , dimana Yesus telah menyejajarkan Diri-Nya dengan Allah (Yoh 5:18). Ia selalu menyebut Allah sebagai “Bapa-Ku”, tidak pernah “Bapa Kami” (Lih Yoh 20:17). Yohanes sangat tegas dalam menekankan kesetaraan Yesus dengan Allah.
Anak manusia. Yesus pada umumnya menggunakan sebutan “Anak Manusia” untuk menunjuk pada misi-Nya (Yoh 1:51, 3:13-14, 5:27, 6:27, 53, 62; 8:28; 9:35; 12:23, 34; 13:31). Istilah “Anak Manusia” jadi menunjuk pada konsep Kristus akan diri-Nya sebagai yang berasal mula dari surga dan sebagai pemilik kemuliaan surga. Pada saat yang sama hal itu menunjukkan kepada kita tentang kerendahan-Nya dan penderitaan-Nya bagi manusia. Keduanya adalah sama.

 Pendamaian
Dalam nubuatan. Meskipun kata pendamaian bukan merupakan kata di PB, hal itu menunjuk pada apa yang telah diselesaikan oleh Kristus di atas kayu salib melalui penderitaan dan kematian-Nya. pada waktu Yohanes pembaptis menyerukan “lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia”. Yohanes berbicara tentang penggenapan dari persembahan korban di PL. Persembahan korban di PL menunjuk pada kematian Mesias untuk pendamaian.
Dalam sejarah. Karya Kristus,sesuai dengan tujuan-Nya datang ke dunia, digenapkan dalam Yohanes 19:30. Setelah enam jam di atas kayu salib Yesus berseru, “sudah selesai” (Yunani:tetelestai). Yesus tidak mengatakan “saya telah selesai”, tetapi “telah selesai”. Ia telah menyelesaikan pekerjaan-Nya yang diberikan Bapa kepada-Nya, karya keselamatan telah diselesaikan. Lebih lanjut Yohanes berkata Kristus adalah “korban pendamaian” (yunani hilasmos) bagi dosa-dosa dunia. Kata itu hanya digunakan di Roma 3:25 dan 1 Yohanes 4:10. Korban pendamaian berpusat pada Allah, yang mengatakan bahwa dosa telah melanggar kekudusan Allah, dan melalui kematian Kristus Allah Bapa dipuaskan dan sekarang Ia bebas untuk menyatakan kemurahan dan pengampunan-NYa kepada orang berdosa yang percaya.
Kebangkitan. Yohanes menjabarkan kisah kebangkitan di Yohanes 20 untuk memperlihatkan penebusan Kristus telah sampai pada puncaknya dikebangkitan. Penebusan Kristus tidak berakhir pada kematian-Nya tetapi pada kebangkitan-Nya, kebangkitan itu harus terjadi untuk meneguhkan Anak Allah (Rm 1:4)

Roh Kudus
Percakapan di Ruang atas (Yoh 14-16), yohanes mencatat pengajaran Yesus berkaitan dengan Roh Kudus. Ketiga pasal itu memberikan informasi yang paling rinci tentang Pribadi dan karya Roh Kudus.
Pribadi-Nya. Kepribadian dari Roh Kudus dilihat dalam kata ganti yang digunakan untuk menjabarkan tentang Dia. Meskipun kata Roh (Yunani: pneuma) adalah netral, Yesus mengatakan “Ia (maskulin) akan mangajarkan kamu segala sesuatu (Yoh 14:26)
Karya-Nya. Ia meyakinkan dunia (Yoh 16:8-11). Karya meyakinkan (Yunani:elegxei) adalah pekerjaan seorang pengacara penuntut yang mana Ia berusaha untuk meyakinkan seseorang akan sesuatu. Ia melahirbarukan (Yoh 3:6). Ia mengajar kepada murid-muridNya (14:26). Ia tinggal (14:16-17)

Hal-hal terakhir
1. Pengangkatan  tanpa diragukan Yohanes menunjuk pada pengangkatan dalam Yohanes 14:1-3. Pengangkatan berkaitan dengan gereja.
2. Kesengsaraan  ketujuh meterai ini akan dibukakan di dunia pada awal kesengsaraan (Why 6:1-8:1) yang akan membawa kemenangan bagi binatang buas itu (6:1-2), perang (6:3-4), kelaparan (5-6), kematian (7-8), mati syahid (9-11) dan ledakan di langit dan dibumi (12-17). Meterai ketujuh mengawali sangkakla ketujuh (8:2-11:9). Sangkakala ketujuh akan mengawali cawan penghakiman (11:15-19; 15:1-16:21). Masa kesengsaraan berpuncak pada kembalinya Kristus, dimana Ia akan menakhlukkan semua bangsa di dunia (19:11-12)
3. Antikristus  Yohanes menggunakan istilah Antikristus untuk menjabarkan mereka yang pada zamanya mendirikan doktrin yang salah tentang Kristus (1Yoh 2:18, 22, 4:3, 2Yoh 7). Natur dari bidat ini adalah menyangkali kemanusiaan Yesus (2Yoh 7), Kristus hanya tampil seperti hantu, Ia tidak benar-benar mengambil rupa manusia. Yohanes menyebut pribadi yang menyangkali Yesus sebagai Binatang Buas (Why 11:7, 13:1, 12, 14, 15). Yohanes menjabarkan Binatang Buas ini sebagai binatang pertama. Binatang pertama adalah penguasa politik (13:1-10)dan binatang pertama didukung oleh binatang kedua yang adalah nabi palsu dan memaksa manusia untuk menyembah binatang pertama (13:11-12). Pada kedatangan Kristus yang kedua, baik binatang pertama maupun kedua akan dilemparkan ke dalam lautan api (19:20)
4. Kedatangan Kristus yang Kedua  Yohanes menggambarkan kembalinya Kristus dengan kemenangan bersama pengantin perempuan-Nya, yaitu gereja (Why 19:6-8). Pernikahan Kristus dengan gereja terjadi di surga pada waktu periode kesengsaraan. Kristus kembali dengan pengantin perempuan-Nya untuk memulai pesta pernikahan, yaitu di kerajaan Milenial yang terjadi di atas bumi (19:9-10)
5. Kerajaan Milenial dan kekekalan  Yohanes menjabarkan kebangkitan dari masa kesengsaraan dan orang-orang kudus PL pada akhir masa kesengsaraan (Why20:4-5) mereka adalah bagian dari kebangkitan pertama. Istilah kebnagkitan pertama tidak menjabarkan kebangkitan secara umum dari orang percaya, tetapi suatu kebangkitan kepada kehidupan (20:6). Paling tidak ada beberapa tahap dalam kebangkitan yang pertama, yaitu zaman orang-orang kudus dibangkitan sebelum masa kesengsaraan (1Tes 4:13-18), di mana orang-orang kudus di PL dan di masa kesengsaraan, dibangkitan setelah masa kesengsaraan (Why 20:4). Orang tidak percaya dibangkitkan pada akhir masa Milenium, dimana mereka akan dilemparkan ke dalam lautan api (Why 20:11-15)